Apa kamu percaya dengan mitos drakula, vampir, dan zombie ini?
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan beberapa karakter fiksi seperti drakula, vampir dan zombie bukan? Selama ini memang seluruh karakter tersebut diyakini hanya ada dalam film saja.
Namun, bagaimana jadinya jika mitos drakula vampir zombie ini memiliki teori nyata? Bagi kamu yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan berikut, yuk.
Deretan Mitos Drakula Vampir Zombie
1. Mitos drakula
Melansir penjelasan dari laman Live Science, Dracula sendiri adalah karakter fiksi yang diciptakan oleh seorang penulis asal Irlandia. Ia bernama Bram Stoker pada tahun 1897.
Karakter ini sendiri lahir karena sang penulis terinspirasi dari kisah nyata seseorang yang diketahui sangat menikmati darah.
Seseorang tersebut adalah Vald III yang merupakan Prince of Wallachia atau dikenal juga sebagai Vlad the Impaler. Tapi hal ini sangat berbeda dengan pendapat Profesor Florin Curta dari Universitas Florida, di mana ia meyakini bahwa tidak ada sama sekali hubungan antara Vald III dan kesukaannya akan darah dengan Transylvania.
Seperti yang sudah diketahui bahwa kisah klasik mengenai Drakula, sangat identik dengan nama Transylvania yaitu salah satu wilayah di Romania karena dipercaya adanya kastil DraKula.
2. Vampir
Selanjutnya adalah mitos tentang vampir yang merupakan monster penghisap darah. Sederhananya, vampir adalah mayat yang mengincar darah manusia. Kisah ini berasal dari mitologi Slavia.
Di mana seorang vampir kembali setelah kematian dan sifatnya sangat jahat. Vampir juga adalah sosok yang bergerak atau berkegiatan menghisap darah manusia pada saat malam hari. Tujuan mereka menghisap darah manusia untuk kelangsungan hidup.
Vampir juga digambarkan akan menjadi lemah ketika nggak mengonsumsi darah. Mereka dikatakan mati karena paparan sinar matahari.
Dalam cerita aslinya, dikatakan bahwa kamu dapat membunuh vampir dengan meletakkan tiang kayu di jantungnya. Namun, dalam fiksi modern terkadang kepercayaan ini nggak diterima.
Mitos tentang vampir juga sudah menjadi bagian dari cerita rakyat selama 800 tahun. Bangsa Slavia, merupakan komunitas pertama yang memberi kata vampir dan dalam bahasa Rusia kuno disebut oupir.
Vampir yang digambarkan sebagai orang kembung dengan gigi dan juga kuku tajam ini, ternyata bermula akibat adanya salah penafsiran dari beberapa penyakit seperti rabies, pellagra serta dekomposisi.
Perlu diketahui bahwa pada saat proses dekomposisi mayat, gas yang membengkak di tubuh tentu akan mengalirkan darah keluar dari mulut. Kondisi tersebut membuat mayat akan tampak seperti baru saja hidup dan mengonsumsi darah.
Sejak adanya fenomena itu, akhirnya muncul banyak sekali ritual yang bertujuan untuk mencegah agar orang-orang mati nggak kembali bangkit sebagai vampir.
Mereka bahkan melakukan penguburan mayat dengan bawang putih atau biji poppy, disertai dengan memantau pemakaman.
Tak hanya sekadar itu saja, orang-orang bahkan juga membakar mayat, menusuk menggunakan kayu atau bahkan memutilasi. Tentu saja tujuan dari kegiatan tersebut untuk memastikan agar mayat nggak hidup kembali sebagai vampir.
Akhirnya sampai pada abad ke-18 seluruh pengetahuan masyarakat tentang vampir mulai meluas. Dalam sebuah catatan perang, tentara Austria dan pejabat pemerintahan menemukan adanya ritual penguburan lokal yang terbilang cukup aneh.
Di mana pemakaman massal tersebut menggunakan tiang salib yang digantungi roncean bawang putih. Lalu, akibat adanya laporan tentang ritual tersebut dan dipublikasikan secara luas, akhirnya histeria tentang mayat yang bangkit sebagai vampir menjadi tidak terkendali diketahui banyak orang.
Sampailah pada tahun 1755, Permaisuri Austria terpaksa mengirim dokter pribadinya untuk menyelidiki dan mengakhiri rumor soal vampir itu dengan memberikan sanggahan ilmiah yang komprehensif.
Barulah kekhawatiran tentang vampir mulai mereda, tetapi terminologi itu sudah terlanjur mengakar pada imajinasi orang-orang Eropa Barat.
BACA JUGA: 30 Rekomendasi Film Zombie Terbaik dan Terseram yang Punya Cerita Unik
3. Mitos zombie
Terakhir adalah mitos tentang zombie. Meskipun zombie dan vampir sama-sama kembali dari keadaan mati, tapi proses dalam kedua kasus tersebut sangatlah berbeda.
Vampir adalah mayat yang bangkit kembali setelah kematian dan menghisap darah manusia.
Sementara zombie sendiri adalah karakter yang digambarkan sebagai mayat di bawah kendali langsung seorang master yang mahir dalam ilmu sihir. Biasanya zombie adalah mayat yang setelah bangkit dari kematiannya berubah menjadi kanibal atau layaknya orang menderita rabies.
Bahkan mungkin kamu pasti sudah nggak asing lagi ketika mendengar zombie apocalypses, bukan? Ini merupakan sebuah kisah saat dunia dilanda oleh virus atau fenomena sejenis lainnya yang membuat manusia berubah menjadi kanibal atau gila seperti menderita rabies.
Mungkin kamu berpikir bahwa ini hanya sekadar mitos dan tidak terjadi di dunia nyata. Namun, melansir dari Bright Side, zombie sebenarnya memang ada. Tapi fenomena ini berlaku di dunia binatang. Jadi, tepatnya berasal dari suatu jamur bernama Ophiocordyceps unilateralis yang menyerang semut.
Apabila terinfeksi, maka otak semut akan langsung diambil alih hingga kehilangan fungsinya. Sehingga dampaknya, jamur mengontrol untuk semut meninggalkan sarangnya, memanjat batang tanaman di dekatnya, dan mengunci rahangnya secara permanen di sekitar daun yang ada.
Berawal dari situlah, jenis jamur tersebut disebut dengan istilah zombie-ant fungus. Di mana jenis jamur itu akan mengirimkan tangkai panjang melalui kepala semut dan tumbuh menjadi kapsul bulat penuh spora. Spora tersebut akan menghujani semut lainnya hingga mereka menjadi zombie.
Melansir dari detik.com, David Hughes selaku profesor entomologi dan biologi dari Universitas Negeri Pennsylvania menjelaskan bahwa memang tujuan hidup dari Ophiocordyceps Unilateralis untuk membunuh koloni semut sehat.
Terutama semut-semut yang berada pada lingkungan yang disukai. Sebaliknya, hal tersebut nggak dapat ia dilakukan dari dalam koloni karena semut sangat menjaga kebersihan lingkungan mereka. Namun, penting untuk diketahui bahwa Ophiocordyceps Unilateralis ini nggak dapat mengubah manusia menjadi zombí, karena ia hanya mampu menginfeksi semut.
Itulah penjelasan lengkap tentang mitos drakula vampir zombie. Setelah melihat penjelasan di atas, diketahui bahwa ketiganya sebenarnya sama-sama mayat yang bangkit dari kematian.
Namun, ada juga beberapa hal yang sangat membedakan antara drakula vampir zombie seperti vampir memiliki kondisi kesadaran yang nyata saat melakukan aksinya yaitu menghisap darah. Tapi nggak dengan zombie, di mana mereka cenderung nggak bisa berpikir secara rasional.
Mitos drakula vampir zombie ini memang masih terus menjadi salah satu cerita yang disukai oleh banyak orang, baik dewasa hingga anak-anak.
Selain itu, kini juga mulai bermunculan berbagai macam film dan buku mengenai mitos tersebut. Bahkan sampai penggemar cerita mitos satu ini justru semakin bertambah.
Jadi, bagaimana menurut pendapatmu setelah membaca penjelasan mitos drakula vampir zombie di atas?
Bila memiliki informasi lainnya, silahkan tulis di kolom komentar dan juga semoga bermanfaat bagi kamu yang tertarik dengan hal-hal seperti ini, ya.
Cari kost dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek, Surabaya, Malang serta Bandung berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik.