Buka medsos malah bikin kamu stres? Coba tips detoks media sosial ini!
Di era serba internet ini memang media sosial membuat kita lebih mudah berkomunikasi dan mendapat informasi. Namun, jika tak bijak dalam menggunakannya bisa-bisa mengakibatkan kecanduan media sosial.
Baru bangun tidur buka Twitter, selesai masak buka Instagram. Malam hari sebelum tidur juga scroll timeline Twitter dan Instagram sampai akhirnya tak terasa sudah pukul 2 malam. Siapa, nih, yang begini?
Apalagi di saat social distancing seperti ini rasanya media sosial jadi pelarian utama ketika jenuh di rumah. Meski awalnya berniat sekadar cari hiburan, update info, atau kepo berbagai keseharian orang lain, mengamati media sosial tanpa henti juga bisa membuat kita stres, lho!
Coba pikirkan kembali, deh, pernah nggak ketika buka media sosial kamu malah merasa tertekan, cemas, atau bad mood? Misalnya, melihat banyak berita tak menyenangkan soal virus Corona, kamu malah jadi khawatir berlebihan bahkan paranoid.
Bahkan ketika melihat postingan orang lain yang terlihat sedang bersenang-senang, kamu merasa payah dan iri. Lalu membaca tweet seseorang yang marah-marah, kamu pun jadi ikut emosi dan akhirnya bete seharian.
Lama-lama, nih, kecanggihan media sosial bukannya membantumu, tapi menggerogoti jiwamu. Kalau sudah begini, artinya kamu butuh detoks media sosial!
Ada berbagai kecanduan di dunia, salah satunya adalah kecanduan media sosial. Kecanduan media sosial terjadi ketika kita terlalu sering menggunakan medsos sampai-sampai mengganggu aktivitas bahkan kualitas hidup.
Jika kamu merasakan hal ini artinya kamu butuh detoks media sosial, nih! Seperti namanya, ya, detoks media sosial dilakukan untuk mengurangi penggunaan media sosial.
Tak hanya mengurangi, sih, bahkan kalau mungkin menghentikannya sama sekali. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan kamu dari stres dan membantumu menyadari hal-hal lain yang bisa dinikmati di dunia nyata.
Jujur saja, deh, pasti hampir setiap hari kamu melihat kabar atau berita tentang Covid-19 bukan? Entah di Twitter, Instagram, YouTube, dan sebagainya.
Pernah nggak, sih, setelah baca begitu banyak kabar di media sosial, kamu merasa cemas bahkan sesak napas? Jika iya, jangan sampai gejala tadi berubah menjadi stres sehingga memengaruhi imun tubuhmu, lho!
Update kejadian terkini memang bagus untuk pengetahuan, tapi akan menjadi gawat jika memberikan dampak yang nggak baik. Ada kalanya kita perlu puasa media sosial sejenak untuk menenangkan pikiran.
Bagaimana caranya? Yuk, simak 7 tips detoks media sosial berikut!
Dengar bunyi sedikit, nih, langsung cek ponsel. Ada notifikasi baru, langsung buka media sosial. Agar nggak gampang tergoda, matikan notifikasi media sosial, yuk!
Walau awalnya terasa aneh, tapi lama-lama akan terbiasa, kok. Kamu bisa aktifkan notifikasi untuk hal-hal penting saja, seperti urusan pekerjaan atau keluarga.
Coba pikirkan, deh, dalam sehari kamu bisa membuka media sosial sampai berapa jam? Satu jam? Dua jam? Sepertinya hampir 24 jam, kan?
Mulai sekarang batasilah waktu untuk mengakses media sosial. Menurut psikolog, nih, batasan wajar menggunakan media sosial dalam sehari adalah 30 menit sampai satu jam.
Nah, kamu bisa membagi-bagi waktu tersebut dalam beberapa sesi. Misalnya 10 menit di pagi hari, 15 menit setelah makan siang, 15 menit sore hari, dan 10 menit di malam hari.
Kini, terdapat juga berbagai aplikasi yang membantumu mengatur waktu dalam bermain media sosial, lho! Seperti Forest: Stay Focused, AntiSocial: Phone Addiction, AppDetox, Quality Time, dan masih banyak lagi.
Tips detoks media sosial selanjutnya adalah melakukan hobi atau kegiatan lainnya. Sadar nggak, sih, gara-gara kecanduan media sosial terkadang hobi kita jadi terlupakan?
Padahal melakukan hobi bisa membantu kita menghilangkan stres, lho! Mumpung lagi #dirumahaja, nih, cobalah melakukan me time atau menggali hobimu lebih dalam.
Misalnya, menargetkan menghabiskan baca buku dalam seminggu, mengolah resep masakan baru, melukis, menulis, dan sebagainya. Kamu akan merasakan perubahan yang fresh pada dirimu, deh!
Nah, daripada rebahan sambil bermain media sosial, kamu bisa isi waktu dengan hal bermanfaat lainnya. Seperti membereskan rumah, mendekorasi kamar, rutin olahraga, atau mungkin mencuci semua sepatumu.
Akhir-akhir ini media sosial sedang ramai dengan berbagai challenge. Kita juga bisa, lho, membuat challenge atau menantang diri sendiri dengan konsep sehari tanpa media sosial!
Kamu bisa membuat jadwal challenge agar lebih teratur. Misalnya, tandailah satu atau dua hari dalam seminggu untuk challenge sehari tanpa media sosial.
Jika berhasil melakukannya, nih, kamu bisa memberikan self-reward kepada diri sendiri. Semakin lama, kamu pun akan terbiasa dengan challenge ini dan menjadikannya sebagai agenda rutin.
Siapa, nih, yang mengatur letak aplikasi media sosial di tampilan depan smartphone? Kalau iya, mungkin kamu harus mengubahnya mulai sekarang!
Biasanya smartphone memiliki menu lebih dari satu halaman, bukan? Kamu bisa mengatur ikon aplikasi media sosial di halaman-halaman belakang agar tak mudah dijangkau.
Selain itu kamu juga bisa me-log out semua akun di media sosial sehingga perlu effort lebih jika ingin membukanya. Selain membantumu untuk detoks media sosial, hal ini juga bisa menghemat kuotamu, lho.
HP memang menjadi salah satu benda yang nggak bisa kita lepaskan. Dari tidur sampai ke toilet pun terkadang kita membawa HP! Hal inilah yang bisa membuatmu jadi kecanduan media sosial.
Cobalah untuk menyingkirkan HP dari jangkauanmu. Kamu bisa meletakkannya di laci atau lemari jika sedang tak ada hal yang penting. Selama disingkirkan, tuh, kamu bisa melakukan kegiatan lainnya seperti di poin 3 artikel ini.
Hindari juga tidur dengan posisi HP berada di dekatmu, ya! Tak hanya membuatmu jadi bermain media sosial tanpa henti, tidur dengan HP di dekatmu juga nggak baik untuk kesehatan karena adanya radiasi.
Nah, tips detoks media sosial yang terakhir ini juga nggak kalah ampuh. Jika menyingkirkan HP atau log out akun nggak bisa menghentikan kecanduanmu, cobalah untuk uninstall aplikasinya.
Dengan begini kamu nggak akan buka media sosial dalam sekali klik lagi. Nggak perlu semua media sosial dihapus, kok! Cukup pilih satu atau dua aplikasi yang membuatmu nagih dan paling sering kamu buka.
Jika terasa berat, ya, kamu bisa melakukannya secara perlahan. Misalnya untuk di awal cobalah uninstall aplikasi selama tiga hari, lalu nanti meningkat jadi seminggu, dua minggu, dan seterusnya.
Jika ada hal penting atau ingin buka sesekali, install-lah kembali lalu hapus setelahnya. Percaya, deh, kamu akan merasakan manfaat tanpa media sosial setelah melakukan tips ini!
Itulah 7 tips detoks media sosial yang bisa kamu lakukan selama social dan physical distancing ini. Sekalinya mencoba, kamu akan merasa betapa banyaknya kegiatan seru yang bisa dilakukan tanpa media sosial!
Apakah kamu pernah mencobanya? Atau kamu sedang berusaha detoks media sosial saat ini? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar, yuk!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.