Portofolio adalah salah satu pelengkap pencari kerja yang penting.
Sudahkah kamu membuat portofolio karier kamu? Portofolio adalah cara terbaik untuk menunjukkan kemampuan kamu kepada calon pemberi kerja atau perusahaan.
Jika masih bingung bagaimana cara membuat dan apa saja yang harus ada dalam sebuah portofolio, baca terus artikel ini, ya.
Adanya portofolio jadi bukti nyata bahwa kamu memenuhi syarat untuk suatu posisi yang kamu lamar. Memang, nggak setiap perusahaan dan posisi memerlukan atau meminta portofolio.
Namun, portofolio adalah demonstrasi kuat yang membantu membedakan kamu dari kandidat lain.
Portofolio Adalah Bukti Karyamu!
Situs karier terkemuka, Indeed.com, menyebutkan portofolio adalah sebuah cara untuk menampilkan koleksi hasil karya atau pekerjaan kamu yang komprehensif kepada perusahaan yang kamu lamar atau calon pemberi kerja.
Isi portofolio adalah bukti keterampilan, sampel, atau demonstrasi visual keahlian kamu. Selain itu, sering disertakan juga resume dan surat rekomendasi, jika memungkinkan.
Portofolio biasanya diperlukan selama proser perekrutan untuk pekerjaan di industri, seni, desain, penerbitan, dan bidang kreatif lainnya, serta teknologi. Dan, portofolio saat ini kebanyakan dibuat dalam bentuk digital seperti file atau situs pribadi untuk kemudahan akses.
Beberapa pekerjaan yang seringkali memerlukan portofolio ketika melamar seperti berikut.
- Fotografer
- Desainer grafis
- Pengembang piranti lunak
- Penulis
- Editor
- Direktur kreatif
- Model
- Videografer
- Seniman
- Penata rias
- Kosmetologis
Cara Membuat Portofolio
Portofolio adalah ruang untuk memperlihatkan tentang pencapaian, keterampilan, dan kemampuan kamu. Juga, menunjukkan ruang lingkup dan kualitas dari pelatihan dan pengalaman kamu selama ini.
Walaupun posisi yang dilamar tidak mengharuskan kamu untuk menyertakan hasil karya sebelumnya, portofolio adalah cara untuk terlihat menonjol dibanding kandidat lainnya.
Jika kamu masih tidak yakin apakah perlu membuat portofolio, tinjau ulang bidang karier kamu dan pikirkan item nyata yang telah dihasilkan dalam rentang karier kamu.
Apa pun yang telah kamu hasilkan dan mencerminkan kemampuan kerja kamu dapat menjadi bagian dari portofolio kamu. Masih nggak yakin? Tanya rekan kerja di bidang yang kamu jalani apakah mereka menggunakan portofolio atau tidak.
Langkah Membuat Portofolio
Lalu, apa saja yang sebaiknya ada dalam portofolio? Ada empat langkah yang dapat kamu ikuti untuk membuat portofolio secara profesional.
1. Kumpulkan materi
Langkah pertama membuat portofolio adalah mengumpulkan semua bahan untuk isi portofolio. Bahan-bahan tersebut bisa mencakup:
- Sampel hasil kerja atau karya
Contoh hasil karya untuk portofolio tergantung pada profesi kamu. Misalnya, jika content writer atau copywriter, tunjukkan hasil karya berupa artikel yang pernah dipublikasikan atau olahan kata kamu untuk suatu brand.
Jika fotografer, dapat berupa hasil-hasil foto dan klien. Jika desainer web, perlihatkan situs-situs yang pernah kamu kerjakan. Kalau kamu nggak punya pengalaman profesional, tetap bisa membuat portofolio menggunakan hasil tugas dari sekolah, klub, magang, atau proyek sukarela.
- Tentang kamu
Buat satu laman khusus untuk bagian “Tentang Saya” sebagai biografi singkat kamu. Bagian ini dapat kamu bayangkan sebagai jawaban atas pertanyaan wawancara kerja yang meminta kamu memberitahu tentang diri kamu.
- Resume
Nggak ada salahnya mencantumkan resume yang sering kamu buat untuk melamar pekerjaan. Sesuaikan isi resume dengan pemberi kerja atau posisi pekerjaan tertentu.
Isi resume mencakup informasi kontak kamu, ringkasan profesional, pengalaman kerja, pendidikan, termasuk sertifikasi dan lisensi yang relevan.
- Prestasi dan sertifikasi
Boleh juga menambahkan informasi tambahan tentang pencapaian kamu. Misalnya, penghargaan akademis, beasiswa, salinan lisensi, kursus profesional, hingga penghargaan karyawan bulan ini yang pernah kamu peroleh.
- Referensi dan testimoni
Jika ada, tambahkan laman refensi atau testimonial dari klien yang pernah menggunakan jasa kamu. Testimoni untuk menunjukkan kualitas, keterampilan, dan kemampuan profesionalmu. Cukup 3 – 5 orang yang bersedia berbicara tentang kinerja profesional kamu.
2. Atur materi kamu
Atur sebaik mungkin sehingga pemberi kerja dapat menemukan informasi portofolio kamu dengan mudah. Bagi semua informasi kamu ke dalam kategori-kategori dan atur menggunakan urutan yang logis dan mudah diikuti.
Misalnya, atur contoh sampel hasil kerja kamu dari yang terbaru hingga terlama. Sehingga, perusahaan dapat mengikuti perkembangan keahlian kamu.
Selain itu, nggak perlu menampilkan semua hasil kerja kamu. Seperti resume, portofolio adalah cara untuk menampilkan hasil terbaik kamu yang dapat ditawarkan. Masukkan contoh-contoh karya yang kamu banggakan saja. Sisanya, cukup kamu simpan sendiri.
3. Jadikan itu menarik secara visual
Salah satu keuntungan utama dari membuat portofolio adalah dapat menunjukkan secara visual bukti hasil karya atau kerja kamu. Portofolio yang menarik secara visual sangat penting bagi pelamar di bidang seni atau desain.
Oleh karena itu, atur dan desain portofolio kamu secara menarik dan menampilkan estetika, kepribadian, dan gaya kerja kamu.
4. Sesuaikan portofolio Anda
Siapkan salinan utama atau master dari portofolio kamu. Kemudian, jika sedang mengincar suatu lowongan pekerjaan atau posisi tertentu, sesuaikan untuk lamaran dan wawancara pekerjaannya. Ubah sedikit halaman resume dan keterampilan kamu.
Cek deskripsi pekerjaan dan tulis keahlian kamu yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan tersebut. Cantumkan juga keterampilan lain yang menurut kamu membuat kamu jadi jadi kandidat yang kuat.
Serta, bagi daftar tersebut menjadi kategori-kategori, seperti hard skills, soft skills, dan keahlian otodidak.
Contoh Portofolio untuk Inspirasi
Bentuk portofolio terbaik saat ini adalah portofolio online. Tipe portofolio ini akan membantu memperlihatkan hasil kerja kamu kepada audiens yang lebih luas. Selain itu, dapat diakses kapan pun dan di mana pun.
Calon perusahaan pun akan senang karena terbantu untuk cek portofolio ketika mereka sedang ada waktu.
Ada banyak pilihan untuk membuat portofolio online. Beberapa situs web menawarkan ‘tempat’ untuk membuat portofolio. Misalnya, di situs Behance, Dribble, Coroflot, Fabrik, atau Carbonmade. Ada yang gratis, ada juga yang berbayar.
Kamu juga dapat membuat situs sendiri menggunakan WordPress, Wix, Joomla, atau SquareSpace. Ya, selain itu nge-blog, situs-situs content management system juga cocok jadi tempat portofolio.
Kelebihan lain dari portofolio online adalah bisa menambahkan animasi, gambar, inforgrasi, atau sline yang menarik secara visual. Selain itu, nantinya, tautan portofolio dapat kamu tambahkan ke dalam resume, media sosial, profil jaringan profesional, dan tanda tangan email kamu.
Berikut 10 contoh portofolio digital online yang bisa kamu jadikan referensi.
1. Studio Feixen
Studio desain yang berasal dari Swiss ini menawarkan karya-karya kreatif untuk digunakan di berbagai platform. Tanpa perlu banyak kata, begitu membuka situs portofolionya, akan terlihat hasil-hasil pekerkaan yang menyenangkan dan berkarakter.
Studio Feixen mampu menampilkan kayanya yang vibrant dengan portofolio gaya mix-match beragam tema dan warna. Meski demikian, portofolionya masih terlihat kohesif atau satu kesatuan. Kamu pasti tidak berhenti nge-klik dan scrolling!
2. Merijn Hos
Merijn Hos adalah ilustrator dan seniman asal Belanda yang menciptakan berbagai karya seni ilustrasi psikedelik untuk para kliennya. Meski demikian, portofolionya disajikan dengan pendekatan yang sederhana.
Nggak ada animasi atau intro bergerak begitu membuka situsnya.. Audiens langsung disajikan serangkaian karyanya yang berwarna-warni. Jenis huruf yang dia gunakan untuk teksnya juga simpel.
Namun, dengan cara ini, hasil karyanya justru menonjol. Nggak perlu berbasa-basi, audiens dapat menilai sendiri seperti apa karya seniman yang telah bekerja dengan banyak klien terkemuka seperti Adobe, Apple, Nike.
3. John Green
Kamu yang gemar baca mungkin mengenal John Green sebagai penulis buku terlalu dari beberapa novel terlaris di dunia. Beberapa bukunya telah diadaptasi menjadi film, seperti “The Fault in Our Stars”.John juga salah satu pemilik saluran YouTube, “Vlog Brothers”, yang dia ciptakan pada tahun 2007.
Semua informasi tadi diberikan kepada kamu begitu membuka situs portofolionya, lengkap dengan tautan ke setiap proyek suksesnya. Kalau kamu klik menu, ada kategori-kategori yang mengarahkan kamu ke hasil-hasil karyanya.
Ini adalah salah satu cara terbaik untuk menampilkan portofolio. Informasi disajikan secara ringkas dan tidak membuat pengunjung bekerja terlalu keras.
4. Jennifer Fernandez
Jennifer Fernandes adalah penulis dan editor lepas yang telah bekerja dengan media-media terkemuka, seperti Architectural Digest dan The Wall Street Journal. Situs portofolionya sangat simpel karena yang ingin dia tonjolkan tampaknya adalah hasil tulisannya.
Pada laman pertama, ada beberapa kategori penulisan, yang begitu tekan klik, langsung tersambung ke berbagai karyanya. Gambar jejeran buku-buku atau perpustakaan di lama depannya seakan-akan menyimbolkan pekerjaannya yang berkaitan dengan tulisan.
5. Sean Halpin
Sean Halpin adalah web designer asal Kanada. Pekerjaannya telah menghasilkan beberapa tema WordPress, desain web dan aplikasi, desain UI/UX, dan desain antarmuka.
Informasi yang ditampilkan di beranda portofolionya informatif dan ringkas. Laman-laman lain tentang karyanya dibuat menarik dan kaya secara visual. Sean juga memastikan pengunjung mengetahui bahwa dirinya terbuka untuk proyek lepas.
Caranya, dengan membuat pemberitahuan tentang hal tersebut secara singkat dan jelas. Disertai juga link untuk kontak jika ada pemberi kerja yang tertarik. Penulisan cara mengajaknya seperti call to action atau CTA menarik serta penempatan tombol CTA yang tepat untuk mendapatkan lebih banyak klien.
6. Tara Pixley
Tara adalah jurnalis foto dan dosen jurnalisme visual di Los Angeles, AS. Dia telah memiliki lebih dari satu dekade pengalaman sebagai fotografer untuk berbagai media global.
Oleh karena begitu banyaknya sampel dan ide kerjanya, Tara menggunakan scrolling vertikal untuk menavigasi situs portofolionya.Cara ini memudahkan pengunjung atau klien melihat langsung hasil kerja Tara. Menunya juga simpel dan mudah dipahami.
7. Gary Vaynerchuk
Gary merupakan salah satu tokoh terkemuka di dunia marketing dan periklanan dan memiliki perusahaan VaynerMedia. Dia juga adalah pembicara dan penulis berbagai buku populer.
Situs portofolio Gary menampilkan beberapa hal untuk jadi inspirasi kamu. Dia menyertakan video pendek tentang hidupnya, termasuk menyertakan keterampilan dan pencapaiannya.
Kedua, karena Gary terlibat dalam berbagai media, dia menampilkan tulisannya tentang media dan menautkan ke konten media lainnya, seperti podcast, Instagram, YouTube.
8. Kerem
Desainer grafis asal San Fransisco ini menampilkan portofolionya dalam gaya minimalis. Karya-karyanyanya ditampilkan pada laman depan yang memiliki latar belakang netral dan ada sedikit semburat warna. Jadi, terlihat jelas dan ringkas.
Dia mengizinkan pengunjung mengintip proses desainnya dengan memecah elemen karya-karyanya ke dalam berbagai ukuran dan tata letak.
9. Keagan
Portofolio online milik Keagan, seorang desainer grafis, adalah desain simpel yang sempurna. Portofolio ini memiliki skema warna yang bagus dan langsung memamerkan hasil karya tanpa membuang waktu pengunjung.
Mereka tinggal klik beberapa proyek yang dia tampilkan untuk isi portofolio lebih jelas.
10. Youandigraphics
Skema warna yang menarik serta desain laman muka yang unik membuat portofolio desainer grafis asala Yunani ini sayang untuk dilewatkan. Kesan awalanya, portofolio ini terlihat rumit. Namun, setelah dijelajahi, ternyata sangat mudah dan responsif.
Itulah 10 contoh portofolio yang dapat jadi inspirasi kamu membangun portofolio sendiri. Banyak cara membuat portofolio digital saat ini. Sisihkan waktu dan kerahkan seluruh kreativitas untuk membuatnya sehingga bisa membantu kamu mendapatkan pekerjaan impian.
Selamat bekerja!
BACA JUGA: Cari Kerja Setelah Lebaran? Yuk, Maksimalkan dengan 6 Cara Berikut!
Inspirasi membuat portofolio dapat datang dari mana pun. Dari 10 contoh portofolio di atas, ada yang jadi favorit kamu? Atau, kamu memiliki portofolio favorit yang jadi inspirasi selama ini? Yuk, ceritakan di kolom komentar di bawah ini!
Kalau kamu mau tinggal di kost yang sudah pasti lengkap, aman, dan rasanya #SenyamanDiRumah, sudah pasti harus lihat kost coliving Rukita. Rukita punya deretan kost coliving yang tersebar di lokasi strategis Jabodetabek, Bandung, Malang dan Surabaya.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!