Tradisi Lebaran di berbagai negara ini beda banget sama yang ada di Indonesia. Penasaran kan?
Menjelang akhir bulan Ramadan waktunya kita siap-siap menyambut kemenangan di Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Idul Fitri menjadi salah satu perayaan yang sangat penting dalam kalender Islam.
Biasanya di Indonesia, perayaan ini dimulai dengan menyantap makanan khas Lebaran seperti opor ayam, ketupat, rendang, dan lain-lain. Baru setelah itu kita mengunjungi sanak saudara untuk bersilaturahmi sambil bermaaf-maafan.
Lebaran ini berlangsung selama satu sampai tiga hari, dimulai pada hari pertama Syawal, yaitu bulan ke-10 dalam kalender Islam. Kita pun akan banyak bertemu keluarga dan menyantap makanan khas Lebaran selama tiga hari itu.
Mengenal 6 Tradisi Unik Lebaran di Berbagai Negara
Kalau di Indonesia tradisi Lebaran erat kaitannya dengan halalbihalal, memberikan Tunjangan Hari Raya (THR), dan mengenakan pakaian baru. Tapi, tahukah kamu kalau tradisi Lebaran di berbagai negara itu mempunyai keunikannya masing-masing?
Biasanya hal ini disesuaikan dengan budaya di setiap negara. Ada yang melakukan tradisi Lebaran sungkem dengan keluarga, merayakan dengan festival, hingga perang telur.
Pokoknya setiap negara memiliki ciri khasnya masing-masing, deh. Apalagi Lebaran hanya dirayakan satu sekali dalam setahun.
Penasaran nggak ada apa aja pada tradisi Lebaran di berbagai negara? Simak ulasan lengkapnya, ya!
1. Tradisi Lebaran di berbagai negara, Seker Bayrami di Turki
Tradisi Lebaran di berbagai negara kita mulai dari Turki. Kalau di Turki, Idul Fitri itu dikenal sebagai Ramazan Bayrami (Festival Ramadan) atau Seker Bayrami (Festival Permen).
Tradisi unik yang dilakukan pada Seker Bayrami adalah semua orang mengantarkan manisan ke rumah-rumah tetangga terdekat setelah melakukan sungkeman. Umumnya hal ini dilakukan saat matahari terbenam pada hari terakhir Ramadan sebagai perayaan selesainya bulan suci puasa.
Sama seperti di Indonesia, umat muslim Turki juga menempatkan Idul Fitri lebih penting dari pada Idul Adha. Pemerintah Turki pun menetapkan hari libur nasionalnya selama tiga hari di luar hari raya.
Kembali lagi pada pembahasan tradisi unik. Pada perayaan Seker Bayrami ini orang-orang juga membersihkan rumah, berbelanja permen dan coklat, serta menyiapkan kue-kue tradisional, seperti baklava.
Mereka juga memotong rambut dan melakukan perawatan serta mengenakan baju baru yang disebut bayramlık. Mirip-mirip lah dengan tradisi di Indonesia, di mana kita menghormati orang tua dan orang yang lebih tua saat Lebaran.
Di Turki pun mereka melakukan salam-salaman sambil mengucapkan Bayramınız kutlu/mübarek olsun, yang artinya “Semoga pesta Anda diberkati”.
2. Tradisi Lebaran di berbagai negara, mengenakan baju kurung di Malaysia
Tradisi Lebaran di berbagai negara datang dari negeri jiran, nih. Idul Fitri di Malaysia dikenal juga sebagai Hari Raya Aidilfitri di mana saat hari raya ini umat muslim Malaysia akan mengenakan pakaian tradisional Melayu seperti Baju Kurung, Baju Kebaya, dan Baju Melayu.
Mereka juga melakukan mudik, lho! Ya, berkumpul di kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama keluarga dan sanak saudara lainnya.
Hampir sama pula dengan tradisi yang ada di Indonesia. Saat malam takbiran yaitu sehari sebelum Lebaran, umat muslim akan sibuk menyiapkan berbagai hidangan tradisional dan menghias rumah.
Hidangan tradisional yang menjadi tradisi Lebaran di Malaysia tak jauh berbeda juga dari Indonesia, seperti ketupat, rendang, saus kacang pedas, dan lemang. Nah, menariknya tradisi Lebaran di Malaysia mereka melakukan kegiatan open house.
Tradisi ini menampilkan keharmonisan multikultural di Malaysia. Saat open house, semua tamu dapat datang tanpa memandang status sosial, agama, dan ras.
3. Tradisi Lebaran di berbagai negara, membuat kue maamoul di Palestina
Maamoul adalah kue dengan isian kurma atau kenari lalu ditambah kacang-kacangan dan lapisan luarnya ditaburi gula halus. Kalau kue khas Lebaran di Indonesia itu biasanya ada nastar dan putri salju.
Kita juga membuat kue kering Lebaran ini bersama keluarga bukan? Di Palestina pun mereka juga membuat maamoul bersama keluarga.
Selain membuat kue khas Hari Raya Idul Fitri, umat muslim di Palestina juga berbelanja baju dan perlengkapan lainnya sebelum Lebaran. Kemudian mereka membersihkan rumah untuk menyambut tamu dan menyajikan hidangan Lebaran.
Lebaran di Palestina juga menerapkan pemberian THR. Kalau di sana disebut sebagai eidiyah, yaitu uang Idul Fitri yang diperoleh dari kerabat dekat, seperti bibi dan paman.
BACA JUGA: 6 Ide Isi Hampers Lebaran yang Menarik untuk Orang Terdekat
4. Tradisi Lebaran di berbagai negara, masak ouzi di Uni Emirat Arab
Umat Islam di Uni Emirat Arab merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan tradisi unik membuat hidangan ouzi, yaitu hidangan yang disiapkan khusus untuk Lebaran. Ouzi ini biasanya dimasak menggunakan kambing atau domba.
Berbeda dengan di Indonesia yang mempunyai resep umum hidangan khas Lebaran, kalau ouzi ini memiliki bumbu dan rempah-rempah yang bervariasi dari setiap resep. Terkadang bahkan merupakan rahasia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi sebuah keluarga.
Hidangan khas lainnya adalah bubur daging kelinci, dan machboo dengan ayam atau ikan berbumbu yang dicampur nasi gandum panjang. Selain masak-masak, tradisi Lebaran yang mereka lakukan adalah mengoleskan henna pada tangan.
Tradisi ini khusus dilakukan oleh wanita dan anak perempuan di Uni Emirat Arab. Anak-anak juga akan menerima pakaian baru dan hadiah kecil lainnya. Mereka juga merayakan Lebaran dengan memainkan permainan tradisional, menyanyi, dan menari.
Untuk para pria akan memakai baju khusus yang disebut kandoora, yaitu jubah panjang berwarna putih yang secara tradisional dikenakan oleh pria Arab. Biasanya mereka juga akan menghias kandoora dengan minyak kenari dan kapulaga. Sedangkan para wanita biasanya mengenakan pakaian baru.
5. Perang telur di Afghanistan
Merayakan Hari Raya Idul Fitri di Afghanistan juga punya caranya sendiri. Tradisi ini cukup unik yaitu perang telur atau masyarakat Afghanistan menyebutnya dengan Tokhm-Jangi. Untuk ikut serta, para lelaki akan berkumpul di lapangan dengan membawa telur ayam rebus.
Tentunya tradisi ini dilakukan setelah menunaikan salat Idul Fitri bersama. Kemudian mereka akan berkumpul dan saling memecahkan telur rebus milik orang di sekitarnya.
Wah, kedengarannya cukup seru ya! Menentukan pemenang dari perayaan ini adalah jika seseorang mampu menjaga kulit telurnya tidak pecah hingga akhir perlombaan.
6. Ziarah di China
Umat musim di China juga melakukan ziarah saat merayakan Lebaran. Mereka akan berkunjung ke makam para leluhurnya untuk memberikan doa.
Yang berbeda dari tradisi ini adalah mereka khusus melakukan ziarah untuk menghormati ratusan ribu muslim yang tewas selama Dinasti Qing dan Revolusi Kebudayaan.
Selebihnya sama dengan tradisi Lebaran di berbagai negara lainnya, yaitu setelah melaksanakan salat Idul Fitri mereka berkumpul dan bersilaturahmi serta bermaaf-maafan dan makan bersama.
Meski berbeda-bed, tapi setiap tradisi Lebaran di berbagai negara mempunya kunci utama yang sama, yaitu menyambut meriah hari kemenangan dan silahturahmi dengan sanak saudara.
Kalau kamu punya tradisi Lebaran tersendiri nggak, nih, di keluargamu? Share di kolom komentar, yuk!
Temukan hunian kost dan apartemen idaman di lokasi strategis yang kamu inginkan dengan aplikasi Rukita. Aplikasi Rukita bisa kamu download di Play Store atau App Store.
Kamu bisa temukan kost Rukita di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya dengan harga sewa mulai Rp1 juta untuk fasilitas setara apatemen!
Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.rukita.co.
Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id agar nggak ketinggalan info terbaru!