Ada banyak penyebab darah tinggi kambuh. Apa saja, ya?
Jangan anggap sepele masalah darah tinggi kambuh! Tekanan darah yang meningkat secara cepat bukanlah suatu hal yang bisa dianggap sepele. Kalau kamu sudah merasa pusing dan tekanan darah kamu naik, maka segera cari bagaimana cara mengobatinya.
Darah tinggi yang dibiarkan terus-menerus, tuh, bisa memicu penyakit lain, misalkan saja stroke, serangan jantung, hingga kematian. Ketahui penyebab darah tinggi kambuh, yuk, sebelum kamu mengobatinya.
13 Penyebab Darah Tinggi Kambuh
Mengetahui apa saja penyebab darah tinggi kambuh adalah hal yang sangat penting. Dengan begitu, kamu bisa tahu apa saja gaya hidup yang salah atau makanan apa yang sebaiknya dihindari.
Simak 13 penyebab darah tinggi kambuh, pastikan kamu membacanya dengan saksama, ya!
1. Terlalu sering merokok
Ada hubungan erat antara rokok dan hipertensi. Ketika merokok, nih, terjadi lonjakan tekanan darah yang sangat tinggi dibandingkan sebelumnya.
Bila aktivitas merokok dilakukan lebih dari 10 menit, nikotin akan terproses masuk ke dalam pembuluh darah seseorang.
Nggak cuma itu, lho, bahan kimia yang ada dalam rokok mampu membuat pembuluh darah menyempit. Ngeri, ya?
2. Banyak mengonsumsi makanan asin
Kenapa dokter sering menyarankan pengurangan konsumsi garam bagi penderita hipertensi? Benar! Garam memang punya pengaruh yang luar biasa terhadap naiknya tekanan darah.
Ketika garam terlalu banyak ditampung oleh ginjal, volume darah pun naik, membuat tekanan darah semakin tinggi.
Namun, bukan berarti garam itu nggak penting, ya! Kamu boleh mengonsumsi garam dengan batasan 500 mg saja per hari.
BACA JUGA: 9 Cara Alami dan Mudah Menurunkan Darah Tinggi Tanpa Obat
3. Terlalu sering minum kopi
Selain kopi, minuman berkafein lain seperti teh dan cokelat perlu dikurangi, nih. Rupanya, kafein bisa membuat tekanan darah meningkat dalam waktu singkat.
Kafein bersifat memblokir hormon pembuluh arteri. Akibatnya, pembuluh darah pun semakin melebar.
Seseorang yang terbiasa minum kopi perlu mengurangi konsumsinya hingga maksimal 200 mg saja per harinya agar tubuh tetap fit.
4. Terlalu banyak konsumsi natrium
Sudah banyak sekali penelitian yang membuktikan efek natrium terhadap naiknya naiknya tekanan darah. FYI, kanadungan natrium ini ada dalam makanan atau minuman kemasan.
Contoh makanan atau minuman yang mengandung natrium di antaranya adalah keju, tuna, kerang, udang, sardin kaleng, dan jus buah kemasan.
Gejala terlalu banyak natrium bisa dideteksi dari kepala yang sering sakit, mual, serta kehilangan energi secara tiba-tiba.
5. Konsumsi gula berlebihan
Nggak hanya kafein, kamu pun perlu mengurangi konsumsi gula secara berlebihan bila ingin terhindar dari tekanan darah tinggi.
Gula yang berlebihan dapat menghambat produksi oksida nitrat, membuat tekanan darah pun semakin naik. Padahal, oksida nitrat diperlukan untuk meningkatkan aliran dan mengontrol tekanan darah.
6. Tidak membatasi junk food
Masih suka mengonsumsi junk food berlebihan? Stop! Junk food ternyata mengandung natrium yang lumayan tinggi dan bisa meningkatkan volume darah di dalam tubuh.
Nah, saat volume darah ini meningkat, jantung pun bekerja keras untuk memompa darah. Akibatnya, tekanan darah pun cepat naik.
7. Terlalu banyak mengkonsumsi daging olahan
Penderita tekanan darah tinggi harus menghindari konsumsi daging olahan karena bisa meningkatkan tekanan darah secara cepat.
Namun, bukan berarti penderita hipertensi nggak boleh makan daging sama sekali, ya! Ada cara khusus yang harus dilakukan bila kamu ingin tetap mengonsumsi daging.
Misalkan dengan cara membuang bagian lemak, mengonsumsi daging ayam dan ikan, serta menghindari daging yang digoreng.
8. Stres yang tidak diolah dengan baik
Naiknya tekanan darah secara tiba-tiba bisa saja diakibatkan oleh stres yang nggak terolah dengan baik.
Perasaan cemas dan pusing memikirkan masalah hidup itu wajar saja, kok. Hanya saja, segera manage rasa stres kamu agar segera tenang.
Ketika stres dibiarkan, nih, hormon kortisol pun naik yang menyebabkan denyut jantung meningkat cepat. Akibatnya, darah tinggi pun naik.
9. Kegemukan tanpa usaha diet
Mereka yang bertubuh gemuk bisa lebih mudah mengalami tekanan darah tinggi. Berbagai penelitian menyebutkan kenaikan hingga 120% potensi darah tinggi bagi pengidap obesitas.
Segera lakukan defisit kalori dan perbanyak olahraga agar berat badan senantiasa ideal, ya! Kurangi gaya hidup sedentari yang bikin kamu malas bergerak. Sedentari adalah kegiatan yang mengacu kepada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni <1.5 METs.
10. Pola makan tidak sesuai jadwal
Kegemukan memang bikin darah cepat tinggi. Namun, badan yang terlalu kurus dan telat makan juga bisa menyebabkan hal ini terjadi, kok.
Sebuah penelitian yang ditulis oleh Proceedings of the Nutrition Society mengatakan, pola makan yang tidak sesuai jadwal membuat darah tinggi dan obesitas. Seram juga, ya?
11. Tidak suka berolahraga
Gaya hidup malas-malasan atau kurang bergerak aktif justru bikin darah cepat tinggi. Sebaliknya, nih, orang yang sering berolahraga akan mengalami detak jantung yang lebih stabil, volume darah pun cenderung normal.
Ketika jumlah darah di dalam tubuh normal, maka tekanan darah juga normal. So, biasakan untuk meluangkan waktu minimal 30 menit hingga 1 jam dalam sehari untuk berolahraga rutin, ya!
12. Tidak menghentikan konsumsi alkohol
Alkohol bisa membuat darah tinggi mudah naik. Dalam porsi kecil, tuh, minuman ini memang bisa melebarkan pembuluh darah.
Namun, ketika alkohol dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, pembuluh darah akan rusak. Akibatnya, darah tinggi pun akan kambuh.
Dibandingkan mengonsumsi alkohol, sebaiknya kamu memperbanyak konsumsi air putih saja, yaitu 8 gelas per hari untuk tubuh lebih sehat.
13. Faktor usia
Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah akan mudah kaku dan mengeras. Jantung pun jadi bekerja dengan sangat cepat, membuat darah tinggi kambuh.
Nilai tekanan darah pada lansia yang normal berada di kisaran angka 130/80 dan 140/90 mmHg.
Salah satu cara untuk menjaga tekanan darah tetap normal adalah dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
Amankah Obat Penurun Darah Tinggi?
Bila darah tinggi sudah terlanjur dialami, apakah bisa diturunkan dengan cara mengonsumsi obat? Bisa saja! Namun, pemberian obat harus benar-benar melibatkan resep dokter.
Obat penurun darah tinggi yang dikonsumsi lansia tidak bisa diminum oleh orang muda, pun berlaku sebaliknya. Lansia dilarang asal mengonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi yang diberikan kepada orang muda.
Dikhawatirkan, nih, obat hipertensi tertentu mampu menghambat detak jantung lansia yang malah menyebabkan risiko kematian.
Sebaiknya rutin cek tekanan darah agar kamu bisa segera mengambil langkah dengan tindakan yang tepat. Konsultasikan ke dokter bila ada keluhan yang membutuhkan penanganan khusus.
Mengetahui penyebab darah tinggi kambuh penting kamu ketahui agar bisa dilakukan pencegahan terbaik. Hanya membiarkannya bisa bikin tubuh kamu semakin nggak sehat, tuh. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati!
Punya pengalaman soal darah tinggi dan penyembuhannya? Ceritakan di kolom komentar, yuk!
Kalau kamu sedang pusing cari hunian nyaman antiribet dengan fasilitas lengkap, coba ngekost di Rukita saja! Lokasi unit coliving Rukita sangat strategis di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, atau Malang.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!