legenda sepak bola
Sebelum nonton Piala Dunia 2022, yuk, cari tahu legenda sepak bola yang berhasil menjuarainya di sini!
Kalau berbicara tentang sepak bola, ada banyak nama pemain yang memiliki skill hebat serta prestasi yang mentereng di kancah internasional. Tidak hanya mampu tampil memukau bersama klubnya, mereka juga kerap tampil menggila dan meraih gelar bersama tim nasional, termasuk di ajang Piala Dunia.
Piala Dunia yang diselenggarakan 4 tahun sekali memang selalu menjadi ajang pembuktian bagi para pesepakbola dunia untuk memberikan penampilan terbaik mereka demi meraih gelar bergengsi tersebut. Bisa mendapatkan gelar tersebut tentunya akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, apalagi tidak banyak pesepakbola hebat dunia yang mampu memperoleh trofi Piala Dunia semasa menjadi pemain.
Lantas siapa saja pemain legenda sepak bola dunia yang pernah merasakan mengangkat trofi Piala Dunia semasa kariernya menjadi pemain? Simak artikel ini sampai habis, ya!
Ada beberapa nama pemain legenda sepak bola dunia yang berhasil menjuarai trofi Piala Dunia bersama tim nasionalnya. Bahkan, mampu meraih gelar tersebut lebih dari dua kali.
Siapa sajakah sosok pemain tersebut? Yuk, cek selengkapnya di bawah ini!
Sir Bobby Charlton menjadi bagian penting dalam perjalanan Timnas Inggris di Piala Dunia 1966 hingga menjadi juara. Salah satu pemain legenda sepak bola tim nasional Inggris dan klub Manchester United ini memulai karier sepak bola pertamanya ketika bergabung bersama The Red Devils di usia ke-15, sedangkan debutnya bersama tim nasional Inggris bermula di tahun 1958.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini lahir pada tahun 1937 dan menjadi satu-satunya pemain Inggris yang mampu tampil dalam empat turnamen Piala Dunia, yaitu 1958, 1962, 1966, dan 1977. Bahkan, dirinya menjadi salah satu pemain kunci saat Inggris menaklukkan Jerman Barat sehingga mampu menjuarai Piala Dunia 1966.
Pada tahun yang sama, Sir Bobby Charlton juga memenangkan Ballon d’Or, sebuah penghargaan bagi pesepakbola terbaik yang diadakan setiap tahunnya.
Sir Bobby Charlton telah mencatatkan namanya dengan 106 pertandingan bersama Inggris dan menyumbangkan 49 gol sekaligus menjadi top scorer kedua sepanjang masa dari The Three Lions. Pada tahun 1973, dirinya pun memutuskan untuk pensiun di usia ke-36 tahun di klub yang sama saat dirinya mengawali karier sebagai pesepakbola profesional.
Manchester United pun memberikan penghormatan dengan membangun patung dirinya yang berdiri megah bersama patung George Best dan Denis Law di depan stadion Old Trafford. Tidak hanya itu, namanya juga tercatat di dalam England Football Hall of Fame pada tahun 2002 silam.
Edson Arantes do Nascimento atau lebih dikenal dengan sebutan Pele, lahir pada 23 Oktober 1940 di Tres Coracoes, Brazil. Dirinya mengawali karier sepak bola profesionalnya ketika berusia 15 tahun dengan bergabung di Santos, klub sepak bola asal Brazil.
Di klub tersebut, dirinya pun melakukan debut dengan langsung mencetak empat gol. Lalu, dirinya semakin dikenal dunia dengan ketika keikutsertaannya di ajang Piala Dunia 1958 di Swedia.
Saat itu, dirinya baru berusia 17 tahun dan menjadi satu-satunya pemain termuda bagi tim Samba pada ajang tersebut. Meski masih berusia muda, Pele menjadi salah satu pahlawan ketika Brazil menjuarai Piala Dunia 1958 untuk pertama kalinya.
Pada ajang tersebut, dirinya menyumbang enam gol termasuk hat-trick di laga semifinal melawan Prancis dan 2 gol saat Brazil menantang Swedia di laga final.
Empat tahun kemudian, pemain legenda sepak bola dunia tersebut sukses mengantar Brazil untuk kembali menjuarai Piala Dunia tahun 1962 dan 1970. Bahkan, ini menjadikannya sebagai satu-satunya pemain yang berhasil menjuarai tiga Piala Dunia.
Sepanjang karier profesionalnya, Pele telah berhasil mencetak 1.281 gol dari 1.363 pertandingan, termasuk 77 gol untuk tim nasional Brazil. Pele pun dijuluki dengan sebutan Perola Negra atau Black Pearl karena kehebatan dan bakat yang dimilikinya.
Hingga saat ini, Pele selalu dikenal sebagai salah satu legenda pemain sepak bola terbaik sepanjang masa. Pada tahun 1974, dia akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu di klub sepak bola Amerika, bernama New York Cosmos.
Apakah kamu masih ingat dengan sebutan “Gol Tangan Tuhan”? Seakan sebutan tersebut akan langsung teringat ketika kita mendengar nama Diego Maradona.
Legenda sepak bola Argentina ini memang sangat kental kaitannya dengan gol kontroversial tersebut. Gol itu dicetaknya ketika melawan Inggris pada perempat final Piala Dunia tahun 1986.
Bukannya menyundul bola, dirinya malah menjebol gawang Inggris menggunakan tangan kirinya. Beruntungnya, tidak ada wasit yang melihat dan menganulir gol tersebut.
Tidak hanya itu, Maradona juga dikenal dengan gol spektakulernya ketika berhasil menggiring bola seorang diri melewati beberapa pemain dari tengah lapangan sebelum menjebloskannya ke gawang Inggris. Gol itu pun mampu membawa Argentina untuk lolos ke babak semifinal.
Pemain yang lahir di Buenos Aires tersebut menjadi pemain termuda di skuad Argentina ketika menjalani debutnya sebagai pemain profesional di usia 16 tahun. Maradona telah bermain sebanyak 91 kali dan melesakkan 34 gol bersama tim nasional Argentina.
Selain sukses bersama tim nasional Argentina, Maradona juga berhasil mengantarkan klubnya, Napoli untuk meraih gelar juara Serie A Italia untuk pertama kalinya dalam sejarah dan trofi UEFA perdananya. Maradona pun menyudahi perjalanannya bersama Napoli pada tahun 1991 dan kemudian bergabung ke klub asal Spanyol, Sevilla.
Pada 25 Oktober 1997, Maradona memutuskan untuk gantung sepatu dari dunia sepakbola. Selama kariernya sebagai pemain, Maradona telah berhasil meraih total sebanyak 11 trofi bergengsi yang salah satunya adalah Piala Dunia 1986.
Selain itu, namanya juga tercatat dalam FIFA Player of the 20th Century bersama dengan Pele. Setelah 11 tahun memutuskan pensiun dari dunia sepak bola, Maradona akhirnya didaulat menjadi pelatih tim nasional Argentina pada November 2008 hingga Juli 2010 sebelum wafat di tahun 2020 silam.
BACA JUGA:
Memiliki skill mumpuni yang disertai dengan jiwa kepemimpinan di atas rata-rata, membuat pemain legenda sepak bola asal Jerman, Franz Beckenbauer dijuluki “Sang Kaisar” oleh rekan setimnya. Kontribusi besarnya bagi negara dan klub yang dibelanya, selalu memiliki tempat tersendiri bagi publik Jerman.
Lahir pada 11 September 1945, Beckenbauer telah bermain untuk tim junior SC Munich pada usia sembilan tahun. Memang sejak kecil dirinya bertekad untuk menjadi pemain tim senior Bayern Munchen dan pada akhirnya mimpinya tersebut pun tercapai.
Gelar pertama Bundesliga berhasil diraihnya bersama FC Hollywood pada musim 1968/1969. Bahkan, dirinya berhasil mempersembahkan tiga gelar Bundesliga secara berturut-turut bagi Bayern sejak tahun 1972.
Setelah sukses di level klub bersama Bayern Munchen, dirinya tampil cukup mengesankan di Piala Dunia 1966 dan berhasil menjadi pemain muda terbaik. Meski gagal di partai puncak setelah dikalahkan Inggris, dirinya terus berjuang dan kembali tampil memperkuat Jerman Barat di Piala Dunia 1970 yang berlangsung di Meksiko.
Sayangnya, dirinya belum berhasil membawa Jerman Barat menjadi juara Piala Dunia setelah kalah di partai semifinal melawan Italia. Barulah 4 tahun berselang, tepatnya di Piala Dunia 1974, Beckenbauer berhasil membawa skuat Die Mannschaft menjuarai Piala Dunia setelah mengalahkan Belanda di partai final.
Hamburger SV adalah klub terakhir yang dibelanya sebelum memutuskan gantung sepatu pada tahun 1982. Selama kariernya sebagai pemain, Beckenbauer telah meraih banyak penghargaan individu, mulai dari Pemain Terbaik Jerman hingga gelar Pemain Terbaik Dunia, Ballon d’Or.
Apabila Maradona sering dikaitkan dengan gol kontroversialnya, maka kamu akan dengan mudah mengingat Zinedine Zidane ketika aksinya melakukan sundulan terhadap Marco Materazzi. Hal tersebut terjadi ketika Prancis melawan Italia di ajang Piala Dunia 2006.
Zidane pun harus keluar lapangan setelah menerima kartu merah dan merelakan Italia menjadi pemenang pada laga tersebut melalui adu penalti. Laga tersebut pun menjadi laga terakhirnya bersama tim nasional Prancis setelah dirinya memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola.
Terlepas dari kejadian tersebut, Zidane adalah ikon dari sepak bola Perancis yang selalu dikagumi hingga saat ini. Pemain gelandang yang sering disapa Zizou ini telah banyak memenangkan trofi, baik bersama klubnya maupun tim nasional Prancis.
Zidane berhasil mengantarkan Les Bleus untuk menjadi juara pertama kalinya di Piala Dunia 1998 berkat dua gol yang fantastisnya saat melawan Brazil. Pada saat itu, Zidane pun disambut bak pahlawan oleh para publik Perancis. Selain itu, dirinya juga berhasil meraih gelar Pemain Terbaik Dunia, Ballon d’Or pada tahun 1998.
Selain bersama tim nasional Prancis, Zidane juga sangat sukses ketika membela klubnya, yaitu Juventus dan Real Madrid. Zidane berhasil membantu tim Nyonya Tua memenangkan Intercontinental Cup, European Super Cup, dan juara Serie A.
Pada musim 2001/2002, dirinya menjadi pemain termahal di dunia setelah menjalani proses transfer ke Real Madrid. Pemain keturunan Aljazair tersebut pun berhasil menjuarai Liga Champions di musim pertamanya bersama Real Madrid dan membawa pulang penghargaan UEFA Best Player.
Setelah sukses menjalani karier sebagai pemain sepak bola, Zidane mencoba peruntungan untuk menjadi pelatih. Dirinya pun ditunjuk sebagai pelatih klub raksasa Spanyol yang pernah dibelanya, yaitu Real Madrid di musim 2015/16.
Pada saat itu, dirinya berhasil membawa Real Madrid sukses menjadi juara La Liga di musim 2016/17. Tidak hanya itu, dirinya juga mengantarkan Los Blancos menjadi klub terbaik di dunia dengan meraih trofi prestisius, Liga Champions selama tiga musim berturut-turut.
Itulah beberapa nama pemain legenda sepak bola dunia yang pernah menjuarai Piala Dunia. Tidak hanya tampil ganas bersama klubnya, mereka juga mampu membantu negaranya meraih trofi bergengsi yang hanya diadakan empat tahun sekali tersebut.
Di antara beberapa nama pemain legenda sepak bola di atas, mana yang merupakan idola kamu? Atau kamu punya nama pesepakbola legenda lain yang belum masuk daftar ini? Coba tuliskan di kolom komentar, ya!
Sekarang cari kost semudah itu, lho! Hah, kok bisa? Dengan aplikasi Rukita, kamu bisa cari, booking, dan bayar kost dengan gampang dan juga cepat pastinya. Mau komplain atau request layanan lainnya juga bisa banget, lho!
Sekarang kamu nggak perlu repot dan pusing lagi cari tempat untuk ngekost, deh. Mau kost di Depok ada, kost di Denpasar Bali juga ada, bahkan kost di Palembang pun bisa kamu temui di Rukita.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di@Rukita_Indo, Twitter di@Rukita_Id, dan TikTok di @rukita_iduntuk berbagai info terkini serta promo menarik!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.