Puasa merupakan ibadah yang dilakukan seluruh umat Muslim di bulan Ramadan selama sebulan penuh.
Hampir seluruh umat Muslim di dunia melakukan ibadah ini setiap tahunnya dan karena hukumnya wajib maka ibadah puasa di bulan Ramadan memang harus dilakukan.
Selain puasa di bulan Ramadan, ya, dalam agama Islam ternyata ada ibadah puasa lainnya yang hukumnya sunnah atau tidak wajib dilakukan.
Meski tidak wajib, namun jika melakukannya, maka umat Islam yang melakukannya akan mendapatkan pahala meski jika tidak dilakukan dia juga tidak mendapatkan dosa.
Puasa sunnah yang dilakukan di luar bulan Ramadan sendiri, ternyata nggak cuma satu, lho. Ada banyak macam puasa sunnah yang bisa dilakukan umat Muslim untuk mendapatkan pahala.
Nah, untuk menambah wawasan kamu tentang ibadah puasa, khususnya berbagai puasa selain yang wajib di bulan Ramadan, berikut Rukita beberkan berbagai macam puasa sunnah.
Nah, puasa sunnah pertama yang harus kamu ketahui adalah puasa Syawal. Syawal sendiri merupakan nama bulan setelah bulan Ramadan, jadi bisa dibilang puasa sunnah ini adalah puasa yang dilakukan setelah bulan Ramadan.
Tidak seperti puasa Ramadan yang dilakukan selama sebulan penuh, dalam puasa Syawal kita hanya di sunnahkan untuk berpuasa selama enam hari saja selama bulan Syawal.
Namun, puasa ini tidak boleh langsung dilakukan saat tanggal 1 Syawal atau tepatnya saat Hari Raya Idul Fitri. Puasa ini baru bisa dilakukan mulai hari kedua Syawal, ya.
Bedanya lagi, nih, saat melakukan ibadah puasa di bulan Syawal, kamu dibebaskan untuk melakukan puasa secara berurutan ataupun bisa dilakukan secara tidak berurutan, lho.
Puasa Arafah merupakan jenis puasa sunnah yang meski hukumnya sunnah, namun puasa ini sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama bagi yang tidak sedang melakukan ibadah haji. Ibadah ini sendiri dilakukan pada hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa Arafah mempunyai keistimewaan bagi pelaksananya yaitu akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu serta dosa-dosa di tahun yang akan datang (HR. Muslim).
Hari Arafah sendiri merupakan hari yang istimewa bagi umat islam, di mana pada hari ini merupakan hari kedua dalam pelaksanaan ibadah haji. Pada hari itu pula Allah SWT membanggakan hamba-Nya yang berkumpul di Arafah kepada para malaikat.
Arafah sendiri merupakan nama sebuah gunung sebagai tempat di mana Muhammad SAW berpidato di depan kaumnya untuk yang terakhir kali.
Masih berhubungan dengan ibadah haji, puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Tarwiyah yakni tanggal 8 Dzulhijjah atau dua hari sebelum hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah.
Hampir sama dengan puasa Arafah, keutamaan puasa Tarwiyah yaitu dapat menghapuskan dosa satu tahun bagi siapa pun yang menjalankannya.
Puasa ini juga sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak pergi haji, lho. Nah, istilah Tarwiyah sendiri berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa bekal air.
Pasalnya pada hari itu para jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan Arafah dan menuju Mina.
BACA JUGA: 8 Manfaat Puasa bagi Kesehatan Fisik dan Mental yang Harus Kamu Ketahui!
Pasti buat kamu yang beragama Islam sudah tidak asing lagi dengan jenis puasa sunnah yang satu ini. Selain menjadi ibadah yang bisa rutin dilakukan, jenis puasa ini juga merupakan puasa sunnah terpopuler.
Puasa Senin dan Kamis berawal ketika Nabi Muhammad SAW memerintah umatnya untuk senantiasa berpuasa di hari Senin dan Kamis.
Pada hari Senin yang merupakan hari kelahiran beliau, sedangkan hari Kamis merupakan hari di mana pertama kali kitab suci Al-Qur’an diturunkan ke dunia.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada hari Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan di saat aku sedang berpuasa.”
Puasa Daud merupakan puasa sunnah yang cukup unik, lho. Karena dalam pelaksanaannya puasa ini bisa dilakukan secara selang-seling (sehari puasa, sehari tidak).
Pada penerapannya, tuh, melakukan puasa sunah ini hendaknya tidak boleh terlalu memaksakan karena segala sesuatu yang dilakukan secara terpaksa tidak baik. Maka dari itu puasa ini dilakukan secara selang-seling.
Puasa Daud bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud As, di mana Nabi Daud rutin melakukan puasa selang-seling ini sepanjang hidupnya.
Puasa jenis ini juga ternyata sangat disukai Allah SWT, lho. Karena puasa Daud sendiri mengajarkan umat Islam untuk istiqamah atau konsisten dalam menjalankan sesuatu terutama dalam beribadah kepada Yang Maha Kuasa.
Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan untuk memperbanyak puasa, boleh di awal bulan, pertengahan, atau pun di akhir.
Namun, puasa paling utama adalah pada hari Asyura yakni tanggal sepuluh pada bulan Muharram. Puasa ini dikenal dengan istilah Yaumu Asyura yang artinya hari pada tanggal kesepuluh bulan Muharram.
Bagi umat Islam syi’ah dan sebagian sufi, ya, puasa Asyura sendiri dilakukan untuk memperingati hari berkabungnya dan atas kesyahidan Husain bin Ali yang merupakan cucu dari Nabi Islam Muhammad.
Karena tepat pada tanggal 10 Muharram tersebut beliau gugur dalam Pertempuran Karbala yang terjadi di tahun 61 Hijriah
Umat Islam sendiri sebenarnya setiap bulannya sudah disunnahkan untuk berpuasa minimal tiga kali dalam sebulan.
Nah, sunnah tersebut sebaiknya dilakukan setiap tengah bulan, kecuali pada saat bulan Ramadan. Jenis puasa ini bernama Ayyamul Bidh.
Pertengahan bulan yang dimaksud sendiri merupakan hari ke-13, 14, dan 15 dalam bulan Hijriyah atau bulan pada kalender Islam.
Ayyamul bidh mempunyai arti hari putih karena pada malam-malam tersebut bulan purnama bersinar dengan sinar rembulannya yang putih.
Tidak hanya bulan Ramadan yang mempunyai keistimewaan, ya, bulan Sya’ban juga memiliki keistimewaan tersendiri. Pada bulan Sya’ban dianjurkan agar umat Islam mencari pahala sebanyak-banyaknya.
Umat Islam sendiri menyebut bulan Sya’ban sebagai syahrul qurra’ yang berarti bulan para pembaca Al-Qur’an.
Nah, di bulan ini salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan ibadah puasa sunnah sebanyak-banyaknya.
Namun ada satu yang diutamakan, yaitu puasa Nisfu Syaban. Puasa sunnah ini sendiri dapat dilakukan pada hari ke-15 bulan Syaban.
Itulah berbagai macam jenis puasa sunnah dalam ajaran agama Islam selain puasa Ramadan yang hukumnya merupakan ibadah wajib.
Nah, meski nggak diwajibkan berbagai macam puasa sunnah tersebut bagus banget, lho, untuk kamu lakukan setelah bulan Ramadan ini karena akan mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya. Yuk, lebih rajin beribadah!
Puasa mana saja yang sudah kamu lakukan? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar.
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.