Mengenal lebih dekat rumah adat Papua, ada yang jadi rumah tertinggi di dunia!
Sering kali pasti kamu pernah mendengar tentang Honai atau rumah adat Papua. Tapi kamu tahu kalau ternyata ada rumah adat Papua selain Honai? Daerah di timur Indonesia ini memiliki beragam rumah adat dengan keunikan bentuknya.
Seni arsitektur pada rumah adat Papua ini dibuat berdasarkan fungsi dan lokasi. Meski beragam rumah tersebut terlihat sederhana, namun ada filosofi dan fungsinya tersendiri. Pastinya kamu akan lebih mengenal budaya dari Papua melalui rumah adatnya.
7 Rumah Adat Papua dengan Filosofi dan Keunikannya
Keindahan Tanah Papua tak hanya dikenal dengan kekayaan alamnya yang sangat melimpah ruah, tapi ada juga ada budayanya yang memiliki keunikan tersendiri. Tentunya nggak bisa ditemukan di tempat lain, termasuk rumah adatnya.
Ada sekitar tujuh jenis rumah adat Papua yang perlu kamu ketahui, bahkan ada yang termasuk salah satu rumah tertinggi di dunia. Yuk, ketahui jenis-jenis rumah adat Papua dan keunikan yang dimilikinya!
1. Rumah adat Papua Honai
Rumah Honai merupakan salah satu dari rumah adat Papua yang paling terkenal dan bahkan mewakili provinsi tersebut. Rumah adat ini sering disebut dengan nama ‘Onai’, yang artinya rumah. Biasanya, rumah Honai ditempati oleh para laki-laki dewasa sehingga sering juga disebut dengan nama rumah Honai Pilamo.
Uniknya, rumah ini memiliki bentuk bundar dengan atap berbentuk kerucut seperti jamur. Selain itu, Honai juga hanya memiliki satu pintu tanpa adanya jendela.
Atap rumah Honai biasanya terbuat dari jerami dan dindingnya dubuat dari bahan kayu namun cukup kokoh. Alasan desain bentuk kerucut pada rumah ini untuk mengurangi hawa dingin dan menghindari air hujan yang masuk ke dalam rumah.
Sementara untuk tinggi dari rumah Honai hanya sekitar 2,5 meter dengan luas ruangan sekitar 5 meter. Rumah ini memang sengaja dibuat dengan ukuran kecil agar udara di dalam ruangan tetap hangat.
2. Rumah Pohon
Rumah adat Papua lainnya ada rumah Pohon yang dimiliki oleh suku pedalaman asli Papua, yaitu Suku Korowai. Seperti namanya, rumah ini memang berada di bagian atas dahan pohon yang memiliki ketinggian sekitar 15 hingga 50 meter.
Suku Korowai sendiri memang sengaja membangun rumah di atas pohon ini agar terhindar dari serangan binatang buas, bahkan gangguan roh jahat yang disebut dengan “laleo”. Dalam budaya suku Korowai, Laleo ini diyakini sebagai sosok makhluk jahat yang berjalan seperti mayat hidup dan biasanya berkeliaran di malam hari.
3. Rumah Rumsram
Rumsram menjadi salah satu rumah adat Papua yang berasal dari Suku Biak Numfor yang tinggal di lokasi pantai utara Papua. Rumah ini sebenarnya bukanlah hunian tempat tinggal, melainkan sengaja dibangun sebagai tempat kegiatan belajar-mengajar yang dikhususkan untuk laki-laki.
Bangunan dari rumah ini juga bisa dikatakan unik karena memiliki bentuk persegi dengan atap yang terlihat seperti perahu terbalik. Desain dari atap rumah ternyata memang berkaitan dengan profesi kebanyakan dari masyarakat suku Biak Numfor, yaitu mayoritas berprofesi sebagai seorang pelaut.
Selain itu, rumah Rumsram juga memiliki lantai yang terbuat dari kulit kayu, dinding yang terbuat dari bambu air dan pelepah sagu, hingga atap yang terbuat dari daun sagu yang sudah melalui proses pengeringan.
Biasanya rumah Rumsram memiliki tinggi yang berkisar antara 6 hingga 8 meter dan dibagi menjadi dua bagian yang dibedakan berdasarkan tingkatan lantainya.
BACA JUGA: 10 Desain Kamar Hitam Putih yang Bisa Kamu Tiru
4. Rumah Ebei atau Huma
Rumah adat Papua lainnya yang perlu kamu tahu juga ada Ebei atau Huma. Sebenarnya rumah ini memiliki bentuk yang sama dengan rumah Honai, tapi orang yang menempatinya berbeda.
Jika rumah Honai ditempati oleh laki-laki dewasa, maka rumah Ebei hanya ditempati oleh ibu-ibu, anak-anak perempuan, hingga anak laki-laki. Tak hanya itu, Ebei ternyata juga memiliki fungsi sangat penting sebagai tempat para ibu atau wanita dewasa mengajarkan anak-anak mereka mengenai berbagai hal tentang kehidupan.
Di dalam rumah ini juga para ibu atau wanita akan melakukan berbagai kegiatan harian lainnya, seperti membuat kerajinan tangan atau saling berkumpul.
5. Rumah Kariwari
Kariwari merupakan salah satu rumah adat yang dimiliki oleh Suku Tobati-Enggros yang tinggal disekitar Teluk Youtefa dan Danau Sentani, Jayapura.
Jika kamu lihat, bentuk bangunan dari rumah Kariwari ini sangat unik karena memiliki bentuk limas segi delapan yang dibuat dari bambu, kayu besi, hingga daun sagu hutan. Biasanya rumah ini memiliki dua lantai dan memiliki tiga ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda.
Kalau beberapa rumah adat Papua lainnya memiliki fungsi sebagai tempat tinggal, maka Kariwari ini sering difungsikan sebagai sebuah tempat edukasi dan ibadah. Bisa dikatakan, Rumah Kariwari ini dianggap sebagai tempat sakral yang suci oleh Suku Tobati-Enggros.
6. Rumah Kaki Seribu
Salah satu rumah adat Papua selanjutnya ini bisa dikatakan unik banget. Rumah ini memiliki penyangga yang sangat banyak sehingga sering kali disebut sebagai rumah Kaki Seribu.
Rumah adat dengan bangunan seperti ini biasanya sering ditemukan di kawasan Pegunungan Arfak, tempat dari Suku Hatam, Moille, Meyakh, hingga Sough. Alasan bentuk rumah Kaki Seribu tersebut memiliki banyak penyangga supaya dapat menghindarkan para penghuni dari berbagai serangan binatang buas.
7. Rumah adat Papua Hunila
Rumah adat Papua yang terakhir disebut dengan Hunila. Rumah ini berbeda dengan rumah adat Honai dan Ebei karena memiliki bentuk yang lebih memanjang dan tentunya lebih luas.
Rumah adat Hunila memiliki salah satu fungsi serupa dapur umum. Hunila digunakan sebagai pusat pembuatan makanan bagi semua penghuni silimo atau rumah Honai di beberapa tempat.
Biasanya di rumah Hunila ini para wanita akan memasak, mulai dari membuat sagu atau membakar ubi. Setelah memasak, para wanita akan mengantarkan makanan-makanan tersebut kepada Pilamo dan seluruh keluarganya.
Ternyata nggak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, namun rumah adat Papua juga memiliki filosofi atau makna yang cukup mendalam, ya. Kamu sudah pernah melihat langsung rumah adat Papua tersebut? Coba share yuk di kolom komentar!
Kamu tipe yang nggak suka ribet dekorasi kamar? Kost Rukita cocok untukmu! Selain fasilitasnya yang lengkap, Rukita juga memiliki kamar kost dengan desain aesthetic dan modern. Tonton video di atas untuk tahu keistimewaan kost Rukita, yuk!
Agar cari kost lebih mudah, gunakan aplikasi Rukita yang bisa kamu download di Play Store atau App Store. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.
Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!