Jangan asal siapkan makanan, intip deretan makanan Imlek yang wajib dan tabu beserta filosofinya!
Tahun Baru Imlek adalah hari perayaan dimulainya Tahun Baru China. Pada saat hari perayaan ini, biasanya orang-orang berkumpul bersama keluarga dan menyantap hidangan lezat.
Ada banyak tradisi pada saat perayaan Imlek, seperti perjamuan keluarga, menyalakan kembang api dan petasan, menyaksikan barongsai, atau membagikan angpao.
Nah, setiap kumpul-kumpul pastinya ada acara makan-makan, dong. Lalu apa saja, ya, hidangan wajib dihidangkan pada saat Imlek serta makanan yang jadi pantangan? Semua ada filosofinya, lho. Yuk, kita intip penjelasannya di bawah ini!
Dari makanan laut, dessert, sampai makanan berat, berikut serba-serbi makanan saat Imlek dan filosofinya!
Siapa, sih, yang nggak suka kue keranjang? Kue yang dijual nggak hanya saat Imlek ini memiliki tekstur yang lengket, berwarna cokelat, dan terasa manis. Dalam bahasa Kanton disebut sebagai Nian Gao, kue keranjang ini bahan dasarnya adalah beras ketan dan gula.
Nah, sudah jadi santapan wajib saat Imlek, kue ini memiliki filosofinya sendiri, lho. Menurut masyarakat China, memakan kue ini sebelum hidangan lainnya bisa membuat kehidupan di tahun yang baru penuh keberuntungan dan diwarnai rasa manis.
Selain itu, kue keranjang yang disusun meninggi juga berarti harapan akan kehidupan yang terus menanjak, diberikan kemakmuran, serta dilimpahkan rezeki.
Nah, kalau Yusheng agak unik, nih. Yusheng adalah salad yang berisi sayuran seperti lobak dan wortel yang diiris tipis ditambah dengan potongan ikan tuna yang dibumbui minyak goreng, merica, dan minyak wijen.
Ada cara unik untuk menyantap makanan ini, yaitu seluruh anggota keluarga harus secara bersama-sama mengaduknya dan mengangkat dengan sumpit setinggi-tingginya.
Filosofinya adalah semakin tinggi Yusheng terangkat, maka akan semakin banyak harapan dan cita-cita yang akan tercapai di tahun baru ini. Selain itu, karena makanan ini dihidangkan dan disantap bersama-sama, Yusheng juga menjadi simbol kebersamaan dan keakraban.
Mi goreng disebut juga sebagai mie panjang umur karena bentuknya yang panjang. Maka dari itu, mi jadi makanan yang wajib dihidangkan saat Imlek, nih. Selain panjang umur, mi juga punya filosofi lainnya.
Dipercaya kalau mi melambangkan kebahagiaan, berkah, dan rezeki yang nggak putus-putus. Maka dari itu, saat merayakan imlek usahakan mi nggak terputus, bahkan saat memakannya juga nggak boleh dipotong.
Nggak hanya makanan berat, saat Imlek juga disediakan dessert berupa manisan, lho. Biasanya, manisan ini akan dihidangkan di dalam kotak berbentuk segi delapan dan terdiri atas delapan jenis manisan. Angka delapan ini menurut kepercayaan merupakan lambang kebahagiaan dan rezeki yang infinity, alias nggak putus-putus.
Nah, delapan manisan yang dipilih juga punya filosofinya masing-masing, lho. Misalnya, kelapa kering yang merupakan simbol persatuan, manisan lengkeng sebagai simbol keturunan, leci yang menggambarkan keterikatan keluarga, melon sebagai simbol kesehatan, jeruk kumquat lambang kemakmuran, kacang tanah simbol panjang umur, serta semangka merah yang menggambarkan kebahagiaan.
Buah yang mudah ditemukan di mana-mana ini juga wajib dihidangkan saat perayaan Imlek, nih. Itu karena dalam bahasa Mandarin, kata ‘jeruk’ mirip seperti kata ‘kemakmuran’.
Selain itu, warnanya yang seperti emas serta bentuknya yang bulat dipercaya dapat membawa keberuntungan dan rezeki. Apa pun jenis jeruknya, entah jeruk Mandarin, jeruk Medan, atau lemon, pastikan jeruk yang dipilih memiliki warna hampir menyerupai emas, ya.
Selanjutnya adalah ikan utuh dari kepala sampai ekor. Dalam bahasa Mandarin, kata ‘ikan’ mirip seperti kata ‘kelebihan’. Urutan makannya juga nggak boleh salah, karena ikan harus dimakan paling akhir dalam perayaan Imlek. Ini karena ikan menjadi simbol rezeki lebih di pengujung tahun.
Selain itu, ikan juga menjadi lambang keberuntungan yang nggak diduga-duga, lho. Sebaiknya ikan diolah dengan cara direbus atau dikukus sebelum dihidangkan.
Selain kue keranjang, lapis legit juga jadi kudapan wajib saat Imlek, nih. Dengan bentuknya yang berlapis-lapis, diharapkan makanan manis dan legit ini bisa memberikan rezeki yang berlapis-lapis atau terus-menerus. Rasanya yang manis juga menjadi doa untuk kehidupan manis pula di tahun yang akan dijalani.
Camilan yang berasal dari biji bunga matahari atau biji labu ini ternyata juga punya filosofi bagi masyarakat Tionghoa, lho. Disebut-sebut kalau kuaci bisa memberikan kesuburan serta harapan agar yang memakannya segera mendapatkan keturunan.
Selanjutnya adalah sup yang terbuat dari delapan bahan utama, yaitu ikan, udang, kerang kering, jamur hitam, abalone, jamur tungku, teripang, dan kacang ginkgo. Berdasarkan kepercayaan Tionghoa, angka delapan ini menjadi simbol kesempurnaan, kesatuan, serta harapan akan keberuntungan yang nggak terputus.
Selain itu, Imlek biasanya dirayakan pada saat musim hujan atau musim dingin. Maka dari itu, hidangan sup ini diharapkan akan memberikan kehangatan bagi yang memakannya.
Kue mangkok juga sering kita jumpai di acara-acara perayaan Imlek, nih. Walau memiliki banyak warna, tapi yang biasanya digunakan saat Imlek adalah kue mangkok berwarna merah, karena warna itu melambangkan kebahagiaan.
Selain itu, bentuk kue mangkok yang merekah di bagian atasnya juga menjadi lambang rezeki yang terus berkembang, lho.
Teh telur adalah telur yang direbus bersama teh dan kecap asin sehingga menghasilkan rasa yang manis dan gurih. Nah, teh telur ini menjadi lambang kesuburan dan harapan akan kesejahteraan di sepanjang tahun yang baru.
Biasanya saat perayaan Imlek juga dihidangkan bebek atau ayam panggang yang disajikan dalam keadaan utuh. Ini melambangkan harapan agar setiap keluarga akan tetap utuh dan bahagia di sepanjang tahun yang baru. Selain itu, makanan ini juga menjadi simbol kesetiaan, lho.
Setelah melihat makanan yang sering disajikan saat perayaan Imlek, lalu apa saja, ya, makanan yang menjadi pantangan dan justru nggak boleh dihidangkan?
Seperti yang sebelumnya disebutkan, ikan adalah lambang rezeki. Maka dari itu, ikan harus dihidangkan secara utuh dan nggak boleh dipotong-potong, dengan harapan rezeki yang mengalir akan datang secara terus-menerus. Nah, urutan memakannya juga harus mendahulukan orang yang lebih tua, lho.
Menyajikan ayam atau bebek secara nggak utuh juga jadi pantangan saat Imlek, nih. Apalagi, sayap diyakini akan membuat keberuntungan atau hoki terbang menjauh.
Pare atau peria beserta makanan pahit lainnya juga tabu dimakan saat Imlek. Berbanding terbalik dari makanan manis dengan harapan kehidupan yang manis pula, makanan pahit dianggap sebagai simbol nasib sial dan kesengsaraan. Makanan asam juga sebaiknya dihindari, ya.
Tahu putih juga ternyata jadi makanan pantangan saat Imlek, nih. Kenapa, ya? Nah, ternyata warna putih jadi lambang ketidakberuntungan dalam tradisi China, bahkan melambangkan kematian. Maka dari itu, makanan berwarna putih lainnya seperti putih telur atau keju putih sebaiknya juga dihindari di hari Imlek.
Di zaman dahulu, cumi-cumi digunakan sebagai simbol pemecatan kepada karyawan yang berfungsi menjadi pemberitahuan nggak langsung. Ini karena bentuknya yang mirip selimut, sehingga karyawan diminta untuk segera berkemas. Karena filosofi negatifnya inilah yang membuat cumi-cumi enggan dihidangkan saat hari perayaan.
Karena kepiting berjalan miring, masyarakat Tionghoa enggan menghidangkannya saat Imlek, nih. Karena harapannya hewan laut yang dihidangkan adalah yang bergerak maju, sehingga kehidupan juga turut maju.
Lebih parah dari kepiting, lobster justru bergerak mundur! Maka dari itu, menjadi pantangan besar menghidangkan lobster saat Imlek, karena melambangkan kehidupan yang berjalan mundur dan bahkan melambangkan kesialan.
BACA JUGA:
Roti dengan rongga atau lubang-lubang di dalamnya juga sebaiknya nggak dihidangkan, nih. Lebih baik pilihlah roti yang bertekstur padat, seperti kue keranjang dan kue mangkok.
Masyarakat Tionghoa masih ada yang percaya kalau roti dengan rongga atau lubang mendekatkan kematian pada setiap yang memakannya.
Bagi anak kost yang suka nyabu alias nyarap bubur, kamu harus menghentikan kebiasaan ini di hari Imlek. Pasalnya, sarapan bubur dianggap jadi kebiasaan orang yang kurang mampu. Nah, makanya, mengikuti kebiasaan itu dikhawatirkan bisa mendatangkan nasib buruk.
Selain bubur, daging sebaiknya juga nggak dimakan saat sarapan untuk menghormati para dewa, nih.
Pantang banget untuk menyajikan ikan tanpa kepala dan ekor atau ayam tanpa kepala dan ceker. Makanan-makanan ini harus dihidangkan secara utuh dari ujung kepala sampai ujung badan. Hal ini menggambarkan rezeki dan keberuntungan yang utuh serta menandakan kebersamaan.
Nah, itu dia beberapa makanan yang wajib dan tabu saat Imlek dan filosofinya. Kalau kamu paling suka makan apa, nih, saat perayaan Imlek? Share di kolom komentar, yuk!
Cari kost yang nyaman dan estetik sekarang gampang. Tinggal buka aplikasi atau kunjungi website Rukita. Tersebar di berbagai kota di Indonesia, tinggal di Rukita dijamin #SenyamanDiRumah. Coba cek Rukita Little House Tomang, deh.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo, Twitter di @Rukita_Id, dan TikTok di @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.