Biar cepat sembuh, ini cara isoman yang tepat!
Tenaga kesehatan dan berbagai fasilitas kesehatan kini kewalahan karena angka kasus Covid-19 semakin meningkat. Orang-orang yang dinyatakan positif Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan disarankan untuk isolasi mandiri di rumah.
Isolasi mandiri sangat penting, lho, untuk mencegah penularan virus Corona. Tapi, kamu nggak bisa asal melakukan isolasi mandiri. Ada protokol atau cara tepat yang harus kamu lakukan agar bisa memulihkan diri secara optimal.
Protokol Isolasi Mandiri di Rumah yang Perlu Kamu Tahu
Untuk benar-benar memutus rantai penyebaran Covid-19 dan buat kamu cepat sembuh, simak ulasan protokol isolasi mandiri di rumah ini.
1. Orang yang menjalani isolasi mandiri di rumah
Umumnya, isolasi mandiri bisa dilakukan bagi kamu yang memiliki hasil tes positif Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan. Namun, tampaknya tahapan ini nggak ideal dilakukan setiap orang.
Ketika ingin melakukan isolasi mandiri, perlu diperhatikan kondisi kesehatan pasien Covid-19 maupun kondisi tempat tinggalnya. Lebih lengkapnya mengenai siapa saja yang perlu menjalani isolasi mandiri, yuk, cek di bawah ini.
- Orang dengan hasil tes antigen atau PCR positif Covid-19.
- Orang dengan hasil tes antigen atau PCR positif Covid-19, gejala ringan atau tanpa gejala.
- Orang dengan hasil tes positif setelah kontak erat tanpa masker, bersentuhan fisik dengan pasien Covid-19, dan merawat pasien tanpa masker.
- Orang dengan hasil tes positif dengan minimal tiga gejala di atas.
- Orang yang belum tes tapi pernah kontak erat dengan pasien Covid-19.
- Orang dengan hasil tes positif dan baru kontak dengan dua orang gejala Covid-19.
2. Jangka waktu isolasi mandiri di rumah
Setiap pengidap Covid-19 memiliki jangka waktu isolasi mandiri yang berbeda. Belum tentu satu orang pasien sama dengan pasien lainnya. Lalu butuh waktu berapa lama menjalani isolasi mandiri?
Kamu perlu benar-benar sembuh dari semua gejala positif Covid-19. Paling penting, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter secara berkala selama menjalani isolasi mandiri di rumah. Berikut jangka waktu isolasi mandiri.
- Orang tanpa gejala Covid-19 menjalani 10 hari sejak tes antigen atau PCR positif Covid-19.
- Pasien Covid-19 gejala ringan menjalani 10 hari ditambah 3 hari bebas gangguan pernapasan dan demam.
- Orang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 menjalani 14 hari sejak kontak terakhir.
3. Obat penyembuhan Covid-19
Orang positif Covid-19 tanpa gejala tetap harus menjalani isolasi mandiri di kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya. Obat yang bisa dikonsumsi untuk kategori pasien tanpa gejala adalah vitamin C non acidic sebanyak 3x sehari, vitamin D 400-1000 IU per hari, obat antioksidan, dan terapi suportif lain seperti melansir dari Kompas.com.
Sementara obat penyembuhan untuk isolasi mandiri pengidap gejala ringan bisa dilihat di bawah ini.
- Vitamin C non-acidic, tablet isap vitamin C, atau multivitamin kandungan vitamin C, B, E, dan zinc.
- Vitamin D 400-1000 IU.
- Obat antibiotik resep dokter.
- Obat pereda rasa sakit, misal demam diobati dengan paracetamol.
- Obat antioksidan dan terapi suportif lainnya.
BACA JUGA: Susu Beruang vs Susu Biasa, Ini 6 Manfaat Susu Beruang di Masa Pandemi
4. Hal yang dilakukan selama isolasi mandiri
Virus Corona mudah sekali menyebar di sekitar kamu, bahkan bisa menyebabkan gejala berat. Jadi, saat kamu akan isolasi mandiri di rumah, laporkan ke Puskesmas terdekat jika kasusmu belum diketahui.
Ini penting, lho, agar kamu masuk dalam pemantauan fasilitas kesehatan. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan selama isolasi mandiri sesuai cara yang tepat.
- Nggak beraktivitas di luar rumah.
- Lengkapi kebutuhan nutrisi makanan sehat dan vitamin.
- Selalu pakai masker.
- Gunakan perlengkapan terpisah, seperti peralatan makan maupun peralatan mandi.
- Buka jendela kamar agar cahaya matahari masuk dan sirkulasi udara baik.
- Berjemur selama 10-15 menit antara jam 10 pagi sampai 1 siang.
- Banyak berdoa, gunakan waktu isolasi mandiri untuk me time, hobi dan tetap terhubung dengan keluarga.
5. Langsung ke rumah sakit jika alami gejala berat
Meski kamu menjalani isolasi mandiri, kamu perlu tetap memantau gejala-gejala yang bisa berakibat fatal. Gejala yang perlu kamu waspadai saat isolasi mandiri, seperti ketika muncul gejala pneumonia, yaitu batuk, demam, pilek, dan sesak napas.
Kamu harus langsung ke rumah sakit jika gejala pneumonia tersebut disertai dengan tanda pernapasan berat, yaitu turunnya saturasi oksigen. Apalagi jika muncul badai sitokin yang akan membuat kondisi semakin berat.
Nah, itulah beberapa protokol isolasi mandiri di rumah yang perlu kamu ketahui biar cepat sembuh. Semoga membantu!
Tetap terlindungi tinggal di coliving
Ingin tetap terlindungi meski tinggal di kost coliving? Pilih saja Rukita Garnet Permata Hijau. Salah satu unit Rukita yang berada di area Kebayoran ini terjaga keamanan dan kebersihannya, lho.
Rukita Garnet Permata Hijau juga sangat ideal bagi kamu yang bekerja di sekitar Senayan dan Kebayoran. Semua unit kamarnya pun sudah dilengkapi oleh fasilitas berupa AC, air mandi panas, Wi-Fi, dapur, ruang makan, hingga ruang komunal.
Nggak perlu ribet lagi, deh. Kamu cukup bawa koper pakaian saja. Semua sudah superlengkap! Biar nggak penasaran, kepoin langsung Rukita Garnet Permata Hijau dengan klik tombol di bawah atau ketik link ini di browser: bit.ly/rukitaIsomanDiRumah. Tinggal di Rukita tetap terlindungi #SenyamanDiRumah.
Unit coliving Rukita tersebar di banyak area strategis di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Untuk kamu yang ingin tahu unit Rukita lainnya, bisa mengakses www.rukita.co atau hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477.
Jangan lupa juga follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter @Rukita_ID untuk berbagai rekomendasi seru dan info promo menarik lainnya.
Apa kamu punya pengalaman isolasi mandiri di rumah? Share di kolom komentar, yuk!