Sesudah tidak lagi sibuk bekerja di kantor karena Covid-19, nih, media sosial mana yang paling sering kamu kunjungi? Apakah masih Instagram, Twitter, atau TikTok? Kamu seharusnya, tuh, meluangkan lebih banyak waktu untuk menggunakan LinkedIn saat mencari pekerjaan dan network yang tepat.
LinkedIn adalah platform paling menguntungkan bagi karier di masa pandemi yang menyedihkan ini. Banyak orang mengalami pemotongan gaji hingga harus kehilangan pekerjaan atau dirumahkan. Sebagian lagi merasa khawatir dengan posisinya dan mencoba mencari kesempatan baru. LinkedIn adalah medsos yang tepat untuk mencari pekerjaan.
Di dalam artikel ini Rukita akan memberikan rekomendasi dari berbagai ahli atau akun top LinkedIn untuk mencari pekerjaan baru atau untuk mengembangkan karier. Nasihat yang diberikan sangat sederhana sehingga bisa diterapkan secara mudah dan rasional. Kamu juga bisa cek beberapa tips meningkatkan profil LinkedIn agar dilirik oleh rekruiter.
Berbagai Saran untuk Mencari Pekerjaan dan Meningkatkan Karier lewat LinkedIn
Rukita akan membocorkan trik untuk menggunakan LinkedIn sebagai media untuk mencari pekerjaan di masa pandemi. Beberapa konsultan karier atau pakar yang berbagai pengalaman, di antaranya Andy Foote, Ed Han, Sarah Johnston, Phyllis Mufson, dan Ana Lokotkova. Yuk, simak tips mereka!
1. Tenangkan pikiran dan perbaiki mentalitas dulu
Banyak orang kini mengalami stres berat karena Covid-19 dan pikirannya jadi kalut. Perasaan sedih, trauma, dan stres ini bisa menghabiskan energi! Biasanya orang yang mengalami ini akan melakukan hal-hal adiktif seperti makan, minum alkohol, atau nonton Netflix berlebihan.
Kegiatan ini jelas tidak mendukung keinginanmu untuk mencari pekerjaan karena terutama bakal memengaruhi hasil wawancara. Lebih baik lakukan self-care dulu agar dirimu tenang. Meditasi atau yoga 10-20 menit per hari, main musik, belajar online, atau apa pun kegiatan yang positif tentu membantu kamu bersikap positif juga. Barulah sesudah itu mulai berburu pekerjaan.
2. Kompetisi yang meningkat tajam
Kompeti pencarian kerja tahun ini lebih berat dari tahun 2008-2010 ketika resesi terjadi. Penyebabnya tidak lain karena pandemi Covid-19 yang masih berlangsung entah sampai kapan, sementara bisnis UMKM pun tidak bisa buka untuk menyokong negara.
Sstt, Ed Han menyarankan kamu untuk memata-matai orang lain dengan jabatan yang sama denganmu. Lihat bagaimana mereka mempromosikan diri maupun menulis resume di LinkedIn. Kamu juga bisa ke Indeed.com dan mencari pekerjaan sesuai passion, lalu lihat resume orang lain.
Bukan berarti kamu menjiplak kompetensi mereka, ya, namun lihatlah cara mereka menggambarkan skill, talenta, dan pengalaman. Kamu bisa mengombinasikannya dengan milikmu agar resumemu terlihat lebih menonjol dari orang lain.
3. Jangan sembarang add orang
Sekarang fitur follow di LinkedIn bisa digunakan oleh semua orang–tidak hanya orang yang populer! Banyak orang mendapatkan permintaan koneksi akhir-akhir ini. Baik permintaan koneksi LinkedIn untuk mencari kerja, koneksi, atau untuk jualan.
Banyak orang-orang populer di LinkedIn mulai sering dikontak oleh sales, marketing, bahkan penjual asuransi. Hal ini tentu saja membuat sebal, ya, padahal orang-orang populer ini bisa menjadi koneksi yang baik selama tidak menggangu mereka.
Maka dari itu, saat mau menambahkan orang di LinkedIn yang bisa dijadikan koneksi yang baik (bukan untuk dimanfaatkan), tambahkan note saat add connection. Perkenalkan diri dan beri tahu tujuanmu agar mereka tidak berpikir bahwa kamu adalah spam atau orang yang mau jualan.
4. Jangan ragu untuk ambil pekerjaan temporer
Berhubun dunia berburu pekerjaan sedang kejam, nih, sebaiknya jangan terlalu pilih-pilih dulu. Ada tawaran pekerjaan temporer atau pekerjaan di bawah level keahlian dan pengalamanmu? Coba saja dulu! Nggak ada salahnya mengambil pekerjaan asalkan bisa membayar kebutuhan hidup sampai keadaan membaik.
Sarah Johnston mengatakan, nih, sebisa mungkin cari pekerjaan yang masih linear dengan keahlianmu. Bila mendapatkan tawaran ajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri:
- Apakah pekerjaan ini bisa membiayai keperluan hidup?
- Apakah kamu bisa berkontribusi terhadap pekerjaan ini? Apakah kamu punya basic skill set-nya?
- Apakah kamu bisa belajar keahlian baru di sini dan apakah kamu masih punya waktu untuk mencari pekerjaan?
Kalau jawabannya iya, maka ini pekerjaan baik.
Pekerjaan sementara atau ‘jembatan’ ini bisa menjadi solusi tepat di masa kritis karena akan membantu kondisi finansial dan membuat otakmu tetap aktif. Hal ini diperlukan agar kamu berenergi dan makin tahu pekerjaan selanjutnya yang lebih tepat.
Bonusnya: kamu bisa menambahkan pekerjaan ini sebagai pengisi resume gaps atau employment gap yang bisa dihubungkan dengan perkembangan kariermu ke depannya.
5. Kamu harus tahu akan talent pipeline
Jadi, kadang-kadang kalau melamar pekerjaan dan kamu nggak menerima jawaban, tuh, bukan karena skill-mu nggak layak. Kadang lowongan pekerjaan yang kamu incar memang nggak buka. Banyak kantor membuka lamaran pekerjaan untuk membangun talent pipeline, alias hanya menampung kandidat berkualitas untuk pekerjaan yang mungkin suatu hari baru akan buka atau mau dibuat.
Memang nggak fair, ya, bila sebuah lowongan hanyalah talent pipeline yang membuat kandidat telanjur berharap banyak. Ada baiknya perusahaan memberi tahu agar pelamar bisa mengerti alasan kenapa mereka tidak segera dihubungi atau dihubungi setelah lamaaa…. sekali melamar posisi tersebut.
Jika kamu mau mengantisipasi talent pipeline, nih, silakan bertanya “Kapan posisi ini dibutuhkan” atau “Apakah posisi ini baru?” Dengan begitu kamu bakal tahu bahwa ini lowongan ‘betulan’ atau tidak.
6. Naikkan kepercayaan dirimu
Di masa-masa seperti ini, ya, mungkin kamu sudah mengirimkan ratusan lamaran pekerjaan dan nggak satu pun yang menghubungi kembali. Atau bisa saja sesudah interview kamu pun nggak dipanggil lagi. Jelaslah hal ini makin memperburuk rasa percaya dirimu, apalagi kalau kamu baru dipecat. 🙁
Jangan terpuruk, ayo tingkatkan kepercayaan dirimu! Saat ada perasaan negatif muncul, nih, pikirkan keberhasilan yang pernah kamu capai. Ingat momennya agar kamu merasa kembali berenergi.
Berhenti bertanya “Kenapa aku gagal? atau “Kenapa aku dipecat?”, ya. Akan lebih baik bila kamu tanyakan apa dan bagaimana kepada diri sendiri agar kamu bisa memikirkan solusinya. Pikirkan juga apa yang bisa kamu lakukan selanjutnya.
Jangan lupa luangkan waktu untuk memperbaiki profil LinkedIn dan menulis resume yang benar-benar menggambarkan keberhasilan dan nilai-nilaimu. Good luck!
Jangan patah semangat, ya, buat kamu yang masih berburu pekerjaan baru. Ayo tingkatkan kepercayaan diri, ubah mindset-mu, dan mulailah mengubah profil LinkedIn demi mencari pekerjaan yang bisa menopangmu di masa pandemi ini.
Apakah kamu punya kisah yang berhubungan dengan mencari pekerjaan di masa pandemi? Yuk, bagikan ceritamu di kolom komentar.