Baru-baru ini Presiden Joko Widodo membagikan kabar mengenai skema vaksinasi massal Covid-19. Salah satu hal yang diumumkan di sini adalah kelompok dan urutan prioritas penerima vaksin Covid-19 di tahun 2021 nanti. Instruksi dalam rapat terbatas ini dilaksanakan untuk membahas pemulihan ekonomi nasional.
Seluruh negara, termasuk Indonesia, tentu memiliki standar dalam pembagian vaksin massal dengan daftar kelompok yang diprioritaskan. Kelompok priotitas ditentukan berdasarkan data dari perkembangan dari vaksin sendiri.
Mungkin, nih, ke depannya prioritas usia bisa diubah tergantung dari perkembangan vaksin apakah aman bagi anak dan lansia. Diharapkan vaksin bisa diterima oleh semua kelompok usia, ya. Bagi pemerintah Indonesia akan ada 6 kelompok yang didahulukan, yuk, cari tahu!
Berbagai Kelompok Prioritas Penerima Vaksin Covid-19
Vaksin tidak bisa diberikan serentak kepada seluruh penduduk karena jumlah yang terbatas. Maka dari itu, skala prioritas harus dilakukan setidaknya di masa pandemi ini untuk menekan dan menghilangkan penyebaran. Yuk, baca lebih lanjut!
1. Kolompok prioritas pedoman WHO
Dalam pedoman WHO dan NASEM, kelompok prioritas yang harus menerima vaksin terlebih dahulu adalah tenaga medis yang dibarengi oleh kelompok rentan. Kelompok rentan adalah individu dengan riwayat penyakit tertentu.
Pekerja industri esensial seperti petugas transit publik yang harus kontak dengan banyak orang akan masuk prioritas kedua. Orang di lokasi padat seperti penampungan dan tunawisma juga bisa mendapat akses vaksin awal.
Masyarakat umum yang muda, bukan pekerja esensial maupun pemerintah, serta masih sehat dan tidak memiliki risiko terpapar berada di urutan terakkhir. Apakah pedoman ini sama dengan Indonesia? Tidak juga, yuk, baca pembagian prioritas di Indonesia!
2. Kelompok 1 Indonesia: garda terdepan
Menurut data dari pemerintah Indonesia, nih, garda terdepan akan menjadi prioritas. Garda terdepan di sini adalah petugas medis, paramedis contact tracing, TNI/Polri, dan aparat hukum dengan jumlah total 3.497.737 orang.
Petugas medis dan paramedis memang menjadi prioritas di mana-mana melihat risiko pekerjaan mereka yang memang bersentuhan langsung dengan pasien. Kalau sudah tertular tanpa mengetahuinya maka mereka bisa saja menularkan kepada pasien lain dan keluarga masing-masing dengan mudah.
TNI, Polri, dan aparat hukum juga penting karena tugas mereka yang bersentuhan langsung dengan masyarakat umum atau sipil. Karena mereka terus turun di lapangan dan bekerja saat pandemi, menurunkan potensi infeksi pada kelompok ini bisa membantu masyarakat sekaligus mendukung berjalannya fungsi perlindungan dan penegakan hukum dalam negara.
3. Kelompok 2 Indonesia: tokoh masyarakat
Yang mungkin cukup berbeda dari panduan internasional adalah kelompok ini. Tokoh masyarakat yang disebutkan adalah tokoh agama, tokoh masyarakat budaya/adat, perangkat daerah dari ketua RT sampai camat, dan sebagian pelaku ekonomi dengan jumlah total 5.624.016 orang.
Indonesia memiliki budaya kemasyarakatan yang berbeda. Kita sangat mementingkan faktor agama, adat, dan kepemimpinan masyarakat. Orang-orang ini menjadi panutan banyak masyarakat dan sering bersentuhan langsung sehingga pemberian vaksin kepada kelompok ini sangat penting untuk melindungi masyarakat di sekelilingnya.
4. Kelompok 3 Indonesia: tenaga pendidik
Guru yang sering merasa tidak begitu dihormati, ternyata masuk juga dalam jajaran prioritas 3 besar! Di dalam kelompok ini, guru dan tenaga pendidik dari PAUD/TK sampai perguruan tinggi akan menerima imunisasi. Jumlah total dari kelompok ini sejumlah 4.361.197 orang.
Semenjak pandemi, tuh, kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring. Hal ini menjadi masalah baru karena ketidaksiapan teknologi maupun kemampuan dari guru dan murid. Tak semua daerah dan individu juga memiliki akses merata ke internet.
Maka dari itu, tenaga pendidik di semua tingkat pendidikan menjadi prioritas agar kegiatan belajar-mengajar secara berkala bisa berangsur normal. Kalau angka penyebaran di sekolah bisa ditekan maka kemungkinan semua bisa belajar bareng lagi, kan?
5. Kelompok 4 Indonesia: aparatur pemerintah
Kelompok aparatur pemerintah daerah, pusat, dan legislatif mendapat urutan keempat dengan total jumlah 2.305.689 orang. Mereka memang penting untuk menjalankan fungsi negara meski jarang kontak dengan masyarakat umum.
Mereka diprioritaskan sesudah tenaga medis, pelaku usaha esensial, tokoh masyarakat, dan tenaga pendidik karena tanggung jawab terhadap masyarakat umum lebih banyak. Dengan imunisasi ini, tuh, diharapkan penyebaran dalam klaster RS, sekolah, dan kantor pemerintahan, serta perkantoran esensial bisa diminimalisasi.
6. Kelompok 5 Indonesia: peserta BPJS dan penerima bantuan iuran
Akhirnya, nih, kelompok masyarakat biasa hadir juga. Kelompok ini memiliki jumlah terbanyak yaitu 86.622.867 orang. Seluruh peserta BPJS dari kelas 3 sampai kelas 1 dan penerima BPI memiliki hak untuk mendapatkan vaksin prioritas ke-5.
Dengan jumlah terbesar, ya, kelompok ini akan menekan penyebaran umum ketika jajaran esensial negara sudah kebal dan bisa menangani semua masalah dengan mulus lagi. Diharapkan imunitas kelompok atau herd immunity terkontrol diharapkan bisa terjadi setelah mendapatkan vaksin.
7. Kelompok terakhir: masyarakat non-BPJS dan pelaku ekonomi lain
Kelompok ini juga berjumlah cukup besar yaitu sebanyak 57.548.500 orang. Alasan kenapa mereka diprioritaskan terakhir tentu karena pemerintah mendahulukan para peserta BPJS yang merupakan program pemerintah.
Pelaku ekonomi nonesensial yang tidak menjadi anggota BPJS juga termasuk prioritas terakhir. Mereka bukan dianggap tidak penting, namun jika kelompok sebelumnya sudah imun terlebih dahulu maka risiko kelompok ini untuk tertular tentunya akan semakin minim.
8. Jumlah vaksin
Dari data di atas, ya, berarti ada 160 juta jiwa target dari penerima vaksin Covid-19 nantinya. Angka ini memang bukan angka penuh warga indonesia. Namun, mengingat jumlah vaksin terbatas maka dibutuhkan sekitar 50-70% warga yang imun untuk menurunkan, bahkan melenyapkan virus dengan metode imunitas kelompok terkontrol.
Satu orang nanti akan mendapatkan 2 dosis vaksin dengan jarak suntik 14 hari untuk mencapai imunitas. Ada 2 jenis vaksin yang akan didistribusikan di Indonesia yaitu Sinovac-Biofarma dan Sinopharm dari UAE yang pernah ditulis dalam artikel vaksin Covid-19.
Vaksin Sinovac akan diberikan kepada 102.451.500 kelompok prioritas, sedangkan Sinopharm akan diberikan kepada 27 juta sasaran. Nah, 30 juta warga lainnya kemungkinan akan mendapatkan vaksin dari GAVI-CEPI sambil menunggu kabar lebih lanjut.
Mari kita sama-sama berharap bahwa rencana imunisasi massal bisa segera terlaksana pada tahun 2021 agar kehidupan bisa kembali normal. Selain itu, mari kita juga berharap agar vaksin ini bisa secara efektif mengakhiri pandemi Covid-19.
Apakah kamu mau menerima vaksin Covid-19 ini? Bagikan pendapatmu di kolom komentar. Ingat bahwa vaksin tak hanya melindungimu, namun para kelompok rentan yang tidak bisa menerima vaksin, ya!