S

Saatnya Lebih Sehat dengan 8 Makanan Pengganti yang Nggak Kalah Enak

Tanpa kita sadari banyak makanan maupun minuman yang kita konsumsi sehari-hari menyebabkan penyakit. Tiba-tiba saja penyuka manis menderita diabetes, sementara penggemar daging dan jeroan kadar kolesterol jadi naik hingga berisiko sakit jantung. Ingin menikmati hidup lebih lama? Saatnya beralih ke makanan pengganti yang sehat untuk dikonsusmsi sehari-hari.

Bahkan hal sesederhana roti dan pilihan nasi juga memberikan efek terhadap kesehatan, lho. Kenapa kita tidak beralih kepada alternatif yang sehat saja? Memang biasanya alternatif makanan sehat harganya lebih mahal dan rasanya nggak seenak yang nggak sehat, tapi sama badan sendiri masa pelit?

Ayo, pelajari makanan dan minuman pengganti yang sehat ini demi kesehatan tubuh jangka panjang. Segera ganti makananmu yang sekarang dengan alternatif ini!

Makanan yang Biasa Kamu Konsumsi dan Penggantinya yang Lebih Sehat

Beberapa bahan makanan pengganti di bawah ini sudah lebih familiar dan mudah didapatkan di mana-mana jadi harganya sudah nggak begitu mahal. Coba pelajari baik-baik dan konsumsi makanan yang sehat, ya!

1. Beras putih vs beras cokelat dan merah

Image result for brown and red rice
Source: thebroadmedia.com

Kamu bisa pilih beras merah maupun beras cokelat untuk pengganti beras putih yang lebih sehat. Kedua beras ini tidak lembut maupun manis seperti beras putih. Namun, kedua jenis karbo ini jauh lebih bergizi.

Nasi putih itu sudah kehilangan nutrisinya, sedangkan nasi merah dan cokelat masih kaya nutrisi dan berserat tinggi. FYI, rasa beras cokelat lebih enak dan lembut dari beras merah.

Beras merah mengandung anthocyanins, yaitu antioksidan pada buah atau sayur berwarna merah dan ungu. Antioksidan ini dipercaya bisa menurunkan inflamasi, alergi, mengurangi risiko kanker, dan menjaga berat badan.

2. Roti putih vs roti gandum utuh

Image result for whole wheat bread
Source: ambutiouskitchen.com

Roti adalah makanan yang terbuat dari biji-bijian yang sudah diproses sedemikian rupa sehingga memberikan lonjakan gula darah sesudah makan. Kalau gula darahmu sering meningkat, kamu lama kelamaan bisa mengidap diabetes, tuh.

Selain itu roti putih juga tidak memiliki serat tinggi karena telah mengalami pemrosesan. Kalau nggak berserat, maka roti ini kurang baik untuk pencernaan dalam jangka panjang. Selain itu roti biasa juga bikin cepat lapar.

Roti dengan gandum utuh yang berwarna gelap lebih banyak manfaatnya, tuh. Selain bisa meningkatkan kesehatan, gandum utuh bisa mengurangi risiko obesitas karena membuat kita cepat kenyang dan sehat juga bagi pencernaan. Roti whole grain mengandung vitamin B, zat besi, magnesium, dan serat. Beralih ke roti gandum utuh, yuk!

3. Gula vs stevia

Image result for stevia tropicana slim
Source: Live Science

Gula yang berasal dari gula pasir akan mengganggu hormon pengontrol rasa lapar dalam tubuh. Maka kamu akan terus makan dan menyebabkan peningkatan berat badan dan kalori yang masuk ke tubuh.

Selain itu gula memperlambat metabolisme serta meningkatkan insulin dan cadangan lemakmu sehingga bisa menyebabkan obesitas. Maka dari itu lebih baik kamu mengonsumsi gula yang sehat saja, seperti stevia yang alami dan bisa dibeli dengan merek Tropicana Slim.

Stevia berasal dari daun yang disebut Stevia rebaudiana. Stevia memiliki 0 kalori dan nggak membuat naik berat badan, malahan mengonsumsi stevia bisa menurunkan tekanan darah tinggi hingga 6-14%. Stevia bahkan lebih sehat dari madu, lho!

4. Minyak goreng vs minyak kelapa dan zaitun

Image result for coconut oil and olive oil
Source: everydayhealth.com

Minyak goreng merupakan lemak tak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolestrol dan berbahaya bagi jantung. Sayangnya makanan Indonesia banyak yang menggunakan minyak, apalagi kita suka tumisan maupun gorengan.

Kalau mencari pengganti minyak goreng dengan pilihan yang lebih sehat namun tidak sulit dicari, kamu bisa pilih minyak kelapa maupun minyak zaitun. Minyak kelapa mengandung banyak lemak jenuh yang sehat dan MCT. Kamu bisa memakai minyak kelapa untuk masak apa pun dan untuk membuat kue.

Minyak zaitun mengandung banyak lemak monosaturated dan mengandung omega-3 dan omega-6 juga. Ada antioksidannya dan antiinflamasi juga. Lebih sehat lagi adalah extra virgin olive oil, hanya saja titik didihnya rendah, jadi lebih baik untuk memasak di temperatur rendah atau menumis.

BACA JUGA: 7 Tren Industri Makanan dan Minuman di Tahun 2020 | Cocok Buat Kamu yang Ingin Hidup Lebih Sehat!

5. Keripik kentang vs pop corn

Image result for popcorn
Source: newyorker.com

Paling enak kalau lagi duduk dan nonton memang makan keripik kentang, ya, asin-asin gurih dan bikin hidup nggak flat. Namun, sayangnya keripik kentang tinggi kalori dan nggak memiliki serat pangan, jadi bikin orang terus memakannya tanpa rasa kenyang. Padahal, nih, kadar lemaknya tinggi!

Keripik yang digoreng kering biasanya mengandung bahan kimia bernama acrylamida yang meningkatkan risiko kanker. Maka dari itu, lebih baik kamu mengurangi makan kentang goreng dan memgganti camilan keripik kentangmu menjadi popcorn.

Konsumsi popcorn yang dimasak sendiri di panci, ya. Popcorn ini sehat, whole-grain, dan kaya akan antioksidan. Kalorinya pun sedikit karena 3 cup popcorn hanya 93kkal, lho, asalkan kamu nggak menambahkan banyak minyak. FYI, popcorn bioskop nggak sehat karena lemak jenuhnya tinggi banget!

6. Tepung terigu vs tepung nonterigu

Image result for banana flour
Source: thedailymeal.com

Sebenarnya tepung terigu yang berasal dari gandum utuh itu sehat. Namun, ada orang yang tidak bisa memakan gandum atau alergi gandum. Penyakit yang menyangkut gandum antara lain adalah wheat sensitivity dan celiac disease.

Orang dengan wheat sensitivity akan mengalami sakit perut, sakit kepala, diare, bloating, gatal-gatal, dan sebagainya. Sedangkan celiac disease lebih berbahaya lagi karena merusak organ dalam dan bisa menyebabkan kematian.

Untuk pengganti tepung, tuh, kini banyak pilihan tepung gluten-free yang sehat. Ada tepung oat, beras, ketan, almond, pisang hijau, dan sebagainya. Beberapa tepung gluten-free tidak memiliki serat pangan tinggi. Namun, tepung pisang hijau dan oat memiliki serat yang tinggi sehingga sehat bagi pencernaan.

Indonesia punya produsen tepung pisang hijau terbesar, lho, jadi kalau kamu alergi gandum atau ingin melakukan gaya hidup gluten-free kamu tinggal beli produk mereka saja! Cek infonya di Made’s Banana Flour Company.

7. Soda vs kombucha

Image result for kombucha
Source: theminimalistvegan.com

Minuman mengandung gula adalah tipe hidangan manis paling berbahaya. Makanya soda, jus buah, boba, dan kopi dengan pemanis tinggi adalah minuman yang sebaiknya kamu kurangi konsumsinya.

Saat minum soda, nih, kamu akan meningkatkan konsumsi kalori sekitar 17% per hari karena soda nggak bikin kenyang. Selain itu, dalam segelas soda mengandung gula sebanyak 39 gram dan ini lebih dari konsumsi standar harian.

Kalau kamu ingin minum yang manis-manis dan bersoda, ya, lebih baik minum kombucha saja. Fermentasi teh dan jamur ini malah sehat untuk pencernaan, lho, dan rasanya juga macam-macam karena dicampur buah saat fermentasi.

Memang kombucha harganya mahal, sih, tetapi lebih penting kesehatan tubuh sendiri dibanding selalu ‘meracuninya’.

8. Jus vs buah asli

Image result for juice and fruit
Source: food.ndtv.com

Kalau kamu mau mengonsumsi buah, ya, jangan mengonsumsi jus terutama jus kemasan. Jus kemasan hanya mengandung 1-30% jus saja. Sisanya adalah air dan gula, yang nggak ada gizinya. Selain itu, ada banyak bahan kimia lain yang dicampurkan dan ini tidak sehat!

Jus buah yang dibuat sendiri memang lebih sehat. Namun, kadang ada nutrisinya yang hilang. Selain itu, kalori cair nggak akan bikin kenyang, jadi kamu bakal tetap lapar.

Berbeda dari makan buah langsung, tuh, nutrisinya masih lengkap dan kamu juga nggak usah ribet untuk blender ini-itu. Selain itu, makan buah akan membuat kamu merasa kenyang secara langsung dan bertahan cukup lama.


Bukan pilihan sulit, kan, ternyata untuk mengganti beberapa bahan makanan dan minuman yang kamu biasa konsumsi dengan alternatif lebih sehat? Ganti makananmu dengan perlahan, terutama yang kamu konsumsi paling banyak, dijamin kesehatanmu akan membaik!

Apakah ada bahan makanan atau minuman yang ingin segera kamu ganti? Yuk, ceritakan pengalamanmu di kolom komentar!

Chikitta Carnelian

Lifestyle content writer by day, and researcher by night. Care about mental health, the environment, and healthy lifestyle. Love pastries too much and enjoy trying different brunch places and nice bars. In the journey to consume less meat.

Leave a Reply