Kalau kamu tinggal di unit co-living, kost, kontrakan, maupun apartemen kadang harus menerima ‘tetangga’ dengan beragam sifat. Tidak bisa dipungkiri bahwa kadang ada masalah dengan teman serumah.
Punya tetangga hunian, tuh, positifnya ada yang bantu ini dan itu serta bikin nggak kesepian. Namun, berhubung kebiasaan dan standar setiap orang beda maka bersih menurut teman serumah mungkin kurang bersih menurutmu hingga jadi masalah.
Jelas, mengomunikasikan ketidakcocokan atau masalah dengan teman serumah memang lebih baik. Meski rasanya nggak nyaman, namun lebih baik mencari jalan keluar bersama daripada dipendam terus. Nggak enak, lho!
Beberapa Masalah Umum yang Dialami Teman Serumah
Coba ketahui beberapa cara menghadapi masalah dengan teman serumah dengan solusi yang tepat. Jangan sampai hal ini merusak pertemananmu, atau\ malah bikin kamu benci berada ‘di rumah’. Kuncinya adalah… komunikasi!
1. Masalah bersih-bersih
Bersih-bersih adalah isu sensitif dan memunculkan pertengkaran jika memiliki teman serumah. Kalian kadang punya jadwal piket masing-masing walaupun sudah ada cleaning service atau Mbak yang datang sewaktu-waktu untuk membersihkan rumah atau hunian.
Mungkin kamu dengan teman serumah punya standar kotor maupun berantakan yang berbeda-beda dan kerap menimbulkan pertengkaran. Kalau kamu dan teman serumah punya kebiasaan bersih-bersih yang berbeda, jangan menjadikan hal ini masalah besar. Ayo, komunikasikan preferensi kalian agar ada kompromi!
Kalau dibicarakan maka kalian bisa mengatur standar bersih-bersih rumah yang membuat masing-masing puas. Buat jadwal bersih-bersih yang sesuai keinginan masing-masing. Kalau nggak bisa, ya, kamu pindah ke hunian yang ada cleaning service-nya biar masalah teratasi.
Contohnya, nih, kamu bisa pindah ke unit co-living Rukita. Dijamin kalian nggak akan bertengkar karena jasa laundry dan cleaning service-nya standar dari Rukita semua. Bayarnya bagaimana? Semua sudah jadi satu dengan biaya tinggal di hunian Rukita!
2. Keributan yang mengganggu
Keributan di sini bukan berarti ribut-ribut akibat teriak-teriak, ya, namun ribut gara-gara kebiasaan. Misalnya, nih, langkah kakinya keras atau suka membanting pintu. Nah, teman kost atau teman serumah yang seperti ini, tuh, bikin malas banget, apalagi kalau sampai mengganggu tidur.
Ternyata ‘pelakunya’, tuh, nggak sadar kalau kebiasaannya semengganggu itu. Nah, saatnya kamu bicara baik-baik dengannya Coba katakan, “Maaf, nih, mungkin kamu nggak tahu kalau caramu menutup pintu atau berjalan sering bikin aku kebangun. Tolong pelankan, ya?”.
Jangan berharap dia akan berubah secara instan karena ini sudah menjadi bawaannya dalam jangka panjang. Oleh karena itu mungkin butuh waktu agak lama untuk mengubahnya.
Kalau perilaku mereka tetap sulit berubah, ya, paling nggak sudah dicoba. Bisa jadi kamu yang harus berusaha dengan membeli alat untuk memblokir suara seperti earplug agar tidurmu tidak terganggu lagi.
3. Pacar yang suka main ke rumah seharian
Kadang-kadang, tuih, ada teman serumah yang kalau pacarnya mampir bakal ngerepotin. Contohnya, mereka berjam-jam menguasai ruang TV, namun tingkahnya nggak welcoming atau bikin orang risih. Penghuni lain akhinya nggak bisa santai di ruang TV. Atau mungkin saja pacarnya ngabisin makanan atau camilan kita. Sebal nggak, sih?
Kalau kamu merasa terganggu lebih baik bicarakan kepada temanmu sedini mungkin sebelum pacarnya makin ngelunjak. Beri tahu teman serumahmu pelan-pelan, namun cukup tegas bahwa kamu terganggu kalau mereka pacaran di ruang tengah. Ungkapkan juga kalau kamu merasa nggak punya privasi di tempat tinggalmu sendiri.
4. Waktunya pesta!
Kalau ada temanmu yang mau main, nih, lebih baik selalu bilang ke teman serumahmu kalau kalian tinggal di apartemen atau rumah. Kamu bukan minta izin, namun menginformasikan saja agar teman serumah nggak kaget saja kalau ada tamu.
Minta teman serumahmu untuk melakukan hal yang sama. Kasih tahu temanmu secara baik-baik kalau selalu mengabari jika mengajak tamu ke rumah agar kamu bisa setidaknya nggak salah kostum dan bisa bersiap.
Jika kalian suka mengadakan kumpul-kumpul di rumah juga sebaiknya bikin peraturan soal durasi acara agar nggak mengganggu ketenangan penghuni lain. Kalian juga bisa bikin peraturan pesta atau kumpul-kumpul tertentu agar tidak melanggar privasi masing-masing.
Kalau ada tamu yang nggak tahu diri dan nggak pulang-pulang, nih, kamu dan teman serumah harus bisa saling membantu untuk mengusir tamu tadi secara halus.
5. Hewan peliharaan
Nah, ini masalah teman serumah yang agak gampang dibicarakan. Kalau satu orang suka binatang dan lainnya nggak suka sama sekali atau alergi, ya, jelas harus ditolak.
Merawat binatang itu butuh komitmen banget sehingga semua teman hunian harus setuju. Walau hewan itu bukan milik kita pasti tetap ingin diajak main oleh orang lain. Kalau kamu sedang ada urusan ke luar dan nggak bisa memberi makan hewanmu berhari-hari, siapa yang bisa membantu merawat? Teman serumah, kan? Jadi semua harus mau berkomitmen.
Kamu juga harus tahu diri, ya, jangan memanfaatkan teman-teman serumah jadi baby sitter hewanmu. Kamu harus tetap bertanggung jawab sepenuhnya! Jangan lupa membersihkan kotoran atau hal-hal yang diberantakin sama hewanmu!
Hal serupa berlaku untuk teman yang memelihara hewan. Kamu berhak menegur teman yang lalai terhadap hewan peliharaannya.
6. Tempat-tempat yang umum
Ada beberapa tempat yang pasti dipakai bareng-bareng di rumah, contohnya dapur, ruang makan, atau kamar mandi. Kalau dapur dan ruang makan, sih, tergolong besar. Bagaimana dengan kamar mandi kecil yang dipakai bersama?
Agar kalian tidak berebut memakai kamar mandi, atau merasa jijik dengan kebersihan kamar mandi, nih, buat jadwal mandi yang berbeda. Jadwal ini penting apalagi kalau salah satu dari kamu memiliki jadwal harian yang tetap.
Saat kamu sedang di kamar mandi, nih, tahu diri untuk memakai kamar mandi seperlunya, kecuali kalau temanmu sedang santai. Kasih tahu teman serumah juga kalau kamu bakal berkegiatan di kamar mandi agak lama. Bersihkan sisa-sisa urusan kamar mandimu, ya, karena siapa yang suka kamar mandi jorok?
7. Terkadang harus mengalah
Kalian mungkin sudah berusaha komunikasi dan berkompromi. Ada kehidupan bertetangga yang jadi semakin baik, tetapi banyak juga yang makin nggak cocok. Apap un alasannya, nih, pada suatu hari pasti ada yang pindah.
Kalau kamu mau pindah, ya, baik karena masalah dengan teman serumah atau pindah karena alasan pribadi, kabari temanmu jauh-jauh hari agar mereka tahu kamu mau pergi. Bicara baik-baik tentang alasan kenapa kamu mau pindah supaya temanmu nggak merasa bersalah sendiri–meskipun belum tentu karena dia.
Bagaimana kalau ternyata temanmu yang mau pindah karena nggak cocok sama huniannya bukan sama kamu? Coba lakukan langkah persuasi. Kalau dia masih kekeuh pindah, ya, sudah lepaskan saja dan move on.
Jangan meninggalkan teman serumah lewat chat apalagi alasan pindahnya karena nggak cocok satu sama lain! Intinya hindari meninggalkan kesan nggak enak, ya, karena pasti akan jadi omongan.
Kalau sebenarnya kalian cocok, tetapi banyak masalah-masalah kecil yang muncul sudah pasti harus kompromi (walaupun pelan-pelan!). Pertahankan saja hubungan teman serumah ini karena cukup susah, lho, mencari teman serumah yang cocok 80%. Menyerahlah ketika orangnya sangat menggangu dan nggak bisa diajak komunikasi.
Share, yuk, pengalaman punya teman serumah kamu di kolom komentar!