Kamu sudah menerima vaksin Covid-19? Sebagai upaya pencegahan penularan infeksi virus Corona, selain menerapkan protokol kesehatan, pemberian vaksin juga perlu dilakukan. Namun, ada beberapa perubahan untuk syarat baru penerima vaksin Covid-19. Tampaknya perubahan ini dilakukan karena adanya masukan dari para ahli dan hasil riset.
Berbeda dari sebelumnya, kini ibu menyusui dan lansia termasuk ke dalam penerima vaksinasi. Begitu pula dengan pengidap komorbid, pasien yang memiliki penyakit penyerta, tetap bisa divaksin. Kondisi pengidap komorbid harus terkontrol dan punya rekomendasi dari dokter yang menangani.
Jika kamu sebelumnya bukan termasuk golongan penerima vaksin, perlu mengetahui syarat baru penerima vaksin Covid-19. Biar kamu tahu lebih jelas dan nggak salah, simak syarat untuk vaksin Covid-19 berikut ini.
Imunitas penderita kanker dapat berubah, menyebabkan mereka rentan terinfeksi virus Corona. Nggak hanya penyakitnya, perawatan yang dijalani penderita kanker juga berpengaruh terhadap kekuatan tubuh dalam menghadapi infeksi lain. Jika saat ini kamu sedang menjalani terapi kanker, maka diwajibkan untuk memiliki surat keterangan layak divaksinasi dari dokter yang menangani terapimu.
Jika perawatan terapi sudah selesai, kamu harus punya imunitas yang baik, nggak adanya gejala sistemik, dan memiliki kadar leukosit normal. Paling penting, nih, kamu melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Vaksinasi bagi ibu hamil harus ditunda. Bukannya vaksinasi berbahaya bagi ibu hamil. Melansir dari alodokter, keamanan vaksin Covid-19 pada wanita hamil masih sangat terbatas. Apalagi ibu hamil yang terinfeksi virus Covid-19 lebih berisiko mengalami gejala yang parah dan perlu menjalani perawatan secara intensif.
Meski begitu, ibu hamil belum termasuk prioritas golongan kedua yang mendapatkan vaksinasi Covid-19. Jika memiliki perencanaan kehamilan, sebaiknya dilakukan setelah mendapat vaksinasi tahap kedua.
Sebelumnya, orang dengan tekanan darah di atas 140/90 nggak bisa menerima vaksin Covid-19. Sekarang, mereka boleh mendapatkannya asal memiliki kondisi yang memenuhi syarat. Harus memiliki tekanan darah di bawah 180/110 mmHg. Kamu bisa mengeceknya saat melakukan proses vaksinasi.
Pengukuran tekanan darah ini kamu lakukan sebelum sampai di meja skrining. Menunggu selama 30 menit hingga 1 jam untuk memastikan kamu memenuhi syarat. Selain itu untuk melihat apakah tekanan darah kamu bisa menurun dan stabil atau tetap berada di atas persyaratan.Kalau tekanan darah nggak turun juga, ya, maka proses vaksinasi ditunda sampai kondisimu memenuhi syarat.
Pengidap penyakit autoimun sistemik harus menunda vaksinasi. Apa, ya, sebabnya? Umumnya, vaksin bekerja dengan mendorong respons terhadap kekebalan tubuh. Ketika kamu divaksinasi, zat di dalam virus akan membangun kekebalan tubuh yang membuat sistem perlawanan serta menandai penyakit tersebut. Jadi, jika terinfeksi, kekebalan tubuhmu sudah memiliki ‘ingatan’ untuk melawan penyakit tersebut.
Sementara pasien autoimun nggak boleh sembarangan mendapatkan vaksin. Kondisi kekebalan tubuh pasien tersebut bukan melindungi mereka dari penyakit, justru menyerang tubuh sendiri. Nggak hanya Covid-19, pasien autoimun rentan terinfeksi penyakit yang seharusnya bisa dicegah.
Proses vaksinasi Covid-19 sudah dimulai sejak pertengahan awal tahun 2021 dan dilakukan secara bertahap ke seluruh wilayah di Indonesia. Tahap pertama penerima vaksin Covid-19 pun selesai dilakukan.
Kini, proses vaksinasi memasuki tahap kedua yang memprioritaskan 11 kelompok, termasuk masyarakat lansia berusia 60 tahun ke atas. Mengingat usianya yang rentan dan tingginya angka kematian karena infeksi virus Covid-19. Apa saja syarat yang perlu diperhatikan agar lansia mendapatkan vaksinasi Covid-19?
Usia 18 tahun hingga 59 tahun merupakan kelompok yang paling banyak terpapar virus Covid-19. Kelompok usia ini juga dianggap aktif beraktivitas dibandingkan kelompok usia yang lebih tua. Nah, memberikan kelompok tersebut kekebalan diharapkan kelompok usia lain yang belum mendapat vaksin bisa ikut terlindungi.
Nggak hanya untuk diri sendiri, tapi juga melindungi orang lain. Kelompok ini juga dianggap memiliki respons imun yang paling baik dibanding anak kecil dan orang tua. Jadi, sambil menunggu adanya vaksin yang aman untuk kelompok usia lain.
BACA JUGA: 7 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Suntik Covid-19
Selanjutnya kamu juga harus memahami poin-poin berikut ini sebelum menerima vaksin:
7. Bagi kamu yang pernah terinfeksi COVID-19 harus sudah sembuh lebih dari tiga bulan terlebih dahulu untuk mendapatkan vaksinasi.
8. Ibu menyusui sudah bisa divaksin.
9. Pengidap penyakit kronik seperti asma, penyakit jantung, penyakit gangguan ginjal, penyakit hati, dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) yang dalam kondisi akut, nggak termasuk golongan penerima vaksin.
Tapi kalau sudah berada dalam kondisi terkendali dan memiliki surat keterangan layak vaksinasi dari dokter, maka kamu bisa mendapat vaksinasi.
10. Sebelum proses vaksinasi pertama, untuk kamu yang punya riwayat alergi berat, seperti kemerahan di seluruh badan, sesak napas, bengkak atau munculnya reaksi berat lain karena vaksin, maka proses vaksinasi harus dilakukan di rumah sakit.
Beda halnya jika kamu mendapat reaksi alergi tersebut setelah vaksinasi pertama, nggak akan menerima vaksinasi tahap kedua.
11. Orang yang mengalami defisiensi imun, gangguan pembekuan darah, dan penerima produk darah atau transfusi juga harus menunda vaksinasi. Kamu bisa menerimanya setelah berkonsultasi kepada dokter yang menangani.
12. Pengidap HIV/AIDS dalam proses minum obat secara teratur bisa melakukan vaksinasi.
13. Bagi kamu yang sudah menerima vaksinasi lain selain untuk Covid-19, harus menunda vaksinasi sampai satu bulan setelah melakukan vaksinasi sebelumnya.
14. Pengidap penyakit epilepsi atau dikenal sebagai ayan bisa melakukan vaksinasi dengan syarat keadaan terkontrol.
Itulah 14 aturan baru penerima vaksin Covid-19 yang harus diketahui jika kamu ingin mendapatkan vaksinasi.
Coliving aman untuk semua penghuni
Nah, sambil menunggu jadwal vaksinasi, nih, ada baiknya kamu menjaga kesehatan dengan tinggal di hunian bersih, aman, dan nyaman seperti Rukita.
Bagi kamu yang sedang mencari hunian di masa pandemi ini nggak perlu khawatir memilih unit coliving Rukita. Penerapan protokol Covid-19 selalu dilakukan dengan ketat oleh Rukita di setiap unitnya. Salah satunya di Rukita Lendeha Hills Manggarai.
Untuk melindungi penghuni dari paparan Covid-19, Rukita Lendeha Hills Manggarai disterilkan secara rutin oleh tim kebersihan. Dilengkapi juga dengan hand sanitizer, dan termometer yang bisa digunakan oleh penghuni maupun semua tamu yang berkunjung.
Nggak hanya keamanan dan kebersihan saja, Rukita Lendeha Hills Manggarai juga dilengkapi fasilitas kamar fully furnished, WiFi, AC, dapur bersama, parkir motor dan mobil, sampai akses keamanan 24 jam. Bikin kamu semakin nyaman! Langsung cek saja informasi lengkapnya dengan klik tombol di bawah ini.
Atau ketik link ini di browser: bit.ly/rukitasyaratVaksin
Unit coliving Rukita tersebar di banyak area strategis di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Untuk kamu yang ingin tahu unit Rukita lainnya, bisa mengakses www.rukita.co atau hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477.
Jangan lupa juga follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter @Rukita_ID untuk berbagai rekomendasi seru dan info promo menarik lainnya.
Apa kamu sudah mendapatkan vaksin? Yuk, share pengalamanmu di kolom komentar. Jangan lupa selalu jaga kesehatan!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.