Gejala usus buntu ini perlu kamu waspadai!
Penyakit usus buntu atau apendistis merupakan kondisi akut yang menyebabkan peradangan terhadap usus buntu.
Jika kamu sering mengeluhkan sakit perut akut hingga berimbas pada kegiatan sehari-hari, mungkin kamu mengalami usus buntu. Ada beberapa gejala usus buntu, mulai dari ringan, berat, hingga harus dioperasi.
Mengenal Penyakit Usus Buntu
Sebelum mengetahui gejala usus buntu, hendaknya kamu mengetahui pengertian usus buntu. Penyebab penyakit usus buntu adalah penyumbatan di usus.
Usus buntu adalah kondisi saat apendiks atau sebuah kantung yang menjadi bagian usus besar terletak di sisi kanan bawah perut, mengalami peradangan. Peyumbatan dan peradangan yang terjadi di lapisan usus buntu membuat bakteri berkembang biak dengan cepat.
Akhirnya membuat apendiks dalam perut membengkak, meradang, hingga penuh dengan nanah. Jika dibiarkan, kantung tersebut bisa pecah dan menimbulkan penyakit lain.
BACA JUGA: Jangan Sepelekan! Ini 7 Bahaya Menahan Kencing Bagi Kesehatan
Penyebab Penyakit Usus Buntu dalam Tubuh
Penyaktit usus buntu biasanya terjadi akibat adanya infeksi di rongga usus buntu yang menyebabkan usus buntu tersebut membengkak, meradang, hingga bernanah.
Sampai saat ini penyebab pasti usus buntu belum ditemukan. Namun, ada beberapa faktor yang diduga bisa menyebabkan usus buntu seperti berikut ini.
- Adanya hambatan di pintu rongga usus buntu yang diakibatkan karena penumpukan feses mengeras.
- Adanya pembengkakan atau penebalan jaringan di dinding usus buntu yang disebabkan oleh infeksi saluran pencernaan atau organ lainnya dalam tubuh.
- Adanya penyumbatan rongga usus buntu yang diakibatkan oleh pertumbuhan parasit di pencernaan, seperti infeksi cacing kremi atau ascariasis.
- Adanya kondisi medis atau penyakit tertentu pada perut seperti tumor.
- Adanya kerusakan usus buntu akibat cedera di daerah perut.
Ciri-ciri Gejala Usus Buntu Ringan
Meski tergolong ringan, jangan menganggap bahwa ini adalah penyakit sepele. Jika kamu mengalami gejala-gejala di bawah ini, hendaknya pergi ke dokter untuk memeriksakan diri secara langsung dan memastikan penyakit apa yang kamu derita melalui prosedur resmi medis.
Berikut adalah ciri-ciri gejala usus buntu ringan yang harus kamu perhatikan.
1. Nyeri perut pada bagian kanan bawah perut
Nyeri perut biasanya terjadi di bagian tengah dahulu, namun beberapa jam kemudian akan berpindah pada bagian kanan bawah perut.
Gejala ini merupakan gejala khas usus buntu. Biasanya, rasa nyeri atau sakit akan semakin bertambah saat kamu menghirup napas dalam-dalam, batuk, bersin, atau ketika Anda menekan perut.
2. Nafsu makan berkurang
Nafus makan yang berkurang adalah gejala usus buntu yang berikutnya. Umumnya, kamu akan merasakan ini setelah mengalami nyeri perut pada bagian kanan bawah perut.
3. Mual hingga muntah
Gejala ini dialami oleh orang yang memiliki penyakit usus buntu ringan hingga parah. Ciri-ciri ini biasanya muncul setelah kamu mengeluhkan nyeri perut disertai dengan penurunan nafsu makan.
Hal ini disebabkan oleh adanya sumbatan pada usus buntu atau obstruksi usus akibat peradangan yang ada di usus buntu kamu.
4. Merasakan sembelit hingga diare
Nggak hanya beberapa gejala di atas, penderita usus buntu juga mengalami sembelit hingga diare. Selain itu, susah buang angin dan perut terasa kembung menjadi salah satu ciri lainnya dari penyakit usus buntu.
5. Demam
Umunya, penderita usus buntu juga mengalami demam dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang lemah sekaligus harus melawan infeksi bakteri yang menyebabkan radang usus buntu.
Sebagian kasus usus buntu ringan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan apapun atau hanya dengan pengobatan antibiotik yang diresepkan oleh dokter sehingga tidak memerlukan adanya tindakan operasi.
Gejala Usus Buntu Berat yang Perlu Kamu Waspadai
Umumnya, gejala yang timbul adalah rasa sakit samar di sekitar pusar lalu beralih pada sisi kanan tubuh yang berada dekat dengan pinggul. Selain itu, dalam 24 jam berikutnya akan terjadi mual, muntah, demam, hingga gelisah.
Beberapa pasien juga mengeluhkan adanya rasa sakit sembelit, perut membengkak, dan punggung terasa sakit.
Penyakit usus buntu dengan gejala ini biasanya memerlukan tindakan medis serius. Dokter akan melakukan tindakan operasi pengangkatan usus buntu.
Pada kondisi penyakit usus buntu yang ringan, kamu mungkin saja akan ditindaklanjuti dengan adanya operasi laparoskopi apendektomi. Operasi ini akan memasukkan selang ke dalam perut Anda untuk melihat serta mengangkat usus buntu.
Sedangkan jika usus buntu sudah pecah atau infeksinya sudah menyebar dengan luas, operasi apendektomi terbuka akan dilakukan sebagai upaya penanganan penyakit usus buntu yang kamu alami. Selain operasi, tindakan ini nantinya juga akan membersihkan rongga perut.
Selama dalam masa perawatan, kamu akan diberikan cairan antibiotik yang akan dimasukkan lewat pembulih darah intravena. Kamu juga mungkin saja diberi obat pereda nyeri.
Proses perawatan penyakit usus buntu biasanya memakan waktu beberapa hari setelah tindakan operasi dilakukan. Jika kamu sebagai pasien sudah merasa lebih baik, maka akan diperbolehkan pulang oleh dokter yang menangani kamu.
Komplikasi Usus Buntu Pada Tubuh
Setelah mengetahui gejala usus buntu, mari simak apa saja komplikasi yang bisa terjadi pada tubuh.
Gejala usus buntu yang parah dapat mengakibatkan komplikasi atau menimbulkan penyakit lain pada tubuh. Berikut ini ulasann tentang komplikasi usus buntu yang perlu kamu ketahui.
1. Apendiks pecah
Jika sudah parah, apendiks pada tubuh akan pecah dan menyebabkan infeksi yang menyebar ke seluruh perut. Jika hal ini sudah terjadi, maka dokter akan mengangkat usus buntu dan membersihkan rongga perut kamu.
2. Terbentuknya kantung nanah dalam perut
Jika usus buntu pecah, artinya ada kemungkinan kantung infeksi terisi dengan nanah. Umumnya dalam kasus seperti ini, dokter ahli bedah akan mengalirkan abses dengan cara menempatkan tabung pada dinding perut ke dalam abses.
Tabung tersebut akan dibiarkan selama kurang lebih dua minggu dan kamu sebagai pasien akan diberikan antibiotik untuk mengatasi nyeri dan infeksi yang terjadi pada tubuh.
Cara Pencegahan Usus Buntu
Setelah mengetahui informasi mengenai usus buntu, gejala usus buntu ringan hingga berat, serta komplikasi yang bisa saja terjadi akibat penyakit usus buntu, kini ketahui cara pencegahan usus buntu sebagai berikut.
- Konsumsi makanan yang mengandung atau kaya dengan serat.
- Minum air putih yang cukup dalam sehari.
- Konsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt, maupun tempe.
- Makanlah dengan tenang dan nggak terburu-buru.
- Melakukan check up rutin ke dokter.
Itulah informasi mengenai gejala usus buntu, mulai dari ringan, berat, hingga harus dioperasi, serta cara mencegah penyakit usus buntu terjadi pada tubuh kamu.
Untuk itu, konsumsi makanan yang bergizi dan diimbangi dengan olahraga atau pola hidup yang sehat agar terhindar dari penyakit usus buntu dan juga penyakit lainnya.
Ada lagi gejala usus buntu yang perlu diwaspadai? Yuk, bagikan di kolom komentar!
Kamu lagi cari kost eksklusif dengan kantor atau kampus mulai dari Rp1 jutaan? Yuk, pindah ngekost di Rukita saja!
Kamu bisa menemukan Rukita di berbagai area strategis, di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Malang. Fasilitasnya yang lengkap dan modern akan membuatmu merasa #SenyamanDiRumah.
Agar cari kost lebih mudah, kamu juga bisa gunakan aplikasi Rukita yang bisa diunduh di Play Store atau App Store. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Kamu juga bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.rukita.co.
Pastikan juga kamu jangan lupa untuk follow akun Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan promo diskon dan update terkini ya!