Pernahkah kamu melihat fenomena hujan es?
Fenomena hujan es sering kali terjadi di Indonesia membuat takjub beberapa orang, namun ada juga yang menganggapnya menakutkan. Nah, fenomena tersebut salah satu hal biasa yang bisa dijelaskan dari sisi sains.
Apalagi setiap Desember hingga April Indonesia mengalami musim hujan. Nggak jarang yang turun bisa bongkahan es, bukan hanya air. Terkadang fenomena hujan es juga terjadi saat musim pancaroba. Tapi kamu nggak perlu takut!
Bagi kamu yang penasaran dengan salah satu fenomena di musim hujan ini, berikut penjelasan mengenai penyebab hujan es terjadi, serta fakta-fakta menarik lainnya. Yuk, simak di bawah!
Dilansir dari Kompas.com, hujan es salah satu kondisi turunnya hujan atau dikenal sebagai presipitasi yang terdiri atas bentuk es dalam berbagai ukuran. Es ini terbentuk saat tetesan air terbawa angin ke bagian puncak pada awan kumulonimbus.
Suhu di bagian atas awan tersebut bisa mencapai -60 derajat Celcius sehingga nggak heran uap air bisa membentuk kristal es. Makin besar intensitas angin dan tinggi awan, makin besar juga hujan es yang akan turun. Fenomena ini jadi hal biasa, terutama di wilayah tropis.
Bentuk bongkahan es bisa turun dalam berbagai ukuran. Jika ukurannya sangat besar dan ditambah angin kencang, bisa ada korban jiwa, lho. Penting banget buat kamu segera berlindung ketika fenomena ini terjadi.
Hujan es yang mematikan pernah terjadi di India tahun 1888, menghancurkan Moradabad, kota pertanian di India dan menewaskan 230 jiwa. Saat itu belum ada alat peringatan bencana, sehingga banyak orang yang tetap bekerja di ladang saat badai es terjadi.
Rekor terbesar bongkahan yang pernah jatuh ke Bumi salah satunya pernah menghantam wilayah Queensland, Australia. Bongkahan es tersebut memiliki ukuran lebih besar dari buah jeruk dengan lebar 16 cm.
Saat itu memang Australia dilanda cuaca buruk dalam beberapa hari. Queensland mengalami kombinasi udara yang kering dan hangat, lembap, juga sangat dingin.
Ketika fenomena ini terjadi, jangan berada tepat di bawahnya, ya. Tentunya kamu nggak ingin merasakan terkena hantaman bongkahan es, kan?
BACA JUGA: 5 Langkah Pertolongan Pertama Atasi Atap Rumah Bocor Saat Hujan
Fenomena di musim pancaroba ini nggak langsung mendadak terjadi, ada pertanda yang akan kamu lihat. Biasanya disertai kilat dan angin kencang. Namun, nggak hanya itu saja, ada beberapa pertanda lain dari fenomena ini.
Ada baiknya kamu mengingat pertanda fenomena ini akan terjadi supaya bisa segera berlindung. Ini dia tanda-tanda sebelum hujan es terjadi. Dicatat, ya!
Kalau kamu sedang berada di wilayah yang terjadi hujan es, jangan tunggu lama untuk mencari tempat berlindung. Bayangkan jika batu es menghantam benda atau makhluk hidup? Penting bagimu untuk melindungi diri sendiri.
Supaya kamu nggak bingung saat fenomena musim hujan ini terjadi, berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk melindungi diri. Jangan sampai lupa!
Nah, itu dia penyebab terjadinya hujan es dan deretan fakta menarik lain tentang fenomena ini. Punya pengalaman melihat fenomena ini? Share di kolom komentar, yuk.
Ingin tinggal di kost yang antibanjir saat hujan? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek serta Bandung berada di lokasi aman dan nyaman. Nggak perlu khawatir kebanjiran.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik.
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.