Di dalam dunia yang banyak masalah ini, tuh, memang paling menyenangkan ‘kabur’ sejenak ke dunia fantasi. Berapa pun usia kita, nih, dunia fantasi selalu menyelamatkan. Selain film, kita juga bisa membaca novel fantasi terbaik sepanjang masa untuk menstimulasi pikiran agar nggak pasif.
Majalah Times mengeluarkan daftar 100 Novel Fantasi Terbaik Sepanjang Masa yang memang berisi 100 novel, namun beberapa di antaranya ada serial novel juga. Nah, di dalam artikel ini, penulis memilihkan 8 novel dan seri novel terbaik yang totalnya berisi 36 buku!
Seluruh novel ini adalah novel klasik yang datang dari Inggris, Arab, Tiongkok, hingga Australia. Mungkin kalau zaman dulu kisah pewayangan juga dibikin novel, ya, bisa masuk dalam daftar kisah-kisah ini. Mau tahu apa saja?
Beberapa Seri Novel Fantasi Klasik Terbaik untuk Me Time
Rukita pernah membahas rekomendasi buku untuk menenangkan hati saat karantina, kan? Mari sekarang kita masuk ke dunia fantasi!
1. 1001 Malam – Tidak diketahui
Cerita “1001 Malam” tak pelik adalah novel fanstasi terbaik sepanjang masa sekaligus salah satu tertua di dunia. Penulis kisah ini tidak diketahui, namun tahun pembuatannya mungkin pada zaman budaya keemasan Islam.
Kamu tahu seni menipu Scheherazade untuk menceritakan kisah yang berakhir menggantung dalam usaha membujuk? Kisah utamanya menceritakan Shahryar yang memerintah Cina dan India. Shahryar kaget mengetahui ketidaksetiaan istrinya yang akhirnya menggerakkan dia membunuh istrinya. ‘Trauma’ membuatnya jadi membenci serta membunuh setiap perempuan yang dia nikahi.
Akhirnya, nih, setelah semua gadis sudah mati menyisakan puteri pelayannya yang bernama Scheherazade untuk menikahi si Shah ini. Tiap malam untuk mencegah dirinya dibunuh, perempuan cerdik ini selalu mendongeng dengan kisah menggantung yang bikin penasaran. Akhirnya Shah pun tidak membunuhnya selama 1001 malam.
2. The Death of Arthur – Sir Thomas Malory (1485)
Sebenarnya sastra Arthurian bukanlah karya Sir Thomas Malory, namun penulis aslinya juga tak diketahui. “The Death of Arthur” merupakan karya tulis ulang tentang legenda Arthur untuk menceritakan kisah sebelum kematian Arthur. Malory melengkapi kisahnya dari berbagai sumber, yaitu Prancis dan Inggris.
Penulis-penulis sastra Arthurian sesudah abad 19 memakai tulisan Malory sebagai acuan. Di dalam buku ini kamu akan menemukan kisah Raja Arthur yang melindungi Inggris dari invasi Saxon pada abad 5 atau 6.
Ada beragam kisah, puisi, dan tradisi verbal yang menceritakan Excalibur, Arthur, Lady of the Lake, dan pencarian Holy Grail oleh the Knights of the Round Table.
Tentu kamu akan menemukan berbagai kisah supernatural di sini, termasuk sihir dari Merlin dan raksasa Prancis. Sastra ini menjadi banyak inspirasi bagi penulis novel fanstasi. Kamu juga akan mengetahui bagaimana sastrawan membahas keberadaan manusia dan arti kehidupan dalam tema fantasi yang jadi pedoman genre fantasi sampai sekarang.
3. Seri Alice’s Adventures in Wonderland – Lewis Caroll (1865)
Siapa yang nggak tahu cerita “Alice in Wonderland”? Lewis Caroll menuliskan dua buku dalam dua seri ini, yaitu “Alice’s Adventures in Wonderland” dan “Through the Looking Glass”. Kisah Alice cukup beda dari fantasi lain karena memainkan logika sehingga disukai orang dewasa dan anak-anak.
Kisah dari buku pertama adalah Alice berusia 5 tahun yang merasa bosan dan mengejar seekor kelinci berjas. Alice tertarik melihatnya sibuk dengan jam kantongnya. Kelinci ini masuk ke lubang dan Alice menyusulnya, kemudian akhirnya dia masuk ke dunia fantasi.
Petualangan Alice kemudian membuatnya berubah menjadi kerdil, besar, ketemu kucing Chesire bawel, Ratu Hati yang jahat, Mad Hatter, dan berbagai hal mengagumkan lainnya.
Di buku kedua, tuh, Alice masuk ke balik kaca yang berisi dunia alternatif yang membuatnya kembali ketemu Ratu Hati. Dia lalu bertemu Tweedledum dan Tweedledee, Ratu Putih yang aneh tapi bisa meramal masa depan. Di sini kamu juga akan melihat bagaimana Alice yang awalnya hanya pesuruh bisa menjadi seorang ratu di dalam dunia seperti papan catur.
4. Serial The Wonderful Wizard of Oz – L. Frank Baum (1900)
Saat menulis ini, ya, penulis juga baru tahu kalau buku penyihir Oz ada 14 yang mengisahkan Dorothy Gale dari Kansas. Namun, buku paling terkenal adalah buku ke-3 tahun 1907 yang berjudul “Ozma of Oz”.
Dalam buku ini menceritakan Dorothy yang sedang melakukan perjalanan ke Australia naik kapal. Ternyata terjadi badai besar dan dia jatuh ke laut. Dia akhirnya terdampar di sebuah daerah bernama Land of Ev berdekatan dengan Oz (tempat penyihir Oz dulu). Di sini dia bertemu dengan beberapa kawannya, yaitu Scarecrow, Cowardly Lion, dan Tin Woodman.
Dorothy pun membuat pertemanan baru dengan Tiktok, yaitu manusia tembaga mekanik. Dia bertemu dengan Putri Langwidere yang jahat dan memiliki 30 kepala cantik di dalam kamar gantinya. Kisah ini juga menjadi kisah Dorothy favorit penulis karena mencekam, gelap, dan menakutkan!
5. Serial Mary Poppins – P.L Travers
Novel fantasi terbaik sepanjang masa selanjutnya adalah “Mary Poppins” yang versi Disney-nya cukup ceria. Aslinya, sih, novel ini tak seceria itu dan tidak banyak tariannya.
Terdiri atas 8 buku anak-anak yang ditulis oleh P.L. Travers, serial ini menceritakan nanny asal Inggris dengan kekuatan sihir bernama Mary Poppins. Dia tertiup angin sampai ke Cherry Tree Lane No.17, London yang merupakan rumah keluarga Banks untuk menjaga anak-anak mereka.
Di buku pertama dia bekerja dengan Mr. dan Mrs Banks sesudah nanny mereka kabur. Anak-anak Banks pun melihat bagaimana si nanny bisa membuat segala sesuatu jadi spektakuler! Dia akhirnya pergi lagi ketika angin berubah arah dengan cara superikonik, yaitu membuka payung dan terbang.
6. Serial The Chronicles of Narnia – C.S. Lewis (1950)
Terdapat 6 novel dalam serial “The Chronicles of Narnia” yang menceritakan dunia Narnia yang penuh sihir, makhluk unik, dan binatang yang berbicara. Namun, Times dan banyak kritikus mengucapkan bahwa “The Lion, the Witch and the Wardrobe” serta “The Voyage of the Dawn Treader” adalah novel fantasi terbaik dari serial ini.
Dalam buku pertamanya kamu akan bertemu dengan keempat anak keluarga Pevensie yang masuk ke dalam lemari pakaian yang menjadi pintu ke Narnia. Mereka dikejar-kejar oleh penyihir putih dan diselamatkan oleh hewan-hewan berbicara, terutama Aslan sang singa misterius. FYI, Aslan ini bersedia mengorbankan dirinya demi menyelamatkan seorang anak yang mengkhianatinya!
Dalam buku ketiga, yaitu “The Voyage of the Dawn Treader”, Edmund dan Lucy masuk ke dalam dunia Narnia lagi namun bareng dengan sepupu yang menyebalkan, Eustace Scrubb. Mereka kembali bertemu dengan Raja Caspian dan membantunya mencari 7 Lord Narnia yang hilang.
7. The Lord of The Rings Trilogy – J.R.R. Tolkien (1937)
“Satu cincin untuk memerintah semuanya…” Kamu pasti tahu “The Lord of The Rings”, kan? Jangan bakal kaget kalau seri ini menjadi salah satu novel fantasi terbaik juga. Kamu akan mengikuti petualangan Frodo dan 7 kawannya demi menghancurkan Ring of Power yang berkekuatan jahat.
Serial ini terinspirasi dari pengalaman sang penulis, Tolkien, saat ikut Perang Dunia I. Dia menceritakan tentang penyihir, manusia, elf, kurcaci, hobbit, dan naga. Sebenarnya buku ini tidak hanya sebuah trilogi saja, namun merupakan seri dari seluruh karya Tolkien yang mengkisahkan tentang dunia Middle Earth.
Selain trilogi “The Fellowship of the Rings”, “The Two Towers”, dan “The Return of the Kings” kamu juga bisa menyimak karya Tolkien lainnya. Ada buku lain “The Silmarilion” yang menceritakan asal muasal perang cincin, The Hobbit yang berisi petualangan paman Frodo, dan sebagainya.
Tolkien jadi salah satu bapak fantasi dunia karena kemampuannya membuat dunia dan bahasa sendiri yang jadi inspirasi banyak penulis.
8. Condor Trilogy – Jin Young (1957)
Daftar novel fantasi terbaik nggak afdol kalau nggak ada genre novel Wuxia. Terdapat 3 novel dalam seri ini, “The Legend of Condor Heroes”, “The Return of Condor Heroes”, dan “The Heaven Sword and Dragon Saber”.
Layaknya drama-drama Wuxia, nih, kamu akan memasuki fantasi penuh seni bela diri, petualangan, sihir, supernatural, makhluk legenda, dan berbagai sejarah serta legenda Tiongkok. Latar belakang kisah ini adalah abad ke-12 pada masa perang Jin-Song di mana dua putera ksatria yang merupakan saudara satu sumpah yang terpaksa berpisah.
Guo Jing dibesarkan oleh Genghis Khan, sedangkan Yang Kang dibesarkan oleh pangeran Jurchen. Keduanya memiliki gaya bela diri dan kepribadian berbeda. Guo Jing loyal dan baik hatinya, namun kurang pintar. Sedangkan Yang Kang sangat cerdas, tapi cerdik dan licik.
Keduanya harus bermusuhan namun takdir sumpah darah akhirnya mempersatukan mereka lagi.
Penulis pernah membaca sebagian besar dari daftar buku ini dan semuanya menarik! Kemampuan penulis klasik soal konsep dunia fantasi sangat luar biasa. Nggak kaget kalau mereka jadi pedoman penulis modern, kan. Untuk daftar lengkapnya, nih, silakan baca di artikel Time!
Apa novel fantasi kesukaanmu? Ceritakan di kolom komentar, dong!