Kenali beberapa macam jenis penyakit autoimun beserta ciri-ciri dan gejalanya.
Penyakit autoimun merupakan kondisi penyakit dimana sistem kekebalan yang berada ditubuh kamu menyerang tubuh kamu sendiri secara nggak sengaja. Kenapa bisa terjadi kondisi tersebut?
Kondisi itu terjadi karena sistem kekebalan di tubuh kamu nggak bisa membedakan antara jaringan yang sehat dengan yang nggak. Nah, maka dari itu terjadilah reaksi yang bisa mengganggu jaringan yang normal di dalam tubuhmu seperti pada area kulit dan persendian.
Penyebab Terjadinya Penyakit Autoimun
Hingga saat ini, penyakit autoimun sebetulnya belum diketahui penyebab pastinya. Namun, jika dilansir dari beberapa sumber seperti Cleveland Clinic, ada beberapa faktor pemicu meningkatnya resiko terpapar penyakit autoimun.
Pertama, mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, obesitas, merokok, dan bisa juga karena faktor turunan dari keluarga. Fakta lainnya, ternyata 78% orang yang terkena penyakit autoimun adalah perempuan.
12 Jenis Penyakit Autoimun dan Kenali Gejala dan Kenali Pada Tubuh Manusia
Selain penyebabnya, ada beberapa jenis penyakit autoimun yang perlu kamu ketahui. Mulai dari gejala apa saja yang dialami ketika mengalami penyakit tersebut sampai tanda-tanda dan efeknya terhadap tubuh.
Misalnya saja, gejala yang sering dialami adalah kamu akan mudah merasa lelah, sendi dan otot sering terasa nyeri, hingga permasalahan pada sistem pencernaan. Yuk, kenali jenis penyakit autoimun yang umum terjadi.
1. Psoriasis
Penyakit pertama bernama Psioriasis, yakni penyakit yang menyerang kulit manusia dengan ditandai adanya penebalan lapisan kulit, menimbulkan kulit kering seperti sisik, hingga bercak merah karena rasa gatal yang teramat sangat.
Psioriasis biasanya terjadi di area kulit bagian lutut, tangan, siku hingga kulit kepala.Tanda-tanda awal jika terkena penyakit ini adalah kulit terasa gatal dan panas seperti terbakar.
2. Multiple sclerosis
Penyakit autoimun yang satu ini bisa dibilang merupakan penyakit yang efeknya cukup mengerikan. Dapat berpotensi merusak saraf pusat serta menimbulkan kelumpuhan pada otak secara permanen yang berdampak terhadap kinerja tubuh.
Umumnya, efek terparah bagi yang mengalami penyakit ini adalah bermasalah saat menjaga keseimbangan, nggak bisa berjalan nomal kembali hingga terjadinya lumpuh total.
3. Rheumatoid arthritis
Terjadinya peradangan dan kerusakan pada sendi ialah ciri-ciri dari penyakit RA atau Rheumatoid Athritis.
Kerusakan pada jaringan akibat penyakit ini, bisa menyebabkan rasa nyeri yang berkepanjangan atau kronis, yang dapat membuat orang tesebut tak berdaya secara perlahan. RA sendiri umumnya menyerang sendi bagian tangan, pergelangan tangan, hingga lutut.
4. Penyakit addison
Penyakit selanjutnya bernama Addison. Jenis kelainan yang menyerang kelenjar adrenal di tubuh kita. Apa itu kelenjar adrenal?
Kelenjar adrenal adalah dua buah kelenjar berukuran kecil yang berada di atas ginjal kita serta memiliki fungsi sebagai penghasil hormon. Dua kelenjar adrenal ini pun turut menghasilkan dua hormon, kortisol dan aldosteron.
Jika terkena penyakit addison, maka kelenjar nggak berfungsi maksimal dalam menghasilkan dua hormon tadi. Gejala awal yang sering muncul pada penyakit ini adalah hilangnya nafsu makan, sekujur tubuh terasa lemas hingga berat badan yang drop seketika.
5. Penyakit lupus
Penyakit ini sebetulnya memiliki kemiripan dengan penyakit autoimun lainnya, seperti mengganggu kerjanya sistem tubuh seperti paru-paru dan ginjal.
Namun, penyakit lupus juga mempunyai ciri khasnya tersendiri, yaitu munculnya bercak merah pada wajah bagian hidung dan pipi dengan bentuk yang menyerupai kupu-kupu. Biasanya, munculnya lupus dipicu oleh beberapa kemungkinan seperti alergi obat-obat hingga terpapar sinar matahari langsung.
6. Penyakit radang pada usus
Jenis selanjutnya ini merupakan peradangan pada saluran pencernaan yang cukup berat. Terbagi menjadi dua jenis, yaitu kolitis ulseratif dan penyakit crohn.
Kolitis ulseratif adalah peradangan pada usus besar hingga menuju anus. Sementara penyakit crohn merupakan peradangan pada lapisan sistem pencernaan kita.
Kedua tipe ini memiliki ciri-ciri dan gejala yang sama, seperti perut nyeri, diare hingga yang terparah mengalami pendarahan pada anus.
7. Penyakit graves
Penyakit Graves mungkin masih aneh di telinga orang awam. Lalu, seperti apakah penyakit tersebut?
Penyakit Graves adalah penyakit autoimun yang menyebabkan gangguan hipertiroid, dengan tanda tanda kulit ruam dan muncul bercak, penglihatan kabur, detak jantung nggak stabil sampai yang terparah dapat mengakibatkan menonjolnya bola mata.
8. Sindrom sjörgen
Jika kamu mengalami autoimun dengan gejala mata dan mulut yang terasa kering, kemungkinan terbesar kamu sedang terjangkit sindrom sjörgen. Sindom sjörgen adalah berkurangnya kadar air pada mata dan mulut yang menyebabkan kering tadi.
Efeknya, mata terasa perih dan gatal. Untuk area mulut, kamu akan kesulitan menelan bahkan ketika berbicara sekalipun.
9. Penyakit celiac
Serupa dengan penyakit radang pada usus, celiac pun adalah penyakit yang mengganggu sistem pencernaan di tubuh kita. Pemicunya bisa karena konsumsi gluten yang berlebihan mengakibatkan terganggunya imun di usus kecil.
Efek yang dihasilkan tadi perut terasa kembung, diare dan yang paling serius mengalami komplikasi.
10. Myasthenia gravis
Penyakit autoimun selanjutnya bernama Myasthenia Gravis, yaitu gangguan yang cukup serius dimana melemahnya sistem saraf dan otot pada seseorang pada area mata, mulut dan tenggorokan.
Biasanya, penyakit ini menghampiri wanita berusia muda dan pria di atas 50 tahun, dengan efek terganggunya penghilatan, melemahnya otot saat melakukan aktivitas, dan yang paling terasa perbedaan pada raut wajah
11. Anemia pernisiosa
Seperti yang kita ketahui bahwa anemia adalah suatu kondisi dimana seseorang kekurangan sel darah merah di dalam tubuhnya yang mengakibatkan badan terasa lemah dan kepala merasa sakit.
Apa yang membedakan dengan anemia pernisiosa? Anemia perniosa terjadi karena tubuh kita membutuhkan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah. Umumnya, penyakit ini menyerang pria dewasa hingga umur di atas 60 tahun.
12. Penyakit hashimoto
Ini adalah jenis penyakit autoimun yang terakhir bernama hashimoto. Dari namanya terlihat seperti bernuansa Jepang, karena memang jenis autoimun ini pertama kali dikemukakan oleh seorang dokter asal Jepang bernama Hakaru Hashimoto pada tahun 1912.
Gangguan penyakit ini mengakibatkan peradangan pada kelenjar tiroid yang berada di sekitar leher berbentuk seperti kupu-kupu.
Efek dari jenis penyakit ini dapat menimbulkan benjolan di leher, penyakit gondok, kelelahan, kulit menjadi kering, mudah merasakan kedinginan, serta bisa memperlebar ruas lidah.
Nah, itu tadi 12 jenis penyakit autoimun beserta gejala dan ciri-ciri yang sering dialami. Apakah kamu punya pengalaman mengalami hal semacam itu? Share di kolom komentar, ya!
Sedang mencari hunian idaman dengan fasilitas yang lengkap dan strategis dekat dengan perkantoran? Sekarang nggak perlu khawatir lagi, temukan hunian impianmu dengan mudah hanya di Rukita yang sudah tersebar di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.
Download juga aplikasi Rukita di Google Play Store atau App Store serta cek info promo menarik lainnya dengan cara follow akun Instagram Rukita di @rukita_indo dan Twitter @rukita_id