Mitos naga di dunia ini jarang diketahui orang!
Mungkin sebagian dari kita sudah tak asing dengan makhluk mitologi yang seperti ular namun bisa terbang ini. Mitos naga mulanya berkembang dari cerita rakyat di negeri China. Naga dipercaya sebagai hewan peliharaan dewa karena bentuknya yang gagah dan bisa terbang.
Naga adalah mitologi yang sering disebutkan dan diceritakan dengan gambaran hewan seperti ular, memiliki kepala seperti singa dengan gigi taring yang membuatnya seram.
Saking terkenalnya mitologi ini, naga sering digambarkan menjadi lukisan, ukiran di kayu, atau gambar di guci karena dipercaya dapat membawa hoki atau keberuntungan.
Mitos Tentang Naga di Seluruh Dunia yang Jarang Diketahui
Sejak dahulu, naga menjadi mitologi yang sering didongengkan oleh manusia. Manusia menganggap naga sebagai peliharaan dewa ini memiliki kekuatan besar.
Konon, naga juga memiliki kekuatan untuk menyemburkan api dari mulutnya. Lantas, apa lagi mitos tentang naga lainnya? Berikut ini ulasannya.
1. Mitos naga di dunia terinspirasi dari fosil dinosaurus
Sebagai makhluk mitologi yang berasal dari cerita-cerita rakyat, mitos naga juga mengundang para ahli dan peneliti untuk meneliti lebih jauh tentang mitos ini. Banyak ahli paleontologi dan sejarawan mengusulkan naga terinspirasi dari dinosaurus.
Seorang ahli bernama Adrienne Mayor menulis buku tentang naga ini. Ia mengungkapkan bahwa tentang tulang ‘naga’ yang ditemukan di China pada kedua SM ini adalah jenis dinosaurus jenis baru.
Selain itu, dalam penelitiannya itu, ia juga mengemukakan tulang ‘naga’ ini yang digunakan sebagai obat-obatan tradisional.
2. Komodo adalah titisan naga
Fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya memang menyerupai dengan naga seperti digambarkan dari cerita rakyat yang berkembang di China.
Namun, pada tahun 1500-an, ada seorang pelaut asal china yang menemukan makhluk menyerupai naga dan hanya hidup di Nusantara. Hewan tersebut ialah Komodo yang ditemukan di Pulau Komodo.
3. Naga dalam cerita rakyat China memiliki kekuatan baik
Meskipun memiliki yang menyeramkan dengan taring seperti hewan buas dengan adanya insting pembunuh, dalam mitologi China, naga digambarkan adalah sosok hewan baik dan penurut.
Sebagai peliharaan dewa, naga juga dipercaya membawa keberuntungan. Oleh karena itu, banyak lukisan maupun ukiran naga yang dibuat oleh masyarakat China.
Naga dalam mitologi China Kuno diyakini bahwa daratan di dunia diciptakan oleh Dewi setengah naga bernama Nu Kua. Naga juga dianggap sebagai sahabat manusia yang mengajarkan cara bertahan hidup.
4. Mitos naga di dunia juga ditemukan di zaman Yunani Kuno
Istilah Bahasa Inggris yang digunakan untuk sebutan ular ini, berakar pada Bahasa Yunani Kuno, yakni drakon. Di mitologi Yunani Kuno, naga paling terkenal adalah Hydra. Dalam penemuan artefak tersebut, mitologi naga yang berkembang di Yunani Kuno tak bisa terbang dan tak memiliki sayap.
Naga dalam mitologi Yunani Kuno dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama adalah naga Dracones. Naga ini divisualkan seperti anjing yang memiliki tugas untuk menjaga harta karun.
Lalu, kelompok naga yang kedua adalah Dracaena. Digambarkan setengah hewan setengah manusia. Terakhir ada jenis Cetea, yakni naga yang hidup di laut.
5. Dianggap sebagai jelmaan iblis
Naga juga mendapat sering dianggap sebagai peliharaan iblis. Mitos ini berkembang pada abad pertengahan. Kala itu, naga digambarkan sebagai jelmaan iblis karena memiliki rupa menyeramkan dengan taring tajam dan juga memiliki tanduk.
Kisah-kisah cerita tentang naga yang berkembang di daratan Eropa menggambarkan naga sebagai makhluk rakus, menimbun harta karun dan suka menyerang manusia dengan taringnya yang beracun.
BACA JUGA: Mitos Drakula, Vampir, dan Zombie Ini Diduga Nyata? Begini Fakta Lengkapnya
6. Naga dianggap sebagai hewan nyata
Masyarakat di era abad pertengahan percaya bahwa ada kekuatan yang bisa membumihanguskan kehidupan manusia kala itu. Naga dianggap sebagai makhluk yang memiliki kekuatan besar dan mampu memberangus manusia.
Sebagian orang-orang pada zaman itu mengasah kemampuan untuk persiapan menghadapi serangan naga. Nyatanya, hingga saat ini, naga tetap menjadi mitos dan belum ada yang bisa membuktikan keberadaan atau jejak makhluk mitologi ini.
7. Naga juga menjadi mitos di zaman India Kuno
India Kuno juga memiliki mitos tentang makhluk ini. Namun, pada mitos India Kuno, naga digambarkan dengan hewan menyerupai ular yang sering memangsa gajah dengan cara melilit seperti ular.
Naga di zaman yang berkembang di India Kuno diceritakan memiliki warna kehijauan dan suka bersembunyi dibalik wihara pada siang hari. Digambarkan memiliki sayap dan suka menculik orang-orang ke langit.
8. Naga dalam karya fiksi popular
Selain menjadi mitos dan cerita rakyat yang berkembang dari mulut ke mulut, naga juga diceritakan dalam karya fiksi. Naga dikaitkan sebagai simbol keserakahan. Salah satu ‘karakter’ dalam karya fiksi tersebut adalah Beowulf.
Naga juga pernah dijadikan karakter dalam film fiksi “The Hobbit” dengan nama Smaug. Karakter tersebut digambarkan dengan tokoh yang jahat, licik dan berpikir bahwa semua orang adalah penipu yang licik, sama seperti dirinya.
9. Naga menjadi sosok baik di beberapa serial film
Naga juga menjadi karakter yang berkembang dari serial film-film terkini. Seperti pada film “How to Train Your Dragon”, naga di film “Shrek”, Mushu di “Mulan”, dan Toruk di “Avatar”.
Berbagai karakter naga pada serial-serial film tersebut memiliki karakter berbeda-beda. Mulai dari yang jahat dan menjadi musuh pemeran utama hingga tokoh naga baik dan heroik.
10. Mitos naga di dunia dipercaya dapat menyemburkan api
Mitos terakhir dari mitologi ini adalah naga dapat menyemburkan api dari mulutnya. Api tersebut juga sebagai bentuk pertahanan diri dan untuk melawan musuh-musuhnya. Selain itu, naga dipercaya dapat terbang dan memiliki cakar dan taring yang tajam.
Wah, ternyata banyak juga, ya, mitos tentang naga dari berbagai belahan bumi. Hampir tiap benua memiliki cerita dan gambaran masing-masing akan naga.
Di Indonesia sendiri, kita masih sering menemui naga yang diperankan. Biasanya saat Imlek, yakni pertunjukkan Barongsai.
Kamu punya info tentang naga lainnya? Yuk, share di kolom komentar, ya!
Cari kost dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek, Surabaya, Malang serta Bandung berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik.