Masalah kesehatan menghantui generasi Milenial, bahkan ada yang mengancam nyawa.
Penyakit pasti menjangkiti setiap orang, bahkan ada beberapa penyakit yang secara spesifik terjadi pada umur tertentu. Misalnya saja penyakit diabetes tipe 2 dan jantung biasanya menjangkiti orang yang berusia di atas 50 tahun. Namun, penyakit ‘orang tua’ itu juga sangat berpotensi terjadi pada generasi Milenial saat ini.
Generasi Milenial memang dikenal sebagai generasi aktif yang gemar berolahraga dan ikut program kesehatan seperti membership gym. Namun demikian, berdasarkan penelitian dari Blue Cross Blue Shield Association (BCBSA) ternyata ditemukan kesehatan generasi Milenial ternyata lebih tua daripada umurnya.
Generasi Milenial merupakan mereka yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996. Itu artinya saat ini, generasi Milenial sebagai generasi yang sedang produktif bekerja.
Penyebab kesehatan generasi milenial yang makin memburuk dipicu oleh beberapa hal, seperti:
Walaupun generasi Milenial lebih peduli dengan produk kesehatan seperti asuransi dan ikut membership gym, namun generasi Milenial rentan akan penyakit-penyakit ‘orang tua’. Kira-kira apa saja masalah kesehatan generasi Milenial? Berikut ulasan Rukita yang dihimpun dari beberapa sumber.
Masalah kesehatan generasi Milenial yang pertama tidak berkaitan dengan fisik. Justru generasi milenial rentan terhadap masalah kesehatan psikis.
Depresi menjadi salah satu ancaman terbesar penyakit generasi Milenial. Berdasarkan artikel yang dikeluarkan Health Line, tingkat depresi dan pikiran bunuh diri meningkat dua kali lebih tinggi dibanding 10 tahun lalu.
Hal ini dipicu oleh besarnya tuntutan dan ekspektasi kamu terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Sikap kompetitif yang semakin besar juga memengaruhi tingkat depresi generasi Milenial.
Penyakit lainnya yang rentan terjadi pada generasi Milenial adalah hiperaktif. Salah satu penyakit hiperaktif yang terjadi adalah gangguan kecemasan yang berlebihan atau anxiety disorder.
Menurut dr. Nitish Basant Adnani dari KlikDokter, media sosial dan teknologi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap generasi milenial. Salah satu dampak negatif akibat hal tersebut adalah meningkatnya kecemasan.
Terjadinya hal tersebut umumnya dipicu oleh penentuan masa depan yang belum pasti dan sifat kompetitif yang dimiliki oleh generasi ini.
Seperti yang diketahui, generasi Milenial saat ini adalah generasi yang sedang produktif bekerja. Mereka yang sedang produktif bekerja lebih rentan terkena stres dan sakit kepala.
Untuk menanggulangi hal itu, banyak generasi Milenial yang meminum obat golongan ibuprofen. Mungkin sakit kepala atau stres berkurang, namun hal itu ikut memengaruhi kondisi lambung.
Selain karena obat yang mengandung ibuprofen, kebiasaan generasi Milenial yang suka menunda makan karena bekerja alhasil terkena gangguan lambung. Banyak yang lebih mengandalkan kopi untuk mengisi perut, padahal hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan lambung.
Masalah kesehatan generasi Milenial yang sangat mungkin terjadi adalah stroke. Risiko terkena stroke telah mengalami peningkatan dalam 20 tahun terakhir. Dilansir dari Reader’s Digest, stroke kini bisa terjadi pada pria berusia 18-34 tahun.
Hal ini dikarenakan gaya hidup yang makin buruk. Sering bergadang, kurang mengonsumsi makanan bergizi, kebiasaan merokok, hingga obesitas menjadi penyebab stroke mudah menyerang generasi Milenial.
Zaman sekarang sudah sangat lumrah jika melihat seseorang menggunakan earphone setiap saat. Mulai dari tempat kerja, commuter line, hingga mal. Faktanya, mendengarkan musik terlalu lama dapat bisa berisiko membuat telinga mengalami penurunan kemampuan mendengar.
Hal yang lebih parah adalah jika mendengarkan musik menggunakan earphone dalam volume keras dalam jangka waktu lama. Mendengarkan musik dalam volume tinggi bisa merusak fungsi gendang telinga dan mengakibatkan tuli.
Mungkin kamu berpikir jika hipertensi atau darah tinggi hanya diderita oleh mereka yang sudah berusia 50 tahun ke atas. Dikutip dari CNN Indonesia, dr. Paskariatne Probo Dewi Yamin, SpJP menyebutkan jika salah satu faktor terjadinya hipertensi adalah gaya hidup tidak tepat yang dijalani oleh kaum Milenial.
Generasi Milenial cenderung menjalankan gaya hidup instan. Mulai dari kurangnya konsumsi makanan bergizi lengkap dan memilih terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji yang mengandung MSG.
Selain itu, kebiasaan merokok dan minum alkohol juga jadi salah satu penyebab risiko hipertensi.
Masalah kesehatan lain yang mungkin terjadi pada generasi Milenial adalah psikotik. Kondisi yang dimaksud adalah gangguan pada keadaan mental seseorang sehingga membuat penderita mengalami halusinasi dan delusi.
Halusinasi adalah kondisi di mana kamu merasakan hal-hal yang sebetulnya tidak nyata. Sedangkan, delusi merupakan kondisi di mana kamu meyakini hal yang tidak benar-benar terjadi.
Kondisi psikotik sangat rentan terjadi pada generasi Milenial. Hal ini terjadi karena level stres dan semangat kompetitif yang sangat tinggi. Untuk mengatasinya, nih, sangat disarankan pergi liburan atau sekadar hang out dan ngobrol dengan teman untuk melepas stres.
Tidak bisa dipungkiri jika gangguan mata juga menjadi masalah kesehatan yang rentan terjadi pada generasi Milenial. Hampir setiap hari kita melihat layar ponsel dan komputer. Sinar yang dipancarkan oleh alat-alat elektronik bisa menyebabkan mata lelah.
Jika mata lelah tidak ditanggapi dengan serius maka akan membuat gangguan mata semakin buruk. Gangguan mata yang sering terjadi adalah mata rabun jauh sehingga harus menggunakan kacamata minus.
Pola makan yang kurang sehat dan kurangnya asupan bergizi membuat risiko kolesterol tinggi menjadi masalah kesehatan generasi Milenial. Terlalu banyak makanan siap saji dan berminyak pun membuat lemak menumpuk pada tubuh.
Generasi Milenial sering asal dalam memilih makanan karena lebih fokus bekerja. Jika sering mengonsumsi makanan dengan kolesterol tinggi, kamu berisiko terkena obesitas dan penyakit jantung.
Masalah kesehatan generasi milenial yang mengintai adalah diabetes tipe-2. Diabetes tipe ini dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat. Seiring pergantian tahun, angka penderita diabetes tipe-2 semakin meningkat.
Diabetes tipe-2 disebabkan pola makan tidak seimbang dengan aktivitas fisik yang dilakukan. Tingginya kesibukan generasi Milenial sehingga mereka tidak lagi memikirkan makanan apa yang dikonsumsi.
Itu dia beberapa masalah kesehatan generasi Milenial yang sangat mungkin terjadi. Untuk mencegah penyakit-penyakit di atas kamu harus segera memperbaiki pola hidup agar lebih sehat.
Apa yang bisa dilakukan? Kamu harus sering bergerak dan menjauhkan diri dari stres. Jika merasa stres, coba bicarakan dengan teman dekat.
Info masalah kesehatan generasi Milenial ini penting kamu bagikan dengan teman dan kerabat kamu, nih, agar bisa sama-sama sehat terus.
Buat kamu yang ingin hidup bebas ribet, yuk, saatnya pilih hunian nyaman yang punya fasilitas lengkap. Lokasi strategis unit coliving Rukita, tuh, sangat dekat ke area perkantoran maupun kampus. Dijamin kamu bebas macet yang cuma bikin stres! Terlebih lagi semua kamar kost di Rukita sudah berfurnitur lengkap dengan koneksi internet ngebut. Penasaran, kan?
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store untuk kemudahan mencari hunian modern dari genggaman, karena #RukitaUntukSemua. Kunjungi pula www.Rukita.co atau langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 untuk tanya detail kost incaranmu.
Follow akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info serta promo menarik, ya!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.