Kamu introvert dan ingin tinggal di co-living. Bisa banget, dong!
Sebelum berbicara jauh tentang introvert tinggal di co-living, mari bicarakan terlebih dahulu tentang introvert itu sendiri.
Mungkin kamu akan mengira kalau introvert itu orang yang pemalu dan tidak suka bergaul sambil nongkrong dengan teman-teman.
Eits, kamu salah besar!
Introvert dan extrovert itu dibedakan dengan bagaimana cara kamu mengisi kembali energi, atau recharge energy setelah kamu merasa lelah atau kehabisan energi.
Bagi extrovert, saat lelah dan membutuhkan energi, ia akan nongkrong dengan teman-teman dan mencari keramaian.
Sedangkan kalau kamu seorang introvert, kamu akan memilih menyendiri sampai energimu terisi penuh lagi.
Jadi, jangan salah paham ya. Seorang introvert juga senang untuk hangout bareng teman kok. Hanya saja, setelah itu biasanya dia butuh waktu menyendiri untuk me-time dan recharge.
Trend co-living yang mulai menjamur
Nah, berbicara tentang co-living, mungkin saat ini sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut.
Singkatnya adalah dalam sebuah rumah, kamu tidak hanya tinggal bersama tapi juga bersosialisasi dengan penghuni rumah lainnya di communal space atau tempat untuk nongkrong bersama.
Kamu pasti berpikir kalau hanya seorang extrovert yang akan menikmati tinggal di co-living. Jangan salah, seorang introvert juga bisa banget untuk tinggal di co-living, lho!
Manfaat seorang introvert untuk tinggal di co-living
Ternyata, tinggal di coliving juga memiliki banyak manfaat loh. Tak terkecuali untuk kamu yang seorang introvert. Kira-kira manfaat apa saja yang bisa didapat dari tinggal di co-living sebagai introvert?
- Kamu akan mengenal diri lebih dalam lagi.
- Kamu mungkin mengira jika dirimu tidak suka bersosialisasi, padahal dengan tinggal di co-living, kamu bisa saja mengetahui jika ternyata kamu suka berkumpul dengan teman-teman.
- Kamu akan belajar untuk menolak sesuatu yang menurut kamu bukan menjadi prioritas.
- Kamu akan belajar untuk berani meng-claim suatu hal yang memang milik kamu.
- Kamu akan belajar untuk memuat perjanjian dan berkompromi dengan penghuni lain.
- Kamu akan menemukan teman-teman yang satu ‘frekuensi’ dengan kamu
Tips untuk Introvert yang Ingin Tinggal di Co-living
Nah, untuk kamu yang introvert ingin tinggal di co-living tapi masih ragu bagaimana caranya, yuk coba intip tips jitu dari Rukita!
1. Buat comfort zone kamu sendiri
Membuat comfortable corner mungkin bukan jadi hal yang sulit kalau kamu memang memiliki kamar tidur sendiri.
Lantas, bagaimana dengan kamu yang memang harus berbagi kamar dengan orang lain?
Kalau kamu memang memiliki kamar sendiri, buatlah kamar tidur kamu senyaman mungkin. Jadikan kamar kamu sebagai tempat untuk relaksasi dan berekspresi sebebas yang kamu mau. Letakkan bantal-bantal empuk dan juga lampu-lampu yang bisa membuat kesan relaks.
Mungkin akan menjadi tantangan bagi kamu yang harus berbagi kamar dengan orang lain. Kamu bisa mengakalinya dengan cara membuat pojok kecil di kamar kamu sebagai space kamu sendiri.
Jangan ragu untuk membuat sudut pilihan kamu senyaman mungkin dan tambahkan beberapa barang pribadi sebagai penanda kalau sudut itu memang milik kamu.
2. Jangan ragu untuk menciptakan me-time
Tinggal bersama di co-living itu memang sangat menyenangkan. Kamu akan sering melakukan hal bersama mulai dari sarapan, berbelanja, hingga liburan bersama. Namun, tinggal di co-living bagi introvert itu terkadang juga bisa melelahkan.
Jangan ragu untuk menarik diri sejenak dari teman-teman dan memberikan waktu untuk diri kamu sendiri. Cobalah beberapa aktivitas yang memang sangat ingin kamu lakukan, misalnya berjalan-jalan sendiri atau yoga di taman.
3. Hangout dengan grup yang lebih kecil
Seorang introvert itu bukan tidak suka bergaul dengan orang lain, hanya saja kamu yang introvert pasti lebih suka untuk hangout bersama teman dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Misalnya, dua atau empat orang.
Nah, untuk bisa bertahan hidup di co-living sebagai introvert, kamu bisa banget mencoba hangout dengan hanya beberapa teman dalam grup yang lebih kecil.
Hangout hanya dengan teman-teman yang yang “satu frekuensi” juga salah satu trik agar bisa tetap bertahan tinggal di co-living sebagai introvert.
4. Jauhkan pikiran dari FOMO
FOMO atau fear of missing out (takut ketinggalan) mungkin jadi salah satu ‘penyakit’ dari seorang introvert.
Saat teman-teman serumah kamu sedang keluar untuk movie night, dan kamu lebih memilih untuk bermeditasi di kamar, maka akan timbul pemikiran kamu akan takut ketinggalan keseruan dan cerita teman-teman kamu tentang film yang mereka tonton.
Memang, perasaan FOMO itu nyebelin banget, khususnya buat introvert yang tinggal di co-living.
Hey, tapi jangan jadikan perasaan takut ketinggalan itu memengaruhi mood kamu. Biarkan saja teman-teman kamu bersenang-senang tanpa kamu ada di dalamnya. Fokus dengan me-time kamu, sehingga kamu akan excited ketika bertemu dengan teman serumah kamu lagi.
Jika kamu menghilangkan perasaan FOMO, kamu pasti akan merasa lebih fresh ketika kembali bergabung dengan teman-teman di co-living.
5. Pilih teman serumah yang seru
Nah, untuk point yang ini memang agak sulit untuk dilakukan. Tapi percaya deh, sekali kamu menemukan teman-teman serumah yang seru dan satu frekuensi, akan memudahkan banget untuk kamu bertahan tinggal di co-living sebagai introvert.
Lakukan usaha terbaik untuk menemukan teman serumah yang memang memiliki kepribadian dan interest yang cocok denganmu.
Jangan takut untuk ‘test drive’ terlebih dahulu dengan teman serumah atau grup, sampai menemukan grup yang memang satu ‘pemikiran’ dengan kamu.
6. Komunikasikan dengan teman serumah
Tips yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah komunikasikan segala hal dengan teman serumah.
Jika kamu memang sedang ingin waktu sendiri dan tidak ingin diganggu, maka kamu bisa menolak secara halus jika ada teman serumah yang tiba-tiba ingin curhat dengan kamu.
Teman serumah kamu pasti akan mengerti jika kamu memang sedang tidak ingin diganggu.
Niscaya deh, jika komunikasi sudah berjalan dengan baik, kamu akan sangat mudah untuk bertahan di co-living sebagai introvert.
Jika perlu, kamu bisa membuat beberapa perjanjian dengan teman kamar kamu. Misalnya saja, buat perjanjian untuk tidak mengganggu jika sedang mengenakan headphone.
7. Ikuti acara yang benar-benar ingin kamu hadiri saja
Untuk bisa bertahan tinggal di co-living sebagai introvert, kamu bisa banget ikut berpartisipasi dalam acara-acara yang biasanya diselenggarakan oleh manajemen co-living tempat kamu tinggal.
Karena biasanya, co-living tidak hanya sebagai tempat untuk tinggal saja namun juga bisa jadi tempat kamu untuk berkumpul bersama dengan teman serumah.
Tipsnya adalah, ikuti event yang benar-benar kamu banget! Percaya deh, kamu akan betah tinggal di co-living walau kamu seorang introvert.
Nah, itu dia beberapa tips untuk kamu bisa bertahan tinggal di co-living sebagai introvert. Mudah banget, kan? Jadi jangan ragu untuk mendapatkan hidup yang lebih baik dengan bergabung bersama co-living.
BACA JUGA: 5 Jenis Ukuran Kasur yang Harus Kamu Ketahui | Jadi Tahu King Size vs Queen Size