Apa pun profesinya, nih, kuku kamu pasti terlihat setiap saat sehingga harus dirawat dan bersih. Tahukah kamu kalau warna kuku dan kesehatan seseorang itu berhubungan erat? Ternyata bisa menandakan infeksi bakteri, cedera, atau penyakit yang lebih serius.
Nah, kalau kamu menyadari ada perubahan warna atau ketebalan pada kuku, ya, segera konsultasikan dengan dokter. Meskipun kesannya tidak berbahaya dan mungkin bisa hilang dengan sendirinya, hal ini bisa menunjukkan kondisi kesehatan tertentu.
7 Kondisi Arti Warna Kuku dan Kesehatan yang Perlu Diperhatikan
Berikut ini ada beberapa kondisi warna kuku dan kesehatan yang mungkin sering terjadi atau sering ditemui. Perhatikan baik-baik, yuk, karena bisa jadi, kamu sedang mengalami salah satu dari kondisi ini!
1. Kuku putih
Kalau permukaan kuku berwarna putih dan kamu tidak merasa kuku kamu terlepas dari alasnya, kemungkinan besar kuku kamu sedang mengalami infeksi jamur, ailas kurang asupan darah.
Biasanya, sih, kondisi ini terjadi karena banyak penyakit, di antaranya adalah sirosis hati, gagal jantung, hati atau ginjal, diabetes, anemia, reaksi kemoterapi, hipertiroidisme, hingga malnutrisi.
2. Kuku kuning
Perubahan warna kuku menjadi kuning disebabkan oleh faktor penuaan, penggunaan kuteks yang rutin, dan kebiasaan merokok.
Kuku jari kamu tebal, rapuh, dan berwarna kekuningan? Bisa jadi kamu sedang mengalami infeksi jamur, tuh!
Dalam kasus yang lebih jarang, nih, kuku kuning bisa jadi mengindikasikan penyakit serius seperti tiroid, diabetes, psoriasis, atau masalah pernapasan (bronkitis kronis atau sinusitis).
3. Kuku berlubang atau bergelombang
Lubang-lubang kecil atau gelombang pada permukaan kuku bisa jadi tanda dari psoriasis, eksim, sindrom Reiter, alopecia areata, atau artritis reaktif. Segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan ekstensif.
4. Kuku kering, pecah-pecah, atau rapuh
Kuku yang mudah patah adalah efek dari lempeng kuku yang kering akibat berenang, penggunaan aseton yang rutin, atau berada di lingkungan rumah kering. Bisa jadi, sih, kondisi ini terjadi karena kamu kurang asupan vitamin A, B, dan C.
Penyebab lainnya adalah paparan berlebihan terhadap zat-zat kimia atau penuaan.
Untuk mengatasi kondisi ini, yuk, aplikasikan krim pelembap tangan. Kuku mudah menyerap cairan seperti kulit sehingga penggunaan produk pelembap tangan dapat membantu pertumbuhan kuku yang sehat.
Namun, kalau masalah ini tidak kunjung hilang harus segera berkonsultasi dengan dokter. Kadang-kadang kuku kering dan rapuh adalah efek samping hipotiroidisme.
5. Kuku menghitam
Kuku yang terlihat menghitam karena ada darah pada bagian kulit di bawahnya biasanya menunjukkan luka atau trauma akibat cedera.
Namun, kalau warna hitam tersebut berasal dari permukaan kuku dan diikuti oleh pertumbuhan kuku yang menyakitkan, bisa jadi ini adalah gejala melanoma atau kanker kulit yang mematikan. Segera konsultasikan dengan dokter kalau kamu mengalaminya!
6. Garis horizontal putih di kuku
Garis-garis horizontal di permukaan kuku biasanya terjadi karena trauma atau penyakit yang diikuti oleh demam tinggi.
Hal ini terjadi karena sistem tubuh menunda pertumbuhan kuku. Pasalnya tubuh lebih memprioritaskan proses pemulihan terhadap masalah lain di dalam tubuh kamu.
Tapi, garis putih di kuku bisa juga karena psoriasis, diabetes yang tidak dikontrol, masalah sirkulasi darah, defisiensi zat besi parah, atau reaksi terhadap obat-obatan tertentu (seperti kemoterapi).
7. Clubbing
Kuku clubbing adalah kondisi di mana jaringan di bawah kuku menebal dan membuat ujung jari membulat dan membengkak.
Menurut ahli kesehatan, nih, clubbing disebabkan karena peningkatan aliran darah ke ujung jari, dan merupakan kondisi turunan yang tidak berbahaya.
Namun kalau kamu tiba-tiba menyadari ada kelainan ini bisa jadi menandakan kurangnya kadar oksigen dalam darah dan berhubungan dengan penyakit paru-paru, sirosis, atau kanker.
Clubbing juga bisa menunjukkan gejala penyakit hati, jantung, ginjal, atau AIDS. Kamu bisa berkonsultasi soal kondisi kuku kamu dengan dokter kalau khawatir.
Ternyata perubahan warna kuku dan kesehatan berhubungan erat, ya? Meskipun begitu, yuk, konsultasikan kepada dokter apabila kamu mengalami perubahan soal ketebalan dan warna kuku untuk memastikan dirimu tidak mengidap penyakit berbahaya.
Apakah kamu pernah mengalami salah satu dari kondisi di atas? Bagaimanakah proses penyembuhannya? Coba ceritakan di kolom komentar di bawah sini, yuk.