Cari tahu tentang sejarah dan fakta unik Cap Go Meh serta aktivitas yang bisa kamu lakukan dalam perayaan ini!
Masih dalam suasana Imlek, nggak lengkap rasanya kalau nggak menyinggung perayaan Cap Go Meh juga, nih. Memangnya, apa, sih, Cap Go Meh itu?
Secara harfiah, “cap go” sendiri dalam dialek Hokkien berarti lima belas. Nah, tradisi ini merupakan peringatan berakhirnya perayaan Tahun Baru Imlek dan biasanya dilakukan setiap tanggal 15 pertama menurut penanggalan China, yang bertepatan dengan munculnya bulan purnama.
Nah, perayaan Cap Go Meh ditandai oleh melakukan doa di wihara, permainan kenong dan simbal, serta atraksi barongsai dan pertunjukan khas China lainnya, lho. Kalau di negeri China, ini biasanya menjadi puncak perayaan Tahun Baru Imlek, dan biasanya digelar sebagai pesta rakyat dengan pawai, pertunjukan, dan arak-arakan.
Mau tahu lebih banyak tentang perayaan budaya Tionghoa ini? Simak artikelnya sampai habis, ya!
Baca juga: Tujuan Perayaan Imlek Bukan Hanya Menyambut Tahun Baru, Cari Tahu Sejarahnya di Sini
Cap Go Meh sendiri disebut-sebut sudah ada sejak Dinasti Han, lho. Ini merupakan hari untuk menghormati Dewa Thai Yi, yang banyak dianggap sebagai dewa tertinggi di langit.
Pada zaman dahulu, nih, perayaan ini dilaksanakan secara tertutup untuk kalangan istana saja. Dikenal sebagai Festival Yuanxiao atau Festival Shangyuan, masyarakat umum China sebelumnya nggak mengetahui soal perayaan ini. Barulah setelah Dinasti Han berakhir, tradisi ini mulai dibuka untuk umum dan dikenal oleh masyarakat luas hingga saat ini.
Akibat akulturasi dan pencampuran budaya masyarakat Tionghoa yang banyak berdatangan ke Indonesia, tradisi ini juga ikut dirayakan di negara ini, deh. Namun, ada perbedaannya, lho.
Kalau di China, pada perayaan tradisi ini, seluruh anggota keluarga akan berkumpul untuk menggelar pesta besar dan jamuan makanan mewah. Makanan ini diwajibkan mewakili tiga unsur, nih, yaitu laut, darat, dan udara. Misalnya, ada makanan ikan, ayam, dan babi atau sapi.
Sementara pada malam hari, biasanya orang-orang akan pergi ke klenteng atau wihara untuk melakukan sembahyang.
Di China maupun Indonesia juga sering diadakan festival lampion, lho. Tradisi ini memiliki makna akan cahaya penerangan dan kelancaran rezeki bagi seluruh anggota keluarga. Pada awalnya, karena perayaan ini biasanya dilaksanakan pada malam hari, masyarakat membutuhkan lampion untuk penerangan.
Sedikit berbeda, perayaan Cap Go Meh di Indonesia lebih sederhana, nih. Selain festival lampion, biasanya juga diadakan pertunjukan barongsai atau cukup dengan menyediakan lontong Cap Go Meh.
Baca juga: 5 Tempat Makan Lontong Cap Go Meh di Jakarta | Siap-siap Ketagihan!
Lalu apa saja, ya, aktivitas yang biasa dilakukan untuk merayakan tradisi ini? Intip di bawah ini, yuk!
Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan untuk merayakan ini adalah dengan beribadah ke klenteng atau wihara, nih. Biasanya ibadah ini dilakukan pada malam hari sebelumnya atau pada hari-H. Ibadah ini bertujuan untuk mengharapkan perlindungan, kemakmuran, dan melimpahnya rezeki.
Terkadang, perayaan di kelenteng atau wihara ini juga dilakukan dengan kirab sambil membawa Kio, atau arak-arakan yang di dalamnya terdapat arca para dewa.
Selain beribadah, banyak juga pengunjung yang mendatangi wihara dan kelenteng untuk mendapatkan lontong Cap Go Meh, nih. Ada juga yang datang ke sini untuk meramal rezeki, karier, jodoh, dan nasib lainnya lewat roh para dewa atau biasa disebut lok tung.
Banyak juga yang merayakan Cap Go Meh dengan berkumpul bersama keluarga, nih. Nggak lupa terdapat sajian makanan-makanan khas Imlek sebagai jamuannya. Dengan berkumpul bersama keluarga, diharapkan dapat memperlancar rezeki, kebahagiaan, serta kemakmuran di sepanjang tahun baru.
Selain itu, berkumpul bersama keluarga juga bisa mempererat keakraban dan tali silaturahmi, lho.
Nggak lengkap rasanya merayakan tradisi Cap Go Meh tanpa festival lampion. Bahkan perayaan ini sering kali disamakan dengan festival lampion itu sendiri, lho.
Selain berfungsi sebagai penerangan di malam hari, pada awalnya, lampion ini juga digunakan oleh para petani sebagai pengusir hama dan binatang perusak tanaman lainnya di ladang, lho. Selain itu, lampion juga digunakan sebagai hiasan untuk mempercantik pemandangan sawah mereka.
Festival lampion sering kali dijadikan sebagai acara puncak perayaan Tahun Baru China, nih. Nggak heran kalau di beberapa daerah di seluruh dunia, wilayah-wilayah yang dihuni banyak penduduk Tionghoa akan memasang banyak lampion untuk menyemarakkan momen ini.
Sebagai ciri khas Imlek, perayaan Cap Go Meh juga identik dengan pertunjukan barongsai, nih. Barongsai atau Wu Shi alias Tarian Singa merupakan kesenian rakyat yang sangat terkenal di China. Nah, diceritakan kalau barongsai dulu digunakan untuk mengusir raksasa bernama Nian, yang sering hadir di musim semi.
Nian ini diusir dengan menggunakan warna merah ngejreng serta suara-suara keras, misalnya dengan petasan dan kembang api.
Perayaan Cap Go Meh semakin dihebohkan oleh acara parade dan arak-arakan. Biasanya, acara ini dilakukan dengan membawa atau mengarak patung atau hiasan ular dan naga keliling suatu daerah. Supaya makin meriah, biasanya arak-arakan ini juga dilengkapi tarian barongsai, nih. Perayaan ini diyakini mampu menolak bala serta mengusir roh jahat.
Ketika merayakan Cap Go Meh, banyak juga masyarakat yang membawa sesajen kue keranjang dan melakukan ritual doa sebagai bentuk syukur dan permohonan akan keselamatan. Untuk menghormati para leluhur, tradisi ini masih banyak diterapkan sampai sekarang.
Ada yang mewajibkan tradisi makan kue keranjang, karena kepercayaan kalau anak-anak nggak makan kue ini, mata mereka akan melotot.
Nggak hanya dimakan, kue keranjang juga sering dibagi-bagikan gratis untuk penduduk sekitar. Acara ini merupakan bentuk kegiatan sosial sebagi contoh berbagi kepada sesama, seraya melakukan hal positif di tahun yang baru.
Baca juga: 5 Klenteng Terkenal di Indonesia yang Selalu Ramai saat Perayaan Cap Go Meh
Perayaan ini juga punya banyak fakta menarik, lho! Mulai dari nama Cap Go Meh yang hanya ada di Indonesia sampai filosofi barongsai.
Ternyata daerah Singkawang, Kalimantan Barat menjadi pusat perayaan Cap Go Meh di Indonesia, lho. Di sini ada yang disebut sebagai Parade Tatung.
Dahulu kala, ketika ada wabah cacar air yang melanda daerah tersebut, para tabib atau yang disebut Tatung melakukan ritual pengusiran roh jahat. Nah, karena dianggap berhasil mengusir penyakit, ritual ini dilakukan hingga sekarang.
Menjadi daya tarik bagi para wisatawan, ritual ini mencakup mencuci jalan hingga melakukan atraksi kekebalan tubuh dengan senjata, yang dipercaya dapat menjauhkan bencana dan musibah.
Siapa sangka kalau nama Cap Go Meh sendiri hanya populer di Indonesia, lho. Setiap negara biasanya memiliki sebutannya sendiri-sendiri, nih. Misalnya, di China perayaan ini biasanya disebut sebagai Yuan Xiao atau Shang Yuan. Sementara di negara-negara Barat, tradisi ini disebut sebagai Lantern Festival atau Festival Lampion.
Meskipun tarian dan pertunjukan ini merupakan kesenian khas China, tapi nama barongsai sendiri hanya ada di Indonesia, lho. Secara internasional, barongsai dikenal sebagai Tarian Singa atau Lion Dance. Sementara di China, kesenian ini disebut sebagai Wu Shi.
Nah, nama barongsai sendiri merupakan campuran antara kata “barong” yang merupakan kesenian Indonesia di mana penarinya mengenakan boneka atau kostum, dan kata “sai” yang berarti singa dalam bahasa Hokkian.
Walaupun terlihat seperti singa, barongsai sebenarnya gabungan dari beberapa hewan, lho, seperti naga, kura-kura, burung, ular, serta makhluk mistis lainnya.
Tanduk yang ada di barongsai dan menyerupai burung adalah simbol kehidupan. Ular di tulang belakangnya adalah simbol kekayaan, pundaknya yang seperti kura-kura adalah simbol umur panjang, jenggot naga melambangkan kepemimpinan, sementara telinga dan ekor dari makhluk mistis adalah simbol keberuntungan dan kebijaksanaan.
Barongsai juga terdiri atas dua jenis, nih, yaitu singa utara dan singa selatan. Biasanya, singa utara memiliki rambut yang ikal, berkaki empat, dan gerakannya sangat lincah. Sementara itu, singa selatan biasanya memiliki kaki antara dua hingga empat, serta tubuhnya bersisik.
Ada juga barongsai yang memiliki bibir lebar dengan karakter lincah, gesit, dan riang. Sementara barongsai yang bibirnya melengkung ke bawah memiliki karakter yang tegas, dewasa, dan bijaksana.
Nah, ternyata ada hal-hal yang tabu dan dilarang dilakukan selama perayaan Imlek dan Cap Go Meh, lho.
Misalnya, dilarang berkata kotor, dilarang memecahkan gelas atau keramik, nggak boleh menyapu atau bersih-bersih, mengunjungi keluarga istri, menggunakan benda tajam, berkelahi, menangis, sampai nggak boleh menagih utang!
Nah, ada banyak tempat yang meriah banget ketika merayakan Cap Go Meh, nih. Berikut beberapa di antaranya!
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Singkawang sudah menjadi salah satu daerah terpopuler untuk merayakan Cap Go Meh, nih. Di sudut-sudut kota biasanya dihiasi dengan ornamen Imlek serta ribuan lampion yang digantung.
Ratusan tatung atau tabib juga akan tampil di Festival Cap Go Meh pada 2 Februari 2023 mendatang, lho. Mulai 20 Januari 2023, juga akan ada pentas seni dan budaya yang digelar selama 15 hari dan menampilkan pertunjukan dari 17 paguyuban.
Pecinan atau China Town yang ada di daerah Glodok ini salah satu yang paling terkenal di Jakarta, lho.
Di pasar Petak Sembilan yang dipenuhi hiasan lampion merah ini, kamu bisa melakukan berbagai aktivitas, seperti mencicipi kuliner khas China misalnya Bakmi Amoy, atau mengunjungi kelenteng tertua yang ada di Jakarta yaitu Vihara Dharma Bhakti atau Kim Tek Le.
Salah satu kampung pecinan yang terkenal di Surabaya adalah Kya-Kya. Dulunya adalah pusat kuliner Surabaya, di sini kamu bisa menikmati berbagai santapan lezat khas China, lho.
Berlokasi di Jalan Kembang Jepun, kamu juga bisa melihat banyak bangunan kuno bersejarah, serta berbagai festival dan pertunjukan kesenian China.
Di Medan, kawasan Kesawan Square, di Jalan A. Yani, Medan Barat, merupakan pecinan tertua di Kota Medan, lho. Sudah ada sejak pemerintahan Hindia Belanda, dua pengusaha bernama Tjong Yong Hian dan Tjong A Fie mendirikan kawasan ini. Saat ini, Kesawan jadi pusat kuliner favorit warga Medan.
Sudah ada sejak 1743, pecinan ini disebut juga sebagai 1001 klenteng, di mana yang paling terkenal adalah Klenteng Siu Hok Bio dan Tay Kak Sie. Di sini kamu bisa menikmati santapan kuliner dan mengunjungi Pasar Imlek Semawis.
Artikel menarik lainnya:
Itu dia informasi lengkap seputar Cap Go Meh, mulai dari sejarah, aktivitas, tempat merayakan, sampai fakta uniknya. Sekarang makin banyak tahu tentang tradisi Tionghoa ini, kan?
Cari kost yang nyaman dan estetik sekarang gampang. Tinggal buka aplikasi atau kunjungi website Rukita, perusahaan proptech penyedia hunian sewa jangka panjang tepercaya dan antiribet. Tersebar di berbagai kota di Indonesia, tinggal di Rukita dijamin nyaman banget. Coba cek Rukita Jasmine Senayan, deh.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @rukita_indo, Twitter di @rukita_id, dan TikTok di @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.