Yuk, kenali apa itu penyakit bipolar mulai sekarang!
Sekitar 60 juta jiwa pada tahun 2016 mengalami bipolar disorder atau gangguan bipolar, melansir dari data WHO (World Health Organization). Gangguan bipolar adalah sebuah kondisi gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati dan energi dalam waktu yang sangat cepat.
Pengidap gangguan bipolar bisa awalnya merasa sangat gembira, lalu tiba-tiba berubah menjadi sangat sedih dan putus asa dalam waktu yang singkat tanpa trigger apapun.
Dikutip dari WebMD, bipolar adalah salah satu gangguan mental yang bisa dialami oleh siapapun terlepas dari usia, jenis kelamin, maupun ras. Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa beberapa orang yang mengalami bipolar ternyata berasal dari keluarga yang memiliki riwayat gangguan bipolar juga.
Walaupun gangguan bipolar nggak bisa dihindari, kamu bisa, lho, mencegahnya sebelum terlalu parah! Salah satu caranya dengan mengenali gejala-gejala awal bipolar.
BACA JUGA:
- World Mental Health Day, Saatnya Terapkan 6 Cara Berbuat Baik kepada Diri Sendiri
- Penyebab Terjadinya Mood Swing pada Pria dan Wanita
- Ciri Kamu Memiliki Kesehatan Mental | Ayo, Segera Minta Bantuan Dokter!
Apa Itu Gejala Awal Gangguan Penyakit Bipolar?
Gangguan bipolar seringkali disebut juga sebagai gangguan manik-depresif. Nama tersebut diambil dikarenakan pengidap gangguan bipolar akan mengalami dua fase, yaitu fase manik dan fase depresi.
Kedua fase ini dapat berubah sewaktu-waktu. Berdasarkan tingkat keparahannya, seseorang bisa berubah dari fase manik ke fase depresi dalam waktu yang sangat singkat. Sebenarnya, apakah fase manik dan fase depresif itu?
1. Apa itu gejala penyakit bipolar dalam fase manik?
Fase manik adalah fase dimana pengidap gangguan bipolar merasa sangat senang, bersemangat, dan berenergi. Perasaan sangat berenergi, biasanya akan merasa nggak membutuhkan waktu istirahat dan nafsu makan akan meningkat.
Pada fase ini juga, orang akan cenderung melakukan hal-hal diluar kebiasaan secara impulsif. Misalnya mencoba hal-hal yang memacu adrenalin, makan dan minum yang berlebihan, atau melakukan hal-hal lain yang dianggap beresiko.
Para pengidap gangguan bipolar di fase manik akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi. Mereka akan merasa bahwa diri mereka sangat penting, berbakat, ataupun sangat kuat.Hal lain yang bisa diperhatikan adalah pada fase ini, terkadang mereka bicara dengan sangat cepat mengenai berbagai hal yang berbeda.
Namun pada fase manik, penderita bipolar disorder bisa juga menjadi pribadi yang cukup sensitif dan mudah marah.
2. Fase depresi
Berkebalikan dengan fase manik, fase depresi pada bipolar disorder adalah fase dimana perasaan sedih, hampa, khawatir, dan juga putus asa dalam segala hal akan datang menyerang. Para penderita gangguan bipolar akan merasa sangat gelisah dengan keadaan di sekitarnya pada fase depresi.
Jika memasuki fase depresi, jam tidur penderita gangguan bipolar bisa sangat berantakan. Bisa berupa kesulitan tidur ataupun bangun terlalu cepat. Selain itu bisa saja jadi terlalu banyak tidur. Hal ini sangat bergantung dari kondisi masing-masing orang.
Seringkali, fase depresi pada gangguan bipolar akan menimbulkan perasaan rendah diri dan juga nggak mampu untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya sederhana. Terkadang orang yang mengalami gangguan bipolar bisa kehilangan minat untuk melakukan aktivitas apapun.
Jika sudah cukup parah, fase depresi pada bipolar disorder ini memunculkan perasaan sangat putus asa dan membuat orang yang menderitan gangguan ini menganggap dirinya nggak berharga. Perasaan-perasaan tersebut yang terkadang memicu munculnya pikiran tentang kematian atau bunuh diri.
3. Fase normal dan campuran
Nggak semua penderita gangguan bipolar berada tepat di salah satu fase. Terkadang bisa juga muncul keadaan normal. Yaitu keadaan di antara fase manik dan depresi.
Namun, di sisi lain, bisa juga dalam waktu yang bersamaan merasakan sensasi kedua fase tersebut.
Misalnya, penderita gangguan bipolar bisa saja merasa sangat energik, tetapi juga merasakan sangat sedih dan putus asa dalam satu waktu. Ini sering disebut dengan fase campuran atau mixed state.
Penyebab Penyakit Bipolar
Dilansir dari White Swan Foundation, penyakit bipolar adalah salah satu gangguan mental yang sampai saat ini nggak diketahui secara pasti penyebabnya. Namun beberapa riset menunjukkan sebenarnya gejala-gejala bipolar disorder sudah mulai bisa dirasakan sejak remaja.
Beberapa ahli mengatakan bahwa salah satu penyebab gangguan bipolar adalah adanya pengalaman traumatik yang pernah dialami seseorang. Selain itu, tingkat stress yang tinggi juga dapat memicu terjadinya gangguan bipolar.
Beberapa ahli juga berpendapat bahwa bipolar bisa berasal dari keturunan atau diturunkan oleh keluarga. Ada juga teori yang mengungkapkan bahwa bipolar bisa menjadi salah satu dampak dari konsumsi alkohol ataupun obat-obatan terlarang.
Apa Saja Cara Pengobatan Penyakit Bipolar Itu?
Gangguan bipolar adalah salah satu gangguan mental yang nggak bisa disembuhkan secara utuh dan bisa saja datang sewaktu-waktu. Namun, untuk mengendalikan gejala, ada beberapa alternatif perawatan yang direkomendasikan oleh dokter.
1. Obat-obatan
Ada beberapa macam obat yang biasa diberikan oleh psikiater untuk menangani bipolar disorder. Obat-obatan tersebut misalnya antidepresan, antipsikotik, dan obat tidur.
Namun patut diingat, untuk melakukan perawatan menggunakan obat, pastikan ada diagnosa dan resep resmi dari dokter.
2. Apa itu Psikoterapi dalam cara pengobatan penyakit bipolar?
Terapi bicara atau psikoterapi merupakan salah satu pilihan untuk menangani gangguan bipolar. Psikoterapi adalah salah teknik perawatan yang bertujuan untuk membantu seseorang lebih mengenali diri mereka, mengontrol pikiran, emosi, serta mengontrol perilaku yang dianggap mengganggu.
Saat ini ada banyak pilihan metode psikoterapi yang dapat dipilih untuk merawat gangguan mental. Bagi pengidap bipolar, jenis psikoterapi yang sering diberikan adalah cognitive-behavioral therapy/CBT) dan juga psikoedukasi.
Namun, hal tersebut nggak menutup kemungkinan bahwa ada metode psikoterapi lainnya yang bisa dilakukan.
3. Electroconvulsive therapy (ECT)
ECT adalah salah satu prosedur stimulasi otak yang dianggap mampu membantu penderita gangguan bipolar yang telah mengalami gejala cukup parah. ECT pada umumnya diiringi dengan pemberian obat-obatan seperti antidepresan dan juga obat penenang.
4. Transcranial magnetic stimulation (TMS)
Bisa dibilang, TMS adalah salah satu metode pengobatan baru. Pada metode TMS, gelombang magnetik akan dipancarkan ke arah otak.
Hal ini diharapkan dapat memperbaiki saraf-saraf pada tubuh. Beberapa riset menunjukkan bahwa TMS efektif digunakan untuk mengobati berbagai gangguan saraf dan juga depresi.
Komplikasi Gangguan Bipolar
Jika nggak ditangani dengan baik, gangguan bipolar bisa berisiko mempengaruhi fungsi organ fisik seseorang. Jika sudah terlalu parah, penderita gangguan bipolar bisa mengalami beberapa kerusakan otak yang menyebabkan mudah lupa dan sulit berkonsentrasi.
Selain itu, beberapa obat yang dikonsumsi oleh penderita gangguan bipolar bisa memiliki efek samping bagi tubuh. Misalnya obesitas, diabetes, ataupun gangguan saraf.
Apa Itu Penyebab yang Membuat Penyakit Bipolar Kambuh?
Biasanya penderita penyakit bipolar akan mengembangkan ciri-ciri sebelum kambuh. Melansir dari Sehatq.com, gangguan ini nggak bisa disembuhkan seumur hidup. Tapi kamu bisa menguranngi risiko kondisi itu kembali datang.
Penyakit bipolar bisa dihindari dengan berbagai tindakan agar tak kambuh. Gejala utama dari gangguan mental ini dirasakan melalui perubahan suasana hati yang ekstrem, seperti fase manik dan depresi. Namun sebelum dua periode ini, sebenarnya penderita penyakit bipolar mengalami periode prodromal.
Saat periode inilah, penderita akan mengembangkan ciri-ciri peringatan dini. Selama periode podromal, baik penderita maupun orang-orang terdekat sebaiknya melakukan langkah-langkah menghentikan gejala awal sebelum berkembang merasakan fase besar. Jika tak diatasi selema waktu krusial ini, gejala yang dirasakan penderita bipolar akan berkembang dan lebih sulit untuk dikendalikan.
Nah, gangguan ini bisa kambuh sebenarnya akibat mengalami ataupun melihat kejadian pemicu. Setiap penderita memiliki pemicu yang berbeda-beda. Untuk mencegah gangguan ini kambuh, kamu perlu menghindari segala kondisi yang dianggap dapat menjadi pemicu.
Apa saja penyebab penyakit bipolar kambuh? Berikut ini beberapa peristiwa yang kerap kali menjadi pemicu gangguan itu kambuh.
- Penderita mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang.
- Penderita mengalami peristiwa yang penuh tekanan, seperti kehilangan pekerjaan.
- Penderita mengonsumsi kafein terlalu banyak dan tembakau atau rokok.
- Penderita mengalami peristiwa yang sangat membahagiakan, seperti menikah.
- Penderita gangguan bipolar memiliki waktu tidur tak teratur atau kurang waktu tidur.
- Penderita mengalami stres dan banyak tekanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Penderita gangguan bipolar mengurangi rutinitas sehari-hari.
Jenis-jenis Penyakit Bipolar
Buat kamu yang nggak familiar dengan apa itu penyakit bipolar, gangguan ini bukanlah gangguan kepribadian ganda atau dissociative disorder. Penderita gangguan tersebut memiliki suasana yang nggak stabil, sangat cepat berubah, dan bertolak belakang.
Terkadang penderita akan merasa begitu semangat dan sangat aktif, namun di sisi lainnya merasa depresi dan tertekan. Dari beberapa gejala, yang dialami, penyakit bipolar terbagi beberapa jenis. Berikut ini jenis gangguan bipolar yang perlu kamu ketahui.
1. Apa itu penyakit Bipolar tipe I?
Seseorang yang menderita jenis bipolar tipe 1 akan mengalami suatu fase mania, seperti perasaan sangat bahagia, nantinya kemudian berubah dengan fase depresi seperti sangat sedih.
Perubahan suasana hati ini kentara banget, dari perasaan bersemangat dan bahagia sampai secara tiba-tiba berubah sedih dan depresi berat. Saat penderita memiliki jenis gangguan tipe I dan sedang berada dalam fase mania, keputusan yang diambil kerap nggak rasional.
Tindakan yang dilakukan bisa menghabiskan uang untuk membeli barang-barang yang tak dibutuhkan, melakukan kekerasan, bahkan pelecehan.
2. Bipolar II
Sementara tipe bipolar II tak akan mengalami fase mania, tapi fase depresi yang berlangsung setidaknya selama dua minggu. Wannita lebih sering mengalami jenis penyakit bipolar tipe ini, dibandingkan dengan pria.
Meski nggka terlalu ekstrem dan perubahan hati nggak terlalu terlihat, orang-orang terdekat penderita pastinya mampu mengenali perubahan yang terjadi.
3. Gangguan Siklotimia
Apa itu penyakit bipolar tipe siklotimia? Jenis ini adalah bentuk bipolar disorder lebih ringan. Gejalanya akan muncul perubahan suasana hati secara cepat dan dalam waktu singkat.
Namun, gejala yang dialami nggak separah yang terjadi pada jenis bipolar I dan bipolar II.
4. Mixed Features
Jenis penyakit bipolar selanjutnya ini mengacu pada munculnya gjala simultan dari suasana hati penderita yang berlawanan selama fase mania hingga depresi.
Gejala jenis bipolar mixed features ditandai dengan penderita sulit tidur, memiliki energi sangat tinggi, dan pikiran kerap kali berlawanan pada saat bersamaan. Penderita jenis ini akan mudah tersinggung, nggak lagi memiliki harapan, merasa putus asa setiap saat, sampai keinginan untuk melakukan bunuh diri.
5. Apa itu penyakit bipolar tipe Siklus Rapid?
Saat mengalami jenis penyakit bipolar ini, penderita akan memiliki epat atau lebih fase suasana hati dalam jangka waktu 12 bulan. Satu fase harus berlangsung selama beberapa hari supaya dianggap sebagai fase berbeda.
Sebagian orang juga akan mengalami perubahan polaritas dari rendah ke tinggi, dan sebaliknya hanya dalam waktu satu minggu. Misalnya saja penderita bisa sangat sedih, sangat bahagia, bahkan normal seperti biasa tanpa ada masalah.
Dibandingkan pria, wanita cenderung lebih berisiko mengalami jenis penyakit bipolar siklus rapid dan meningkatkan potensi penderita untuk bunuh diri.
FYI, seseorang bisa dianggap memiliki jenis gangguan bipolar siklus rapid jika fase suasana hatinya berlangsung selama beberapa hari.
6. Unspesific bipolar
Sementara jenis unspesific bipolar adalah gangguan yang muncul ketika gejala penderita nggak sesuai dengan jenis gejala lainnya. Namun, penderita masih melibatkan fase mood manik yang nggak biasanya.
Itu dia penjelasan mengenai apa itu penyakit bipolar atau bipolar disorder, mulai dari gejala awal gangguan, ciri-ciri, hingga cara pengobatan yang bisa dilakukan.
Jika kamu pernah merasakan gejala gangguan bipolar, atau melihat orang di sekitarmu mengalaminya, segera cari bantuan profesional, ya.
Jangan lupa untuk share pengalaman kamu di kolom komentar agar bisa membantu lebih banyak orang!
Cari kost dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek, Surabaya, Malang serta Bandung berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo, Twitter di @Rukita_Id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
Updated by Velin Natasha