Tips

Hoarding Disorder adalah Kebiasaan Menimbun Barang Berlebihan, Ini Penjelasannya!

Hoarding disorder adalah perilaku menimbun barang berlebihan, ketahui cirinya!

Kamu suka menimbun barang yang banyak, padahal barang itu tidak digunakan? Hoarding disorder adalah sebutan bagi orang-orang seperti itu.

Kebiasaan menimbun barang berlebihan ini kalau dibiarkan bisa menjadi sampah yang membawa penyakit. Bisa disimpulkan perilaku ini tidak baik untuk dibiasakan karena akan berpengaruh pada kesehatan dan keselamatan.

Yuk, ketahui lebih jauh tentang hoarding disorder!

Hoarding Disorder adalah Kebiasaan Buruk yang Harus Diatasi

Sumber: Kompas.com

Hoarding disorder adalah kebiasaan yang awalnya terlihat biasa-biasa saja, tapi ketika barang yang dikumpulkan semakin banyak, baru terlihat secara jelas.

Barang-barang yang dikumpulkan itu sampai bisa membuat kamar atau rumah yang ditempati menjadi sempit. Bahkan barang-barang tersebut bisa saja sudah kotor atau bau dan harusnya segera dibuang.

Supaya kamu lebih tahu tentang hoarding disorder, ini dia fakta tentang perilakunya!

1. Apa itu hoarding disorder?

Sumber: psychiatryadvisor.com

Hoarding disorder adalah perilaku yang tidak langsung ada begitu saja. Hal itu terjadi karena seseorang merasa lebih aman ketika tinggal di tumpukan barang di sekitarnya, beranggapan bahwa barang itu akan dipakai nanti, atau punya kenangan yang kuat terhadap barang tersebut.

Sayangnya kebanyakan orang yang terkena hoarding disorder tidak sadar mereka terkena kelainan ini. Orang lain pun tidak akan menyadarinya, kecuali ketika mereka bermain ke rumah temannya yang terkena hoarding disorder.

Kamu yang datang ke rumah seorang yang memiliki hoarding disorder pasti langsung kaget melihat banyaknya barang yang bertumpuk, mulai dari baju, kertas, plastik, dan lainnya. Padahal sebagian besar barang itu bisa dibuang.

BACA JUGA: 8 Jenis Gangguan Mental Ini Bisa Muncul Tanpa Disadari | Kenali Gejala dan Penyebabnya

2. Faktor penyebab hoarding disorder

Sumber: Unsplash/Gadiel Lazcano

Sebenarnya faktor yang jelas untuk penyebab hoarding disorder tidak diketahui. Namun, dari kejadian yang sudah-sudah, faktor penyebab hoarding disorder adalah sebagai berikut.

  • Mereka yang memiliki masalah kesehatan mental seperti obsesif kompulsif, depresi akut, hingga skizofrenia biasanya memiliki kebiasaan menimbun barang.
  • Bisa juga berhubungan dengan kebiasaan sedari kecil, yaitu tidak pernah diajarkan membuang barang yang tidak digunakan lagi.
  • Di keluarga sebelumnya ada juga yang memiliki hoarding disorder. Perilaku ini ternyata berpengaruh pada genetik juga.
  • Punya trauma kehilangan harta atau benda yang dicintai, hal itu membuatnya ingin menjaga benda yang masih ada.
  • Memiliki pengalaman ditinggalkan oleh orang yang disayangi.

3. Hal-hal yang biasanya terjadi pada orang yang mengalami hoarding disorder

Sumber: Tribunnews.com

Penderita hoarding disoder biasanya akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut.

  • Lebih sering berada di dalam rumah. Ketika berada di luar rumah hal itu membuatnya bisa cemas secara berlebihan. Mereka punya rasa aman yang berlebihan ketika ada di rumah.
  • Tidak senang ketika ada orang yang ingin main ke rumah, pasti akan menolak terus dengan berbagai macam alasan.
  • Kesulitan ketika memilih barang yang akan disingkirkan karena beranggapan barang-barang itu masih dibutuhkan.
  • Menumpuk barang sampai benar-benar sumpek di dalam rumah, dan terlihat santai saja dengan apa yang dilakukannya itu.
  • Ketika ada orang yang menyentuh barangnya merasa cemas atau tidak suka.
  • Tidak sanggup untuk membuang barang yang dimiliki, biasanya akan merasa bersalah atau cemas.
  • Biasanya mengumpulkan barang-barang dari luar agar semakin menumpuk di rumah. Jadi, barang yang ditumpuk bisa jadi awalnya bukan barang milik pribadi.

4. Dampak dari hoarding disorder

Sumber: Unsplash/Almos Bechtold

Hoarding disorder dianggap sebagai penyakit dan bisa menimbulkan dampak-dampak berikut ini kalau tidak segera ditangani dengan baik.

  • Kebakaran rumah yang bisa membuat rumah habis. Hal itu karena adanya penumpukan barang yang berlebihan, sehingga ketika ada api yang muncul tidak ketahuan. Atau ternyata barang-barang itu mudah sekali terbakar.
  • Penderitanya bisa tertimpa barang yang ditimbun sampai jatuh. Tentu saja berbahaya untuk kepala dan bisa mengalami pendarahan otak.
  • Bisa bermasalah dengan keluarga yang tinggal serumah atau tetangga yang merasa terganggu dengan bau tidak sedap dari barang-barang yang ditumpuk itu.
  • Kesehatan bisa menurun atau terganggu karena penumpukan barang mengakibatkan lingkungan di dalam rumah jadi tidak bersih dan mudah dihinggapi penyakit.
  • Terlalu sibuk mengumpulkan barang, sehingga jadi lupa dengan pekerjaan sendiri. Penyakit ini bisa membuatmu tidak fokus bekerja karena lebih mementingkan pengumpulan barang.
  • Membuat rumah jadi terasa sempit dan sesak. Udara yang segar pun jadi sulit masuk di dalam rumah.
  • Kurang bersosialisasi dengan para tetangga.

5. Pengobatan hoarding disorder

Sumber: Unsplash/Mika Baumeister

Hoarding disorder bisa diatasi dengan obat-obatan dan membiasakan diri memilih barang yang tepat untuk disimpan.

Penderita hoarding disorder perlu mendatangi dokter yang ahli untuk melakukan pemeriksaan. Biasanya dokter akan melakukan analisis dulu sebelum memberikan diagnosis. Analisis ini berupa wawancara dengan penderita.

Wawancara juga bisa dilakukan pada orang terdekat, biasanya keluarga yang tinggal serumah atau keluarga yang sempat berinteraksi dengan penderita.

Baru setelah diketahui benar-benar menderita hoarding disorder, dokter akan memberikan penanganan yang tepat. Apabila hoarding disorder dipicu oleh kelainan mental lain, biasanya dokter akan meresepkan obat yang sesuai.

Setelah itu dokter akan memberikan arahan untuk dilakukan penderita yang perlu diikuti dalam keseharian.

  • Mencoba memilih barang-barang yang bisa disimpan dan harus dibuang.
  • Setelah dipilih coba buang barang tersebut minimal 5 barang dalam sehari. Jika belum sanggup dan kecemasan jadi tinggi, coba membuang minimal 1 barang.
  • Apabila tidak sanggup untuk membuangnya, coba menyumbangkan barang ke orang yang lebih membutuhkan. Misalnya, menyumbangkan barang yang masih layak digunakan ke panti asuhan terdekat.
  • Biasakan buang sampah setelah makan atau setelah menggunakan barang yang sekali pakai. Hal ini bisa dimulai dari meletakkan tempat sampah di dekat penderita. Tujuannya agar penderita bisa menyadari kehadiran tempat sampah di dekatnya.
  • Coba fokus pada pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Fokus pada pekerjaan akan membuat penderita jadi sedikit melupakan ingin menumpuk barang, dan kebiasaan ini pun lama-kelamaan hilang.

BACA JUGA: 5 Lagu Indonesia tentang Kesehatan Mental yang Bikin Tenang, Bisa jadi Penyemangat!

6. Cara mencegah hoarding disorder

Sumber: Unsplash/Mick Haupt

Hoarding disorder adalah kelainan yang cukup mengganggu kesehatan dan kegiatan sosial seseorang. Namun, penyebabnya yang pasti masih misterius, bisa tiba-tiba ada tanpa disadari oleh penderitanya.

Orang lain juga bisa tidak menyadarinya apabila tidak berkunjung ke rumah penderita. Apalagi penderita lebih senang tinggal di dalam rumah dan sendirian.

Untuk itu cara pencegahannya harus dilakukan dengan mencari tahu pemicunya. Apabila pemicunya adalah kelainan mental, maka harus segera diatasi dengan terapi dari dokter yang ahli.

Cara sederhana lain untuk mencegahnya adalah tanamkan pada diri sendiri menjaga kebersihan di rumah. Menyadari bahwa barang yang menumpuk dan tidak digunakan lagi itu akan membawa berbagai macam risiko seperti menimpa pemiliknya atau malah kebakaran.

Membiasakan diri juga menyumbangkan barang ke orang lain. Biasanya menyumbangkan barang ke yang membutuhkan akan membuat pikiran positif mau berbagi dengan yang membutuhkan bantuan.


Itu dia penjelasan mengenai hoarding disorder. Yuk, biasakan menjaga kebersihan rumah dari sekarang untuk hidup yang lebih sehat! Kamu punya tips lain untuk mengatasi keberadaan barang bekas? Coba ceritakan di komentar, ya.

Cari kost di Jabodetabek dengan fasilitas eksklusif? Rukita pilihannya! Tak hanya di Jabodetabek, Rukita juga terdapat di area strategis Surabaya, Bandung, dan Malang.

Fasilitasnya yang lengkap dan modern akan membuatmu merasa #SenyamanDiRumah. Harga sewanya terjangkau, mulai dari Rp1 jutaan saja per bulan! Sstt.. ada gratis laundry dan room cleaning service juga, lho.

Mau tahu keunggulan Rukita dibanding kost biasa lainnya? Tonton video di atas, yuk! Jangan lupa unduh aplikasi Rukita di Play Store atau App Store untuk menemukan kost idamanmu lebih mudah.

Mau tanya-tanya langsung tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.coFollow juga Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!

Pretty Angelia W

Recent Posts

Sample Post – Megs

In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…

1 year ago

Sample Post

Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…

1 year ago

Mengenal Weton Rabu Pahing, dari Watak hingga Jodoh untuk Laki-Laki dan Wanita

Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…

2 years ago

Manfaat Minyak Zaitun untuk Mengatasi Rambut Rontok | Bisa Digunakan Sebagai Masker Rambut!

Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…

2 years ago

9 Macam-Macam Kurma Terbaik dan Bermanfaat bagi Kesehatan

Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.

2 years ago