Pada 1 Oktober 2022, telah terjadi tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tragedi itu terjadi setelah Arema FC harus kalah dalam lanjutan pertandingan Liga 1 melawan Persebaya. Hingga saat ini, dikabarkan terdapat lebih dari 170 korban jiwa dalam tragedi tersebut dan ratusan orang lainnya mengalami luka-luka.
Setelah adanya tragedi Kanjuruhan ini, Stadion Kanjuruhan menjadi sorotan dunia. Tagar #PrayForKanjuruhan juga diciptakan di media sosial sebagai simbol rasa simpati dan duka mendalam dari insiden paling mematikan dalam sejarah sepak bola Indonesia, bahkan peringkat kedua di dunia.
Di balik tragedi kelam ini, Stadion Kanjuruhan memiliki sejarah panjang, baik secara nama maupun sebagai stadion. Berikut beberapa fakta dan sejarah menarik dari markas Arema FC tersebut.
Stadion Kanjuruhan merupakan milik Pemerintah Kabupaten Malang yang diketahui dibangun dengan biaya mencapai Rp35 milyar. Hal tersebut dikarenakan stadion ini memiliki berbagai fasilitas mumpuni, termasuk lapangan sepak bola berstandar internasional, lengkap dengan lintasan atletik dan tribun penonton.
Belum lama ini, Stadion Kanjuruhan juga telah direnovasi, tepatnya jelang perhelatan Piala Presiden 2022 yang dilangsungkan Juni 2022. Pemerintah Kabupaten Malang mengeluarkan anggaran sekitar Rp850 juta untuk memperbaiki sejumlah fasilitas, mulai dari tribun penonton, ruang ganti pemain, tempat tunggu pemain, hingga menggunakan rumput sintetis.
Selain dikenal sebagai nama stadion, ternyata nama Kanjuruhan juga merupakan sebuah nama kerajaan bercorak Hindu yang terletak di Jawa Timur. Kerajaan Kanjuruhan tertulis dalam prasasti Dinaya yang ditemukan di sebelah barat laut Malang, Jawa Timur. Angka tahunnya tertulis dengan Candrasengkala yang berbunyi Nayama Vayu Rasa atau 682 Caka, yaitu setara dengan 760 M.
Setelah stadion ini resmi berdiri, klub liga 1 Arema FC kemudian resmi pindah kandang ke Stadion Kanjuruhan. Sebelum stadion ini, markas besar Arema FC sebelumnya diketahui berada di Stadion Gajayana, Malang.
Pertandingan perdana yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan yaitu ketika Arema FC melawan PSS Sleman dalam pertandingan Divisi Satu Liga Pertamina pada 2004 silam. Pertandingan berakhir untuk kemenangan Arema FC dengan skor 1-0.
Dilansir dari laman Pemerintah Kabupaten Malang, Stadion Kanjuruhan berdiri di lahan dengan luas sekitar 3,5 hektare. Stadion ini juga memiliki kapasitas sebanyak 45.000 penonton yang mencakup fasilitas tribun ekonomi dan VIP. Untuk area tribun VIP, berada di bagian barat, sementara area tribun ekonomi berada di bagian sisi utara, timur, dan selatan.
BACA JUGA:
Ketika memasuki stadion, para pengunjung akan disambut oleh patung kepala singa raksasa yang mengenakan mahkota. Patung tersebut diketahui dibuat oleh seniman pembuat patung asal Yogyakarta yang bernama Timbul Raharjo.
Patung ini terletak di halaman sisi barat stadion yang menghadap ke utara. Terbuat dari bahan aluminium dengan tambahan kombinasi keramik, patung ini memiliki tinggi sekitar 7 meter dan telah menjadi ikon baru Kota Malang.
Stadion kebanggaan masyarakat Malang ini juga telah dilengkapi fasilitas standar FIFA termasuk dengan sistem lampu sorot (flood-light). Sistem lampu sorot berdaya 320 kiloWatt dengan kuat penerangan rata-rata sebesar 1.200 lux disesuaikan dengan standar FIFA. Hal ini berguna untuk mengakomodasi pertandingan yang diselenggarakan pada malam hari.
Stadion ini telah menjadi saksi bisu perjalanan langkah skuad Singo Edan dalam menggapai mahkota Copa Indonesia pada musim 2005 dan 2006. Di stadion ini pula Arema FC juga didaulat sebagai juara kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia, yaitu Indonesia Super League (ISL) pada musim 2009-2010.
Selain gelar juara ISL, kala itu Panpel Arema juga mendapatkan gelar sebagai Panpel Terbaik dalam ISL musim 2009-2010. Bisa dikatakan, stadion ini telah menjadi saksi betapa luar biasanya Aremania dalam mendukung klub kebanggaannya, Arema FC.
Itulah beberapa fakta dan sejarah menarik dari Stadion Kanjuruhan yang merupakan markas kebanggaan klub asal Malang, Arema FC. Kamu punya informasi lain mengenai stadion ini? Yuk, langsung share di kolom komentar!
Kamu sedang cari kost coliving dekat dengan pusat kuliner, perkantoran, kampus, mall, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja!
Tersedia berbagai pilihan jenis kost coliving Rukita yang berada di lokasi strategis dengan akses mudah dan dekat ke berbagai tempat strategis. Nggak hanya di Jabodetabek dan Pulau Jawa saja, Rukita juga telah hadir di beberapa kota Indonesia lainnya!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo, Twitter di @Rukita_Id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.