Rukita pernah membahas sebelumnya bahwa menyusun jadwal rutinitas itu penting untuk mengurangi stres di masa social distancing atau self-isolation. Apalagi baru-baru ini banyak kota mengumumkan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) termasuk Jakarta yang memperpanjang PSBB hingga sebulan ke depan hingga pelarangan mudik.
Mungkin sebagian dari kamu merasa sedih karena tampaknya social distancing dan gerakan #dirumahaja masih akan berlangsung cukup panjang. Namun, ini penting dilakukan demi melandaikan laju angka penularan. Saatnya membuat diri kita lebih siap dalam menjalani hari-hari ke depan agar bebas stres.
Salah satu kunci untuk mengurangi stres akibat isolasi adalah dengan menyusun jadwal rutinitas. Kita sebelumnya pernah membahas di artikel penanggulangan cabin fever, atau stres karena kurangnya interaksi dengan dunia luar. Kini saatnya kita mencoba membuat jadwal harian untuk menjalani beberapa hari mendatang sebelum kembali beraktivitas normal.
Tips Membuat Jadwal Harian
Yuk, menyusun jadwal harian dulu kemudian meningkat membuat jadwal mingguan. Kebiasaan sangatlah baik untuk menjaga rutinitas. Dengan adanya kebiasaan baik yang disusun, nih, kemungkinan kita melakukan kebiasaan buruk akan kian menyusut.
1. Buat daftar
Langkah pertama untuk menyusun jadwal rutinitas adalah tulis semua hal yang harus kamu lakukan tiap hari, baik urusan rumah, pribadi, dan kantor. Kamu nggak perlu menyusun rapi daftar ini dalam skala prioritas, ya, langsung tulis saja semuanya tanpa nomor.
Luangkan 30 menit untuk menulis hal-hal yang ingin dan yang harus kamu lakukan. Kalau nggak ingat semua hal nggak apa-apa, kok. Kamu masih bisa menambahkan sesuatu di jadwal itu sepanjang hari.
Jangan hanya menuliskan kegiatan-kegiatan yang besar, ya, tuliskan juga kegiatan-kegiatan yang menurutmu sepele seperti makan dan sikat gigi.
2. Mulai bekerja di luar ruangan
Sediakan tempat untuk membuat ‘kantor di rumah’. Kamu bisa cek cara membuat kantor di rumah di Stories Rukita. Sebisa mungkin jangan bekerja di atas kasur, ya, agar otakmu tahu mana jam kerja dan kapan waktu istirahat.
Setiap hari saat kamu memulai harimu, nih, coba duduk di meja kerja dan fokuslah menyusun jadwal harian. Saat bekerja terapkan 30 menit full bekerja, lalu istirahat selama 5 menit agar fokus bekerja lagi. Saat menyusun jadwal kegiatan, ya, prioritaskan untuk melakukan pekerjaan kantor yang penting terlebih dahulu.
Jangan lupa untuk melakukan rutinitas seperti kerja normal, ya. Mulai dari memakai baju rapi, memulas make up, dan semprotkan parfum favoritmu agar lebih semangat menjalani hari. Di saat-saat penuh ketidakjelasan seperti ini, tuh, kita memang butuh rutinitas normal dan stabil demi kesehatan mental.
3. Atur harimu
Pikirkan kapan sebaiknya kamu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaanmu, terutama yang penting dan berhubungan dengan kantor. Kalau pikiranmu segar di pagi hari, maka selesaikan sebagian besar hal penting di pagi hari. Demikian juga dengan orang-orang yang lebih segar di siang atau malam hari.
Bagi jadwalmu menurut tiga waktu, yaitu pagi, siang, dan malam:
- Pagi hari: Lakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas fisik. Kalau mau olahraga, cuci piring, mandi, memberi makan hewan bisa dilakukan di pagi hari. Kamu juga bisa melanjutkan menyelesaikan berbagai pekerjaan penting setelahnya. Cocok buat kamu yang mengaku morning person, nih.
- Siang hari: Di saat energimu mulai menurun dan rasa bosan menyerang, nih, kamu bisa mulai istirahat sebentar. Nggak apa-apa kalau kamu mau power nap 30 menit-1 jam asal nanti bisa produktif lagi. Nah, siang hari waktunya kamu melakukan pekerjaan kantor yang sedikit lebih santai atau berbelanja.
- Malam hari: Gunakan waktu untuk membuat jadwal harian esok hari. Kamu pun bisa bersantai melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, seperti memasak atau bersih-bersih rumah.
Mau menyusun jadwal harianmu dengan sangat detail, seperti memasukkan jam berapa melakukan apa? Boleh banget! Dengan begini akan ada track waktu yang jelas sementara kamu juga memiliki goal-goal kecil sebagai motivasi harian.
4. Beri celah untuk perubahan
Namanya kehidupan tidak bisa diprediksi, deh, karena akan selalu ada ‘kejutan’ di tengah-tengah rutinitas. Jadi, kamu harus menyediakan celah agar waktumu lebih fleksibel. Namun, jangan letakkan di waktu paling produktif yang membuatmu bisa mengerjakan banyak hal.
Kalau kamu morning person, sediakan waktu luang di siang atau sore hari. Buat night owl, sih, sediakan waktu di pagi hari. Dengan begini kamu tetap bisa fokus bekerja pada jam produktif.
Membuat Jadwal Mingguan
Setelah bisa membuat jadwal harian, ya, kini kamu bisa menyusun jadwal mingguan. Jadwal mingguan itu penting dilakukan untuk membuat gambaran besar akan kegiatan mingguanmu.
1. Jadwal meal prep
Kalau kamu termasuk orang-orang yang tidak masak tiap hari coba lakukan meal preparation yang sudah pernah dibahas oleh Rukita. Meal prep adalah menyiapkan masakan untuk 3-5 hari ke depan agar kamu tidak perlu selalu sibuk di dapur.
Memasak untuk meal prep hanya dilakukan 1-2 kali saja dalam seminggu. Nah, dalam waktu menyusun jadwal mingguan ini kamu bisa memasukkan kapan kamu akan memasak dan hari apa saja kamu akan makan masakan meal prep.
Kamu juga bisa menyusun menu makanan mingguan di sini, lho. Kamu bisa menuliskan daftar makanan meal prep atau menu makanan sehari-hari sehingga setiap hari kamu nggak perlu kelamaan mikir mau masak apa. Yap, hal-hal seperti ini kadang mengurangi produktivitasmu!
2. Jadwal belanja
Sudah menyusun jadwal masak dan menu mingguan? Kamu bisa menyusun jadwal belanja. Berhubung kini situasinya harus #dirumahaja, kecuali harus membeli hal-hal yang sangat penting, sebaiknya kamu berbelanja seminggu atau dua minggu sekali.
Cek isi dapur dan kulkas untuk mengetahui bahan apa yang kurang. Sesudah itu kamu bisa menyusun daftar barang belanjaan dan membuat jadwal kapan pergi belanja.
Coba alokasikan waktu satu hari untuk belanja semua kebutuhan, jadi kamu nggak perlu ke luar-ke luar lagi.Pastikan hanya membeli barang di daftarmu saja agar kegiatanmu cepat selesai di luar.
3. Jadwal olahraga
Kebanyakan dari kita tetap melakukan olahraga di rumah. Mungkin kalau olahraga setiap hari juga bakal bosan, ya? Mungkin ada baiknya kamu membuat jadwal olahraga menjadi mingguan saja. Yuk, susun jadwal olahraga dan rest day-mu dalam satu minggu. Untuk menghindari kebosanan, nih, masukkan jadwal satu hari olahraga dan hari berikutnya rest day.
Kamu juga bisa menyusun olahraga macam apa yang ingin dilakukan tiap harinya. Kapan akan melakukan full body workout, lari, leg day, dan sebagainya.
Jadwal ini harus tetap dibuat agar kamu tidak bosan berolahraga sehingga pola hidup sehat juga terjaga. Kalau kamu mau lari, nih, amati hari apa yang sepi dan pilih jadwal pagi hari agar belum banyak orang berkeliaran.
4. Jadwal telepon atau sosialisasi
Berada di dalam rumah untuk melakukan physical distancing, tuh, bukan berarti kita nggak boleh memiliki kontak virtual dengan keluarga dan teman. Justru di waktu-waktu seperti ini kita harus bisa menjaga hubungan baik karena kita makin tak tahu kapan bisa bertemu lagi.
Buat jadwal telepon mingguan bersama keluarga dan teman-temanmu. Kalau kamu membuat jadwalnya mingguan maka mereka pasti bisa meluangkan waktu untuk menikmati waktu catch-up. Kalau bisa buatlah jadwal reguler terutama dengan keluarga dan sahabat karena terhubung dengan mereka sangatlah penting di masa-masa seperti ini.
5. Jadwal kencan
Bagi yang punya pasangan bukan berarti kalian nggak boleh kencan, kan? Kalau kamu sudah menikah, luangkan seminggu sekali di akhir pekan untuk kencan. Sekarang setiap hari dan setiap jam, kan, sudah bertemu pasangan? Ya, hal ini pasti menimbulkan argumentasi di antara kalian, tetapi waktu-waktu romantis tetap dibutuhkan.
Jadwalkan kapan kalian akan ‘kencan’ di rumah misalnya dengan memasak masakan agak mewah ala restoran atau delivery dari restoran. Pasang musik dan nyalakan lilin-lilin agar terasa romantis. Jangan lupa memakai baju yang rapi dan berdandan layaknya akan pergi kencan, ya!
Hal ini bisa dipraktikkan juga dengan pasangan yang berada satu kota. Pastikan kamu cuci tangan dan duduk sambil menjaga jarak sekitar 1,5 meter. Kalau merasa tidak enak badan, sih, jangan bertemu langsung. Manfaatkan saja video call!
Sudah tahu, kan, kini gambaran cara menyusun jadwal rutinitas? Demi membuat hidup yang serbatidak pasti ini lebih jelas, ya, kamu bisa membuat rutinitas untuk meningkatkan produktivitas serta menjaga kesehatan fisik dan mental.
Jadwal harianmu sejauh ini seperti apa? Coba tuliskan di kolom komentar buat inspirasi, yuk!