Kota Solo siap menyambut tamu dan peserta Solo Batik Carnival tanggal 7 Juli 2022 mendatang.
Kamu pencinta karnaval dan batik? Cocok banget, nih, menghadiri Solo Batik Carnival (SBC) yang akan berlangsung pada 7 Juli 2022 mendatang.
Ada apa saja di Solo Batik Carnival? Bagaimana cara menonton SBC? Tenang, Rukita akan membahasnya satu per satu di artikel ini. Jadi, baca sampai tuntas, ya!
BACA JUGA:
- Jember Fashion Carnaval Kembali Digelar Tahun 2022, Cek Harga dan Jadwal Lengkapnya!
- Jadwal Jazz Gunung Bromo 2022, Hadirkan Legenda Rock Indonesia!
- 6 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Solo Favorit, Ada Batik hingga Kuliner Legendaris!
Sejak Kapan Solo Batik Carnival?
Perjalanan Solo Batik Carnival dimulai pada tahun 2008 lalu, yang berarti di tahun 2022 ini sudah berumur 14 tahun. Solo Batik Carnival pertama kali diadakan pada tanggal 13 April 2008 di Jalan Slamet Riyadi yang merupakan pusatnya Kota Solo.
Layaknya perayaan karnaval yang meriah, nih, para model akan berparade di sepanjang jalan tersebut sambil mengenakan kostum unik. Gamelan Solo dan pawai pasukan kuda yang diikuti oleh paskibra menandai dimulainya acara kirab.
Pemrakarsa SCB adalah Ir. Joko Widodo (Jokowi) yang pada waktu itu menjabat sebagai Walikota Solo bersama bersama Solo Center Point. Apa tujuan diadakannya Solo Batik Carnival? Ternyata Jokowi berniat menjadikan Solo sebagai kota budaya dan batik sehingga event ini pun diadakan rutin setiap tahun dengan tema berbeda-beda.
Di samping itu, Jokowi pula yang menggagas hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di sepanjang Jalan Slamet Riyadi sebagai jalan protokol Solo. CFD ini berlaku setiap hari Minggu antara pukul 06.00 – 09.00 WIB dan kegiatan ini masih dipertahankan sampai sekarang, lho.
Kilas Balik Solo Batik Carnival 2008
Tahun 2008 merupakan kali pertama Solo Batik Carnival diselenggarakan mengikuti kesuksesan Jember Fashion Carnaval yang digagas oleh Dynand Fariz. Selain untuk mempromosikan Kota Solo yang dijuluki Kota Batik sebagai tujuan wisata, SBC bertujuan mendongkrak industri kerajinan batik di Kota Solo.
FYI, ada banyak sekali perajin batik di Solo. Bahkan, beberapa wilayah di sana menjadi pusat batik, di antaranya Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Laweyan. Bisa dibilang mayoritas ekonomi masyarakat Solo bergantung pada penjualan kerajinan batik tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, SBC 2008 berkonsep fashion on the street ini diikuti oleh 240 peserta yang berasal dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari siswa SMP, SMA, SMK, Lembaga Pendidikan Keterampilan, sanggar tari, ibu rumah tangga, serta mahasiswa dan dosen perguruan tinggi, seperti ISI Surakarta, UNS Surakarta, STAIN Surakarta, dan ASDI Surakarta.
Catwalk sepanjang 4,2 km itu bermula dari Purwosari atau di depan kompleks apartemen Solo Center Point menuju Balaikota Solo. Peserta berjalan mengenakan kostum berbahan dasar batik dan bahan daur ulang seperti kertas karton, gelas plastik, terpal, jaring, hingga bulu ayam.
Sebelum karnaval berlangsung, ada Srawung Batik yang merupakan ajang pameran dan promosi produk batik, kerajinan, dan kuliner khas Solo. Sebanyak 70 stan batik dibuka di sepanjang city walk ditambah keberadaan stan khusus yang menyelenggarakan pelatihan serbabatik, di antaranya cara mewiru (melipat kain batik) dan membatik untuk anak-anak.
Tema Berbeda di Solo Batik Carnival
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, SBC memiliki tema yang berbeda di setiap tahun penyelenggaraannya. Berikut beberapa tema Solo Batik Carnival yang diusung dari tahun ke tahun selama 14 tahun terakhir.
1. SBC ke-2 (28 Juni 2009) bertema Topeng Tradisional
Melansir dari Liputan6.com, ada tiga jenis topeng tradisional yang dipilih dalam SBC ke-2. Di antaranya Panji sebagai lambang raja atau ratu, Kelana sebagai lambang ksatria atau raksasa, dan Gecul sebagai lambang Punakawan atau hamba sahaya. Ajang ini diikuti sekitar 300 peserta.
2. Solo Batik Carnival ke-3 (23 Juni 2010) bertema Sekar Jagad
Tema yang dipilih pada SBC 2010 bermakna kecantikan dan keindahan. Tema “Sekar Jagad” diinterpretasikan dalam bentuk kostum flora dan fauna.
3. SBC ke-4 (25 Juni 2011) bertema Keajaiban Legenda
SBC ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena diadakan pada malam hari. Karnaval ini dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu Andhe-Andhe Lumut, Rara Jonggrang, Ratu Pantai Selatan, dan Ratu Kencana Wungu.
Uniknya lagi, nih, ada empat Putri Indonesia sebagai peserta khusus yang berpartisipasi di karnaval ini. Mulai dari Nadine Alexandra Dewi (Puteri Indonesia), Inda Adeliani (Puteri Intelegensia), Alessandra K Usman (Puteri Pariwisata), serta Reisa Kartikasari (Puteri Lingkungan).
4. SBC ke-5 (30 Juni 2012) bertema Metamorfosa
Tema “Metamorfosa” ini menekankan kepada penciptaan kreasi kostum berbahan dasar motif batik dengan konsep daur ulang.
5. SBC ke-6 (29 Juni 2013) bertema Earth to Earth
SBC ke-6 punya sub tema “Memayuhayuning Bawono” yang diartikan bahwa kehidupan manusia tak lepas dari elemen dasar di Bumi, yaitu api, air, angin, dan tanah. Kostum yang ditampilkan pun bernuansa air, api, angin, dan tanah. Terlihat mewah dan unik!
6. SBC ke-7 (22 Juni 2014) bertema The Majestic Treasure
Dengan tema “The Majestic Treasure” atau harta karun yang berharga, alias batik. Mulai tahun 2014 inilah kamu bisa mengikuti update terkini dari SBC di akun Instagram @solobatikcarnival_official. Sudah follow belum?
7. SBC ke-8 (13 Juni 2015) bertema Mancavarna
Tema “Mancavarna” yang menandai sewindu gelaran SBC mengambil filosofi “papat kiblat lima pancer”. Artinya kurang lebih empat penjuru mata angin (papat kiblat) dan diri manusia sebagai pusat kelimanya (lima pancer).
8. SBC ke-7 (24 Juli 2016) bertema Mustika Jawa Dwipa
Seiring bertambahnya usia perhelatan SBC, maka acara yang disajikan juga semakin beragam di bulan Juli 2016 lalu. Mengangkat tema “Mustika Jawa Dwipa” atau mustika dari Pulau Jawa maka muncullah kostum unik yang merepresentasikan keris, gamelan, lampu, dan candi.
Satu Dasawarsa SBC 2017
Tahun 2017 menandai tahun ke-10 atau satu dasawarsa ajang Solo Batik Carnival. SBC ke-10 diselenggarakan pada 15 Juli lalu mengangkat budaya Jawa yang kental dengan tema “Astamurti Kawijayan” atau Kemuliaan Budaya Jawa.
Pada perayaan 10 tahun SBC kembali muncul tema-tema kostum pada SBC dari tahun-tahun sebelumnya. Di antaranya Sekar Jagad, Ratu Pantai Selatan, Mustika Jawa Dwipa, Wayang, Topeng dan Jatayu yang merupakan makhluk mitologi jawa berbentuk burung sebagai defile baru.
Tema SBC 2018 Mewakili 8 Provinsi di Indonesia
SBC ke-11 bertema “Ika Paramartha” diambil dari bahasa Sansekerta, arti Ika merujuk kepada kesatuan sementara Paramartha bermakna segala sesuatu yang memiliki unsur baik.
Ada delapan defile sebagai perwakilan 8 provinsi di Indonesia, yaitu Jawa, DKI Jakarta, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Irian (sekarang dikenal sebagai Papua sejak tahun 2001). Ya, pagelaran tersebut berlangsung dengan baik pada 14 Juli 2018 silam.
Solo Batik Carnival 2019
Apa yang berbeda dari penyelenggaraan SBC ke-12? Pada Solo Batik Carnival ke-12 yang digelar 27 Juli 2019 lalu diikuti oleh 11 delegasi negara Asia Tenggara. Terdiri atas Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Brunei Darussalam, dan Timor Leste.
Dengan tema “Suvarnabhumi, The Golden of ASEAN” SBC berharap dapat melahirkan pesona laksana emas yang menarik banyak orang untuk berkunjung ke Asia Tenggara. FYI, Suvarnabhumi berarti negara emas. Tak pelak kostum yang ditampilkan oleh masing-masing negara sangat mewah dengan sentuhan warna emas. Keren!
Event Fashion Batik Era Pandemi
Pada Maret 2020 pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia dan mengakibatkan banyak acara digelar secara online. Sayangnya, Solo Batik Carnival 2020 dan 2021 tidak diadakan secara virtual sehingga membuat pencinta batik harus bersabar menunggu kostum karya anak bangsa yang unik ini.
Namun, jika ingin mengintip tren batik terkini, ada event Solo Batik Fashion 2020 bertema “Pesona Batik Nusantara” yang diselenggarakan secara virtual pada 2-3 Oktober 2020.
Ingin Nonton Solo Batik Carnival 2020? Cek Lokasi Tempat Parkir Kendaraan di Sini!
Setelah vakum dua tahun akibat pandemi, akhirnya Kirab Solo Batik Carnival kembali digelar di Jalan Slamet Riyadi pada tanggal 7 Juli 2022 mendatang. Penyelanggaraan karnaval ini tentu saja akan menutup sejumlah jalan sehingga masyarakat yang ingin menonton kirab tersebut harus memarkir kendaraan agak jauh dari venue.
Namun, dilansir dari Solopos.com, Dishub Solo menyediakan area parkir di sejumlah ruas jalan selama penutupan jalan selama SBC berlangsung pada pukul 15.00 sampai 18.00 WIB, yaitu:
- Jalan Dr. Soepomo
- Jalan Honggowongso
- Jalan Gajah Mada
- Jalan Kartini
- Jalan Diponegoro
- Jalan KH Ahmad Dahlan
- Jalan Imam Bonjol
- Jalan Museum
- Jalan Gatot Subroto
- Jalan Yos Sudarso.
FYI, SBC 2022 diadakan bersamaan dengan Kirab G20 untuk menyambut tamu dan utusan negara. Kamu juga bisa menyaksikan SBC secara live streaming di kanal YouTube Walikota Solo Gibran Rakabuming, lho.
Wah, jangan sampai kelewatan!
Itulah latar belakang, tema, hingga persiapan di balik Solo Batik Carnival yang bertujuan memperkuat branding Kota Solo sebagai Kota Batik.
Apakah kamu pernah menonton langsung SBC? Yuk, ceritakan di kolom komentar!
Kalau kamu ingin menonton SBC, nih, gampang banget! Bisa naik kereta api atau pesawat menuju Solo, dan… unit Rukita ada di lokasi strategis yang dekat ke bandara maupun stasiun kereta api antarkota.
Ada Rukita Cendrawasih 73 Cengkareng yang nggak sampai 20 menit ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, atau Rukita Paseban Senen berjarak 10 menit ke Stasiun Senen. Gampang banget, kan?
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store untuk kemudahan mencari hunina modern bebas ribet. Kamu juga bisa kunjungi www.Rukita.co atau langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 buat tanya-tanya.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info serta promo menarik!