Penyakit osteoporosis bukan karena kamu tua!
Tak jarang osteoporosis dianggap sebagai bagian dari proses penuaan pada manusia. Namun, pernyataan itu nggak sepenuhnya salah, tapi bukan juga berarti saat kamu menua akan mengalami hal tersebut.
Sebab, penyebab dari osteoporosis sendiri bukan dikarenakan pertambahan usia. Namun penyakit tersebut akan menghantui dirimu jika kamu tidak merawat tulang sejak dini. FYI, agar manusia tetap memperhatikan kesehatan tulangnya setiap pada tanggal 20 Oktober diperingati sebagai Hari Osteoporosis.
Nah, apa sebenarnya penyakit osteoporosis ini? Apa yang menjadi penyebabnya? Bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasannya pada artikel ini. Keep scrolling!
Tulang keropos atau biasa dikenal osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan kerusakan mikroarsitektur tulang. Hal inilah yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan dapat meningkatkan risiko terjadinya patah tulang.
Sementara, menurut Perhimpunan Reumatologi Indonesia, definisi terbaru osteoporosis adalah suatu kelainan tulang yang ditandai oleh berkurangnya kekuatan tulang. Hal inilah yang dapat meningkatkan risiko terjadi patah.
Osteoporosis dibagi menjadi dua, yakni primer dan sekunder. Osteoporosis primer pun dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe satu dan dua.
Tipe satu yakni terjadi setelah wanita berhenti mengalami menstruasi. Sedangkan untuk tipe yang kedua adalah osteoporisis senilis, terjadi pada orang tua di atas usia 75 tahun.
Osteoporosis sekunder adalah pengeroposan tulang yang terjadi akibat adanya penyakit lain atau pengaruh obat-obatan. Misalnya saja mereka yang mengonsumsi obat kortikosteroid, anti kejang, atau penderita penyakit artritis reumatoid atau autoimun, dan lain sebagainya.
Penyebab terjadinya penyakit ini muncul sebenarnya tergantung pada tingkat kepadatan tulang kamu saat masih muda hingga bertambahnya usia. Tulang akan mengalami proses regenerasi di dalam tubuh manusia.
Saat tulang yang sudah tua, rusak, dan patah akan tumbuh kembali. Pada usia muda, proses tersebut akan terjadi lebih cepat dan bahkan tulang pengganti yang baru membuat massa tulang meningkat.
Namun akan berbeda cerita saat kamu berada di usia kisaran dua puluhan, proses ini akan melambat. Seiring bertambahnya usia manusia, massa tulang akan lebih mudah menghilang atau menurun.
Maka dapat disimpulkan, semakin tinggi massa tulang yang kamu miliki saat di usia muda, semakin terjaga tingkat kepadatan tulang. Tentunya akan semakin kecil kemungkinan risiko mengalami osteoporosis.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi potensi mengalami osteoporosis, yakni yang bisa dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan.
Jenis kelamin wanita jauh lebih tinggi kemungkinan terjadinya mengalami osteoporosis. Menurut Osteoporosis Australia, wanita akan kehilangan kurang lebih dari 2% dari massa tulangnya selama beberapa tahun setelah menopause.
Bukan hanya itu, menyusui juga diduga bisa menjadi salah satu faktornya. Pasalnya, menyusui menekan metabolisme kalsium, yang mana berpengaruh terhadap metabolisme tulang.
Sama halnya dengan poin di atas, pertambahan usia bukan jadi penyebab osteoporosis. Akan tetapi, semakin tuanya usia, maka akan semakin tinggi risiko terjadinya penyakit ini.
Kalau di keluarga kamu ada yang mengalami osteoporosis, maka risiko kamu mengalami kondisi ini juga akan meningkat, lo!
Ukuran tubuh yang kecil pun bisa meningkatkan terjadinya risiko osteoporosis, baik pada pria ataupun wanita, khususnya saat usia bertambah.
Selain faktor-faktor yang tidak bisa dikendalikan, ada juga nih faktor yang mungkin bisa kamu kendalikan dengan bantuan dari dokter. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya!
Perlu diketahui, kadar hormon yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah pada tubuh bisa mempengaruhi risiko terjadinya osteoporosis. Berikut ini adalah beberapa hormon tersebut.
Kalsium dalam tubuh sangat penting tulang, maka kalau kamu terus menerus mengalami kekurangan kalsium kondisi ini akan meningkatkan penyebab terjadinya osteoporosis. Pasalnya, asupan kalsium yang rendah dapat mempercepat penurunan kepadatan tulang.
Sehingga, kemungkinan akan mengalami patah tulang dan hilangnya massa tulang meningkat. Maka dari itu, mencegah terjadinya osteoporosis disarankan untuk meningkatkan asupan kalsium dengan memakan makanan seperti brokoli, bayam, ikan sarden, ataupun salmon.
Selanjutnya, penggunaan obat-obatan juga bisa jadi faktor penyebab terjadinya risiko terkena osteoporosis. Misalnya saja obat-obatan di bawah ini.
Oleh karena itulah, bukan berarti saat kamu sudah tua atau lansia penyakit ini bisa terjadi. Akan tetapi, saat muda pun kamu bisa terkena osteoporosis.
Gaya hidup yang tidak sehat pun bisa menjadi risiko penyebab terjadinya osteoporosis. Misalnya saja dengan terlalu seringnya duduk atau tiduran tanpa melakukan aktivitas fisik.
Oleh sebab itu, sebaiknya kamu berolahraga di pagi hari atau sore hari. Mulailah dari jenis olahraga yang ringan, karena pentingnya tubuh tetap bergerak aktif agar terhidar dari osteoporosis.
Lalu, bagaimana caranya mencegah osteoporosis?
Empat hal di bawah ini bisa menjadi pilihanmu untuk mencegah terjadinya osteoporosis!
Dengan mengonsumsi vitamin D, kamu bisa mencegah terjadinga osteoporosis, lo! Vitamin D bisa didapat dari mengonsumsi ikan tuna, hati sapi, keju, kuning telur, dan lain sebagainya.
Bahkan, kamu bisa mendapatkan vitamin D dari sinar matahari yang mana akan diproses oleh tubuhmu nantinya.
Selain vitamin D, kamu juga perlu mengonsumsi vitamin K. Pasalnya, vitamin K berperan penting dalam pembekuan darah dan kesehatan tulang.
Hal inilah salah satu yang bisa mencegah terjadinya osteoporosis. Kamu bisa mendapatkannya di daging, stroberi, dan minyak sayur.
Untuk kamu yang pecinta minuman beralkohol, sepertinya mulai saat ini perlu dikurangi. Sebab, dengan mengonsumsi minuman beralkohol berlebih terbukti bisa meningkatkan osteoporosis.
Hal ini dikarenakan minuman beralkohol dapat mengganggu sistem pencernaan dalam menyerap kalsium. Selain itu, alkohol bisa mempengaruhi kerja pankreas dan hati. Sehingga akan sangat berdampak pada kadar kalsium dan tentunya berisiko osteoporosis.
Menurut National Osteoporosis Foundation, kebiasaan merokok bisa meningkatkan osteoporosis. Sebab itulah, untuk kamu yang perokok aktif, akan lebih baik untuk mengurangi atau berhenti mengonsumsi rokok.
Hal ini demi kebaikan kesehatan tubuhmu, seperti mengurangi terjadinya risiko osteoporesis.
Itu dia penjelasan mendalam seputar penyakit osteoporosis. Punya cara lain untuk mencegah penyakit osteoporosis sejak dini? Bisa langsung share di kolom komentar, ya.
Untukmu yang lagi cari kost Rp1 jutaan di Jakarta, Rukita pilihan tepat! Tak hanya di Jakarta, Rukita tersebar di lokasi strategis di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Fasilitas kost yang setara apartemen akan membuatmu merasa #SenyamanDiRumah!
Agar cari kost lebih mudah, gunakan aplikasi Rukita yang bisa kamu download di Play Store atau App Store. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.
Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.