Tidak bisa dipungkiri jika dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang melakukan kontak dengan hewan, mulai dari peternakan hingga untuk dikonsumsi. Jika hewan yang disentuh terinfeksi penyakit, ada potensi mereka menularkan penyakit tersebut kepada manusia. Hal ini memiliki istilah yakni zoonosis.
Apakah itu zoonosis?
Zoonosis merupakan penyakit dan infeksi yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Zoonosis disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, atau jamur yang menyerang hewan.
Infeksi ini bisa menimbulkan berbagai penyakit jika menyerang hewan dan manusia, mulai dari sakit ringan seperti demam hingga menyebabkan kematian. Bahkan, nih, hewan bisa saja tetap sehat walau terinfeksi penyakit, tapi berbeda kasusnya jika manusia yang terinfeksi penyakit ini.
Salah satu zoonosis yang saat ini sedang terjadi adalah Covid-19. Diketahui, Covid-19 disebabkan oleh jenis virus yang sama dengan SARS dan MERS, yakni virus Corona. Virus Corona Covid-19 atau SARS-CoV-2 sendiri pertama kali menyerang hewan kelelawar dan manusia tertular karena mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi.
Daftar Penyakit dari Hewan yang Ditularkan ke Manusia
Sebagai makhluk yang berdampingan hidup dengan hewan, ada baiknya kita mengetahui beberapa penyakit yang mungkin ditularkan hewan ke manusia. Selain Covid-19, SARS, dan MERS, berikut ini beberapa daftar penyakit dari hewan yang ditularkan ke manusia.
1. Rabies
Rabies menjadi salah satu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Lyssavirus yang menginfeksi hewan seperti anjing, rubah, sigung, rakun, dan kelelawar.
Awalnya, sih, penyakit ini hanya berpindah dari hewan ke hewan lainnya. Namun, manusia juga bisa tertular Rabies jika digigit oleh hewan yang terinfeksi penyakit ini.
Diketahui pada 2015 setidaknya ada 17.400 kematian yang disebabkan oleh Rabies pada manusia. Rabies memang menjadi salah satu penyakit yang mematikan di dunia.
Gejala yang disebabkan oleh infeksi Rabies antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, paralisis, hingga halusinasi. Kemudian virus akan menyebar ke saraf, organ tubuh lainnya, hingga otak dalam waktu yang cepat.
Meski pengobatan Rabies belum ditemukan, ya, penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin antirabies. Seseorang yang terinfeksi Rabies harus segera diberi vaksin agar penyakitnya tidak menyebar ke organ tubuh lainnya.
Vaksin antirabies juga bisa disuntikan ke hewan peliharaan untuk mencegah terinfeksi virus ini. Jadi, kalau anjing kesayanganmu belum diberi vaksin, segera suntikan, ya!
2. Ebola
Dunia sempat digemparkan oleh mewabahnya infeksi Ebola yang terjadi di Afrika. Seperti yang dilaporkan WHO penyakit ini telah menelan jiwa hingga 11.300 kasus kematian ketika terjadi outbreak di Afrika Barat dalam kurun waktu 2 tahun, yakni Desember 2014 hingga Januari 2016.
Ebola disebabkan oleh virus ebolavirus yang pertama kali ditemukan pada tahun 1976 di kota Nzara, Sudan Barat dan kota Yambuku di Congo. Awalnya, tuh, virus ini hanya menyerang gorila, simpanse, kelelawar, dan landak.
Namun, penyakit ini juga bisa berpindah ke manusia lewat kotoran hewan yang terinfeksi virus. Selain itu, manusia yang mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi virus Ebola juga menjadi penyebab penularan penyakit ini.
Di sisi lain penularan antarmanusia bisa terjadi dengan sangat mudah. Darah dan cairan tubuh seperti air liur, kotoran, keringat, muntah, sperma, dan air susu dari orang yang terinfeksi virus Ebola menjadi penyebab utama penularan penyakit ini.
Orang yang terinfeksi Ebola akan merasa demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, diare, muntah-muntah hingga gagal ginjal dan hati. Gejala ini akan muncul antara 2 hari hingga 3 minggu sejak terinfeksi virus Ebola.
Hingga saat ini belum ada pengobatan yang paten untuk melawan virus Ebola. Namun, vaksin antivirus Ebola telah ditemukan pada 2019 silam. Salah satu cara mencegah virus ini adalah menjaga kesehatan tubuh dan mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat.
BACA JUGA: Selain Coronavirus, 10 Penyakit Ini Juga Disebabkan oleh Virus! | Ada Virus yang Sangat Dekat dengan Kita!
3. Avian Influenza (Flu burung)
Kalau kamu ingat, pada 2005 silam, tuh, ada jenis penyakit baru yang terjadi di Indonesia, yakni flu burung. Penyakit ini masih dalam kategori penyakit influenza, lho.
Diketahui, nih, flu burung berasal dari dua virus yakni H5N1 dan H7N9. Wabah flu burung ini menyebar di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa. Dilansir dari jurnal WHO total ada 455 kasus kematian yang diakibatkan flu burung.
Virus flu burung pertama kali menyerang unggas seperti ayam, bebek, angsa, atau burung. Namun, virus ini dapat menular ke manusia karena terjadinya kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, menyantap daging atau telur unggas yang terinfeksi, atau jika berada di lingkungan yang terkontaminasi.
Selain virus flu burung H5N1 dan H7N9, ternyata ada beberapa jenis virus burung yang bisa menyerang manusia, di antaranya adalah virus H9N2, H7N7, H6N1, H5N6, dan H10N8. FYI, virus flu burung ini bisa bermutasi!
Seseorang yang terinfeksi flu burung akan memiliki gejala-gejala seperti batuk, demam, dan pegal-pegal. Penyakit ini bisa mengarah pada komplikasi organ pernapasan, lho, sehingga akan timbul pneumonia.
Di sisi lain pengobatan yang diberikan untuk kasus flu burung antara lain oseltamivir dan zanamivir. Menjaga kebersihan dan memasak unggas dan telur dengan matang sempurna juga salah satu cara mencegah terkena virus flu burung.
4. Antrax
Antrax menjadi salah satu penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis yang menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, kerbau, dan babi.
Bakteri Bacillus Anthracis diketahui memiliki ketahanan yang sangat kuat karena mampu bertahan dalam kondisi ekstrem untuk waktu yang lama. Gejala pada hewan biasanya demam, gelisah, dan mengeluarkan darah dari hidung dan dubur. Bahkan bisa juga terjadi pembengkakan dan mati mendadak.
Penularan bakteri Anthrax dari hewan ke manusia bisa melalui berbagai cara, seperti kontak langsung dengan hewan terinfeksi, terkena kotoran dari hewan, dan menginjak media yang tercemar oleh bakteri seperti tanah dan air.
Infeksi Anthrax sendiri dibagi menjad 4 jenis, yakni infeksi pada kulit, saluran pencernaan, paru-paru, dan meningitis. Hal ini tergantung dari cara bakteri tersebut menular, misal jika mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi tanpa dimasak dengan matang maka infeksi akan terjadi di saluran pencernaan.
Jika manusia terinfeksi bakteri Anthrax maka akan menimbulkan gejala peradangan luka, sakit perut, mual, muntah, diare, demam, dan nyeri otot. Selain itu akan muncul benjolan yang melepuh dan berwarna biru gelap. Jika terlambat ditangani, nih, infeksi Anthrax bisa mengakibatkan komplikasi berat hingga kematian.
Pengobatan yang dilakukan terhadap orang terinfeksi bakteri Anthrax adalah dengan memberikan antibiotik dan zat antiracun untuk menetralkan racun. Selain itu penyuntikan vaksin Anthrax pada manusia dan hewan ternak juga diperlukan sebagai langkah pencegahan.
5. Zika
Zika merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh virus Zika. Virus ini disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Yap, nyamuk ini juga merupakan penyebab dari timbulnya penyakit demam berdarah, malaria, dan chikungunya.
Orang-orang yang rentan tertular penyakit Zika antara lain ibu hamil dan orang-orang yang berkunjung ke negara terinfeksi seperti Amerika Tengah, Selatan, dan Oseania. Namun, hal ini juga terjadi di negara-negara Asia seperti Malaysia, India, dan Indonesia, lho.
Penularan virus Zika dari dari hewan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Begitu pun penularan dari manusia ke manusia. Selain itu virus ini juga bisa ditularkan dari ibu hamil ke janinnya melalui tali pusar.
Gejala virus Zika biasanya terjadi antara 3-12 hari setelah tergigit. Gejala yang umum muncul, tuh, antara lain lemas, demam, sakit kepala, peradangan kelopak mata, nyeri otot dan sendi, serta ruam.
Infeksi virus Zika pada kehamilan bisa berakibat fatal bagi kandungan. Ibu hamil yang terinfeksi virus Zika bisa berisiko keguguran dan mikrosefali, yakni kelainan yang membuat otak tidak bisa berkembang secara sempurna. Infeksi pada otak dan terkena Sindrom Guillain-Barrѐ (GBS) juga bisa terjadi pada bayi dari ibu yang terinfeksi virus Zika.
Saat ini pengobatan virus Zika belum ditemukan. Tenaga medis akan memberikan obat untuk mengurangi gejala yang dialami pasien. Banyak mengonsumsi air putih dan istirahat yang cukup juga bisa membantu mempercepat pemulihan infeksi virus Zika.
6. AIDS
Mungkin kamu sudah tidak asing dengan penyakit yang satu ini. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency) yang merusak sistem kekebalan tubuh.
Virus HIV terdapat dalam tubuh penderitanya seperti dalam darah, sperma, atau cairan dari vagina. Penyebaran virus HIV antarsesama manusia dapat melalui berbagai kontak langsung dengan cairan dari si penderita.
Salah satunya adalah melalui hubungan seksual dengan penderita HIV, penggunaan jarum suntik bekas penderita HIV, atau ibu yang terinfeksi HIV menurunkan ke bayinya.
Tidak banyak yang mengetahui jika virus HIV pertama kali hanya menginfeksi simpanse di Afrika. Kemudian penularan virus HIV dari hewan ke manusia terjadi karena manusia tersebut mengonsumsi daging simpanse yang telah terinveksi virus HIV.
Hingga saat ini obat HIV/AIDS belum juga ditemukan. Namun, jika virus HIV bisa cepat terdeteksi maka bisa ditangani dan dicegah sebelum berkembang menjadi AIDS.
Itulah dia 6 penyakit yang awalnya menyerang hewan kemudian menularkannya kepada manusia. Penularan ini bisa terjadi jika ada kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Selain itu, nih, mengonsumsi daging hewan yang kurang matang juga berpotensi tertular penyakit. Jadi pastikan daging yang kamu makan bersih, segar, dan matang, ya.
Info penularan penyakit hewan ke manusia yang mana, nih, yang paling membuat kamu tercengang? Tulis pendapatmu di kolom komentar, yuk!