Pernah dengar soal Stonehenge, kan? Stonehenge merupakan salah satu monumen pra-sejarah yang paling terkenal di dunia. Lokasinya berada di Wiltshire, Inggris. Baru-baru ini para arkeolog menemukan penemuan prasejarah baru di sekitar Stonehenge.
Stonehenge memiliki tinggi sekitar 4 meter dan monumen batu ini ditata membentuk lingkaran oleh orang-orang zaman dahulu. Dipercaya monumen pertama dibangun pada tahun 4.500-3.000 SM yang merupakan zaman Neolitikum.
Stonehenge Monumen Neolitikum Paling Terawat di Dunia Kini Tambah Luas
Katanya, sih, monumen ini adalah salah satu tempat paling mistis di dunia. Batu-batu ini disusun dalam lingkaran dan bentuknya mirip sepatu kuda. Kabarnya kadang masih ada upacara pagan dilakukan di sini. Dengan adanya penemuan baru, nih, aura misterius tempat ini makin terpancar kuat!
1. Penemuan ini bernilai apa?
Sekitar pertengahan Juni 2020 lalu muncul sebuah penemuan baru di desa kuno di sekitar Stonehenge. Penemuan ini bisa memberikan petunjuk tentang kira-kira seperti apa kehidupan 4.500 tahun yang lalu.
Kalau sampai para arkeolog sudah melakukan riset, maka bisa saja ada hal baru yang ditambahkan ke dalam kisah sejarah neolitikum, tuh.
Penemuan ini akan membuat Stonehenge menjadi struktur pra-sejarah terbesar di Eropa. Arkeolog dari Universitas Bradford mengatakan bahwa hal ini benar-benar mengubah pengertian mereka tentang area di daerah itu.
2. Apa yang ditemukan?
Jadi, para arkeolog menemukan cincin poros besar di sekitar Stonehenge, tepatnya di sekitar desa kuno yang disebut Durrington Walls. Berhubung cincin poros ini cukup luas maka Stonehenge menjadi monumen pra-sejarah terbesar di Eropa.
Saat tes dilakukan, nih, ternyata cincin poros ini juga dibuat lebih dari 4.500 tahun yang lalu seperti halnya Stonehenge. Para ahli percaya bahwa 20 lebih poros ini sepertinya berfungsi sebagai batas ke area suci dari Henge.
Cincin poros ini lerletak 2km dari Stonehenge yang masing-masing cincin berdiameter 10m (30ft) dan kedalaman 5m. Jelas ukuran ini jauh lebih besar dari monumen bersejarah yang selama ini pernah ditemukan di Inggris.
3. Siapa yang melakukan penggalian?
Penggalian ini tidak hanya dilakukan oleh 1 institusi saja karena melibatkan satu tim akademisi dari Universitas St. Andrews, Birmingham, Warwick, Bradford, Glasgow, dan Universitas Wales Trinity St. David.
4. Bagaimana cincin poros ini ditemukan?
Sebelum digali, tuh, cincin poros ini awalnya ditemukan oleh alat lain. Penemuan ini menggunakan teknik baru yang melibatkan remote magneting sensing survey. Teknologi ini telah merevolusi kecepatan kerja arkeolog.
Alat yang disebut Magnetometers ini membuat para arkeolog bisa tahu apa yang ada di dalam tanah tanpa perlu menggali. Untuk mengecek bidang tanah, nih, para arkeolog akan menempelkan alat-alat itu ke A.T.V yang dikendarai mengelilingi desa.
Dalam kelas arkeologi, kan, mereka selalu menggali untuk mengerti tentang sejarah situs. Namun, sensor alat ini memungkinkan orang mengetahui hal-hal yang tidak mungkin tertangkap mata di permukaan tanah.
Para arkeolog sangat bangga terhadap penemuan ini karena semua telah mempelajari Stonehenge sejak lama. Namun, mereka masih bisa menemukan sesuatu yang luar biasa ini berkat bantuan teknologi tadi.
5. Misteri Stonehenge
Proyek Stonehenge Hidden Landscape Project ini memang ingin menguak misteri Stonehenge. Setelah penelitian selama satu dekade, ya, akhirnya pelan-pelan misteri Stonehenge dan kehidupan pembuatannya terbuka. Penataan cincin ini menunjukkan kemampuan dan keinginan komunitas Neolitikum untuk merekam kepercayaan mereka.
Pada tahun 2015, tuh, ditemukan sebuah rumah di dekat Stonehenge yang menuntun tim ini untuk menemukan sebuah desa. Penemuan ini menunjukkan bahwa penduduk desa ini awalnya berburu dan meramu, lalu jadi petani dan membangun Stonehenge dan monumen lain.
Selain itu Stonehenge posisinya segaris lurus dengan matahari terbit dan tenggelam di titik balik matahari musim panas dan musim dingin. Namun nggak ada yang tahu fungsi tepatnya, makanya Stonehenge dipercaya menjadi tempat upacara atau ritual khusus.
Cincin poros ini dianggap berbeda, lho, karena menjadi area kosmologi yang sepertinya memiliki hubungan dengan tanah. Cincin poros Durrington ini tidak berdasarkan waktu sehingga mungkin berbeda dari Stonehenge yang terhubung dengan titik balik matahari. Poros ini terikat dengan lingkaran-lingkaran kecil yang memiliki arti kosmologi.
6. Kemungkinan penemuan ini akan mengubah sejarah
Hasil yang ditemukan ini menjadi pengetahuan baru mengenai cara hidup orang-orang pada zaman tersebut. Para arkeolog selalu berpikir bahwa Stonehenge untuk orang mati sedangkan Durrington untuk orang hidup.
Namun, sekarang mereka bisa saja salah. Bisa jadi cicin itu adalah pembatas besar untuk memberi tahu bahwa mereka sedang memasuki daerah terlarang. Para arkeolog juga mengatakan bahwa lubang-lubang kecil yang ada itu jumlah dan jaraknya sangat tertata. Jadi mereka berpikir kemungkinan orang-orang sudah bisa berhitung.
Para peneliti kini kian bersemangat melakukan eksplorasi meskipun tidak akan terburu-buru untuk menggali. Menurut mereka, nih, penginderaan telah berhasil membawa penemuan sejauh ini jadi mereka maasih berusaha mengembangkan dari hal itu dulu.
7. Bagaimana cara membuatnya kira-kira?
Ketika lubang-lubang ini pertama kali dicatat oleh arkeolog, tuh, mereka pikir ini fenomena alam. Lalu menggunakan fitur geofisika akhirnya mereka bisa melihat ada pola yang dibuat secara luas.
Mereka tidak tahu alat-alat apa yang digunakan oleh penduduk zaman dulu, bahkan kapan perkiraan waktu pembuatan cincin poros ini. Yang jelas mereka membutuhkan banyak pekerja untuk bisa membuat lubang dan cincin-cincin poros besar.
Lubang-lubang ini cukup besar dan dalam. Mereka benar-benar menggali tanah sedemikian rupa hingga dinding lubangnya sangat lurus. Nggak ada penyempitan atau kelokan sama sekali! Sepertinya pengisian lubang juga relatif lambat.
Wah, menarik banget penemuan ini! Pasti makin penasaran, deh, sebenarnya Stonehenge ini area apa di zaman dahulu. Apakah benar berhubungan dengan upacara atau tidak?
Menurutmu area ini dulunya apa? Apakah kamu pernah membaca mengenai Stonehenge sebelumnya? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar.