Tujuan perayaan Imlek yang perlu kamu tahu
Imlek telah menjadi hari besar yang ditunggu-tunggu tiap tahunnya. Para masyarakat Tionghoa pun biasa menyambut hari pergantian tahun ini dengan sukacita.
Perayaan besar pun kerap dihadirkan ketika memasuki Tahun Baru Imlek. Ada beberapa tradisi khas yang dilakukan di Indonesia seperti penyelenggaraan barongsai, bagi-bagi angpao, hingga membakar petasan agar membuatnya semakin meriah.
Momen Imlek juga biasanya digunakan sebagai wujud bersyukur di tahun yang baru serta wujud penghormatan kepada para dewa. Maka dari itu, tidak heran apabila perayaan Tahun Baru Imlek di tiap tahunnya cukup meriah.
Bagaimana Sejarah dan Tujuan Perayaan Imlek?
Pada tahun 2023 ini, Imlek akan jatuh pada tanggal 22 Januari. Nah, apa kamu penasaran dengan sejarah dan tujuan perayaan Imlek? Simak informasinya berikut ini, yuk!
1. Tujuan perayaan Imlek: Perayaan menyambut musim semi
Imlek seperti yang dikenal saat ini ternyata bukan hanya perayaan menyambut tahun baru saja. Dalam sejarahnya, Imlek merupakan perayaan untuk menyambut musim semi setelah melewati masa-masa musim dingin.
Masyarakat Cina zaman dulu rata-rata bekerja sebagai petani. Pada saat musim dingin tiba, aktivitas pertanian menjadi terhenti karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan mereka untuk bertani.
Nah, pada saat memasuki musim semi, para petani bisa kembali memanfaatkan sawah dan ladangnya untuk bekerja lagi. Dengan begitu, aktivitas perekonomian masyarakat Cina kembali hidup.
Maka dari itu, perayaan Imlek disebut juga sebagai Festival Musim Semi. Adapun tujuan utamanya yaitu untuk mengekspresikan rasa syukur atas nikmat yang didapat untuk satu tahun ke depan.
2. Tujuan perayaan Imlek: Menjadi sarana keagamaan
Dikutip dari Kompas.com, Imlek tidak hanya sekadar perayaan datangnya tahun baru dan musim semi saja, lho. Imlek juga ternyata memiliki nilai-nilai moral dan keagamaan yang terkandung di dalamnya.
Bagi penganut agama Budha, Konghucu, dan Tao, Imlek juga dirayakan dengan sembahyang. Adapun salah satu ritual yang dilakukan yaitu dengan menyajikan makanan untuk Tuhan yang disebut Thien (Tian).
Namun begitu, bukan berarti Imlek tidak bisa dirayakan oleh penganut agama lain. Sebab, Imlek tetap bisa dinikmati oleh siapapun dengan tujuan untuk bersenang-senang dan mencari hiburan.
Terlebih, perayaan Imlek di Indonesia selalu ramai. Tentunya kamu bisa mendatangi beberapa tempat untuk merasakan suasana khas Imlek bersama keluarga atau teman-teman.
BACA JUGA:
- Sederet Makanan Imlek dan Filosofinya | Dari Makanan Wajib sampai yang Jadi Pantangan!
- 10 Tradisi Unik Tahun Baru Imlek yang Penuh dengan Makna dan Harapan
- 7 Resep Masakan Khas Imlek, Sajian Lezat yang Nggak Boleh Dilewatkan
3. Perbedaan Imlek dengan Cap Go Meh
Bicara soal Imlek, pastinya kamu juga sudah tidak asing dengan istilah Cap Go Meh, bukan? Ya, Cap Go Meh merupakan salah satu tradisi yang juga menjadi bagian dari perayaan Imlek.
Dalam bahasa Hokkien, Cap Go Meh memiliki arti “Malam Kelimabelas”. Seperti namanya, Cap Go Meh merupakan rangkaian akhir dari perayaan Imlek yang dilaksanakan setiap tanggal 15 bulan pertama dalam penanggalan Cina.
Pada malam Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa biasanya mulai memasangkan lentera atau lampu sebagai bentuk perayaan. Maka dari itu, tidak heran apabila pada malam Cap Go Meh banyak ditemukan lampion untuk meramaikan suasana.
Pada perayaan Cap Go Meh ini pula banyak perayaan lain yang menjadikannya semakin meriah. Seperti misalnya penampilan barongsai dan pertunjukan musik di beberapa pusat keramaian.
Tujuan Perayaan Imlek di Balik Makanan Khasnya
Tujuan perayaan Imlek juga dapat kamu temui dari beberapa makanan khasnya. Pada momen ini, makanan dapat menjadi momen yang mendekatkan anggota keluarga ketika perayaan Imlek. Berikut beberapa makanan khas yang bisa kamu temui saat Imlek.
1. Kue keranjang
Merayakan Imlek pastinya tidak lengkap jika tidak ada kue keranjang. Kue keranjang atau disebut juga Nian Gao menjadi salah satu kudapan yang tidak boleh dilewatkan.
Kue keranjang memiliki makna filosofis sebagai simbol harapan untuk terus bersatu. Rasa manis yang dimilikinya juga menjadi gambaran dan harapan dalam menyambut tahun baru.
2. Yusheng
Yusheng atau Yeeshang juga menjadi salah satu hidangan yang identik dengan Imlek. Yusheng memiliki bentuk yang mirip salad dengan potongan wortel dan lobak halus serta daging ikan.
Biasanya, Yusheng dimakan saat anggota keluarga melaksanakan tradisi Lo Hei. Lo Hei merupakan tradisi di mana setiap anggota keluarga mengangkat sumpit setinggi mungkin. Semakin tinggi sumpit yang diangkat, maka semakin baik juga peruntungan yang akan didapat.
3. Manisan buah
Manisan buah dalam tradisi Imlek juga memiliki makna khusus. Biasanya, manisan buah tersebut akan disusun dalam kotak dengan bentuk segi delapan yang menggambarkan masing-masing peruntungan.
Masing-masing buah pun memiliki maknanya tersendiri. Seperti buah melon, misalnya, diartikan sebagai simbol kesehatan, biji teratai sebagai simbol kesuburan, hingga buah leci untuk menggambarkan ikatan keluarga yang kuat.
Itulah penjelasan mengenai sejarah dan tujuan perayaan Imlek. Apa kamu punya tradisi tersendiri dalam merayakan Imlek bersama keluarga? Share cerita kamu di kolom komentar, yuk!
Sedang mencari kost untuk hunian bulanan atau tahunan? Cek di kost coliving Rukita saja, yuk! Rukita punya banyak unit kost dengan fasilitas lengkap di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan kota lainnya.
Ada juga kost eksklusif yang cocok banget untuk kamu para mahasiswa dan karyawan. Penasaran? Klik tombol di bawah ini saja, yuk!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita yang tersedia di PlayStore dan Appstore atau kunjungi www.rukita.co untuk informasi lebih lanjut. Kamu juga bisa hubungi Nikita (Customer Service Rukita) di +62 811 1546 477.
Ikuti juga akun Instagram (rukita_Indo), Twitter (rukita_id), dan Tiktok (@rukita_id) untuk mengikuti info dan promo menarik lainnya.