Apakah kebiasaan ‘sehat’mu sudah benar?
Belakangan ini semakin banyak orang yang berusaha menerapkan pola hidup sehat. Terutama di masa pandemi Covid-19 ini yang mengharuskan kita untuk selalu menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh.
Berbagai kebiasaan yang dianggap sehat pun dilakukan, mulai dari menggunakan hand sanitizer, mengonsumsi vitamin, hingga pola makan sehat. Namun, tahukah kamu kalau kebiasaan ‘sehat’ tersebut justru bisa mengganggu kesehatan karena berbagai faktor?
Menerapkan gaya hidup sehat dan bersih memang hal yang baik untuk investasi kesehatan kita. Namun, jika tidak memperhatikannya dengan baik, bisa-bisa yang tadinya bertujuan untuk menghindari penyakit, tuh, malah bisa menyebabkan bahaya bagi tubuh!
Apakah kamu menyadarinya? Langsung saja cek 10 kebiasaan sehat yang ternyata berbahaya berikut!
Hand sanitizer sudah menjadi benda yang wajib dimiliki di masa pandemi Covid-19 ini. Bentuknya yang mungil menjadi alternatif praktis untuk membersihkan tangan saat berpergian.
Sayangnya, tak jarang kita jadi terbiasa menggunakan hand sanitizer alih-alih mencuci tangan dengan air dan sabun mengalir. Walau kebiasaan membersihkan tangan ini baik, tapi penggunaan hand sanitizer yang berlebihan bisa berbahaya, lho!
Menurut penelitian pada 1999 dalam jurnal “Clinic Microbiology Reviews”, terlalu sering menggunakan hand sanitizer dapat membuat bakteri atau kuman menjadi kebal. Akibatnya, penggunaan hand sanitizer menjadi nggak efektif lagi.
Selain itu, kandungan alkohol pada hand sanitizer juga bisa membuat kulit tangan kita cepat kering. Jadi, jika situasinya memungkinkan lebih baik pilihlah cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, ya!
Pasti kamu sudah tak asing lagi dengan anjuran untuk rajin minum air putih setiap hari, bukan? Rajin minum air putih memang sangat baik, tapi kalau terlalu berlebihan bisa mengakibatkan penyakit hiponatremia, lho!
Hiponatremia merupakan kondisi akibat kadar elektrolit dalam darah menurun, khususnya sodium. Nah, sodium ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan di luar dan di dalam sel tubuh kita.
Jika kadar sodium terlalu rendah maka cairan akan bergerak dari luar ke dalam dan mengakibatkan pembengkakan. Hal ini tentu saja berbahaya jika terjadi pada sel-sel otak, bakan bisa berakibat fatal dan mengancam nyawa.
Dalam kondisi kronis, Hiponatremia juga bisa menyebabkan kejang, koma, hingga kematian karena adanya cairan yang menumpuk pada otak. Jadi, lebih baik minumlah air putih dalam jumlah yang sesuai dan wajar saja.
Perlu diingat, kebutuhan minum air putih setiap orang berbeda-beda. Terdapat faktor-faktor yang menentukannya, mulai dari aktivitas, berat badan, cuaca, kondisi kesehatan, hingga kehamilan dan menyusui.
Menurut The National Academies of Sciences, pria berusia 19-30 tahun lebih baik minum air putih 3,7 liter per hari. Sementara itu, bagi wanita pada rentang usia yang sama, yakni 2,7 liter per hari.
Nah, bagi orang yang berusia lebih tua, wanita hamil, atlet, atau dalam kondisi sakit butuh lebih banyak asupan air putih setiap harinya. Jadi, mulai sekarang sesuaikan asupan cairanmu sewajarnya saja, ya!
Siapa, nih, yang suka keramas setiap hari? Keramas setiap hari mungkin terasa menyegarkan serta membuat rambut selalu harum dan bersih. Namun, kebiasaan ini ternyata nggak sepenuhnya baik untuk dilakukan.
Keramas setiap hari dapat menyebabkan kulit kepala kehilangan minyak alami. Padahal, minyak alami ini berfungsi untuk menjaga rambut tetap berkilau dan sehat.
Alih-alih menjadi sehat, ya, keramas setiap hari juga bisa menyebabkan rambut mudah bercabang, pecah-pecah, dan kusam. Duh, pasti nggak mau, kan? Agar ini nggak terjadi, sebaiknya keramaslah 3-4 kali per minggu atau 2 hari sekali.
Minum suplemen vitamin merupakan salah satu cara untuk menjaga imunitas tubuh, apalagi di tengah pandemi seperti ini. Bahkan ada saja orang yang mengonsumsi berbagai macam vitamin untuk memenuhi nutrisi tubuh.
Namun, walaupun terdengar sehat sebenarnya kebiasaan minum suplemen vitamin bisa menimbulkan dampak negatif. Hal tersebut bisa terjadi jika kita mengonsumsinya sembarangan dan tanpa rekomendasi dokter.
Misalnya, terlalu banyak mengonsumsi vitamin C bisa mengakibatkan kram perut, mual, hingga diare. Tak hanya itu, asupan selenium yang berlebihan juga bisa mengakibatkan kelelahan, sakit perut, rambut rontok, bahkan kerusakan saraf ringan.
Jadi, sebaiknya kita boleh konsumsi vitamin atau tidak, nih? Tentu saja boleh! Namun, lebih baik konsultasikan dulu kepada dokter dan imbangi dengan gaya hidup sehat.
Ketika bersin atau batuk, sebagian besar orang pasti refleks menutup mulut dan hidung dengan telapak tangan. Selain sopan, kebiasaan ini sering kali juga dianggap ‘sehat’ karena mencegah menyebarnya droplets ke orang lain.
Namun, di masa pandemi ini pasti kamu tahu bahwa menutup mulut dengan telapak tangan saat bersin atau batuk merupakan kebiasaan buruk. Pasalnya, bakteri yang berpindah ke telapak tangan akan mudah menyebar saat kita menyentuh berbagai macam benda.
Nah, solusinya tentu saja menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau sapu tangan. Alih-alih dengan telapak tangan, kamu juga bisa menggunakan siku bagian dalam ketika batuk atau bersin.
Ingin olahraga lari, tapi nggak ingin terpapar polusi udara luar? Olahraga treadmill adalah solusinya! Sebagai jenis olahraga kardio, treadmill memiliki berbagai manfaat seperti menyehatkan otot jantung, menjaga berat badan, hingga mencegah osteoporosis.
Namun, olahraga treadmill juga bisa menyebabkan dampak negatif pada tubuh jika kita melakukannya secara berlebihan. Olahraga treadmill yang terlalu lama dapat mengakibatkan keausan pada lutut kaki.
Selain itu, terlalu lama lari di treadmill juga bisa meningkatkan risiko masalah persendian, seperti tulang punggung, pinggul, hingga sendi pergelangan kaki. Sangat berbanding terbalik dengan manfaatnya, bukan?
Lantas, berapa lama waktu yang ideal untuk olahraga treadmill? Nah, bagi pemula kamu bisa memulainya selama 15-20 menit, 3 kali seminggu. Seiring berjalannya waktu, kamu bisa menambah durasi menjadi 30-45 menit.
Apakah kamu gemar mengonsumsi makanan sehat? Kebiasaan ini memang penting dalam menjaga gaya hidup sehat, tapi kalau sampai terobsesi bisa-bisa menimbulkan bahaya, lho!
Mengonsumsi makanan sehat bisa menjadi bumerang pada tubuh yang berujung pada gangguan pola makan. Gangguan ini disebut dengan orthorexia nevosa.
Orthorexia merupakan perilaku terlalu fokus atau terobsesi pada makanan sehat. Efeknya, pengidap bisa mengalami kondisi malnutrisi yang menyebabkan anemia, ketidaseimbangan hormon, hingga penceranaan.
Selain itu, orthorexia juga bisa berpengaruh terhadap kondisi psikologis, yakni rentan mengalami kecemasan, stres hingga depresi jika konsumsi makanan sehat tidak terpenuhi. Pengidap juga kurang bisa berkonsentrasi pada hal lain karena kebiasaan meneliti makanan sehat secara berlebihan.
Untuk selengkapnya, kamu bisa intip artikel Rukita mengenai Orthorexia di bawah ini, ya!
BACA JUGA: Mengenal Orthorexia Nervosa: Ketika Obsesi Makan Sehat jadi Berbahaya
Kebiasaan sehat yang ternyata berbahaya selanjutnya adalah terlalu sering eksfoliasi kulit. Eksfoliasi kulit merupakan langkah penting untuk mengangkat sel kulit mati sehingga wajah tetap cerah dan sehat.
Sayangnya, jika kita terlalu sering melakukannya maka akan terjadi over eksfoliasi. Hal ini bisa menyebabkan lapisan atas kulit menipis sehingga mudah terjadi kemerahan, sensitif, sensasi ketarik, hingga breakout.
Lebih baik lakukanlah eksfoliasi kulit 2-3 kali seminggu, jangan setiap hari! Pilihlah eksfoliator yang sesuai dengan tipe kulit wajahmu dan lakukanlah dengan lembut agar tidak merusak kulitmu.
Memiliki gigi yang putih dan bersih memang impian semua orang. Namun, bukan berarti kamu jadi terlalu rajin sikat gigi setelah makan, lho!
Menyikat gigi lebih dari 3 kali dan lebih dari 2 menit per hari malah akan membuat gigi menjadi sensitif. Kebiasaan ini bisa mengakibatkan pelindung enamel gigi rusak dan jadi rentan berlubang.
Idealnya, sikatlah gigimu sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan malam hari, dan lakukanlah selama 2 menit. Ingat, jangan menggosok gigimu terlalu keras, ya!
Kebiasaan sehat yang ternyata berbahaya satu ini juga jarang disadari. Siapa sangka, kan, ternyata kebiasaan mengeringkan tangan menggunakan hand dryer ternyata bisa mengganggu kesehatan kita?
Biasanya, tuh, saat di restoran atau toilet umum kita mengeringkan tangan menggunakan hand dryer, bukan? Melakukan ini memang membuat tangan kita kering, tetapi bakteri yang ada di tangan kita jadi menyebar ke seluruh ruangan.
Nah, sebagai alternatifnya, lebih baik keringkanlah tangan menggunakan tisu bersih lalu segera membuangnya.
Itulah 10 kebiasan yang sering kali dianggap sehat namun ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan kita. Menerapkan gaya hidup sehat memang sangat baik, tapi hindarilah melakukannya secara berlebihan dan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahlinya.
Jujur, deh, apakah kamu pernah melakukan saalah satu dari kebiasaan di atas? Jangan ragu tinggalkan komentar di bawah, ya!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.