Yuk, pahami apa saja pesan moral di balik dongeng Malin Kundang!
Mungkin akan sedikit aneh rasanya jika kamu adalah masyarakat Indonesia, khususnya orang Padang tapi tidak tahu atau bahkan tidak pernah mendengar cerita Malin Kundang.
Dongeng nusantara Malin Kundang sudah sangat populer sejak kita kecil. Ceritanya pun kerap dituturkan dalam buku cerita anak-anak, pementasan drama, hingga sinetron.
Bagi yang memiliki adik kecil, menceritakan dongeng nusantara bisa menjadi kegiatan asyik. Namun, sebelum menceritakan dongeng ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar si adik dapat memahami pesan moralnya dengan baik.
Yuk, simak beberapa tips menceritakan Malin Kundang kepada si adik!
Dongeng terkenal dari Sumatera Barat ini, yaitu Malin Kundang bercerita seorang anak yang sudah sukses dan kaya raya. Namun, Malin lupa terhadap ibunya yang telah membesarkan dirinya.
Dia pun menjadi anak yang durhaka. Kedurhakaannya tersebutlah yang membuat hati sang ibu hancur dan Tuhan murka. Malin pun diberi hukuman berupa kutukan menjadi Batu, beserta dengan kapal yang ia gunakan untuk berlayar.
Sejak saat itu, batu yang disebut-sebut Malin ini telah menjadi salah satu ikon kota Padang, selain Jam Gadang, Danau Maninjau, Istano Basa dan lain sebagainya.
Jika berkaca dari cerita tersebut, tentu akan sangat banyak makna dan pesan moral yang disampaikan. Pesan moral tersebut penting untuk diingat bahkan untuk anak-anak sekalipun.
Yuk, kita bahas mengenai pesan moral cerita Malin Kundang!
Orang tua, terutama seorang ibu adalah seorang wanita yang telah ikhlas membesarkan, merawat, memberi kasih sayang seumur hidup. Seorang ibu yang baik tentu melakukannya dengan tulus dan tanpa pamrih.
Bahkan, seorang anak yang membalas jasanya tidak akan pernah sebanding dengan apa yang telah diberikan. Oleh karena itu, ketika kamu menyakitinya, maka Tuhan pun akan murka.
Hal inilah yang terjadi pada Malin yang telah durhaka kepada sang ibu. Dia dihukum menjadi batu, tanpa sempat meminta maaf dan mengucapkan selamat tinggal kepada ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya.
Dalam penggalan cerita, ketika di perantauan Malin berhasil menjadi orang yang kaya raya, bergelimang harta, dan mendapat istri yang cantik serta keturunan bangsawan.
Namun, dari kehidupan tersebutlah Malin terlena akan kemewahan pada dirinya dan melupakan siapa dirinya. Yang menjadi parahnya, dia bahkan tidak mengakui ibu kandungnya.
Dari penggalan cerita tersebut kita bisa mengambil pesan yang disampaikan, bahwa seharusnya kita senantiasa mengingat harta yang kita punya di dunia ini hanya titipan Tuhan dan bisa lenyap kapanpun. Untuk itu, pergunakanlah harta yang dimiliki sebagai ladang beramal untuk membantu orang lain.
Di salah satu bagian pada cerita Malin Kundang, kebohongan diucapkan saat dia hendak menyunting wanita yang kemudian menjadi istrinya. Namun, ia berbohong dengan mengatakan bahwa Malin berasal dari keluarga kaya raya dan golongan bangsawan.
Dari kebohongannya tersebut, Malin mendapat hukuman yang merenggut semua darinya. Dapat disimpulkan bahwa berbohong tidak akan memberikan keselamatan apapun di dalam hidup.
BACA JUGA : 11 Fakta Seputar Hari Dongeng Nasional | Pentingnya Cerita untuk Anak
Ketika kita menceritakan suatu dongeng ke adik kecil, tentu kita berharap mereka memahami alur cerita dan pesan moralnya. Agar mereka memahami, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.
Dibutuhkan kata-kata dan tindakan interaktif seperti variasi nada. Hal ini agar si adik lebih memahami dan membuatnya terpikat mendengarkan sampai akhir cerita.
Selain itu, seorang pendongeng juga harus bisa mendorong imajinasi pendengar dan membiarkan mereka berimajinasi seakan masuk ke dalam cerita tersebut.
Nah, inilah sejumlah tips yang bisa kamu lakukan agar si adik bisa memahami cerita dan pesan moral sebuah dongeng!
Pendongeng harus memahami siapa audiensnya. Selain itu, pendongeng pun harus menentukan pesan yang ingin disampaikan melalui cerita tersebut.
Pesan moral apa yang harus diambil oleh anak-anak dan adakah sesuatu yang spesifik yang harus dipalajari anak-anak dar cerita ini.
Pendongeng pun juga bisa menggunakan kosa kata yang inovatif dan mengesankan. Hal ini guna agar anak—anak lebih cepat memahaminya dan membuatnya semakin penasaran terhadap cerita yang disampaikan.
Selain itu, dengan membuat gaya yang ekspresif pun bisa membuat anak-anak jauh lebih terpikat pada cerita. Maka ciptakan pengalaman mendebarkan yang diisi dengan insiden menegangkan dan mengejutkan, agar anak bisa terlarut dalam sebuah cerita.
Kamu juga perlu memperhatikan cerita yang sesuai dan cocok untuk suasana hati dan kondisi anak.
Cerita menawarkan segudang manfaat untuk anak-anak, mulai dari menghibur hingga membantu perkembangan mereka. Mendongeng pun juga bisa menciptakan dampak yang membekas selama masa pertumbuhan.
Berikut adalah manfaat membacakan cerita untuk pertumbuhan anak:
Itulah pesan moral dari dongeng Malin Kundang beserta tips menceritakannya pada adik kecil. Apakah kamu punya dongeng nusantara favorit? Tuliskan di kolom komentar, yuk!
Kalau kamu mau tinggal di kost yang sudah pasti lengkap, aman, dan rasanya #SenyamanDiRumah, sudah pasti harus lihat kost coliving Rukita! Rukita punya deretan kost coliving yang tersebar di lokasi strategis Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Penasaran ingin lihat seperti apa kost yang #SenyamanDiRumah? Tonton dulu video di atas, yuk!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store. Bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.