Tak hanya coliving yang nyaman, Rukita juga ramah lingkungan!
Bukan lagi menjadi rahasia jika sampah adalah salah satu permasalahan penting di Indonesia. Pengelolaan sampah yang kurang tepat, bisa berakibat buruk bagi kesehatan dan juga lingkungan, lho. Sayangnya, hingga saat ini kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang tepat masih sangat rendah.
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari, Rukita berkolaborasi dengan perusahaan penyedia layanan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, Waste4Change membuat program Rukita Peduli Lingkungan. Program ini tentu akan memberi dampak baik bagi lingkungan dan kesehatan.
Apa itu Rukita Peduli Lingkungan?
Rukita Peduli Lingkungan merupakan inisiatif awal Rukita untuk mengajak dan membudayakan gaya hidup minim sampah di lingkungan dan kepada penghuni unit coliving Rukita. Bersama dengan Waste4Change, Rukita mulai menerapkan sistem pengelolaan sampah yang tepat di unit.
Program ini menjadi komitmen Rukita untuk mengelola limbah yang tepat. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sarah Soewatdy, selaku Co-founder & COO Rukita. Beliau berpendapat, jika permasalahan sampah memerlukan penanganan yang konsisten dan menyeluruh dari hulu ke hilir. Oleh sebab itu, Rukita ingin turut berkontribusi dengan mengelola sampah secara bertanggung jawab dimulai dari lingkup terdekat, yakni tempat tinggal.
Melalui program Rukita Peduli Lingkungan, tim Waste4Change akan memberikan pelatihan khusus bagi tim operasional Rukita agar dapat mengelola sampah dengan tepat. Tempat-tempat sampah akan diletakkan di beberapa titik di unit Rukita, seperti di area komunal, tempat parkir, dan dapur.
Selain itu, para penghuni alias Rukees juga diajak untuk berpartisipasi dalam proses pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, yaitu organik dan anorganik. Untuk hasil yang lebih maksimal, berikut ini beberapa tips agar Rukees lebih mudah dalam mengelola dan memilah sampah:
- Bersihkan pembungkus makanan dari seluruh sisa makanan atau minuman. Sisa makanan atau minuman dapat dibuang di tempat sampah organik, sementara pembungkusnya bisa dibuang ke tempat sampah anorganik.
- Jika Rukees akan membuang sampah residu, seperti pembalut bekas pakai, sangat disarankan untuk membungkusnya terlebih dahulu dengan plastik tambahan, sebelum membuangnya di tempat sampah anorganik.
- Sampah di luar kategori organik dan anorganik, seperti limbah B3 (Oli, lampu atau bohlam, baterai, tinta printer), material bangunan, serta barang elektronik bekas dapat dibuang ke tempat sampah berlabel ‘Lain-lain’.
Sampah yang terkumpul akan diambil oleh tim Waste4Change untuk disortir lebih lanjut. Nantinya, sampah ini akan diubah menjadi kompos atau didaur ulang. Program ini cocok untuk kalian yang ingin mengubah gaya hidup minim sampah yang lebih ramah lingkungan, Rukees!
Pada tahap awal, Rukita Peduli Lingkungan kolaborasi Rukita x Waste4Change akan dilaksanakan di unit Rukita 98 Residence Tebet. Bagaimana dengan unit Rukita lainnya?
Ke depannya, program Rukita Peduli Lingkungan juga akan dilakukan di unit-unit Rukita lainnya. Jadi, jangan khawatir, ya. Nah, buat kamu yang ingin mulai mengubah gaya hidup menjadi zero-waste lifestyle, intip tipsnya di bawah ini.
BACA JUGA: 12 Tips Gaya Hidup Minim Sampah yang Mudah untuk Anak Kost
Kapan lagi bisa tinggal di coliving yang nyaman dan ramah lingkungan? Cuma di Rukita yang bisa begini!