K

Kenali 7 Jenis Eating Disorder yang Paling Sering Menghantui Masyarakat | Bisa Menyebabkan Kematian!

Eating disorder atau ED memang jadi masalah serius yang sering muncul di kalangan remaja dan dewasa akibat tuntutan sosial. Idealisme bentuk tubuh maupun banyak hal lainnya bikin seseorang insecure! Jenis eating disorder juga nggak cuma satu saja, lho, ternyata ada banyak dan masing-masing punya ciri yang berbeda.

Mungkin, nih, di benak kita eating disorder hanya membicarakan soal mengurangi makanan atau diet berlebihan. Ternyata ada jenis eating disorder yang tidak bisa mengontrol porsi makan sampai kegemukan. Ya, namanya juga kelainan dalam mengonsumsi makanan.

Eating disorder juga identik dengan kelainan psikologis yang bisa jadi dipicu trauma maupun persepsi tersendiri. Mungkin saja, lho, banyak di antara kita terkena ED tanpa disadari. Dampak ED pun bisa berbahaya sehingga penting untuk dipelajari bersama!

Mengenal 7 Jenis Eating Disorder

Mari mengenal penjelasan dan penyebab dari ED dan sesudahnya kita langsung bahas tentang jenis-jenisnya. Apabila kamu dan orang terdekat mengalami ini harus segera minta bantuan profesional, ya!

1. Apakah eating disorder ?

Life After An Adult Eating Disorder - The Meadowglade
Source: themeadowglade.com

Eating disorder atau ED adalah kondisi psikologis atau kondisi kesehatan mental yang menyebabkan pola makan tidak sehat. Awalnya, mungkin muncul karena obsesi terhadap makanan sehat, ingin turun berat badan, atau mencapai bentuh tubuh standar tertentu.

Banyak kasus eating disorder yang parah akhirnya memberikan dampak buruk kepada kesehatan dan mental. Kalau seperti ini tentu si penderita bisa meninggal dunia. Ada beberapa gejala dari eating disorder, seperti membatasi makanan, makan terus tanpa berhenti, olahraga berlebihan, atau sengaja memuntahkan makanan.

2. Penyebab dari eating disorder

Link Between Social Media & Body Image | King University Online
Source: online.king.edu

Siapa saja bisa terkena ED, namun umumnya akan menyerang perempuan muda. Faktor penyebabnya bisa macam-macam, lho, termasuk genetika. Bagaimana bisa? Hal ini dibuktikan dari saudara kembar atau saudara kandung yang dipisahkan. Jika salah satunya terkena ED, ada peluang 50% saudara yang satunya juga mengalami eating disorder padahal tidak pernah bertemu.

Sifat juga menjadi faktor penyebab lainnya. Orang yang memiliki sifat perfeksionis, neuroticism, dan impulsif memiliki kemungkinan terkena ED. Neuroticism adalah orang yang selalu memandang dunia sebagai tempat yang mengancam, berbahaya, dan membuat stres. Perfeksionisme adalah sifat yang ingin mencapai kesempurnaan mutlak, sementara impulsif sendiri selalu bertindak dadakan tanpa pikir panjang.

Selain itu penyebab lain yang menyebabkan munculnya berbagai jenis eating disorder antara lain dorongan jadi kurus, budaya, maupun eksposure media yang mempromosikan idealisme bentuk badan tertentu. Namun, para ahli juga mulai menemukan perbedaan struktur di otak dan biologis yang menyebabkan orang terkena ED, terutama kalau kekurangan serotonin dan dopamin.

3. Bulimia nervosa

Bulimia Nervosa : Facts, causes, symptoms, consequences, & treatment |  FactDr
Source: factdr.com

Salah satu jenis eating disorder paling terkenal adalah bulimia nervosa. Bulimia muncul ketika masa remaja dan dewasa, serta sering terjadi pada perempuan. Biasanya, orang yang terjangkit bulimia akan makan normal dengan porsi yang banyak.

Sesudah makan banyak sekali, dia biasanya akan merasa sakit perut kekenyangan. Biasanya, sih, dia mengalami binge eating atau makan tanpa henti dan tidak terkontrol. Nah, nantinya mereka akan merasa tidak enak karena sudah makan terlalu banyak, mengonsumsi makanan nggak sehat, dan perutnya juga sakit. Sesudah itu mereka melakukan aksi ‘pemberantasan’.

Aksi pemberantasan ini termasuk memaksa muntah, puasa, minum obat pencahar agar diare, atau bahkan olahraga berlebihan. Biasanya orang dengan bulimia akan memiliki berat normal, walaupun makan dengan porsi segunung. Tentu ada efek samping dari bulima, ya, penderita bisa mengalami pembengkakan tenggorakan, pembengkakan salivary glan, kerusakan gigi, maag, dehidras,i dan gangguan hormon.

4. Anorexia nervosa

Anorexia Nervosa Comes in Plus Size – Higher BMI Does Not Guard Against  Dangerous Heart Risks
Source: scitechdialy.com

Sama seperti bulimia, anoreksia adalah jenis yang sangat terkenal dan muncul ketika orang beranjak dewasa. Penderita anoreksia selalu merasa gendut walaupun kondisinya sangat kurus dan mungkin malnutrisi. Mereka selalu menjaga berat badan, menghindari makanan tertentu, dan membatasi kalori.

Gejala anoreksia antara lain adalah:

  • Berat di bawah rata-rata dibanding banyak orang seumuran atau dengan tinggi yang sama
  • Pola makan yang dibatasi
  • Sangat takut ada kenaikan berat badan dan berusaha kurus walaupun sudah sangat underweight
  • Selalu ingin kurus dan tidak mau menjaga berat badan sehat
  • Memiliki bentuk badan idaman tertentu dan hal ini memengaruhi kepercayaan diri
  • Mengalami delusional terhadap bentuk badannya karena saat dia kurus kering saja akan tetap merasa gendut

Selain itu, umumnya orang yang mengidap anoreksia akan selalu berpikir tentang makanan dan menjaga pola makan. Berat badan mereka akan terus menurun sampai terlihat bentuk tulangnya! Rambut dan kuku rusak, serta akan tumbuh bulu tipis di sekujur tubuh. Mereka bisa mengalami kegagalan organ dalam bahkan meninggal.

5. Binge eating

Clinician Insight: Exploring the Link Between Bipolar Disorder and Binge  Eating Disorder - Psychiatry Advisor
Source: psychiatryadvisor.com

Binge eating menjadi eating disorder paling sering dialami oleh orang Amerika. Biasanya kelainan ini muncul ketika remaja dan makin buruk seiring bertambahnya usia. Orang yang mengalami binge eating memiliki gejala mirip bulimia, atau bisa juga menjadi sub-tipe anoreksia.

Jadi, mereka akan mengonsumsi banyak sekali makanan dengan porsi berlebihan dalam waktu pendek. Mereka tidak akan memuntahkan makanan sesudah melakukannya, namun akan merasa bersalah secara terus-menerus. Beberapa gejala binge eating adalah:

  • Mengonsumsi makanan dengan kuantitas berlebihan dengan cepat sampai perut sakit walaupun dia nggak lapar
  • Merasa tidak bisa mengontrol kebiasaannya
  • Merasa stres, malu, jijik, dan bersalah atas tindakannya
  • Tidak melakukan tindakan pemberantasan seperti muntah, puasa, maupun olahraga

Biasanya orang dengan binge eating akan mengalami obesitas. Hal ini akan meningkatkan komplikasi kondisi kesehatan dan bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, atau diabetes.

6. Orthorexia

Orthorexia An Obsession with Eating Pure
Source: eatright.org

Orthorexia atau orthorexia nervosa adalah sebuah kelainan makan atau eating disorder yang disebabkan oleh obsesi berlebihan terhadap makanan sehat. Berbeda dari eating disorder lain seperti anoreksia atau bulimia, ya, orthorexia terpusat pada kualitas makanan bukan kuantitas karena mereka tidak fokus pada menurunkan berat badan saja.

Orang dengan orthorexia lebih mementingkan apa yang masuk ke dalam tubuh mereka dan kesehatan dari makanan. Mereka terobsesi kepada manfaat kesehatan makanan yang dikonsumsi dan nutrisi. Mereka mungkin melakukan ini untuk kesehatan, namun bisa juga percaya karena menjaga pola makan sehat bisa ikut menjaga berat badan dengan baik.

Gejala dari orthorexia antara lain:

  • Obsesi berlebih terhadap makanan, gaya hidup sehat, dan image badan tertentu
  • Jika aturan dilanggar maka emosi akan meluap
  • Mengurangi atau mengeliminasi beberapa grup makanan
  • Khawatir akan penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat
  • Judging terhadap orang lain yang tidak menjaga makan

Orang dengan orthorexia bisa mengalami penurunan berat badan, malnutrisi, dan juga memiliki gangguan kesehatan psikologis. Hal ini karena mereka kekurangan gizi tertentu yang dieliminasi.

7. Pica

What is Pica Eating Disorder - Symptoms, Diagnosis and Treatment
Source: quitmyeatingdisorder.com

Pica merupakan ED yang tidak melibatkan makanan, biasanya yang dikonsumsi adalah es, tanah, lumpur, kapur, sabun, kertas, dan sebagainya. Pica bisa diderita siapa saja, namun biasanya muncul pada anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan penyakit mental.

Mereka bisa saja keracunan atau mengalami infeksi saat mengonsumsi substansi bukan makanan ini. Terkadang akibatnya bisa jadi fatal!

Suatu bahan bisa disebut pica kalau tidak diterima secara normal oleh lingkungan maupun budaya penderita. Jadi memang hal ini benar-benar tidak lazim dikonsumsi oleh si penderita dan lingkungannya, ya.

8. Kelainan ruminasi

Regurgitation: Causes and Treatments in Babies and Adults
Source: healthline.com

Kelainan ini merupakan eating disorder terbaru! Kelainan ruminasi menggambarkan suatu kondisi di mana seseorang memuntahkan makanan yang sebelumnya sudah ditelan dan dikunyah. Kemudian mereka mengunyah, menelan, dan memuntahkan lagi sehingga bisa dibilang seperti sapi memamah biak.

Hal ini biasanya terjadi sesudah 30 menit makan dan dia tidak muntah dengan terpaksa, namun secara alami. Gangguan ini berkembang selama bayi sampai dewasa yang bisa hilang sendiri. Pada orang dewasa harus melakukan terapi untuk menyembuhkannya.

Hal ini bisa menyebabkan penurunan berat badan dan malnutrisi parah. Orang dewasa dengan gangguan ini juga biasanya membatasi makanan yang mereka konsumsi di tempat umum. Secara natural dia akan memuntahkan kemudian mengunyah lagi agar terkesan makan banyak.

9. ARFID

ARFID: Eating Disorder Mistaken for Picky Eating
Source: healthline.com

Merupakan eating disorder yang biasanya berkembang sejak kecil hingga dewasa dan bisa terjadi kepada siapa saja. Mereka biasanya nggak punya selera makan karena bau, rasa, tekstur, warna, dan temperatur. Ciri-ciri ARFID (Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder) antara lain:

  • Menghindari atau membatasi makanan yang dikonsumsi sehingga kekurangan kalori dan nutrisi
  • Hanya makan jenis makanan tertentu dan belum tentu sehat juga (sangat picky!)
  • Tidak bisa makan dengan orang lain karena jijik melihat makanan lain
  • Kekurangan berat badan
  • Kekurangan nutrisi

Biasanya mereka bisa jadi pemilih parah saat makan atau bahkan jadi nggak mau makan sama sekali. Mereka jadi kekurangan makan karena nggak selera, dan membahayakan kondisi kesehatan mereka.


Mungkin kamu mengenal beberapa ciri-ciri di atas, baik dalam diri sendiri maupun orang lain. Ternyata, jenis eating disorder banyak macamnya, mulai dari membatasi makanan, makan berlebihan, sampai takut terhadap makanan!

Nah, jika kamu mengalami beberapa ciri-ciri awal, segera perbaiki sebelum terlambat. Apakah kamu pernah mengalami hal-hal di atas?

Chikitta Carnelian

Lifestyle content writer by day, and researcher by night. Care about mental health, the environment, and healthy lifestyle. Love pastries too much and enjoy trying different brunch places and nice bars. In the journey to consume less meat.

Leave a Reply