Begini tips menjual baju preloved agar jadi lovable!
Belakangan ini thrift shop lagi populer banget di kalangan anak muda. Thrift shop kerap jadi pilihan bagi orang-orang yang ingin membeli pakaian trendi tanpa menguras kantong dalam.
Thrift shop sendiri merupakan tempat menjual pakaian bekas yang masih layak pakai. Istilah ‘preloved’ juga akrab di telinga, yaitu barang-barang bekas layak pakai yang dijual kembali dengan harga lebih murah.
Jual-beli baju preloved ini juga merupakan salah satu cara untuk sustainable fashion atau mode berkelanjutan. Selain ramah di kantong, juga ramah lingkungan, bukan?
Tips Menjual Baju Preloved agar Laris
Konsep thrift shop sendiri juga menjadi solusi bagi mereka yang ingin mengurangi pakaian tanpa harus membuangnya begitu saja. Yap, daripada menumpuk di lemari, kalau bisa dijual lagi kenapa tidak?
Namun, menjual pakaian bekas tentu saja ada triknya tersendiri agar laris manis. Selain harus masih dalam kondisi layak pakai, ikuti tips menjual baju bekas berikut ini!
1. Cek kondisi barang
Tips menjual baju bekas yang pertama adalah mengecek kondisi keseluruhan barang. Meski baju ‘bekas’ bukan berarti kamu bisa menjual pakaian yang sudah nggak layak pakai.
Pastikanlah pakaian yang ingin dijual masih dalam kondisi bagus dan bisa dipakai. Jika ada noda yang tak bisa hilang atau sedikit kerusakan, nih, kamu harus menjelaskannya dengan baik.
Jika memungkinkan, perbaiki juga bagian-bagian yang rusak, seperti benang yang keluar, kancing yang copot, dan lainnya. Agar lebih yakin sebelum menjualnya, ya, bayangkanlah kamu menjadi konsumen dan berpikir “Apakah aku akan membeli baju preloved ini?”
2. Cuci dan setrika
Walau bukan produk baru, ya, baju bekas tetap harus diperlakukan dengan baik dan rapi. Nggak hanya untuk menambah nilai jual, tapi juga memastikan bahwa pakaian yang kamu jual bersih dan layak pakai.
Oleh karena itu, penting untuk mencuci dan seterika pakaian bekas sebelum menjualnya. Jika punya bujet lebih, kamu bisa mencucinya di tempat laundry untuk memastikan bersih secara menyeluruh.
Akan lebih baik lagi jika pakaian bekas juga dikemas secara menarik sehingga terlihat rapi dan menjual. Dengan begini, pembeli pun nggak akan kecewa, deh, dengan pakaian preloved yang mereka beli!
3. Foto menarik
Nah, tips menjual baju bekas yang satu ini nggak kalah penting, apalagi jika kamu mengandalkan media sosial untuk berjualan. Hindarilah mengambil foto pakaian yang akan dijual dengan asal-asalan.
Nggak perlu peralatan foto yang canggih, kok! Cukup pilih angle foto yang menarik dan pencahayaan yang baik, akan lebih bagus lagi jika menggunakan cahaya matahari alami agar tampak natural.
Supaya lebih eye-catching, kamu juga bisa menggunakan background yang menarik dan unik. Jika ingin mengeditnya, usahakanlah gambar pakaian tetap natural dan orisinal (warnanya tidak berubah drastis seperti asli!).
4. Tuliskan deskripsi yang jujur dan jelas
Jika ingin beli barang dari online shop lalu deskripsinya kurang jelas, pasti membuatmu jadi malas beli, bukan? Nah, itulah mengapa menuliskan deskripsi yang jelas dan rinci adalah hal penting.
Sangat penting untuk menuliskan kondisi yang sejelas-jelasnya dari pakaian bekas yang kamu jual. Tulislah secara jujur jika ada kerusakan atau noda pada pakaian secara detail.
Selain itu, nih, cantumkan juga merek, ukuran, bahan, serta berapa lama pakaian tersebut telah digunakan. Ingat, dalam menjual produk bekas kejujuran adalah hal penting untuk mendapat kepercayaan pelanggan.
5. Jelaskan alasan dijual
Selain menuliskan deskripsi yang jelas, ya, cantumkan juga alasan kamu menjual pakaian bekas tersebut. Hal ini juga penting, lho, agar pelanggan nggak curiga atau ragu saat hendak membeli.
Misalnya, kamu ingin menjualnya karena kekecilan, kebesaran, atau mungkin sudah tidak cocok denganmu. Jelaskanlah secara jujur dan jelas, ya!
BACA JUGA: Begini 7 Langkah Aman Belanja Baju Bekas di Tengah Covid-19 | Thrifting Bantu Ekonomi, Lho!
6. Harga yang sesuai
Harga yang murah merupakan salah satu alasan mengapa orang suka membeli baju preloved atau thrift shopping. Seluruh patokan harga tergantung oleh kita sendiri, yaitu si penjual. Namun, kamu harus pintar-pintar memilih harga, nih!
Jangan sampai memberikan harga yang terlalu tinggi untuk pakaian preloved. Berikanlah harga sesuai dengan kualitas dan kondisi pakaian tersebut. Pertimbangkan juga dari seberapa sering baju itu kamu pakai dan sudah berapa lama.
Untuk pakaian yang bermerek, sih, kamu bisa mencantumkan harga awal belinya jika masih ingat. Hal ini akan menambah ketertarikan pembeli karena otomatis menunjukkan kalau pakaian yang kamu jual worth the price.
7. Jual lewat media sosial atau aplikasi
Media sosial kini bukan hanya sebagai platform untu berjejaring saja, tapi juga sebagai pasar yang empuk untuk promosi jualan. Nah, manfaatkanlah media sosialmu untuk mempromosikan pakaian preloved yang kamu jual.
Media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter sangat bisa membantumu menggaet pembeli. Untuk Instagram, kamu bisa membuka akun khusus berjualan baju bekas dan menata postingan dengan instagramable agar menambah nilai jual.
Selain dari media sosial, pasarkan juga jualanmu di aplikasi e-commerce seperti Shopee atau Tokopedia. Ada juga aplikasi Carousell yang merupakan e-commerce untuk jual-beli produk bekas maupun baru.
8. Selalu update
Sudah membuka toko online atau berpromosi di media sosial? Jangan berhenti sampai di situ saja! Usahakanlah untuk selalu update mengenai pakaian preloved yang kamu jual.
Menjual baju bekas artinya persediaannya pun sangat terbatas karena satu jenis hanya tersedia satu. Jika sudah terjual, kamu harus segera update di kolom deskripsi bahwa pakaian tersebut sudah sold out.
Jika kamu membuka akun khusus berjualan di media sosial, nih, pastikanlah untuk selalu aktif update agar tampak menarik dan mencuri perhatian. Kamu juga bisa membuat konten menarik atau promo di hari-hari tertentu untuk meraih engagement, lho!
9. Cepat respons
Tips menjual baju bekas yang terakhir ini juga nggak boleh ketinggalan. Pasti rasanya jengkel, kan, ketika kita menghubungi penjual mengenai produknya namun tidak kunjung mendapat respons? Dari yang tadinya mau beli, jadi keburu berpaling, deh!
Nah, agar nggak kehilangan konsumen, usahakanlah untuk selalu fast respond. Tanggapilah dengan cepat dan jelas pelanggan-pelanggan yang bertanya sebelum membeli.
Jika memang nggak bisa membalas 24 jam, tuh, cantumkanlah keterangan bahwa kamu hanya online di waktu tertentu, misalnya pukul 08.00-21.00. Tak hanya sekadar cepat, gunakan juga bahasa yang sopan dan ramah untuk menciptakan kesan yang baik.
Jadi, itulah 9 tips menjual baju bekas yang bisa kamu ikuti. Dalam menjual produk preloved, hal yang terpenting adalah kejujuran dalam berjualan. Posisikan juga dirimu sebagai pembeli sebelum menjual produk bekas.
Apakah kamu tertarik menggeluti bisnis thrift shop ini? Atau kamu punya trik lain dalam menjual pakaian preloved? Jangan ragu tinggalkan komentar, ya!