Ungkpakan rasa sayangmu di Hari Ibu dengan puisi menyentuh hati!
Ibu adalah orang yang sangat berharga di hidup kita. Saking berjasanya seorang ibu, sampai-sampai didedikasikan Hari Ibu untuk mengapresiasi kasih sayang dan jasa mereka.
Diperingati setiap tanggal 22 Desember, kamu sudah mempersiapkan hadiah untuk ibu belum? Nah, kamu juga bisa memberikan puisi untuk ibu, lho, untuk melengkapi hadiahnya.
5 Puisi Hari Ibu untuk Mengungkapkan Rasa Sayang
Kalau bingung mau menulis apa, coba intip lima puisi Hari Ibu berikut ini sebagai inspirasi. Dijamin, menyentuh hati banget!
1. Puisi Hari Ibu: Ibu oleh Zawawi Imron
Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
Sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
Hanya mata air air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir
Bila aku merantau sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
Di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
Lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
Ibu adalah gua pertapaanku dan ibulah yang meletakkan aku di sini
Saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
Aku mengangguk meskipun kurang mengerti
Bila kasihmu ibarat samudera sempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
Tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
Lokan-lokan, mutiara, dan kembang laut semua bagiku
Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawannamamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
Lantaran aku tahu
Engkau ibu dan aku anakmu
Bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
Ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala sesekali datang padaku
Menyuruhku menulis langit biru
Dengan sajakku
2. Ibu Malaikatku oleh Mosdalifah
Ibu…
Di sini kutulis cerita tentangmu
Napas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cinta
Ibu…
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga di hati
Tak terbesit sejenak pikirkan lelahmu
Kau terus berjalan di antara duri-duri
Ibu…
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu
Ibu…
Kaulah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapan pun itu.
Aku akan tetap mencintaimu…
Ibu, malaikatku.
3. Ibu oleh Chairil Anwar
Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai
Ibu…
Pernah aku merajuk, katanya aku manja
Pernah aku melawan, katanya aku degil
Pernah aku menangis, katanya aku lemah
Ibu… setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat dan bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun… tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu, begitu kuatnya dirimu…
Ibu… aku sayang padamu… tuhanku… aku bermohon pada-Mu
Sejahterahkanlah dia
Selamanya…
4. Jangan Takut Ibu oleh W.S. Rendra
Matahari musti terbit.
Matahari musti terbenam.
Melewati hari-hari yang fana.
Ada kanker payudara, ada encok, dan ada uban.
Ada gubernur sarapan bangkai buruh pabrik,
Bupati mengunyah aspal,
Anak-anak sekolah dijadikan bonsai.
Jangan takut, Ibu!
Kita harus bertahan.
Karena ketakutan meningkatkan penindasan.
Manusia musti lahir.
Manusia musti mati.
Di antara kelahiran dan kematian,
Bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki,
Serdadu-serdadu Jepang memanggal kepala patriot-patriot Asia,
Ku Klux Klan membakar gereja orang Negro,
Teroris Amerika meledakkan bom di Oklahoma,
Memanggang orangtua, ibu-ibu dan bayi-bayi,
Di Miami turis Eropa dirampok dan dibunuh,
Serdadu Inggris membantai para pemuda di Irlandia,
Orang Irlandia meledakkan bom di London yang tidak aman.
Jangan takut, Ibu!
Jangan mau digertak.
Jangan mau diancam.
Karena ketakutan
Meningkatkan penjajahan.
Sungai waktu menghanyutkan keluh-kesah mimpi yang meranggas.
Keringat bumi yang menyangga peradaban insan.
Menjadi uranium dan mercury.
Tetapi jangan takut, ibu!
Bulan bagai alis mata terbit di ulu hati.
Rasi Bima Sakti berzikir di dahi.
Aku cium tanganmu, Ibu!
Rahim dan susumu adalah persemaian harapan.
Kekuatan ajaib insan
Dari zaman ke zaman.
BACA JUGA:
- 10 Kado Spesial di Hari Ibu yang Bisa Kamu Berikan Setiap Saat kepada Perempuan Hebat
- Sambut Hari Guru Nasional 2022, Ini Ucapan, Puisi dan Hadiah yang Cocok Diberikan
- 13 Puisi dan Buku Sapardi Djoko Damono, Karya Terbaik dari Penyair Legendaris
5. Puisi Hari Ibu: Ibu oleh Gus Mus
Kaulah gua teduh
tempatku bertapa bersamamu
sekian lama
Kaulah kawan
dari mana aku meluncur dengan perkasa
Kaulah bumi
yang tergelar lembut bagiku
melepas lelah dan nestapa
Gunung yang menjaga mimpiku
siang dan malam
Mata air yang tak berhenti mengalir
membasahi dahagaku
Telaga tempatku bermain
berenang dan menyelam
Kaulah, Ibu, mentari dan rembulan
yang mengawal perjalananku
mencari jejak sorga
di telapak kakimu
Tuhan,
Aku bersaksi
ibuku telah melaksanakan amanat-Mu
Maka kasihilah ibuku
seperti Kau mengasihi
kekasih-kekasih-Mu
Amin
Itu dia lima puisi Hari Ibu yang bisa kamu berikan ke ibunda tercinta di hari spesial ini. Puisi yang mana, nih, yang mau kamu pakai? Atau kamu mau bikin puisi sendiri?
Cari kost yang nyaman dan estetik sekarang gampang. Tinggal buka aplikasi atau kunjungi website Rukita. Tersebar di berbagai kota di Indonesia, tinggal di Rukita dijamin #SenyamanDiRumah. Coba cek Rukita Jade Ketapang Gadjah Mada, deh.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo, Twitter di @Rukita_Id, dan TikTok di @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!