Setiap orang memiliki rasa cemas dengan kadar berbeda-beda. Apalagi mungkin banyak hal akhir-akhir ini yang membuatmu mudah cemas. Sering kali kita mencoba cari jawaban dengan mengisi kuis-kuis di internet atau googling artikel untuk mengerti apakah kita cemas atau sudah di tahap anxiety disorder?
Mungkin ada banyak sekali situs yang bilang kamu mengalami anxiety disorder dan bikin makin panik. Eits, kuis juga bisa salah diagnosis! Akan lebih baik bila kamu mencari bantuan profesional untuk mengecek secara menyeluruh agar tidak salah diagnosis atau malah tidak tertolong.
Cemas merupakan perasaan, sedangkan anxiety disorder adalah sebuah penyakit mental. Jika terkena anxiety disorder, tentu kamu harus mendapatkan pertolongan karena tidak disarankan menyembuhkan sendiri. Selain sulit, nih, kamu tidak akan sampai ke akar masalahnya!
Kata Google, Aku Terkena Anxiety Disorder…
Sebelum mendiagnosis diri sendiri atau orang lain lebih lanjut, ya, mari ketahuhi dulu perbedaan antara cemas vs anxiety disorder. Hal ini penting agar kamu tahu cara mengatasinya karena perasaan cemas yang berlarut-larut juga nggak enak!
1. Apakah sebenarnya perasaan cemas atau kecemasan?
Semua orang pasti pernah mengalami kecemasan dan ini bukan hal buruk, lho, bahkan kadang menguntungkan. Menurut KBBI, cemas adalah risau hati yang disebabkan oleh khawatir atau takut. Nah, kecemasan tergolong perasaan yang tidak menyenangkan sehingga bikin kamu lelah, bahkan jantung berdegup kencang.
Normal, kok, untuk merasa cemas sewaktu-waktu dan sangat manusiawi sekali! Semua orang pasti mengalami kecemasan ketika menjalani fase hidup yang baru, saat berkencan, mau mengajukan resign dari kantor, dan berbagai hal penting lainnya.
Perasaan ini membantumu untuk lebih waspada karena memunculkan mekanisme survival. “Kamu jadi lebih berhati-hati, waspada, maupun belajar lebih rajin sebelum tes”, kata dr. Holly Valerio, pskiatris dari Universitas Pennsylvania.
2. Kok, bisa merasa cemas?
Di dalam tubuh ada yang namanya amygdala, yaitu bagian kecil pada otak yang menerima informasi mengenai sekelilingmu. Kalau amygdala mengira suatu hal adalah ancaman, maka akan memperingatkan autonomic nervous system (ANS) agar kamu harus siap-siap melakukan sesuatu.
ANS akan memberi alarm yang akhirnya meningkatkan detak jantung dan pernapasan, demi mempersiapkanmu untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu, setiap kali kamu hendak melakukan atau mengalami sesuatu yang cukup penting, nih, jantungmu akan berdetak kencang hingga berkeringat dingin.
3. Apakah anxiety disorder juga baik?
Sayangnya, ya, Anxiety Disorder (AD) tidak memberi ‘keuntungan’ seperti kecemasan. Kalau orang merasa cemas, tuh, mereka akan memiliki kemampuan untuk mengontrol kecemasannya. Sedangkan jika memiliki AD maka rasa cemas itu akan bertahan lama dan mengonsumsi seluruh pikiran dan emosinya.
Bisa dibilang salah satu perbedaan utamanya adalah penyebab dan intensitas dari rasa cemas. Kecemasan disebabkan oleh hal-hal penting yang akan terjadi dalam hidup, adanya bahaya yang mendekat, dan biasanya tidak bertahan lama.
Di sisi lain, nih, hal biasa bisa saja dapat mencetuskan kecemasan hebat bagi penderita AD. Kecemasan yang dirasakan sangat kronis, tidak rasional, dan mengganggu kehidupan secara keseluruhan. Jadi kelihatan, kan, beda antara cemas dan anxiety disorder?
4. Beberapa jenis AD
Anxiety Disorder terdiri atas beberapa jenis yang menentukan bagaimana orang itu akan bereaksi. Ini adalah beberapa jenis yang paling umum:
- General Anxiery Disorder (GAD) akan mengalami kekhawatiran terus-menerus akan hal yang kecil. Rasa cemas ini menyulitkan si penderita menjalani kehidupan normal. GAD menyebabkan kegelisahan, kesulitan tidur, sakit kepala, otot tegang, dan mudah tersinggung.
- Panic disorder dialami oleh orang yang mengalami serangan panik berulang (rasanya seperti serangan teror tak tekendali!) tanpa alasan jelas. Orang ini akan sering merasa ketakutan, kemudian berkeringat, gemetar, rasanya juga sesak. Dia juga merasa khawatir akan terkena panik attack lagi.
- Social anxiety diderita oleh orang yang mengalami ketakutan luar biasa ketika menghadapi situasi ramai misalnnya mengharuskan dia tampil di depan orang lain atau berada di antara orang banyak. Kekhawatiran berpusat pada rasa takut untuk dihakimi dan dipermalukan. Hal ini membuat kamu ingin menghindari situasi ini sebisa mungkin bahkan tidak mau datang ke acara berisi banyak orang, terutama yang tidak dikenal.
5. Kalau mengalami panic attack apakah aku ‘bakat’ AD?
Nggak juga, kok, panic attack bisa terjadi karena hal lain. Hypoglycemia dan hypertheroid juga bisa menyebabkan panic attack.
Frekuensi sering terjadinya panic attack ini bisa mengindikasikan AD. Kalau sering mengalami panic attack yang tidak bisa dihubungkan dengan penyakit tertentu maka kamu harus bertanya ke dokter.
6. Bagaimana cara mengetahui seseorang AD atau cemas saja?
Caranya adalah dengan pergi ke pskiater atau psikolog. Ya, untuk menentukan seseorang mengalami penyakit mental, kamu harus melalui beberapa tes medis dan memenuhi beberapa kriteria spesifik.
Kamu juga harus mengalami AD selama kurang lebih 6 bulan atau beberapa kali mengalami panic attack. Kalau baru mengalami dalam hitungan hari dan minggu, kamu mungkin hanya mengalami stres akut saja, tuh. Pasalnya AD bertahan sangat lama dan umumnya disebabkan oleh hal-hal yang ada di sekitarmu.
7. Kapan harus ke dokter?
Kalau kecemasanmu sudah sangat berat dan membuat kegiatan sehari-hari terganggu, nih, coba cari bantuan. Jangan sampai pekerjaan dan hubunganmu dengan orang lain jadi terganggu!
Cek juga apakah kecemasanmu membuatmu menghindari hal-hal yang menyenangkan atau tugas yang wajib dikerjakan. Kalau kamu nggak yakin tetapi merasa terganggu oleh perasaanmu, nih, bertemu para ahli pasti akan menguntungkanmu. Kamu tetap bisa menurunkan kadar stres dan memulihkan keadaan mentalmu.
Kecemasan, tuh, bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis dan psikologis. Bertemu dokter dapat membantumu untuk mengetahui kenapa kamu merasakan cemas terus-menerus. Kecemasan bisa juga muncul akibat penyakit fisik seperti penyakit jantung dan perut.
8. Kalau ternyata AD? Ada beberapa cara penyembuhan!
Terapi dan mengonsumsi obat adalah salah satu cara untuk menyembuhkan diri dari AD. Dengan arahan dari ahli kesehatan mental tersertifikasi, baik psikolog maupun terapis, kamu akan terbantu mengatasi kecemasan yang berlebihan.
Pskiater biasanya akan memberikan treatment dengan obat. Kamu bisa saja diberikan antidepresan untuk mengurangi reaksi psikologi yang dimiliki.
Jenis penyembuhan tergatung dari tipe kecemasan dan bagaimana tubuh atau pikiranmu bereaksi terhadap metode itu, ya. Tentunya setiap orang akan berbeda-beda.
Jangan asal diagnosis diri, ya! Kalau kamu merasa memiliki anxiety disorder, alangkah baiknya cari tahu lebih dalam dengan berkonsultasi ke pskiater, psikolog, atau terapis. Belum tentu rasa cemas merupakan anxiety disorder dan jangan menanganinya sendirian.
Apakah selama ini kamu pernah merasa mengalami anxiety disorder? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar di bawah ini.