Seberapa penting, sih, vaksin kanker serviks? Ini penjelasannya!
Beberapa waktu belakangan ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mengumumkan akan mewajibkan pemberian vaksin kanker serviks mulai tahun ini.
Hal ini dilakukan karena pada tahun 2020, kanker serviks menempati peringkat kedua dengan kasus kanker baru terbanyak di Indonesia setelah kanker payudara. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia pun berinisiatif mewajibkan vaksin kanker serviks.
Sesuai data GLOBOCAN, angka kejadian kasus baru kanker serviks pada 2018 untuk perempuan di Indonesia sekitar 32.569 kasus atau sekitar 17,2% dengan angka kematian 18.279 orang atau 8,8%.
Sebelum itu, mari kita cari tahu bersama apa itu vaksin kanker serviks dan apa kanker serviks itu sendiri. Bagaimana bisa terinfeksi, adakah cara untuk mencegahnya? Berikut penjelasan yang dirangkum dari berbagai sumber.
Kanker serviks adalah salah satu penyakit yang paling menakutkan bagi kaum perempuan, setelah kanker payudara.
Kanker serviks merupakan kanker yang tumbuh pada sel-sel di dalam rahim dan umumnya disebabkan oleh virus human papillomavirus atau yang dikenal dengan HPV.
Seseorang bisa terkena virus penyebab kanker serviks tersebut melalui hubungan seksual, terutama hubungan seks yang berisiko, seperti berganti-ganti pasangan atau berhubungan intim tanpa kondom.
Vaksin HPV diberikan untuk melindungi seorang perempuan dari infeksi HPV tersebut. HPV menginfeksi setidaknya 50% orang yang aktif secara seksual.
Meskipun tubuh dapat membersihkan virus dengan sendirinya, namun jika virus tersebut terus-menerus berlanjut maka dapat menyebabkan kanker serviks, dubur, tenggorokan, dan kutil kelamin.
Ada tiga jenis vaksin yang mencegah infeksi HPV yang telah dilisensikan di Amerika Serikat, di antaranya Gardasil, Gardasil 9, dan Cervarix.
Namun, Gardasil 9 telah menjadi satu-satunya vaksin HPV sejak 2016 yang digunakan di Amerika Serikat. Vaksin tersebut guna mencegah infeksi dengan sembilan jenis HPV, di antaranya:
FYI, Cervarix mencegah infeksi tipe 16 dan 18, sementara Gardasil mencegah infeksi dari tipe 6, 11, 16, dan 18. Kedua vaksin tersebut masih digunakan di beberapa negara lain.
Vaksin ini direkomendasikan untuk anak perempuan dan anak laki-laki berusia 9-11 tahun, serta anak-anak yang lebih besar dan belum pernah vaksin kanker serviks.
Berikut jadwal vaksin HPV:
BACA JUGA: Jangan Khawatir, Ini 4 Cara Mencegah Efek Vaksin Booster yang Bisa Kamu Lakukan
Hingga saat ini, efek samping yang serius dari vaksin HPV belum ada laporannya, tetapi ada beberapa orang yang pingsan setelah mendapatkan suntikan pada remaja dan dewasa muda.
Nah, berikut beberapa efek samping ringan yang bisa terjadi setelah disuntik vaksin:
Meskipun jarang terjadi, tetapi risiko alergi yang parah mungkin dialami oleh siapa saja. Risiko alergi tersebut meliputi pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, kesulitan bernapas, atau gatal-gatal setelah vaksin.
HPV dapat menyebabkan beberapa jenis kanker dan kutil kelamin. Vaksin ini adalah salah satu cara penting untuk mencegah infeksi dan penyebaran HPV.
Vaksin akan bekerja baik ketika diberikan sebelum seseorang mungkin terkena virus. Jadi, orang yang aktif secara seksual harus menggunakan kondom.
Anak perempuan dan perempuan dewasa harus secara rutin mengunjungi ginekolog secara teratur untuk melakukan pap smear seperti yang direkomendasikan.
Infeksi HPV dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit dan biasanya ditemukan pada jari, tangan, mulut, dan alat kelamin.
Jadi, vaksin HPV ini akan bekerja dengan baik jika anak perempuan dan laki-laki sebelum mereka melakukan kontak dengan HPV (seksual secara aktif).
Dengan mendapatkan vaksin sebelum mereka aktif secara seksual akan membantu mereka dalam melindungi selama remaja dan seterusnya.
Sayangnya, banyak orang yang tidak divaksin dan terinfeksi oleh beberapa jenis HPV. Tetapi, terkadang infeksi akan berada di dalam tubuh selama bertahun-tahun dan menyebabkan kerusakan.
Penelitian menujukkan bahwa vaksin HPV dapat melindungi terhadap infeksi HPV setidaknya selama 10 tahun.
Tetapi, karena vaksin HPV tidak melindungi terhadap semua jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks, maka penting untuk perempuan mendapatkan vaksin kanker serviks dan rutin pap smear.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa syarat sebelum mendapatkan vaksin kanker serviks. Di antaranya:
Akan tetapi, saat ini Kemenkes akan fokus terlebih dahulu terhadap pemberian vaksin anak perempuan. Hal ini dinilai lebih efektif sebagai pencegah kanker serviks.
Itulah alasan mengapa kamu atau si kecil perlu mendapatkan vaksin kanker serviks sesegera mungkin, terlebih lagi saat ini Pemerintah telah memberikan vaksin tersebut secara gratis.
Bagaimana, apakah kamu termasuk mendukung inisiatif pemerintah untuk memberikan vaksin kanker serviks gratis, atau justru menolak? Tinggalkan komentarmu di bawah, ya.
Buat kamu perempuan yang butuh hunian nyaman dan aman, nih, coba cek daftar kost di Rukita. Sekarang sudah banyak kost putri yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Kamu bisa mendapatkan kost dekat kampus atau kantor dengan harga mulai dari Rp1 jutaan.
Penasaran? Langsung saja unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Jangan lupa follow akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik.
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.