Source: pixabay.com
Penemuan yang tidak sengaja ditemukan ini bahkan mengubah dunia!
Di semua tempat di sepanjang zaman, kita tahu, manusia nggak pernah berhenti berusaha membuat inovasi dalam segala bidang. Seperti dari bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, sampai hal yang merupakan kebutuhan paling mendasar, misalnya saja makanan.
Lazimnya, usaha tersebut menuntut kerja keras setiap orang, di samping dedikasi dan kesungguhan lain yang nggak bisa main-main. Tapi ternyata nggak semua kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ditemukan maupun dibuat dengan terencana.
Tapi tahukah kamu, bahwa ada beberapa hal inovatif yang ternyata ditemukan tanpa disengaja? Penasaran ada apa saja? Yuk, simak ulasan selengkapnya.
Pada tanggal 21 Mei 1919 di Kanada, seorang insinyur elektro bernama John Hopps sedang melakukan pekerjaannya seperti biasa. Ketika itu, ia tengah disibukkan dengan penelitian mengenai penanganan hipotermia.
Ia sedang mengusahakan membuat sebuah alat yang bisa membantu memulihkan suhu tubuh dengan memakai pemanas frekuensi dari radio. Siapa sangka, di tengah pekerjaannya itu, ia malah menemukan satu hipotesis lain.
Hipotesisnya tersebut, kurang lebih seperti ini, “jika jantung seseorang berhenti akibat pendinginan, kinerjanya bisa dimulai ulang dengan bantuan stimulasi buatan”.
Semenjak itu, Hopps terus mengembangkan hipotesisnya dan mencoba membuat alat yang bisa mebuktikannya. Upaya itu berlangsung cukup lama, sampai akhirnya pada tahun 1951, ia berhasil menciptakan alat pacu jantung pertama di dunia.
Kita sekarang bisa melihatnya di berbagai rumah sakit di banyak kota. Tetapi tentu saja dalam wujudnya yang paling mutakhir.
Apakah ada yang menyangka bahwa seorang apoteker yang semula punya kerja sampingingan sebagai penjual sirup, kini dikenal sebagai pencetus minuman Coca Cola? Pada awalnya, jelas saja nggak.
Dia adalah John Pemberton, yang hidup di negara bagian Atalanta pada tahun 1880-an. Lantaran pada tahun 1885 kota ini melarang penjualan alkohol, John pun memulai bisnis sampingan dengan menjual sirup yang terbuat dari ekstrak anggur dan buah koka.
Minuman ini dinamai olehnya dengan sebutan Paemberton’s French Wine Coca, dan awalnya dijual di apotek untuk dengan label obat sirup buat sakit kepala dan gangguan saraf ringan.
Laman media bernama All That’s Interisting, mengisahkan bahwa obat nyeri sirah ini hanya berhasil dijual senilai $50 di tahun pertamanya. Sekarang semua orang tahu bahwa CocaCola.inc adalah salah satu perusahaan raksasa di dunia.
Meski begitu, sangat sayang John sendiri nggak sempat menikmati kesuksesan dari penemuan bisnis nggak disengaja tersebut. Ia menderita kanker perut dan menjual perusahaannya kepada pihak lain sedikit demi sedikit.
Selanjutnya yang masuk dalam daftar penemuan tidak disengaja ditemukan adalah kripik kentang. Ceritanya sendiri sedikit lucu, lho.
Suatu ketika sebuah restoran di Saratoga Springs, New York, benama Carey Moon Lake House, kedatangan seorang yang pemilih. Dia ribet dalam urusan memilih menu.
Merasa agak jengkel, George Crum si koki, memutuskan mengiris kentang dengan potongan setipis karton, menggorengnya sampai garing, membubuhkan banyak garam di atasnya, lantas menyajikannya kepada si pelangan.
Tanpa diduga, si pelanggan malah menyukai masakan yang semula diniatkan Goerge buat mengusilinya itu. Sekarang, kita tahu, keripik kentang disukai oleh banyak orang di belahan dunia mana pun.
Pada sekitar tahun 1879, seorang peneliti bernama Constantine Fahilberg mencoba mencari cara alternatif untuk memanfaatkan tar batu bara. Suatu malam di tengah kesibukannya, ia merasa rupanya sangat lapar dan memutuskan mengambil roti tanpa mencuci tangannya terlebih dahulu.
Tanpa disangkanya, lapisan tar yang msih melekat pada tar itu malah memberi rasa manis kepada roti yang ia makan. Jiwa penasaran peneliti di Johns Hopkins University ini pun merasa tertantang, sehingga ia mencoba mempelajari rasa manis itu.
Hasil dari pencariannya itu kemudian membawanya bekerja sama dengan salah satu perusahaan di Jerman untuk memproduksi sakarin. Sampai sekarang, sakarin dikenal orang sebagai sesuatu yang punya rasa manis mengalahkan gula.
Berawal dari kegiatan menguji apakah sinar katoda mampu melewati lapisan kaca, Wilhelm Roentgen menemukan sinar-x pada tahun 1895. Melansir Columbia Sugary, Wilhelm pada mulanya merasa heran, bagaimana bisa cahaya dari sebuah lampu pijar hijau bisa lolos dan terproyeksikan ke layar fluoresen.
Padahal katodanya nggak sengaja sedang dalam posisi tertutup oleh kertas hitam tebal. Akhirnya, ia pun lebih lanjut menyelidiki fenomena tersebut.
Singkat cerita, ia akhirnya bisa mengerti bagaimana cara kerja sinar misterius tersebut: sinar ini bisa melewati sebagian besar zat, namun meninggalkan bayangan benda padat. Tetapi karena nggak tahu mesti memberi nama apa, ia kemudian menyebutnya dengan nama sinar-x.
Selanjutnya, ketika diujicobakan pada sejumlah subjek termasuk manusia, sinar ini membuat tulang dan jaringan di bawahnya terlihat. Sampai sekarang, seperti kita tahu, sinar-x digunakan di bidang medis untuk memeriksa berbagai masalah yang dialami organ dalam manusia.
Siapa yang tak mengenal sticky notes dewasa ini? Barang satu ini sangat befungsi untu membubuhkan catatan mengenai hal-hal yang dikuatirkan lupa, mulai dari bagian tertentu pada buku sampai hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
Seperti hal-hal lain yang masuk daftar ini, penemuan sticky notes pun berawal dari ketidaksengajaan. Penemu obat bius yang nggak sengaja ini, adalah Spencer Silver dan Art Fly, dua orang peneliti di 3M Laboratories.
Pada tahun 1963 Spencer mencoba membuat perekat dengan daya lengketan yang rendah, yang sekarang kita kenal dengan mikrosfer.
Zat perekat ini memungkinkan bidang yang dilekatinya, nggak terkelupas. Sehingga pada waktu-waktu berikutnya dimanfaatkan untuk sticky notes.
Kembali ke dunia medis, nih, rupanya penicilin pun ditemukan secara tidak disengaja. Ceritanya adalah tentang Alexande Fleming yang begitu saja membiarkan alat-alat penelitian di lab pribadinya sebelum liburan.
Sepulang dari berpelesir, ternyata bakteri yang ada pada nampan berhenti tumbuh keti bertemu dengan jamur. Fleming kemudian mengisolasi, mengklasifikasi serta mengembangkan jamur tersebut.
Namun baru 13 tahun kemudian, lewat amatan yang dilakukan oleh Howard Florey, Norman Heatley dan Andrew Moyer, jenis jamur tersebut berhasil dkembangkan unuk keperluan pengobatan.
Pada mulanya ilmuan Simon Campbell dan David Roberts hendak mengembangkan obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan kelainan jantung. Tapi alih-alih mendapat hasil sesuai yang diharapkan.
Ketika diujicobakan kepada manusia obat tersebut malah memberi dampak ereksi yang hebat kepada subjeknya, dan justru kurang efektif bagi pasien yang menderita darah tinggi.
Walhasil, hasil penelitian kedua ilmuan itu pun dimanfaatkan sebagai pil biru buat orang dewasa. Ia dilabeli dengan nama Viagra.
Pada awal 1950-an, orang-orang mulai beralih kepada gas sebagai bahan bakar penghangat ruangan. Hal ini membawa kebangkrutan bagi perusahaan Kutol yang semula membuat tanah liat untuk menghilangkan jelaga yang masih menggunakan batu bara.
Untuk mengusahakan Kutol, kepala perusahaan tersebut terus memutar isi kepala untuk mendapat gagasan. Ia akhirnya mendapat ide dri saudara perempuannya yang memakai adonan Kutol untuk metode pengajaran di kelas. Benda itu akhirnya diproduksi lagi, bukan sebagai alat pembersih, melaikan mainan.
Kemudian pada 1956, sebagai bagian dari program pemasaran, produk ini didemonstrasikan di berbagai sekolah, serta diklankan pada acara televisi buat anak-anak di tahun berikutnya. Upaya tersebut, akhirnya mengantarkan para pelaku usaha ini pada kesuksesan.
Dua bersaudra keluarga Kellogg, John dan Will, punya penemuan yang tidak sengaja. Berawal dari meninggalkan sepanci bubur gandum di atas kompor mati selama berhari-hari pada tahun 1898. Ketika ditemukan kembali, makanan dalam panci tersebut rupanya sudah kering dan berjamur.
Kedua orang itu lalu melakukan usaha untuk menghilangkan jamur. Siapa sangka, makanan tersebut kini menjadi salah satu santapan buat sarapan paling populer di Eropa dan Amerika sana.
BACA JUGA: 8 Fakta tentang Nobel Prize yang Tetap Dilaksanakan di Tengah Pandemi
Ahli kimia DuPont bernama Stephanie Kwolek pada tahun 1965 melakukan kesalahan dalam upaya membuat ban yang memiliki bobot lebih ringan dari sebelumnya. Tetapi kesalahannya itu telah menciptakan kevlar, yakni sejenis serat yang lebih kuat lima kali lipat ketimbang baja.
Dewasa ini serat kevlar telah menjadi material yang banyak digunakan di dunia. Mulai dari pembuatan rompi anti peluru sampai dengan kano balap.
Berbekal bahan dasar chice, sejenis getah dari satu tanaman Amerika Selatan, Thomas Adams berusaha membuat karet. Namun setelah berkali-kali mencoba ia tetap gagal melakukannya.
Dengan niat iseng mencari penghiburan untuk rasa sedih akibat kegagalan, Adams kemudian memasukkan secomot getah itu ke dalam mulutnya, lalu mengunyahnya. Ternyata hal tersebut memberi sensasi menyenangkan buat dirinya.
Setelah melakukan banyak penyesuaian, tak lama dari peristiwa itu, permen karet pertama di dunia tercipta.
Diceritakan Percy Spencer merancang sebuah alat yang disebut magnetron, yakni sejenis tabung pemancar radar yang lazim di pakai pada masa Perang Dunia II. Ketika suatu hari ia kembali ke lab buat mengeceknya, Percy menyadari ada yang janggal dari alat tersebut.
Akibat penasaran, dia kemudian memasukkan permen yang ada di saku celananya ketika itu. Setelah memdiamkannya beberapa saat, ternyata permen tersebut meleleh. Percy lantas menyadari bahwa alat yang sedang digarapnya lebih efektif jika dijadikan pemanas alih-alih pemancar radar.
Maka, begitulah. Kini, kita mengenalnya sebagai microwave, dan bisa mendapatkannya bahkan dengan pembayaran sistem cicil.
Sebetulnya Percy Spencer nggak hanya memasukkan permen ketika penasaran dengan benda ynag kini kita kenal dengan nama microwave. Menurut suatu sumber, Percy pun sempat memasukkan biji jagung ke dalamnya karena rasa penasaran.
Seperti bisa detebak, kelanjutan dari cerita ini adalah ditemukannya biji jagung dengan wujud yang mengembang. Ia kini lazim menjadi kudapan bagi orang-orang yang menonton film di bioskop. Ketika memesannya, mereka menyebut camilan tersebut dengan nama popcorn.
Penemuan tidak disengaja terakhir adalah tentang kue kering yang sangat familiar bagi banyak sekali orang dewasa ini. Ya, apalagi kalau bukan choco chip cookie.
Ceritanya berasal dari The Toll House Inn, ketika sang wakil pemilik, yakni Ruth Wakefield Graves, membuat semacam adonan mentega dan tanpa sengaja menjatuhkan beberapa butir choco chip ke atas adonan tersebut.
Setelah memanggangnya tanpa pikir panjang, ternyata choco chip itu tidak meleleh.
Itulah 15 penemuan yang tidak disengaja ditemukan. Apakah ada lainnya? Share di kolom komentar, ya!
Cari kost dekat dengan tempat hits? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek, Bandung, Malang dan Surabaya berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat-tempat hits.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik.
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.