Hidup sehat bersama paru-paru sehat!
Asma menjadi salah satu penyakit yang diderita oleh banyak orang di dunia tanpa mengenal ras, agama, atau kondisi perekonomian. Seseorang yang menderita asma tentu sangat tersiksa ketika penyakit ini muncul atau kambuh. Nggak hanya menghambat aktivitas harian, tetapi juga sangat membuat tidak nyaman.
Asma merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Dikutip dari laman Kompas.com, nih, hingga tahun 2019 terdapat 4.5 % atau 11 juta orang lebih penderita asma di Indonesia.
Apa itu asma?
Asma merupakan penyakit kronis yang menyerang paru-paru sehingga menyebabkan kesulitan bernapas dengan berbagai tingkatan. Penyakit ini dipicu oleh pembengkakan dan radang pada saluran bronkial atau pernapasan. Sayangnya, ya, asma bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan atau dikendalikan dengan obat.
Sama halnya dengan penyakit lainnya, ya, asma juga memiliki gejala ketika kambuh. Gejala asma yang paling umum dirasakan oleh penderita asma di antaranya adalah:
Selain dikarenakan faktor genetik, tuh, asma juga bisa muncul karena beberapa hal. Berikut faktor-faktor yang bisa memicu asma, terutama bagi penderita yang sangat sensitif.
Mencegah kambuhnya gejala asma tentu sangat penting untuk dilakukan. Hal ini mengingat aktivitas seseorang akan sangat terganggu jika asma sudah muncul. Beberapa cara sederhana bisa kamu lakukan untuk mencegah munculnya gejala asma, seperti:
Dikutip dari laman Hello Sehat, asma memiliki beberapa tingkatan yang dapat dilihat dari gejala penderita. Jika mengetahui gejala yang diderita, tentunya penanganan pada pasien asma lebih cepat dan tepat, deh.
Beberapa tingkatan asma berdasarkan gejala di antaranya adalah:
Penderita asma tipe intermiten memiliki gejala yang timbul selama sehari dalam satu minggu. Selain itu, penderita juga akan terbangun di malam hari setidaknya satu hingga dua kali dalam satu bulan. Penggunaan inhaler juga hanya dilakukan selama 2 kali atau kurang per minggu.
Biasanya pasien asma intermiten tidak akan mengalami gangguan dalam beraktivitas dan tidak diberikan obat pengendali asma. Hal yang bisa kamu lakukan adalah menghindari hal yang dapat memicu asma muncul.
Asma persisten ringan memiliki gejala yang akan muncul lebih dari 1 kali dalam seminggu, tetapi hanya 1 kali serangan dalam sehari. Selain itu penderita asma tipe ini akan sering terbangun di tengah malam setidaknya lebih dari dua kali dalam satu bulan.
Aktivitas seseorang yang mengalami asma persisten ringan akan sedikit terganggu, nih, oleh karena itu dibutuhkan penggunaan inhaler lebih dari 2 kali dalam satu minggu.
Jika kamu mengalami gejala seperti di atas, nih, bisa langsung ke pusat kesehatan seperti puskesmas atau klinik. Dokter akan memberikan obat antiperadangan untuk penderita asma persisten ringan.
Untuk penderita asma tipe persisten sedang maka akan mengalami gejala setiap hari dan akan terbangun pada malam hari lebih dari dua kali dalam satu bulan. Nggak hanya itu, penderita asma tipe ini juga membutuhkan inhaler setiap hari karena aktivitas akan sangat terganggu.
Dokter akan memberikan obat pengendali penyakit asma bagi penderita asma persisten sedang. Selain itu, terapi bronkodilator dengan obat-obatan yang berfungsi untuk melegakan dan memperlancar pernapasan juga sangat dianjurkan untuk penderita asma tipe ini.
Bagi penderita asma persisten berat gejala akan muncul terus-menerus setiap hari bahkan di malam hari pun gejala akan terus berlangsung. Penderita asma persisten akan menggunakan inhaler beberapa dalam satu hari karena aktivitas akan sangat terganggu.
Jika kamu merasakan gejala yang semakin berat, jangan ragu untuk langsung memeriksakan diri ke dokter, ya. Dokter akan memberikan beberapa jenis obat untuk penderita asma tipe ini, di antaranya kombinasi inhaler glukokortikosteroid dalam dosis tinggi.
BACA JUGA: Trivia: 9 Fakta Seputar Hari Buruh Internasional yang Jarang Diketahui
Jika kamu atau temanmu secara tiba-tiba muncul asma, maka ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan. Simak penjelasan singkat berikut ini, yuk!
Hal pertama yang harus dilakukan adalah berusaha untuk tidak panik. Hal ini mungkin sulit untuk dilakukan, ya, mengingat serangan asma bisa muncul kapan pun. Cobalah untuk menenangkan diri di ruangan yang luas dan sepi dari orang banyak.
Setelah agak tenang carilah tempat untuk duduk dengan nyaman, kemudian atur napas dengan menarik napas dalam-dalam dan keluarkan secara perlahan lewat mulut. Selain itu lemaskan juga otot bahu dan leher agar semakin rileks. Ulangi beberapa kali hingga kamu merasa pernapasan lebih ringan dan teratur.
Setiap orang pasti memiliki alat bantu pernapasan seperti inhaler. Segera gunakan inhaler untuk membantu meredakan gejala penyakit asma. Kocok botolnya terlebih dulu sebelum menghirup obatnya. Pastikan untuk selalu menyediakan inhaler dengan isi yang masih banyak, ya.
Hindari saling pinjam inhaler dengan orang lain karena hal ini hanya akan memperburuk penularan penyakit.
Sama seperti penyakit lainnya, nih, asma pun memiliki hari peringatan. Hari Asma Sedunia atau World Asthma Day menjadi peringatan tahunan yang dilakukan setiap hari Selasa minggu pertama di bulan Mei. Kebetulan, nih, Hari Asma Sedunia 2020 jatuh pada 5 Mei 2020.
Peringatan Hari Asma Sedunia dicetuskan oleh Global Initiative fo Asthma (GINA), National Heart Lung and Blood yang berbasis di Amerika Serikat dan World Asthma Foundation.
Tujuan membuat Hari Asma Sedunia antara lain untuk memberikan kesadaran kepada orang awam tentang penyakit asma serta dampaknya. Selain itu Hari Asma Sedunia juga untuk memberikan semangat bagi penderita asma, keluarga, teman, dan ahli kesehatan yang menangani kasus ini.
Seperti yang dikutip dari laman ginasthma.org, Hari Asma Sedunia pertama kali dilangsungkan pada tahun 1998 di Barcelona, Spanyol oleh 35 negara. Di hari yang sama pun Pertama Asma Sedunia pertama dilakukan. Semenjak itulah hal ini berkembang menjadi hari peringatan asma sedunia, termasuk juga di Indonesia.
Hari Asma Sedunia selalu digelar setiap tahunnya. Tidak hanya memberikan kesadaran kepada mayarakat tentang penyakit ini, ya, di Hari Asma Sedunia pun akan ada tema acara dan kegiatan yang berbeda setiap tahunnya.
Tema untuk Hari Asma Sedunia 2020 adalah “Enough Asthma Deaths” atau yang berarti hentikan kematian karena asma. Namun, dikarenakan sedang terjadi pandemi Covid-19 di seluruh dunia, maka peringatan ini ditunda hingga pemberitahuan berikutnya dari persatuan GINA.
Itulah ulasan lengkap mengenai asma yang harus kamu ketahui. Hari Asma Sedunia menjadi salah satu peringatan hari kesehatan terbesar di dunia yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kesehatan pada masyarakat luas.
Memiliki paru-paru yang sehat tentunya menjadi salah satu anugerah terindah yang bisa kita syukuri. Untuk itu, mari kita jaga paru-paru dengan menjauhi rokok dan hidup sehat!
Apakah kamu memiliki pengalaman tersendiri tentang Hari Asma Sedunia? Cerita di kolom komentar, yuk!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.