Kenali penyebab mata silinder untuk lakukan pencegahan atau deteksi dini!
Gangguan mata bisa dialami oleh siapa saja dan kapan saja. Fungsi utama mata yang digunakan untuk melihat objek di sekitar kita selama beraktivitas berperan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Maka jika terjadi gangguan kesehatan mata yang berpengaruh terhadap penglihatan, pasti akan membuat kita tidak nyaman.
Salah satu gangguan kesehatan mata yang cukup umum terjadi adalah mata silinder atau astigmatisme. Apakah kamu pernah curiga menderita mata silinder?
Memang ada beberapa ciri-ciri mata silinder yang bisa dideteksi. Semakin dini mendeteksi gejala mata silinder, bisa lebih cepat dilakukan penanganan sebelum jadi makin parah.
Lebih baik lagi jika kamu bisa mengenali faktor pemicu penyebab mata silinder sehingga bisa mencegahnya sebelum terjadi.
Secara umum, ciri-ciri mata silinder adalah penglihatan yang kabur dan berbayang. Namun, mata silinder bisa juga dialami bersamaan dengan rabun dekat (hipermetropi) atau rabun jauh (miopi), dan bisa juga dialami pada salah satu mata saja atau keduanya.
Hal tersebut menyebabkan sebagian penderita mata silinder, terutama anak-anak, kesulitan menyadari dan mendeteksi gangguan mata silinder.
Nah, maka penting untuk kamu ketahui beberapa ciri spesifik mata silinder yang membedakan dari gangguan kesehatan mata yang lain.
Jika mengalaminya, jangan dibiarkan lama-lama, ya! Segera periksakan ke dokter atau fasilitas kesehatan mata profesional sebelum bertambah parah.
Penderita mata silinder akan mengalami penurunan kemampuan mata dalam mengoreksi keburaman penglihatan.
Perumpamaannya seperti kalau di kamera, fitur autofocus-nya tidak bekerja dengan baik. Ini bikin kamu sering melihat objek-objek di sekelilingmu buram, berbayang dan tidak fokus.
Karena kemampuan fokus mata menurun, tubuh kamu jadi harus bekerja lebih keras saat hendak melihat sesuatu.
Seperti dilansir dari HaloDoc, kerja keras ini bisa memicu sakit kepala yang umumnya terjadi pada bagian depan kepala (lobus frontal) dan disertai ketegangan di bagian mata.
Masih berhubungan dengan kesulitan yang dialami penderita mata silinder untuk mengoreksi keburaman penglihatan, kerja mata jadi makin berat dan bikin mata lebih cepat lelah.
Apalagi kalau kamu sedang mengerjakan sesuatu yang membutuhkan tingkat ketelitian tinggi dalam rentang waktu yang cukup lama.
Gejala mata lelah ini bisa ditandai dengan mata berair, gatal, atau perih sehingga kamu merasa harus memejamkan mata sejenak atau mengistirahatkan mata sebelum melanjutkan pekerjaan.
Ada beberapa penyebab yang membuat penderita mata silinder harus sering memicingkan atau menyipitkan mata.
Pertama, penderita mata silinder akan sangat terganggu dengan cahaya yang langsung mengarah ke mata. Tapi, di sisi lain juga sulit melihat saat kondisi cahaya redup misalnya di malam hari.
Jadi, pada banyak kondisi sering harus menyipitkan mata karena terlalu banyak cahaya atau kekurangan cahaya.
Kedua, sudut penglihatan penderita mata silinder akan menyempit jadi sering harus menyipitkan mata agar penglhatan lebih fokus.
Tidak hanya itu, bahkan untuk objek yang dekat saja kadang penderita mata silinder harus memicingkan mata juga agar objek yang dekat dan terlihat buram tampak cukup jelas.
Setelah tahu ciri-cirinya, penasaran nggak, sih, apa penyebab mata silinder?
Apakah karena kebiasaan yang berdampak buruk pada mata seperti membaca dengan jarak terlalu dekat? Atau sering melihat layar elektronik saat kondisi gelap? Ternyata bukan!
Seperti disampaikan oleh dr. Rizal Fadli di laman HaloDoc, itu hanya mitos. Kebiasaan-kebiasaan tersebut memang berdampak buruk untuk kesehatan mata, namun bukan jadi penyebab mata silinder yang utama.
Simak pemaparan lengkap penyebab mata silinder di bawah ini, ya!
Sederhana saja, penyebab mata silinder sebenarnya adalah kelainan pada bentuk kornea mata yang mengganggu fungsi kornea.
Pada penderita mata silinder, terjadi kelengkungan kornea sehingga berbentuk lonjong. Ini bukan bentuk normal yang seharusnya bulat, begitu seperti dikutip dari KMN Eye Care.
Bentuk kornea yang melengkung ini mengubah cahaya yang masuk atau membiaskan cahaya ke arah yang lain sehingga jatuh tidak pada titik fokus retina sehingga penglihatan jadi kabur.
BACA JUGA: 4 Jenis Jaringan yang Menyusun Organ Mata Pada Manusia dan Fungsinya
Astigmatisme atau mata silinder termasuk dalam jenis kelainan refraksi. Artinya ini bisa disebabkan bukan hanya karena lengkungan pada kornea mata, melainkan juga bisa karena lengkungan pada lensa mata.
Kedua organ mata ini, kornea dan lensa, harusnya memiliki struktur yang bulat seperti permukaan bola. Keduanya bekerjasama untuk membiaskan semua cahaya untuk masuk ke retina di belakang mata sehingga membentuk gambar yang tajam dan fokus.
Ketika kornea atau lensa mata memiliki lengkungan yang tidak sesuai, misal salah satu atau keduanya berbentuk seperti telur atau melengkung lebih tajam ke satu arah, maka cahaya tidak akan bisa dilengkungkan dengan selaras ke arah retina.
Kondisi ini akan membentuk dua gambar yang berbeda saat masuk ke retina. Dua gambar berbeda itu akan saling tumpang tindih dan menghasilkan gambar yang kabur atau buram. Penglihatan kabur ini bisa terjadi secara horizontal, vertikal, atau diagonal.
Perubahan kelengkungan kornea atau lensa mata bisa terjadi dan berubah sewaktu-waktu. Ini juga memengaruhi ukuran silinder yang bertambah atau berkurang.
Penyebab perubahan dan perbedaan kornea yang kerap terjadi ini masih menjadi perdebatan di kalangan dokter dan peneliti, sehingga belum bisa dipastikan penyebab mata silinder hingga saat ini.
Tapi ada dugaan faktor yang bisa jadi penyebab pertumbuhan kornea atau lensa mata yang tidak normal ini sudah terjadi sejak lahir atau berkembang karena faktor keturunan.
Jadi perlu kamu perhatikan, ya, jika ada keluarga yang punya riwayat mata silinder atau gangguan mata lainnya seperti degenerasi kornea.
Selain bawaan lahir atau karena keturunan, ada kemungkinan beberapa faktor eksternal yang bisa jadi penyebab mata silinder. Misalnya kelainan kornea atau lensa berkembang setelah mengalami cedera mata, penyakit mata, atau operasi mata.
Ada juga gangguan kesehatan mata yang cukup langka tapi bisa jadi penyebab mata silinder yaitu keratonocus. Keratonocus adalah kondisi yang membuat kornea jadi menipis dan bentuknya mengerucut.
Karena kamu sudah mengetahui penyebab mata silinder dan juga ciri-ciri yang biasa terjadi pada penderita mata silinder, kamu jadi bisa mengenali lebih dini jika terjadi gejala mata silinder.
Pengenalan dini bisa memungkinkan kamu mendapatkan penanganan yang lebih baik, lho!
Penanganan terhadap mata silinder sebenarnya cenderung ke memperbaiki kualitas penglihatan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Menggunakan alat bantu penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak dengan resep lensa silinder yang tepat adalah opsi yang paling banyak dipilih untuk mengatasi mata silinder.
Ada juga sebuah alat bantu yang berbentuk lensa kontak kaku dan digunakan pada waktu tertentu. Alat ini bernama ortho-K yang fungsinya membetuk kornea mata agar kembali bulat.
Namun, alat ini hasilnya tidak permanen, karena bentuk kornea bisa kembali ke bentuk lonjiong dan kondisi penglihatan bisa kembali terganggu.
Mengobati mata silinder juga bisa dilakukan dengan laser atau bedah refraktif seperti PRK (photorefractive kerarectomy), LASIK (laser-assisted in situ keratomileusis) dan LASEK (laser sub-epithelial keratomileusis).
Ada beberapa rekomendasi yang bisa membantu mencegah terjadinya gangguan mata silinder. Dilansir dari Murni Teguh Hospitals, perlu dilakukan pengecekan rutin pada mata sejak usia anak-anak.
Mulai dari periode bayi baru lahir, setiap kunjungan pengecekan keseharan anak, dan selama masa sekolah bisa dilakukan 1 hingga 2 tahun sekali.
Selain itu, usahakanlah jaga kesehatan mata secara umum. Misalnya, menjaga kebersihan mata, menghindari kebiasaan buruk yang merusak mata, dan perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C.
BACA JUGA: Cara Periksa Mata dengan BPJS | Bisa Klaim Kacamata Gratis
Nah, itu tadi informasi lengkap penyebab mata silinder dan bagaimana untuk melakukan deteksi dini, pencegahan, dan pengobatan. Jika kamu mengalami ciri-ciri mata silinder, lebih baik segera periksakan ke dokter mata, ya!
Kamu lagi cari kost eksklusif dengan kantor atau kampus mulai dari Rp1 jutaan? Yuk, pindah ngekost di Rukita saja!
Kamu bisa menemukan Rukita di berbagai area strategis, di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Malang. Fasilitasnya yang lengkap dan modern akan membuatmu merasa #SenyamanDiRumah.
Agar cari kost lebih mudah, kamu juga bisa gunakan aplikasi Rukita yang bisa diunduh di Play Store atau App Store. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Kamu juga bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.rukita.co.
Pastikan juga kamu jangan lupauntuk follow akun Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan promo diskon dan update terkini ya!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.