Ingin punya rumah dari peti kemas? Baca dulu ulasan lengkapnya, deh!
Saat ini ada tren baru dalam pilihan hunian. Biasanya, kan, hunian dibangun dari kayu, batu, semen, pasir, dan lain sebagainya. Nah, kalau bangunan satu ini menggunakan peti kemas sebagai bahan bangunan utamanya.
Awalnya, sih, tren rumah peti kemas atau kontainer hanya ada di Eropa dan Amerika saja, tapi kini di Asia pun sudah banyak orang yang memiliki rumah model ini sebagai hunian. Tak sedikit orang yang memilih mendirikan rumah kontainer daripada rumah biasa, lho.
Selain digunakan sebagai hunian, ya, rumah kontainer juga sering digunakan sebagai tempat untuk berjualan seperti kedai Brother Jonn & Sons di Bandung. Selain harganya lebih murah, hunian dari kontainer juga mudah untuk dipindahkan.
Tertarik memiliki rumah kontainer? Eits, cek dulu plus dan minus serta tips membangun rumah kontainer. Ada inspirasi desain rumah peti kemas juga, lho!
Keuntungan Membuat Rumah Kontainer
Membangun rumah kontainer tentunya memiliki beberapa keuntungan. Salah satunya adalah antigempa. Keren, ya! Selain itu masih ada beberapa keuntungan lainnya. Simak ulasan singkat di bawah sebelum kamu memutuskan untuk membangun rumah dari peti kemas, nih.
1. Kokoh dan Antigempa
Sesuai dengan namanya rumah ini terbuat dari kotak kontainer yang memiliki struktur besi. Oleh karena itu, jika terjadi gempa, konstruksi besi bisa meredam getaran dan keretakan struktur bangunan. Hal ini berbeda dari bangunan biasanya dengan konstruksi batu dan semen.
2. Mudah berpindah
Tiba-tiba kamu harus pindah tempat kerja di kota lain? Nggak usah khawatir mencari hunian baru. Salah satu keuntungan memiliki rumah kontainer adalah mudah dipindah! Modelnya yang ringkas bisa mempermudah hunian untuk berpindah lokasi. Namun, sebelum memindahkan ke tempat yang lain, harus pastikan lokasi yang baru memang memadai untuk pembangunan rumah kontainer, ya.
3. Tidak memerlukan izin bangunan
Karena tidak dibangun dari bahan rumah lainnya seperti batu dan semen, nih, rumah kontainer termasuk dalam jenis bangunan semi-permanen. Oleh karena itu, kamu tidak memerlukan IMB (izin mendirikan bangunan) karena dianggap sebagai bangunan sementara. FYI, proses perizinan IMB memakan banyak waktu dan biaya. Jadi lebih hemat, kan?
4. Harga lebih murah
Salah satu keuntungan dari membangun rumah kontainer adalah harganya lebih murah. Tentunya biaya yang dikeluarkan untuk membangun rumah peti kemas tidak terlalu banyak jika dibandingkan rumah normal berukuran sama. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 15 juta untuk kontainer bekas berukuran 20 feet dan mulai Rp30 juta untuk kontainer baru berukuran 20 feet. Semuanya bisa disesuaikan dengan bujet yang kamu punya.
5. Pengerjaan lebih cepat
Jika bangunan biasa memakan waktu pekerjaan 6 bulan hingga 1 tahun, maka rumah kontainer hanya butuh 1 – 3 bulan saja. Apalagi saat ini sudah banyak jasa pembuatan dengan tenaga profesional. Kamu bisa menanyakan rekomendasi jasa pemasangan rumah peti kemas dari teman yang juga memiliki rumah jenis ini.
6. Ramah lingkungan
Bahan baku utama rumah peti kemas bisa juga menggunakan kontainer bekas yang masih dalam kondisi bagus dan bersih. Kontainer yang sudah tidak terpakai ini dimanfaatkan sebagai sebagai tempat tinggal. Hal ini tentunya membantu mengurangi limbah kontainer.
Kekurangan Bangunan Rumah Kontainer
Meski rumah dari peti kemas memiliki keuntungan, kamu juga harus mengetahui kerugiannya jika tinggal di dalam rumah peti kemas. Simak ulasan singkatnya berikut ini!
1. Mudah panas
Material kontainer yang terbuat dari logam, tuh, membuat rumah jenis ini sangat terpengaruh oleh suhu di sekitarnya. Misalnya jika cuaca siang hari sedang panas maka rumah kontainer bisa terasa sangat pengap dan panas. Sebaliknya, nih, jika di malam hari suhu udara turun maka suhu ruangan pun jadi dingin.
2. Lokasi pengiriman masih terbatas
Untuk membawa kontainer ke lokasi penempatan, tuh, membutuhkan truk berroda dengan ukuran besar. Oleh karena itu, pengiriman kontainer masih terbatas pada tempat yang memiliki jalan besar. Pilihlah lokasi yang bisa dilalui oleh truk besar dan juga crane untuk mengangkat dan memindahkan kontainer.
3. Ukuran telah ditentukan
Seperti yang diketahui, ya, bahan baku yang digunakan adalah peti kemas dari produsen. Oleh karena itu, ukuran kontainer yang tersedia sudah ditentukan sesuai dengan ukuran standar yang ada, yakni ukuran 20 feet dan 40 feet. Kalau kamu menginginkan ukuran yang berbeda maka kamu bisa membeli lebih dari satu peti kemas dan membangun sesuai keinginan.
Tips untuk Kamu yang Ingin Membuat Rumah Kontainer
Sebelum membangun rumah dari peti kemas, ada baiknya kamu mengetahui beberapa tips dulu, nih. Agar nggak salah bangun rumah kamu juga bisa mencari referensi dari teman atau kerabat yang telah memiliki rumah kontainer terlebih dulu. Yuk, simak tips buat kamu yang ingin membuat rumah antigempa ini!
1. Pemilihan lokasi
Tentunya lokasi menjadi hal utama dalam proses pembangunan rumah kontainer. Seperti yang telah dijelaskan di atas, pilihlah lokasi rumah dengan jalan raya yang cukup luas untuk dilalui truk besar pengangkut peti kemas. Jika lokasi yang dipilih berada di gang sempit, tentunya hal ini hanya akan membuat kamu kesulitan.
2. Merancang desain rumah kontainer
Setelah mendapatkan lokasi yang tepat, nih, saatnya merancang desain rumah. Berbagai desain bisa kamu tuangkan dalam rumah kontainer, mulai dari desain rumah kontainer satu lantai, dua lantai, hingga 5 lantai! Karena nantinya peti kemas akan ditumpuk sejajar, maka kamu harus memperhatikan posisi pintu dan jendela.
3. Perencanaan utilitas dan sistem mekanis
Sama seperti bangunan rumah, ya, bangunan kontainer juga membutuhkan jalur pipa, air bersih, listrik, dan sistem pendingin udara. Rencanakan sejak awal cara meletakkan urusan utilitas dan sistem mekanis di bangunan. Jangan sampai karena kamu kelupaan merancang jalur pipa, struktur peti kemas jadi rusak.
4. Membeli peti kemas yang tepat
Saat ini sudah banyak toko-toko online yang menjual kontainer baru dan bekas. Pilihlah toko yang menjual kontainer dengan rating bagus dan tepercaya. Jangan malu untuk bertanya secara detail kepada penjual. Bahkan, kamu juga bisa mencari review peti kemasan yang bagus terlebih dahulu.
5. Mencari arsitek dan jasa pembuat rumah
Rumah kamu akan lebih terjamin jika menggunakan jasa arsitek yang berpengalaman dalam mendesain rumah kontainer. Saat ini sudah ada beberapa penyedia jasa pembuatan rumah kontainer, salah satunya adalah DHOMEZ. Pilihlah arsitek sesuai dengan bujet yang kamu miliki. Kamu juga bisa meminta rekomendasi dari teman yang sudah memiliki rumah peti kemas sebelumnya.
Inspirasi Rumah Kontainer yang Bisa Ditiru
Rumah peti kemas nggak melulu hanya disusun atau ditumpuk saja, kok. Peti kemas sebagai bahan baku bangunan juga bisa dimodifikasi dan didesain sesuai keinginan. Mulai dari villa mewah di tebing hingga rumah satu lantai yang cozy. Untuk kamu yang sedang mencari desain rumah peti kemas, berikut inspirasinya!
1. Rumah kontainer di tebing
Berada di Lombok, nih, Clay House menjadi salah satu bangunan kontainer yang ada di Indonesia. Konsep rumah ini adalah menggabungkan rumah konvensional dengan peti kemas sebagai bahan bangunan. Budi Pradono sebagi arsitek menempatkan kontainer pada kemiringan 60 derajat untuk membuat langit-langit yang tinggi di kamar tidur utama.
Kamar tidur di villa ini dikelilingi oleh kaca besar sebagai jendela. Pemandangan indah pun bisa terlihat sesaat setelah kamu membuka mata. Perpaduan kayu pada desain internior memberikan kesan hangat yang nyaman.
Tak hanya itu kolam renang pribadi juga tersedia di tempat ini, lho. Penggunaan eleman kayu dan batu memberikan kesan klasik yang mewah. Duh, jadi ingin liburan di sini. Betul?
2. Rumah Kontainer 12
Bangunan kontainer ini terletak di pedesaan Maine, Amerika. Rumah dengan luas 4.000 kaki persegi ini dibuat dari 12 kontainer, lho! Dirancang oleh arsitek Adam Kalkin, rumah ini termasuk dalam kategori hunian yang sangat lengkap. Plus, jendela besar dan lagit-langit tinggi berhasil membuat kesan lapang pada desain rumah.
Rumah ini memiliki fasilitas lengkap, empat kamar tidur, dua kamar mandi, dua tangga, dan pemanas di bawah lantai. Selain itu sofa dan meja makan juga ada di rumah kontainer ini.
Rumah kontainer yang luas dan lengkap ini tersedia untuk disewakan, lho. Apakah kamu tertarik untuk menginap di tempat ini? Tulis komentar di bawah!
3. Rumah kontainer yang sustainable
Salah satu inspirasi rumah rumah kontainer adalah Manifesto House karya arsitektur Spanyol James & Mau. Selain unik rumah ini juga terbuat dari bahan-bahan daur ulang, mulai dari peti kemas bekas hingga kayu bekas.
Rumah ini terdiri atas tiga peti kemas yang disusun dalam dua tingkat. Di lantai dasar ada ruang tamu dengan desain terbuka yang sangat luas. Ruang tamu ini juga terhubung langsung dengan teras luar yang supernyaman. Cocok banget dijadikan tempat untuk pesta BBQ bareng teman-teman.
Untuk membangun rumah ini kamu membutuhkan £ 93.000 (sekitar Rp1,4 miliar) dengan waktu pengerjaan 90 hari saja. Manifest House menampilkan rumah estetik dengan konsep ramah lingkungan dan berjangka panjang.
4. Rumah kontainer satu lantai
Apakah kamu ingin membangun rumah dari peti kemas tapi hanya satu lantai saja? Bisa juga, kok! Cordell House di Texas, bisa jadi pilihan bagi kamu yang ingin punya rumah kontainer minimalis. Rumah milik Katie dan John ini memiliki ruang tamu, kamar tidur, dapur, hingga teras yang cozy.
Untuk membangun rumah ini, sang arsitek Christopher Robertson membutuhkan 2 peti kemas besar berukuran 40 kaki dan 2 peti kemas berukuran 20 kaki. Selain itu, unsur kayu juga hadir dalam rumah berdesain country minimalis ini.
Biar makin nyaman, bagian interior juga dirancang ulang untuk menciptakan ruangan terbuka dan lapang. Warna-warna cerah pun dihadirkan untuk memberikan kesan lebih modern.
5. Menggunakan konsep “ulat bulu”
Dibangun pada 2012 Caterpillar House menggunakan 12 kontainer sebagai kerangka bangunan. Walau terlihat kecil, tapi rumah ini punya kolam renang di bagian atap, lho. Rumah “ulat bulu” ini bisa menjadi inspirasi bagi kamu yang ingin membuat rumah namun memiliki lokasi yang cukup unik seperti di pinggir tebing.
Rumah ini punya empat ruangan utama dan akan berkumpul di bagian tengah rumah. Menggunakan kemiringan alami, tentunya proses pembangunan rumah ini sangat menantang. Oleh karena itu, arsitek rumah Sebastián Irarrázaval sangat memikirkan semua aspek dengan matang. Termasuk penempatan jendela dan pintu.
Kaca-kaca besar digunakan sebagai jalan masuknya cahaya secara alami. Nggak hanya itu, ya, rumah ini juga memanfaatkan udara dingin dari pengunungan sehingga kamu bisa mengatur tingkat kesejukan sesuai keinginan.
Itulah beberapa inspirasi yang bisa kamu pertimbangkan untuk dijadikan hunian masa depan. Bukan hanya melihat desain, ya, kamu juga harus memperhatikan plus dan minus rumah itu sendiri. Jangan hanya mengikuti tren saja karena yang ada nantinya kamu malah menyesal!
Sudah mulai tertarik dengan rumah murah antigempa ini belum? Tinggalkan pendapatmu di kolom komentar, ya.