Biasanya cabin fever selalu diasosiasikan dengan stres karena terjebak di rumah saat musim hujan. Cabin fever merupakan reaksi psikologis kita ketika terisolasi di satu ruangan yang sama selama beberapa waktu. Betul, termasuk ketika kamu harus self-quarantine #dirumahaja karena virus Covid-19. Tenang, ada, kok, cara mengatasi cabin fever!
Ketika memasuki minggu ke-2 atau ke-3 dari physical distancing di rumah, kita pasti mulai merasa bosan dan ingin jalan-jalan. Tolong jangan diturutin, ya! Dengan tinggal di rumah, nih, kamu bisa ikut menekan angka penularan virus dan membantu sistem kesehatan juga.
Berhubung kita masih harus melakukan social-distancing dan self-quarantine, cabin fever pasti akan kamu alami cepat atau lambat. Ayo, kenali cabin fever dan ciri-cirinya agar bisa mengatasi cabin fever!
Mari mengatasi cabin fever saat gejalanya baru muncul! Pasalnya kalau semakin memburuk kamu harus meminta bantuan psikolog. Jangan sampai stresmu menyebabkan imun turun dan jadi sakit, ya!
Untuk penjelasan mudahnya, sih, cabin fever adalah perasaan bosan yang muncul ketika kamu terjebak di dalam rumah atau gedung selama beberapa waktu. Namun, yang sebenarnya cabin fever adalah rangkaian emosi negatif yang membuat stres dikarenakan seseorang terisolasi dari dunianya.
Perasaan isolasi ini pasti kian menguat semenjak diberlakukannya social distancing dan karantina mandiri selama pandemik Corona, terutama kalau kamu terpaksa melakukannya. Apalagi, nih, semua kegiatan dari bekerja sampai belajar hanya bisa dilakukan di rumah dan secara virtual.
Cabin fever bukanlah penyakit jiwa, namun perasaan ini memang benar-benar nyata. Hal ini bisa menghasilkan berbagai gejala yang susah dilawan tanpa teknik penanganan tepat.
Kalau kamu stres dan terkena cabin fever, tuh, pasti bakal kesulitan menjalankan kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, kita harus segera mengatasi cabin fever.
Gejala-gejala dari cabin fever lebih dari sekadar rasa bosan karena berada di rumah terus. Akarnya bukanlah kekurangan kegiatan saja, tetapi rasa terisolasi. Tidak semua gejala akan muncul bersamaan, ya! Setiap orang akan mengalami berbagai rangkaian gejala yang berbeda-beda, tuh.
Sifat aslimu akan menentukan seberapa parah cabin fever akan memengaruhimu. Ada orang yang bisa mengatasi cabin fever dengan mudah karena akhirnya melampiaskan emosinya kepada kegiatan-kegiatan bermanfaat. Namun, beberapa orang kegiatannya justru terganggu karena hal ini.
Berikut gejala cabin fever yang bisa kamu waspadai:
Pergi ke luar rumah memang baik untuk kesehatan mentalmu, namun banyak orang tidak bisa melakukannya sekarang. Saat ini mustahil untuk menikmati keindahan alam di gunung bahkan taman fasum di dekat rumah.
Ingin tetap terkoneksi dengan alam dengan cara yang aman? Lakukan ini:
Orang yang olahraga secara rutin akan terhindar dari stres daripada orang yang tidak berolahraga sama sekali. Hal ini dikarenakan aktivitas fisik bisa menurunkan hormon stres dalam darah seperti kortisol.
Selain itu olahraga juga akan melepaskan endorfin ke otak. Endorfin bisa meningkatkan mood dan perasaan bahagia maupun tenang. Kamu tetap bisa, kok, melakukan berbagai olahraga di rumah kalau tidak bisa keluar, coba ikuti saran olahraga ringan di rumah yang Rukita sarankan.
Kalau nggak suka olahraga, kamu bisa nge-dance aja di rumah. Buka YouTube dan ikuti tutorial dance workout yang diajarkan beberapa kanal YouTube dan nikmati sesi menari di rumah.
Ada kemungkinan jadwalmu sekarang sangat berantakan walaupun kamu tetap belajar atau bekerja dari rumah. Namun, kamu harus tetap memiliki jadwal harian demi menjaga rutinitas.
Rutinitas akan membuatmu merasa secure karena ada jaminan tentang kegiatan apa yang bisa kamu lakukan setiap hari. Manusia, tuh, biar bagaimana pun tetap butuh struktur yang jelas. Kalau nggak ada rutinitas, nih, kamu pasti mengisi waktu hanya dengan makan, tidur, dan nonton terus.
Coba buat jadwal rutinitas harian yang berisi kapan waktu bekerja atau belajar, makan, olahraga, melakukan proyek pribadi, bersih-bersih rumah, sampai me time. Dengan memiliki rutinitas, ya, nggak terasa hari akan berlalu dengan cepat dan kamu juga punya mini goals untuk dicapai setiap harinya.
Kalau kamu tinggal dengan beberapa orang, tuh, cabin fever akan muncul berupa keinginan untuk memiliki space pribadi. Kamu pasti merasa anak-anak, adik, maupun orang tua selalu mengganggumu terutama saat bekerja yang bikin kamu nggak bisa fokus.
Walau tinggal bersama orang lain, kamu harus tetap memiliki me time demi kesehatan mentalmu. Bilang kepada mereka kalau kamu butuh waktu sendiri.
Masuk saja ke kamar atau ke tempat lain yang lebih hening di rumah untuk meditasi, membaca buku, atau mendengarkan podcast tentang kesehatan mental, anxiety, gaya hidup, bisnis, hingga politik.
Kalau kamu tinggal sendiri, nih, coba nikmati waktu self-quarantine ini untuk menyenangkan dirimu lewat me time. Kamu punya banyak sekali waktu luang yang bisa kamu isi dengan membaca buku berjam-jam hingga melakukan perawatan tubuh maupun mengubah penampilan agar kamu kian mencintai diri sendiri.
Nggak bisa ke luar rumah bukan berarti nggak bisa bersosialisasi, kan? Kamu masih bisa bertemu dengan keluarga dan teman-teman dengan cara lain. Lakukan ‘acara’ kumpul-kumpul rutin lewat Zoom, Skype, atau Google Hangout. Tetap ngobrol lewat chat juga akan membuat kalian merasa terhubung.
Mau nonton bareng? Manfaatkan fitur Netflix Party. Kamu tetap bisa ngobrol dan saling berkomentar sambil menonton serial atau film yang sama. Kalau cara manual, sih, kamu nonton film yang sama kemudian buka aplikasi WhatsApp untuk chat seperti biasa.
Terhubung dengan orang lain yang berada dalam kondisi yang sama akan membuatmu merasa sedikit lebih baik. Setidaknya kamu tahu bahwa kamu tidak sendirian, kan. Kamu bisa berbagi pikiran, perasaan, dan sebagainya. Kamu juga tetap bisa memiliki diskusi berbobot dengan siapa saja kalau tetap terkoneksi satu sama lain.
Jangan sia-siakan waktu lowong yang banyak ini hanya untuk kegiatan pasif. Kamu tetap bisa mengembangkan skill dan kreativitas walau harus berdiam di rumah. Suka melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kreativitas maupun seni? Kamu bisa melakukannya kembali sekarang.
Manfaatkan waktu isolasi ini untuk terhubung kembali dengan berbagai hobi lama yang sudah kamu tinggalkan karena terlalu sibuk. Meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan kreatif akan membuat pikiranmu tetap sibuk.
Kamu suka belajar, namun selama ini sibuk bekerja atau mengikuti kuliah yang sebenarnya berbeda dari passionmu? Kini saatnya belajar kembali. Buka buku-buku lama atau ikuti kelas online untuk meningkatkan bakat terpendammu. Pikiran yang sibuk akan membuatmu nggak bosan lagi!
Kamu harus memberi ekstra perhatian kalau cabin fever-mu bertahan sangat lama dan tumbuh semakin kuat, apalagi sampai membuat segala kegiatanmu terganggu. Kalau hal ini jadi trigger kesedihan, kecemasan, dan depresi maka kamu harus segera meminta bantuan profesional.
Sebenarnya bisa saja anxiety-mu merupakan akar dari cabin fever. Kalau kamu memang menderita kecemasan secara klinis, cabin fever akan terasa sangat berat. Saat merasa kesehatan mentalmu terganggu karena ini, coba hubungi psikolog atau terapis untuk membantumu. Kamu bisa mengatasi cabin fever maupun kecemasan bersama mereka.
Kini banyak sekali psikolog yang menawarkan jadwal konsultasi online, bahkan banyak psikolog yang menawarkan bantuan untuk menghadapi kecemasan atau depresi akibat Covid-19 secara cuma-cuma. Cek artikel Rukita soal layanan konsultasi gratis di sini.
Entah sampai kapan kita masih harus #dirumahaja, namun hal ini adalah langkah terbaik untuk melindungi diri sendiri dan keluarga. Kamu juga akan membantu para tenaga medis yang kini tengah kesulitan berjuang merawat pasien penderita Corona.
Mari atasi cabin fever agar kamu tetap bisa menikmati hari-harimu di rumah dengan normal.
Selama #dirumahaja, nih, kamu ngapain untuk mengatasi rasa bosan? Yuk, berbagi di kolom komentar.
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.