7

7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Rumah selama Pandemi

Selama pandemi Covid-19 ini, berbagai tips dan imbauan untuk menjaga kesehatan fisik bisa kita temui di mana-mana. Namun, terkadang kita lupa bahwa kesehatan mental kita juga sama pentingnya.

Jujur saja, walau berusaha untuk tetap berpikir positif, pasti kita sempat merasa cemas, sedih, dan takut akan wabah Corona ini. Tanpa disadari, tuh, rasa stres dan paranoid juga bisa menghampiri selama kita #dirumahaja.

Tak jarang, kita menekan dan memendam perasaan negatif tersebut karena tak ingin terlihat orang-orang di rumah. Jika dibiarkan, nih, lama-lama perasaan negatif tersebut bisa menumpuk dan membebani kegiatan kita sehari-hari.

Tenang, merasa stres dan cemas di masa seperti ini adalah hal wajar, kok! Namun, kamu juga bisa melakukan beberapa cara untuk menjaga kesehatan mentalmu di rumah selama pandemi Covid-19 ini.

Tips Menjaga Kesehatan Mental selama di Rumah

tips menjaga kesehatan mental
Source: unsplash.com

Walau kini sudah masa PSBB transisi, bukan berarti kita bisa beraktivitas di luar rumah seperti tak ada pandemi. Beraktivitas di rumah tetaplah lebih baik untuk sementara ini.

Namun, tak dipungkiri terlalu sering di rumah ditambah rasa cemas dan gusar terkadang menggerogoti mental kita. Hal ini mungkin saja bisa menyebabkan cabin fever, yaitu perasaan negatif akibat terlalu lama terisolasi di tempat tertentu.

Untuk mencegahnya, yuk, simak 7 tips menjaga kesehatan mental selama di rumah ini!

1. Pahami dan terima

tips menjaga kesehatan mental di rumah
Source: unsplash.com

Tips menjaga kesehatan mental di rumah yang pertama adalah pahami dan terimalah bahwa yang kamu rasakan itu normal. Jangan denial atau mengabaikan perasaan cemas, bosan, atau khawatir yang menerpamu selama masa pandemi ini.

Jika kita pura-pura baik-baik saja, perasaan negatif tersebut akan terabaikan dan semakin menumpuk hingga berdampak lebih buruk nantinya. Lama-lama rasanya akan menyesakkan dan membuat nggak nyaman.

Sedangkan sikap accepting akan membuat otak kita menyadari bahwa ada sesuatu yang tak baik sehingga otomatis membantu kita untuk mencari solusi atau melindungi diri. Jadi, pahami dan terimalah bahwa semua ini normal, kok!

2. Istirahat dan tidur cukup

istiharat dan tidur cukup
Source: pexels.com

Mungkin ini terdengar klise, tapi percayalah istirahat yang cukup benar-benar berpengaruh pada kondisi kesehatan mental kita. Walau kita di rumah saja dan jarang bepergian, mengatur waktu istirahat tetaplah penting!

Jika kamu WFH, manfaatkanlah waktu istirahat sebaik-baiknya dan menjauh dari layar laptop beberapa saat. Jangan sampai WFH malah membuatmu kelelahan karena jamnya lebih fleksibel sehingga kamu bisa di depan laptop hampir seharian.

wfh
Source: pexels.com

Selama di rumah saja, mungkin kita jadi mengabaikan jam tidur karena “Besok, kan, nggak perlu ke mana-mana, cuma di rumah“, alhasil tidur tengah malam atau begadang pun jadi kebiasaan. Tanpa kamu sadari, hal ini juga berpengaruh terhadap kesehatan mental, lho.

Tidur terlalu larut atau begadang bisa mengakibatkan gangguan pada tubuh, mulai dari mood yang nggak baik, tubuh jadi nggak fit, hingga sulit berkonsentrasi. Sekalipun kita begadang untuk movie maraton atau nonton drakor, tetap saja tidak baik!

Jadi, mulai sekarang perhatikanlah jam istirahat dan jam tidur agar lebih teratur. Kamu akan merasakan efeknya pada tubuh dan pikiran pada tiga hari pertama, deh. Kalau perlu, buatlah jadwal tersendiri agar lebih disiplin.

3. Diet media sosial

media sosial
Source: unsplash.com

Pernah nggak, sih, suasana hati jadi berantakan seharian karena suatu postingan di media sosial? Atau jadi sering overthinking karena terlalu banyak baca info negatif di media sosial? Kalau sudah begini, sudah saatnya kita diet medsos!

Membuka media sosial untuk sekadar menghilangkan kejenuhan atau mencari info boleh-boleh saja, kok. Tapi, jangan sampai kita menelan semua hal di media sosial dan jadi “obesitas” informasi.

diet media sosial - tips menjaga kesehatan mental di rumah
Source: pexels.com

Lakukanlah diet media sosial dengan lebih bijak memilah informasi yang kita terima. Kita bisa membatasi waktu atau menyortir info yang ada di timeline media sosial kita. Ingat, bukan tanpa alasan Twitter dan Instagram punya fitur mute, hide, dan block.

Kita memiliki hak untuk memilih info mana saja yang mau kita baca dan lihat. Jika ada akun atau informasi yang membuat kita cemas, overthinking, dan emosi berlebihan, kita boleh, kok, menghindarinya demi kesehatan mental kita.

It’s totally fine! Kita nggak perlu harus tahu segala hal yang terjadi di dunia ini setiap detiknya jika hal itu malah menyiksa kita. Di saat seperti ini, kita juga berhak menggunakan media sosial untuk mencari konten positif dan menyenangkan.

4. Memberi “ruang” antarkeluarga

menjaga kesehatan mental di rumah selama pandemi
Source: pexels.com

Selama di rumah di masa pandemi ini, otomatis waktu kita bersama keluarga jadi lebih banyak. Jika biasanya hanya pagi hari sebelum berangkat kerja atau ke kampus dan malam hari, kini bisa 24 jam kita bersama mereka.

Bagi sebagian orang mungkin bersama keluarga setiap saat adalah hal menyenangkan. Namun, hal ini bisa membuat kita worn out jika kita tak bisa saling memberi “ruang” antaranggota keluarga di rumah.

Source: pexels.com

Pahamilah bahwa setiap anggota keluarga memiliki kesibukan masing-masing di luar urusan rumah. Penting bagi kita untuk saling menghargai dan mengerti hal tersebut. Kita bisa memulainya dengan hal sederhana, kok.

Misalnya, nggak mengganggu adik atau kakak saat mengerjakan tugas atau belajar online dan sekadar nggak berisik saat ibu sedang sibuk WFH. Atau hal lainnya yang menunjukkan kita menghargai keberadaan masing-masing, tapi juga tak mengganggu kesibukan privasi.

work from home
Source: pexels.com

Kamu bisa mendiskusikan hal ini dengan keluarga agar suasana rumah nyaman. Menciptakan lingkungan yang nyaman di rumah sangat memengaruhi kesehatan mental kita juga, lho!

5. Atur ulang barang di rumah

Rukita Bonavista 17 Lebak Bulus

Mengatur ulang barang di rumah atau dekorasi ruang bisa memberikan energi dan membuat pikiran lebih fresh. Apalagi, setiap hari di rumah ‘memaksa’ kita untuk melihat suasana yang itu-itu saja, merasa bosan atau jenuh kadang tak dapat dihindari.

Atur ulanglah tata letak barang di rumah untuk menciptakan nuansa berbeda. Kita juga bisa mendekorasi ulang agar tampak lebih nyaman dan enak dilihat sehingga nggak jenuh.

decluttering selama pandemi
Source: homebuyhub.com

Selain mengatur ulang, melakukan decluttering juga sangat disarankan! Decluttering adalah menyingkirkan barang-barang yang tak dibutuhkan dan menyimpan yang dibutuhkan saja.

Kebiasaan decluttering ini bisa kita mulai dari merapikan kamar, menyortir barang yang tak terpakai, sampah-sampah kertas, dan lainnya. Decluttering nggak hanya membuat rumah menjadi rapi, tapi proses dan hasilnya juga bisa mengurangi stres dan rasa jenuh.

6. Merawat diri dan me time

me time dan merawat diri
Source: unsplash.com

Tips menjaga kesehatan mental di rumah yang satu ini penting banget! Terkadang saking sibuknya bekerja atau mengkhawatirkan banyak hal, kita jadi lupa meluangkan waktu untuk diri kita sendiri.

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk merawat diri. Merawat diri nggak selalu berarti harus pergi ke salon untuk perawatan kecantikan, kok! Melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh juga termasuk merawat diri, lho.

merawat diri dan me time selama pandemi
Source: unsplash.com

Selama di rumah ini juga waktu yang tepat untuk rutin merawat diri sendiri, seperti menggunakan skincare, luluran, maskeran, hingga meditasi untuk merasa rileks. Sesekali make up dan dress up saat WFH juga boleh banget!

Selain itu, luangkan juga waktu me time untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai dan menyenangkan. Misalnya nonton Netflix, baca buku, menulis jurnal, atau sekadar ngeteh di teras rumah sambil menikmati semilir angin.

menulis jurnal - menjaga mental
Source: unsplash.com

Hal-hal sederhana ini sangat membantu menjaga mental kita dan membuat suasana hati stabil. Apa pun kesibukan kita, bagaimanapun kondisinya, jangan sampai lupa untuk menyayangi diri sendiri, ya!

7. Jangan ragu untuk bercerita

menjaga kesehatan mental di rumah
Source: unsplash.com

Apakah kamu sedang banyak pikiran? Ada sesuatu yang membuatmu cemas? Atau ada masalah yang membuatmu nggak tenang? Jika hal ini sudah mengganggu keseharianmu, jangan ragu untuk menceritakannya pada orang lain.

Masa pandemi ini memang membuat kita jadi jarang bersosialisasi langsung dengan teman atau orang terdekat. Tapi, jangan sampai hal ini membuat kita terpaksa berkutat dengan banyak pikiran dan masalah sehingga membuat stres.

stres
Source: unsplash.com

Jika merasa nggak nyaman bercerita dengan keluarga di rumah, hubungilah teman terdekat melalui telepon, video call, atau chat untuk bercerita. Jangan ragu juga untuk sampaikan apa tujuanmu dari bercerita.

Misalnya, jika kamu hanya butuh didengar dan merasa nggak butuh saran maka katakanlah “Tolong dengarkan ceritaku, nggak usah kasih saran nggak apa-apa, kok” dan sebaliknya jika kamu butuh saran.

video call
Source: pexels.com

Jika nggak nyaman cerita ke orang terdekat, jangan ragu hubungi profesional, yaitu psikolog atau psikiater. Kini, sudah banyak, kok, aplikasi atau layanan psikolog online sehingga kita bisa konsultasi secara virtual.

Ingat, memendam masalah atau pikiran terlalu lama tidak akan membuatnya hilang. Mereka hanya akan terkubur di sana dan suatu saat bisa mencuat bahkan mengganggu produktivitas.

Di saat seperti ini, sangat wajar jika kita jadi terlalu banyak pikiran dan kekhawatiran. Jangan pernah merasa lemah atau payah hanya karena sedang down atau butuh curhat, ya!


Itulah 7 tips menjaga kesehatan mental di rumah yang bisa kamu ikuti. Apakah kamu punya cara tersendiri untuk menjaga kesehatan mentalmu? Berbagi di kolom komentar, yuk!

Bicara soal bercerita, mungkin kamu yang tinggal di kost sering kali merasa sendirian saat masa #dirumahaja ini? Eits, hal ini nggak bakal terjadi kalau kamu tinggal di coliving Rukita.

Beda dari kost biasa, tinggal di Rukita nggak akan membuatmu kesepian karena kamu akan membentuk komunitas seru bersama penghuni lainnya alias Rukees. Lupakan ibu kost galak karena hanya ada community manager yang siap membantu untukmu, mau curhat-curhatan juga bisa, lho!

Rukita Bonavista 17 Lebak Bulus

Nggak hanya itu, kamu juga akan dimanjakan dengan fasilitas eksklusifnya, salah satunya seperti di Rukita Bonavista 17 Lebak Bulus ini. Seluruh kamar sudah fully furnished, termasuk AC, TV, WiFi, lemari, kamar mandi dalam.

Rukita Bonavista 17 Lebak Bulus

Asyiknya lagi, Rukita Bonavista 17 Lebak Bulus juga punya fasilitas kolam renang. Kalau lagi jenuh atau bosan tinggal duduk-duduk santai saja di pinggir kolam yang adem.

Semua ini bisa kamu rasakan dengan harga sewa mulai dari Rp2,7 juta per bulan! Butuh info selengkapnya tentang Rukita Bonavista 17 Lebak Bulus? Klik tombol di bawah ini, ya!

Atau ketik ini di browser: bit.ly/rukita-bonavista17

Penasaran soal unit coliving Rukita lainnya? Yuk, kunjungi www.Rukita.co, dan jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo serta Twitter di @Rukita_Id. Kamu juga bisa tanya-tanya langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477.

Qonita Chairunnisa

A passionate SEO content writer with a Journalism background. Been stringing words together for diverse content for years, and aims to keep learning all about SEO and copywriting.

Leave a Reply