5

5 Pameran Seni Online yang Bisa Dilihat selama PSBB Pandemi Covid-19

Mau melihat karya seni siapa hari ini?

Apakah kamu penggemar karya seni? Jika iya, pastinya sedih, deh, karena beberapa pameran seni terpaksa dibatalkan karena pandemi Covid-19. Tentunya hal ini dilakukan agar tidak memperluas penyebaran virus Corona, ya.

Nggak hanya terjadi di Indonesia, kok, di belahan dunia lain pun pameran seni banyak yang dibatalkan. Namun, pandemi Covid-19 nggak serta-merta menghentikan pameran seni itu, lho. Banyak juga pameran seni yang akhirnya dialihkan ke online atau secara virtual.

Pameran seni online
Source: Pinterest

Pameran seni online ini bisa kamu nikmati selama #dirumahaja sambil mengisi waktu yang banyak kosong, tuh. Bisa jadi media untuk refresh pikiran juga, kan?

Pameran Seni Online yang Digelar saat Pandemi Covid-19

Untuk kamu yang sedang mencari cara mengusir rasa jenuh selama #dirumahaja, lebih baik melihat pameran seni online, yuk! Berikut ini 5 pameran seni online yang bisa kamu lihat selama pandemi Covid-19.

1. Pameran tunggal Srihadi Soedarsono di Galeri Nasional Indonesia

Pameran seni online selama pandemi covid-19
Source: Ceknricek.com

Galeri Nasional Indonesia (GNI) memutuskan untuk menutup pameran sejak 15 Maret 2020 silam. Hal ini dilakukan sebagai pencegahan penyebaran virus Corona yang lebih luas.

Lantas bagaimana dengan koleksi yang ada di dalam museum? Nggak perlu khawatir, kamu masih bisa menikmati pameran tetap milik museum ataupun pameran tunggal dari seniman, kok. Salah satu pameran seni di GNI yang bisa kamu lihat secara online antara lain pameran tunggal Srihadi Soedarsono.

View this post on Instagram

Pameran Tunggal Srihadi Soedarsono– Man x Universe menampilkan 44 lukisan bentang alam (landscape) karya Srihadi yang diproduksi tahun 2016–2020, juga video karya Eldwin Pradipta yang merespons lukisan-lukisan Srihadi. Kurator pameran A. Rikrik Kusmara mengelompokkan karya-karya tersebut dalam empat rumpun besar, yakni Social Critics, Dynamic, Human & Nature, dan Contemplation.⁣⁣ ⁣⁣ SOCIAL CRITICS – bagaimana Srihadi merespons dan mengkritisi sebuah realitas. Seperti pada karya Bandung Jelita I (1986), Bandung Jelita 2 – Ledakan Pemukiman (2019), Papua – The Golden River Belong to Its People (2017), Papua – The Energy of Golden River (2017), Field of Salt – The Power of Life (2018), dan Jakarta Megapolitan – Patung Pembebasan Banjir (2020).⁣⁣ ⁣⁣ Untuk cerita lengkapnya #sahabatgalnas dapat mengunjungi tautan yang ada di bio untuk video penjelasan karya oleh seniman ———⁣⁣ Solo exhibition of Srihadi Soedarsono– Man x Universe presented 44 landscape paintings by Srihadi Soedarsono created from 2016 – 2020, also a video work by Eldwin Pradipta responding to Srihadi's paintings. The curator A. Rikrik Kusmara divides the artworks into 4 groups, they are the Social Critics, Dynamic, Human & Nature, and Contemplation.⁣⁣ ⁣⁣ SOCIAL CRITICS – how Srihadi responses and criticizes a reality. As seen on the works entitled Bandung Jelita I (1986), Bandung Jelita 2 – Ledakan Pemukiman (2019), Papua – The Golden River Belong to Its People (2017), Papua – The Energy of Golden River (2017), Field of Salt – The Power of Life (2018), dan Jakarta Megapolitan – Patung Pembebasan Banjir (2020).⁣ ⁣ ⁣ ⁣ Foto-foto: Dok. GNI / Photos: Doc. GNI ⁣⁣ ⁣ ⁣ #galnasfromhome #museumdarirumah #museumfromhome #galerinasional #galerinasionalindonesia #socialdistancing #jagajarakaman #SrihadiSoedarsono

A post shared by Galeri Nasional Indonesia (@galerinasional) on

Kamu bisa menyaksikan 44 karya pelukis Srihadi Soedarsono lewat Instagram GNI atau website GNI. Bahkan, ya, di kanal YouTube kamu bisa mengetahui penjelasan karya langsung dari sang seniman.

Jadi, nih, kamu bisa mendapatkan informasi tentang lukisan karya seniman hebat Indonesia tanpa perlu datang langsung ke museum. Seru banget, kan?

2. MACAN online exhibition

Pameran seni online
Source: Manual Jakarta

Museum MACAN juga membuat pameran seni virtual yang bisa dinikmati saat pandemi Covid-19 masih berlangsung, lho. Jadi, ya, kamu tetap bisa mengetahui tentang seni modern dan kontemporer Indonesia dan mancanegara hanya dari rumah.

Dikutip dari lama Urbanasia, Direktur Museum MACAN Aaron Seeto menyatakan ada beberapa pemeran yang bisa dilihat secara virtual, yakni ‘Melati Suryodarmo: Why Let the Chicken Run?’ dan ‘Julian Rosefeldt: Manifesto’.

Selain itu ada juga seri mingguan yang bisa kamu lihat melalui akun Instagram Museum MACAN, nih. Akan ada informasi audio dari tim kuratorial museum yang bisa menambah wawasan kamu, deh.

Selain lewat akun Instagram, kamu juga bisa melihat pameran seni lainnya di akun YouTube Museum MACAN. Banyak konten menarik yang bisa kamu lihat di akun YouTube tersebut, ya!

BACA JUGA: 10 Hal Asyik untuk Dilakukan saat Me Time | Mau Coba yang Mana?

3. Ida Bagus Punia Atmaja di TiTian Art Foundation

Pameran seni online Ida Bagus Punia Atmaja
Source: The Jakarta Post

Salah satu seniman dari Bali, Ida Bagus Punia Atmaja juga menggelar pameran seni secara online. Berawal dari inisiatif TiTian Art Space dan Yayasan TiTian Bali, Putian menggelar exhibition bertajuk “Ida Bagus Punia Atamaja: A Covid-19 Solidarity Exhibition” yang akan berlangsung hingga 28 Mei 2020 ini.

Melalui The Jakarta Post, kurator sekaligus kepala research and development dari Yayasan TiTian Bali, Rio Rawan mengatakan jika 50% penghasilan dari penjualan selama pameran akan disumbangkan kepada masyarakat Bali yang terkena dampak akibat Covid-19.

Jadi, nggak hanya menikmati saja, kamu juga bisa membeli karya seni dari Punia yang kamu sukai, lho. Selain menikmati seni, kamu juga bisa ikutan beramal, kan.

Untuk kamu yang ingin melihat karya seni Punia bisa langsung mengunjungi website TiTian Art Space atau melalui akun Instagram TiTian Art.

4. Andy Warhol Virtual Exhibition di Galeri Seni TaTe Modern

Pameran seni online selama PSBB Pandemi Covid-19
Source: Guy Hepner

Kalau kamu penggemar karya ikon pop art, nih, pasti nggak asing lagi dengan seniman asal Amerika Andy Warhol. Karya Warhol terlihat sangat ikonik dengan perpaduan wajah-wajah selebriti dan permainan pop art yang sangat eye catchying.

Salah satu galeri seni di Inggris, Galeri Seni TaTe Modern memajang pameran karya seni milik Andy Warhol, nih. Sayangnya, pameran ini harus dihentikan karena pandemi Covid-19 yang juga menyerang Inggris.

Dilansir dari laman detik.com, Galeri Seni TaTe Modern akan menggelar pameran virtual karya milik Andy Warhol hingga 6 September 2020. Kamu bisa menyaksikan pameran online di website TaTe atau kanal YouTube Galeri Seni TaTe Modern.

Nggak hanya memajang karya pop art, kamu juga bisa melihat lukisan Andy Warhol yang dibuat pada tahun 1970-an, lho. Jangan sampai kelewat, ya!

5. Biennale of Sydney ke-22

Pameran seni online selama PSBB Pandemi Covid-19
Source: Broadsheet

Satu lagi, nih, pameran seni yang bisa kamu nikmati selama #dirumahaja. Salah satu pameran seni bergengsi di Australia, Biennale of Sydney harus beralih ke digital.

Pameran seni ke-22 ini awalnya dibuka sejak 14 Maret lalu untuk publik, sebelum akhirnya beralih ke virtual sejak 24 Maret 2020. Jadinya, nih, kamu yang di Indonesia pun bisa melihat karya-karya hebat seniman dunia.

Biennale of Sydney memajang lebih dari 700 karya seni dari 101 seniman internasional. Kamu bisa melihat pameran seni lewat platform Google Arts & Culture atau website resmi Biennale of Sydney.

Nggak hanya itu, ya, seperti yang dilansir dari laman Detik, kamu juga bisa berinteraksi lewat podcast dan tanya jawab lewat media sosial yang diambil alih dari seniman. Kapan lagi, kan, melihat pameran seni di luar negeri tanpa perlu jauh-jauh naik pesawat?


Itulah dia beberapa pameran seni yang bisa kamu lihat secara virtual selama #dirumahaja. Walaupun beberapa pameran seni terpaksa dibatalkan karena pandemi Covid-19, tapi masih banyak pameran yang dialihkan ke online atau virtual, kok. Tanpa perlu ke luar rumah, nih, kamu tetap bisa melihat karya seni dan mendapatkan ilmu baru. Seru, kan?

Kira-kira kamu mau ‘mengunjungi’ pameran seni online mana dulu, nih? Tulis di kolom komentar soal kunjunganmu, ya!

Yuliana

A forever-young-soul human who lives in Jakarta. Travel enthusiast and aurora borealis admirer.

Leave a Reply