B

Begini Urutan Gejala Cacar Monyet dari Hari ke Hari yang Perlu Kamu Ketahui

Bagaimana gejala cacar monyet di Indonesia?

Cacar monyet atau disebut juga dengan monkeypox adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka dari hewan monyet. Virus langka tersebut disebut juga dengan monkeypox.

Kasus pertama dari penyakit menular ini yang terjadi pada manusia ditemukan tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Awal mulanya, di tahun 1958-an wabah cacar marak menyerang kumpulan kera yang sengaja dipelihara di labotarium untuk sebuah penelitian.

Maka sejak saat itulah, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat banyak kasus infeksi monkeypox yang terjadi pada manusia hingga ke luar Afrika. Ternyata kasus penyakit ini selalu saja ditemukan terjadi di beberapa negara berikut.

  • 47 kasus di Amerika Serikat yang terjadi pada tahun 2003
  • Ada 3 kasus di Inggris pada tahun 2003
  • Terdapat 1 kasus di Israel terjadi di tahun 2018
  • 1 Kasus di Singapura pada tahun 2019
  • 4 kasus di Inggris pada tahun 2022

FYI, orang dewasa muda, remaja, anak-anak, serta bayi jauh lebih rentan terkena infeksi ini. Sekitar 10 persen kasus kematian dilaporkan dengan sebagian besar terjadi pada anak-anak.

Namun, apa yang menjadi gejala cacar monyet? Penasaran seperti apa? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Gejala Cacar Monyet yang Perlu Diketahui dan Wajib Diwaspadai

Gejala cacar monyet
Source: Hello Sehat

Saat seseorang mengalami cacar monyet, maka gejala akan muncul setelah 6-16 hari setelah terpapar virus monkeypox. Masa inkubasi atau virus belum aktif memperbanyak diri dalam tubuh terjadi sekitar antara 6 – 13 hari. Tapi, bisa juga terjadi dalam rentang waktu yang jauh lebih panjang, yaitu sekitar 5 – 21 hari.

Namun, cacar monyet akan tetap bisa menular kepada orang lain meskipun orang yang sudah terinfeksi terlebih dahulu tidak memunculkan gejala. Gejala awal cacar monyet sama dengan cacar air, yaitu memunculkan gejala mirip dengan penyakit flu.

Berdasarkan World Health Organization (WHO), gejala cacar monyet dibagi menjadi dua periode, yaitu periode invasi dan periode erupsi kulit. Penjelasan lengkapnya di bawah ini! Keep scrolling!

1. Periode invasi

Periode invasi yaitu terjadi dalam waktu 0 – 5 hari setelah terinfeksi virusnya pertama kali. Ketika kamu berada dalam masa invasi tersebut, akan ada beberapa gejala yang timbul

Source: Celebrities.id
  • Demam
  • Sakit kepala yang hebat
  • Pembengkakan kelenjar getah bening atau disebut dengan limfadenopati
  • Sakit punggung
  • Nyeri otot
  • Lemas parah atau asthenia

Pembengkakan kelenjar getah bening inilah yang menjadi ciri khas sekaligus pembeda antara cacar monyet dengan cacar lainnya. Sebab, cacar air atau api nggak menimbulkan pembengkakan kelenjar getah bening pada penderitanya.

Bahkan kasus lebih parah, orang yang terinfeksi bisa mengalami masalah kesehatan lainnya di masa awal infeksi. Misalnya saja kelompok pasien yang diteliti oleh Clinical Manifestation Monkeypox tertular melalui mulut atau saluran pernasapan akan menunjukkan gejala batuk, radang tenggorokan, dan hidung berair.

Lalu, pasien tergigit langsung oleh binatang yang telah terinfeksi akan mengalami mual dan muntah, selain demam.

2. Periode erupsi kulit

Source: Suara.com

Berbeda halnya dengan periode ini yang terjadi pada 1 – 3 hari setelah demam muncul. Gejala utama yang muncul dalam fase ini adalah ruam pada kulit. Ruam pertama kali muncul di wajah penderita, lalu akan menyebar ke seluruh tubuh. Wajah dan telapak tanga, serta kaki adalah area yang paling terdampak ruam.

Kemunculan ruam juga bisa ditemukan pada tenggorokan, area alat kelamin, termasuk pada jaringan mata dan kornea. Ruam muncul diawali dengan bintik-bintik hingga berubah menjadi vesikel atau lenting, yaitu lepuhan kulit berisi cairan. Kemudian dalam beberapa hari, ruam akan berubah mengering dan membentuk kerak di kulit.

Perlu diketahui, pada umumnya ruam yang dimulai dari bintik hingga menjadi kerak di kulit terjadi dalam waktu kurang lebih 10 hari. Kemudian, butuh waktu sekitar tiga minggu hingga seluruh kerak akan mengelupas dengan sendirinya.

Bagaimana Cara Penularan Cacar Monyet?

Source: Ayo Indonesia

Diketahi bahwa penyakit ini bisa menularkan ke orang lain dengan melalui kontak langsung seperti kulit, cairan tubuh, darh, atau bahkan air liur (mukosa) yang mengandung virus. Lalu bagaimana bisa hewan bisa menularkan penyakit tersebut kepada manusia?

Di wilayah Afrika, proses penularan penyakit ini kepada manusia adalah kontak sehari-hari dengan monyet, tupai, dan tikus Gambia yang terinfeksi. Sementara, penularan penyakit dari hewan ke manusia juga bisa terjadi dengan cairan atau lesi kulit hewan, gigitan, dan kontak tidak langsung dengan permukaan benda yang terkontaminasi virus.

Penularan penyakit cacar monyet ini dari satu orang ke orang lain pada umumnya terjadi pada droplet yang berasal dari saluran pernapasan orang yang terinfeksi. Nggak hanya melalui paparan droplet saat bersin atau batuk, penularan juga bisa saat melakukan kontak tatap muka secara rutin dengan orang yang terinfeksi.

Menjadi lebih berbahaya, virus juga bisa berpindah dari tubuh ibu hamil ke dalam janin melalui plasenta.

Cara Mengobati Cacar Monyet

Gejala cacar monyet
Source: Laros Media

Meski penyakit ini terjadi sudah sejak lama, namun sampai saat ini belum ditemukan pengobatan khusus untuk cacar monyet di Indonesia, mengingat kasus ini belum ditemukan di Indonesia.

Namun, penyakit ini bisa ditangani dengan cara mengendalikan gejala-gejalanya yang bersifat suportif dan pengobatan melalui antivirus. Perawatan suportif memang nggak dapat menghentikan infeksi virus yang berlangsung, sedangkan tujuannya untuk meningkatkan kekuatan daya tahan tubuh untuk melawan virus.

Selain itu, untuk menghilangkan gejalanya kamu bisa melakukan karantina diri dengan berdiam di rumah dan melakukan pembatasan kontak sosial dengan lingkungan sekitar. Kamu dianjurkan untuk memperbanyak waktu istirahat, serta mencukupi kebutuhan cairan dan nutriri dengan menjalani diet sehat.

Untuk antivirus sendiri yang digunakan untuk mengobati cacar adalah dengan cidofovir atau tecovirimat. Antivirus tersebut dapat membantu dalam proses pemulian dari cacar monyet.

Hanya saja, pada kasus dengan gejala yang parah, penderita dianjurkan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit untuk mendapatkan pengobaran insentif.

Lalu, untuk mengontrol pada dampak kesehatan dari penyakit ini adalah dengan pencegahan melalui vaksin cacar dan vaksin immunoglobulin. Kedua vaksin tersebut bisa menjadi solusi penanganan cacar monyet yang utama.


Itu dia informasi yang berguna dan perlu kamu ketahui tentang cacar monyet. Meskipun belum terjadi di Indonesia, alangkah lebih baik untuk mencegahnya, bukan? Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Apa kamu punya tips lain untuk mengobati cacar monyet? Bisa bagikan di kolom komentar, ya.

Cari kost dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek, Surabaya, Malang serta Bandung berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis.

Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.

Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik.

Leave a Reply