Perempuan ternyata lebih punya banyak risiko kesehatan, lho!
Seiring berjalannya usia, tubuh manusia pasti akan mengalami disfungsi atau mengidap penyakit, mulai dari flu hingga yang berat seperti kanker. Walau sama-sama manusia, faktanya perempuan lebih berisiko terkena masalah kesehatan dibandingkan dengan lelaki.
Beberapa penelitian menyebutkan jika perempuan memiliki harapan hidup lebih panjang dari lelaki, namun memiliki kondisi fisik yang lebih lemah. Melansir laman CNN, dalam penelitian Medicare yang dirilis Reuters, menunjukkan bahwa 30% perempuan berusia 65 tahun ke atas memiliki kondisi fisik yang lemah dan bahkan lumpuh.
Permasalahan Kesehatan pada Perempuan yang Harus Diperhatikan
Menjaga kesehatan sejak dini memang harus kita lakukan agar tubuh tetap sehat saat hari tua. Selain mengetahui cara menjaga pola hidup yang sehat, kita juga harus tahu masalah kesehatan perempuan yang lebih sering terjadi daripada lelaki. Simak ulasannya di bawah ini!
1. Kanker serviks dan payudara
Risiko kanker serviks dan payudara menjadi salah satu masalah kesehatan perempuan yang paling besar. Mungkin perempuan yang masih berusia 20-an belum memiliki banyak risiko terhadap kedua kanker ini. Namun, mencegah sedini mungkin akan lebih baik daripada mengobati, kan?
Selain menjaga gaya hidup sehat, kamu juga bisa melakukan beberapa pencegahan kanker servis dan payudara seperti melakukan pemeriksaan payudara sendiri, tes pap smear, dan mendapatkan vaksin HPV. Kamu juga bisa, lho, check up kesehatan secara rutin setiap satu atau dua tahun sekali untuk memeriksa kondisi tubuh.
Vaksin HPV ini sangat dianjurkan untuk kamu yang telah aktif secara seksual, orang dewasa yang belum pernah menerima vaksin HPV atau belum aktif secara seksual. Bahkan, pemerintah membuat program pencegahan kanker serviks sejak dini dengan memberikan vaksin gratis kepada siswa sekolah dasar.
Suntik vaksin HPV dilakukan sebanyak 3 kali meliputi pemberian dosis vaksin HPV ke-2 berjarak 1 bulan setelah dosis pertama, lalu dosis ke-3 diberikan dengan jeda waktu 6 bulan setelah dosis kedua. Harganya sendiri berkisar Rp700 ribu hingga Rp1 juta untuk sekali suntik. Namun, harga ini bisa berbeda-beda tergantung tempat penyedia suntik vaksin HPV.
2. Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual juga menjadi salah satu masalah kesehatan perempuan yang paling rentan terjadi. Organ intim perempuan memiliki lapisan yang cenderung lebih lembut dan tipis yang mengakibatkan bakteri dan virus akan lebih mudah masuk ke dalam organ reproduksi.
Oleh sebab itu, pasangan yang telah aktif secara seksual harus melakukan beberapa pencegahan untuk memperkecil risiko penyakit menular seksual. Di antaranya adalah tidak melakukan seks bebas, menggunakan kondom ketika berhubungan seksual, tidak berhubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi, melakukan vaksin HPV, dan setia kepada satu pasangan.
3. Infeksi saluran kemih
Selain penyakit menular seksual, perempuan juga lebih rentan terkena infeksi saluran kemih. Dilansir dari Hellosehat.com, Leslie Gonzalez, MD, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi menyatakan perempuan lebih tinggi berisiko terkena infeksi saluran kemih karena letak saluran kencing perempuan yang dekat dengan vagina dan rektum, di mana banyak bakteri hidup pada bagian tersebut.
Ciri-ciri terkena infeksi saluran kemih antara lain rasa sakit, menyengat, atau perih ketika buang air kecil, nyeri pada punggung bagian bawah atau samping dan perut bagian bawah, urine berbau tidak sedap, berwarna gelap atau keruh. Selain itu, penderita juga akan mengalami rasa lelah, demam, dan menggigil, serta sering ingin buang air kecil, tapi urine yang keluar tidak banyak.
Nah, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terkena infeksi saluran kemih, seperti rutin minum air putih, jangan menahan buang air kecil, jaga kebersihan vagina agar tetap kering, buang air kecil sebelum dan setelah berhubungan seksual, hindari menggunakan pembersih vagina yang bisa menimbulkan iritasi.
4. Lupus
Lupus juga merupakan masalah kesehatan yang lebih banyak menyerang perempuan. Walaupun penyakit autoimun ini bisa menyerang usia dan jenis kelamin apa pun, namun berdasarkan studi yang dirilis di laman Lupus.org, penderita Lupus sembilan kali lebih banyak ditemukan pada perempuan daripada lelaki.
Melansir laporan dari Women’s Health, beberapa faktor dapat memicu risiko penyakit Lupus pada perempuan seperti kadar hormon estrogen terlalu tinggi, lingkungan terkontaminasi timah dan polusi, kesehatan mental tidak stabil, dan sistem imunitas yang kurang baik.
Diketahui, seorang penderita Lupus akan lebih mudah terkena penyakit lainnya, seperti osteoporosis dan penyakit jantung koroner. Segera konsultasikan kepada dokter jika kamu merasa nyeri otot, sakit pada sendi, ruam wajah, kelelahan, dan nyeri dada yang berlangsung cukup lama.
BACA JUGA: 5 Gejala Masalah Kesehatan Pria yang Sering Terlupakan
5. Celiac
Selain Lupus, Celiac juga salah satu penyakit autoimun yang menjadi masalah kesehatan perempuan. Celiac diketahui terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi gluten. Sistem kekebalan tubuh akan memberi reaksi terhadap gluten sehingga dapat merusak lapisan usus halus dan menghambat penyerapan nutrisi. Efek yang ditimbulkan dari Celiac adalah ruam kulit, anemia, diare, kembung, gas, lemas, dan mulas.
Kandungan gluten banyak ditemukan pada makanan yang mengandung sereal adalah pasta, roti, kue, sereal, saus dan kecap tertentu, serta beberapa jenis makanan instan. Gluten diketahui berfungsi membuat adonan makanan menjadi elastis dan kenyal.
Segera periksakan diri jika kamu merasakan beberapa gejala ini, seperti kesemutan atau mati rasa pada ujung jari tangan dan kaki, nyeri sendi, pembengkakan pada tangan, lengan, atau telapak kaki, dan ruam kulit disertai gatal dan lecet dalam jangka waktu yang lama.
6. Multiple Sclerosis
Penyakit autoimun Multiple Sclerosis (MS) juga menjadi salah satu masalah kesehatan perempuan yang harus kamu ketahui. Penyakit ini akan menyerang sistem saraf pusat, yakni mielin dan axon.
Dilansir dari laman Halodoc, gejala MS meliputi mati rasa, pandangan kabur atau pandangan ganda, nystagmus yaitu keadaan bola mata yang bergerak-gerak tanpa fokus jelas, telinga berdenging, kelemahan pada tubuh. Selain itu, bicara pelo atau tidak jelas, gangguan berkemih, gangguan buang air besar, serta disfungsi seksual juga menjadi gejala dari penyakit autoimun ini.
7. Osteoarthritis
Peradangan sendi menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang perempuan berusia lanjut. Jika kondisi semakin parah, maka peradangan sendi ini akan berlanjut menjadi osteoarthritis atau peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan tulang rawan. Seseorang dengan kondisi osteoarthritis akan mengalami sakit, bengkak, dan kaku pada sendi.
Walaupun penyakit ini tidak mengenal jenis kelamin, namun perempuan lebih berisiko terkena osteoarthritis karena memiliki sususan sendi yang lebih fleksibel serta tendon lebih elastis. Selain itu, dalam laman Arthritis Health juga menyatakan jika kadar estrogen yang semakin menurun pada perempuan menopause menjadi penyebab penyakit osteoarthritis.
8. Depresi
Depresi diketahui lebih banyak terjadi pada perempuan daripada lelaki. Menurut studi dari Mayo Clinic, perempuan lebih berisiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami depresi dalam berbagai tingkat usia. Hal ini dipicu oleh keadaan faktor hormon, psikologis, lingkungan, dan juga budaya.
Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab depresi pada perempuan antara lain perubahan hormon saat pubertas, masalah premenstrual syndrome (PMS), kehamilan, depresi setelah melahirkan atau postpartum, pre-menopause dan menopause. Selain itu, status dan kekuasaan yang berbeda dari lelaki juga bisa menjadi pemicu depresi pada perempuan.
Jika kamu merasa gejala depresi seperti perubahan pola tidur menjadi sulit tidur atau terlalu lama tidur, merasa sedih berkepanjangan, atau memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup, jangan ragu untuk bercerita kepada orang terdekat atau langsung menghubungi psikiater.
BACA JUGA: 5 Film yang Membantu Kesehatan Mental | Dari Komedi hingga Animasi
Itulah beberapa masalah kesehatan pada perempuan yang harus kita ketahui sejak dini. Walaupun beberapa penyakit dia atas juga ditemukan pada lelaki, namun jumlahnya tidak sebanyak penderita perempuan. Oleh sebab itu, salah satu cara agar kita tetap sehat adalah dengan rajin berolahraga.
Di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, berolahraga di area umum seperti gym, stadion olahraga, atau kolam renang umum pasti sangat nggak disarankan. Kalau kamu tinggal di Rukita Bonavista 17 Lebak Bulus, sih, nggak perlu bingung mau olahraga di mana.
Kalau bosan olahraga di dalam kamar, ada juga area komunal yang bisa dipakai untuk yoga atau HIT, tuh. Mau berenang juga bisa banget! Kalau haus atau lapar, kamu bisa langsung buat makanan di dapur bersama, deh.
Setelah lelah berolahraga, tinggal beristirahat di dalam kamar yang nyaman dan berfasilitas lengkap. Mulai dari AC, TV dengan saluran TV kabel, kamar mandi dengan air panas, hingga WiFi, bisa kamu dapatkan di kamar ini. Harga sewanya mulai dari Rp2,7 juta per bulan dengan fasilitas laundry dan cleaning room yang bisa kamu request lewat aplikasi Rukita.
Makin kepo dengan Rukita Bonavista 17 Lebak Bulus, dong? Klik tombol di bawah atau ketik link berikut di browser: bit.ly/Rukita-Bonavista17
Penasaran terhadap unit coliving Rukita lainnya yang tersebar di lokasi strategis di Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang? Yuk, kunjungi www.Rukita.co, dan jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo serta Twitter di @Rukita_Id.
Kamu juga bisa tanya-tanya langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477.
Apakah kamu pernah mengalami salah satu masalah kesehatan perempuan di atas? Kalau pernah, ceritakan pengalamanmu di kolom komentar, yuk!